Menikahi Tuan Impoten

Menikahi Tuan Impoten

Episode 1

Terlahir dari keluarga kaya, tak membuat gadis bernama Arabella begitu sombong. Dia selalu bersikap layaknya gadis sederhana, karena itu yang Steve dan Kate ajarkan padanya.

Selama dua tahun ini Ella lebih memilih tinggal di negara sakura, menempati rumah peninggalan mendiang kakeknya. Tak banyak yang tahu jika Ella anak dari orang yang berpengaruh di beberapa negaranya. Ella pun juga tidak ingin orang lain mengetahui dirinya berasal dari keluarga mana.

Hari ini, Ella akan menghadiri pesta pernikahan temannya, Ayumna. Dia memakai sebuah gaun berwarna putih sesuai dengan tema yang di tetapkan oleh Yumna.

Melihat jam yang sudah menunjukkan pukul sepuluh pagi, Ella langsung bergegas berangkat menuju gedung pernikahan, karena sebentar lagi acara pernikahan akan segera dimulai.

Ketika mobil Ella sampai di parkiran gedung, dia segera bergegas karena tidak ingin terlambat.

Namun, di depan gedung seseorang menghadangnya. Ella berpikir mungkin saja itu adalah petugas yang mengurus undangan masuk. Ella segera mencari undangan miliknya dalam tas kecilnya.

"Apakah Anda Nona Ella?" tanya petugas itu yang membuat Ella mengerutkan keningnya.

"Ah, iya. Bagaimana Anda bisa tahu namaku? Apa Yumna yang menyuruh Anda, Tuan?"

"Ya, Nona Yumna yang menyuruh Saya. Silahkan Anda ikuti Saya!" Pria itu pun berjalan menuju ke pintu ruangan yang ada di samping gedung acara.

"Silahkan masuk, Nona. Anda harus bersiap untuk menghadiri acara," ucap petugas pria itu.

"Tapi Saya sudah memakai gaun yang Yumna berikan padaku." Ella merasa heran.

Petugas itu hanya tersenyum dan tetap mempersilahkan Ella.

Ella masuk kedalam sebuah ruangan dimana disana ada Yumna. Namun anehnya, Yumna tak memakai gaun pengantin.

Ella langsung menghampiri Yumna dan langsung memeluknya. "Yumna, selamat atas pernikahan mu. Aku senang kau akan menikahi pria tampan pujaanmu itu. Yah, walaupun sebenarnya aku kurang suka dengannya, calon suamimu terlihat sangat dingin dan menyeramkan," ucap Ella.

Yumna hanya diam saja, membuat Ella begitu heran. "Kau kenapa diam saja Yumna? Eh, kemana gaun pengantinmu? Kenapa kau tidak mengenakannya?" Shanum menatap ke sekeliling dan tak mendapati sebuah gaun pengantin.

"Kau tenang saja, Ella. Dan... Maafkan Aku...."

Ella terkejut ketika tiba-tiba Yumna menyuntikkan sesuatu ke tubuhnya. "Yumna, apa yang kau lakukan?"

Tubuh Ella sedikit terhuyung. Kesadarannya tiba-tiba menjadi berkurang. Ella terus menggelengkan kepalanya agar tetap tersadar, namun tatapannya mulai mengabur antara sadar dan tidak.

Yumna memakaikan kerudung pengantin pada Ella dan menyuruh pria yang mengantarkan Ella tadi ke dalam upacara pernikahannya.

"Jangan sampai ketahuan, Billy." Lakukan tanpa kecurigaan," titah Yumna.

"Aku mengerti, kau tenang saja. Sekarang pergilah ke mobil dan tunggu aku!"

Yumna mengangguk dan memakai penutup kepala dan juga kacamata hitam, kemudian keluar dari sana. Sementara pria itu membawa Ella menuju ke acara pernikahan.

Ella menuruti perintah pria itu secara tidak sadar. Dia seolah terkena bius sehingga membuatnya antara tersadar dan tidak.

Hingga telinganya mendengar suara seorang pria yang mengucapkan janji suci pernikahan. Pria itu juga membuka kerudung pengantin dan menempelkan bibirnya padanya.

'sial! Kenapa sulit sekali mengontrol kesadaran ku? Siapa pria ini? Kenapa dia terus mendekat? Ah, tidak! Dia mengambil ciuman pertamaku!'

***

Ella merasakan sinar matahari yang begitu menyilaukan matanya. Gadis itu mulai terbangun. Dia bermimpi buruk malam ini. Teman yang begitu ia percaya telah melakukan sesuatu padanya.

"Syukurlah, itu hanya mimpi," ucap Ella yang kini sudah terduduk.

"Kau sudah bangun rupanya. Apa yang membuatmu berpikir kau bermimpi, hum?" Sesosok pria sedang duduk tak jauh darinya dan menatapnya dengan senyuman sinis.

Ella membola melihat ada seorang pria di dalam kamarnya. Gadis itu langsung menjerit sekeras-kerasnya.

"Aaaaaaa!!!"

Sang pria berjalan cepat sembari menutup telinganya dan langsung membekap mulut Ella. "Jangan berteriak! Kau hampir memecah gendang telingaku!"

"Emmmt... Emmt... Emmmt...." Karena mulut Ella di bekap, gadis itu terus mencoba untuk berbicara, walaupun suaranya terdengar tidak jelas.

"Kau ini bicara apa? Bicara yang benar!" Pria ini melotot pada Ella.

'bagaimana aku bisa berbicara kalau dia terus membekap mulutku?' Ella hanya bisa menggumam dalam hati.

Tangan Ella langsung memberikan isyarat dengan menunjuk ke arah tangan pria yang membekap mulutnya.

Seketika pria itu langsung melepaskan bekapan tangannya. "Sekarang kau bicaralah!"

Ella ngos-ngosan sembari menghirup udara dalam-dalam. Dia menatap pria itu dengan bingung. "Siapa kamu? Kenapa kau bisa ada di kamarku? Apa kau seorang yang sering menguntit ku?" Ella memborong pertanyaannya.

Pria itu langsung membola mendengar berbagai pertanyaan Ella. "Kau lihat baik-baik dimana kau sekarang!"

Ella langsung menatap ke sekeliling yang ia bilang sebagai kamarnya. Dan Ella terkejut karena ternyata dia tak berada di kamarnya.

"Ahhh! Aku dimana? Apa kau seorang penculik?!" Ella terlihat ketakutan.

Pria itu geram dengan pertanyaan-pertanyaan Ella. "Ternyata aku menikahi gadis yang benar-benar bodoh," gumaman pria itu yang masih bisa Ella dengar.

"Apa! Menikah? Apa maksudmu?" Ella syok mendengarnya.

"Kau ini benar-benar tidak tahu atau hanya berpura-pura huh?" Pria itu semakin kesal.

"Kau pikir wajahku ini penuh dengan kepura-puraan apa. Lihatlah ini, lihat!" Ella melotot mengarahkan wajahnya pada pria itu.

"Kau berani denganku? Kau tidak tahu siapa aku huh?! Aku adalah pemilik perusahaan nomor satu di negara ini. Aku bisa melakukan apapun padamu, termasuk melempar mu ke dalam kandang buaya!"

Seketika Ella ketakutan. Dia menelan ludahnya dengan susah. 'jadi dia pemilik perusahaan JK groups? Matilah aku! Bagaimana jika dia tahu kalau aku saat ini magang di perusahaannya?' Ella menepuk keningnya sendiri.

"J-jadi kenapa kamu bisa mengatakan jika kita sudah menikah?" tanya Ella. Karena dari yang ia ingat, Ella hanya menjadi tamu undangan dalam pernikahan sahabatnya.

Pria itu malas meladeni pertanyaan Ella. Dia lalu mengambil sesuatu dari saku jasnya dan melemparkannya ke hadapan Ella.

Dua buah buku nikah antara dirinya dan pria itu, dan itu membuat Ella benar-benar syok. Dia pun kembali memutar ingatnya. Ella terdiam ketika mengingat bahwa Yumna telah melakukan sesuatu padanya, dan rupanya itu bukanlah sebuah mimpi, itu adalah nyata. Ella hanya bisa mengepalkan tangannya, kecewa dengan sahabat yang sudah di percayanya selama dua tahun ini.

"Sekarang sudah mengerti, bukan?" Pria itu merasa puas membuat Ella terdiam. "Tapi jangan senang dulu karena telah menjadi pemilik perusahaan nomor satu di negara ini. Kau itu tidak lebih dari sekedar budak saja," ucap pria itu dengan sinis.

"Budak?" Ella menatapnya bingung.

"Kau pikir aku mau menikahi gadis sepertimu? Kalau bukan karena papamu menipu uang perusahaan, aku tidak mau menikahi mu. Selama kau menjadi budak ku, Kau harus menuruti setiap ucapan dariku!"

'apa! Pernikahan macam apa ini? Ini jauh dari kategori pernikahan yang ku inginkan. Aku tidak pernah melihat pemilik perusahaan JK groups, dan ternyata dia begitu kejam.' batin Ella.

"Apa kau mengerti? Panggil aku Tuan Jason!"

"A-aku mengerti, Tuan Jason."

Terpopuler

Comments

Amelia

Amelia

salam kenal 🙏❤️

2024-08-09

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!