Dibesarkan dalam sebuah organisasi rahasia, membuat dua orang gadis dan dua orang pemuda tumbuh menjadi pembunuh berdarah dingin, masing-masing memiliki kemampuan yang berbeda.
Chu Haitang adalah seorang dokter ajaib, dia menguasai berbagai macam pengobatan modern maupun tradisional.
Bao Yunceng adalah seorang ahli penempaan senjata, dia sangat lihai dalam membuat berbagai macam benda yang mematikan.
Liu Jinhong adalah seorang ahli strategi sekaligus ahli pedang, jurus-jurusnya terlihat sangat lembut, namun mematikan.
Rong Siyue adalah seorang ahli menundukkan binatang, dia sangat pandai dalam mata-mata dan menyusup.
Keempat orang tersebut dipertemukan pada saat berusia 5 tahun, mereka hidup sebagai saudara dan saling melindungi satu sama lain. Bekerja di bawah naungan seorang tuan yang misterius sekaligus kejam, membuat mental dan pemikirannya berbeda.
Bagaimana jika keempat orang tersebut mengalami perpindahan waktu? Masih bisakah mereka menjadi saudara yang rukun?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MENYELINAP
Bulan terang menggantung di langit, 3 sosok duduk di atas bumbungan rumah, sambil sesekali saling melirik satu sama lain.
"Jinhong, apakah kau sudah mendapatkan informasi dari gedung persekutuan?" tanya Chu Haitang, namun pemuda di sebelahnya menggelengkan kepala.
"Di era ini sepertinya sangat sulit untuk menemukan seseorang, meskipun balai persekutuan memiliki jumlah anggota yang sangat banyak, namun mereka belum bisa menemukan keberadaan Bao Yuncheng dan Rong Siyue." jawab Liu Jinhong sambil menengadahkan wajahnya ke langit.
"Bao...? Tunggu, sepertinya aku mengingat sesuatu." ucap Zhao Zhan, kedua rekannya saling mengerutkan dahi.
"Ada apa?" tanya Chu Haitang, namun Zhao Zhan tidak menanggapi, dia seolah tinggal di dunianya, tanpa merasakan kekhawatiran orang lain. Tak lama kemudian mata pemuda itu melotot, dia mengingat sesuatu yang sangat penting.
"Ikuti aku!" ajak Zhao Zhan.
Liu Jinhong dan Chu Haitang saling berpandangan, namun mereka berdua bergegas melesat, mengikuti langkah yang dilakukan oleh pemuda itu.
Butuh waktu cukup lama bagi mereka untuk datang ke tempat itu, meskipun angin berhembus lembut, namun ketiganya terlihat berkeringat, mereka telah menggunakan ilmu peringan tubuh hingga akhirnya sampai di dahan pohon besar.
"Dimana kita?" tanya Chu Haitang.
"Istana kekaisaran," jawab Zhao Zhan dengan santai.
Tersedak!
Dua orang rekannya langsung melotot, istana adalah tempat yang paling berbahaya, dan saat ini mereka telah menyelinap masuk kesana.
"Sial! Apa kau ingin mencari kematian? Aku masih harus menemukan keberadaan Bao Yuncheng dan Rong Siyue, jika kau merasa bosan hidup, jangan mengajak orang lain!" ucap Liu Jinhong sambil berdiri, dia berniat untuk meninggalkan tempat itu, sayangnya pergelangan tangannya segera ditarik oleh Zhao Zhan.
"Apa mulutmu tidak bisa diam? Jangan membuat gerakan yang aneh, jika tidak, para prajurit pasti akan menemukan keberadaan kita!" jawab Zhao Zhan.
"Kenapa kau mengajak kami kesini?" tanya Chu Haitang, dia tidak merasakan kebencian apa pun dari Zhao Zhan, namun saat ini mereka memang berada di tempat yang sangat berbahaya.
Zhao Zhan menunjuk ke hutan bambu, "Bao Yuncheng ada di sana!"
"Apaaa?" kedua orang itu langsung tertegun mendengar jawaban yang diberikan oleh Zhao Zan. Mereka sedikit tidak percaya dengan analisa yang diberikan olehnya.
Zhao Zhan terdiam sejenak, "Sepuluh tahun yang lalu, kekaisaran Beicheng dan kekaisaran Qianfeng berperang selama 2 bulan, karena ketangguhan Jenderal perang dari kekaisaran Beicheng, sehingga membuat kekaisaran Qianfeng akhirnya mengalami kekalahan. Mereka dipaksa untuk membayar upeti setiap tahunnya dan harus menyerahkan seorang pangeran untuk disandera."
"Maksudmu? Pangeran yang di sandera itu adalah Bao Yuncheng?" tanya Chu Haitang.
Zhao Zhan menganggukkan kepala, "Sepuluh tahun yang lalu, seorang pelayan dari istana kekaisaran datang ke desa Gujia untuk mencari kerabatnya. Dia berbicara tentang masalah itu, dan aku mengupingnya secara diam-diam."
"Lalu di istana mana Yuncheng di sekap?" tanya Liu Jinhong, dia terlihat lebih bersemangat dari sebelumnya.
"Menurut ingatan yang di terima oleh pemilik tubuhku, dia seharusnya ditempatkan di sebuah gubuk, di dalam hutan bambu itu." Zhao Zhan menunjuk dengan ibu jarinya.
Chu Haitang dan Liu Jinhong saling berpandangan, keduanya melompat dan langsung memasuki hutan bambu. Sementara Zhao Zhan masih duduk di tempat yang sama sambil mengawasi sekeliling.
Setelah yakin dengan situasinya, Zhao Zhan juga bergerak, dia menyelinap di antara batang bambu hingga akhirnya menemukan sebuah gubuk kecil yang sangat kumuh dan bobrok.
"Sial! Apakah ini tempat tinggal manusia? Kandang babi di rumah warga desa bahkan jauh lebih baik," ucap Zhao Zhan mengeluh.
Liu Jinhong cemberut, "Ini hanya sedikit lebih besar dibandingkan dengan sarang burung, apalagi keadaannya benar-benar bobrok dan hampir runtuh."
Chu Haitang terdiam, meskipun mulutnya tidak mengucapkan apa-apa, namun matanya terlihat berkaca-kaca, keadaan Bao Yuncheng terlalu mengejutkan.
"Ayo pergi!"
Ketiganya segera menyelinap masuk, mereka menatap seorang pemuda ramping yang sedang duduk di kursi jelek sambil memandangi bulan. Di tangannya, terlihat sebuah buku kuno yang sangat tebal.
"Yuncheng!" panggil Chu Haitang, pemuda itu menoleh dengan waspada.
"Siapa kalian?" tanya pemuda itu, meskipun tubuhnya terlihat lemah, namun sorot matanya benar-benar sangat tajam dan menakutkan.
"Ayo pergi!" ajak Liu Jinhong sambil menarik pergelangan tangan pemuda itu.
"Hei! Apa yang kalian lakukan kepada yang mulia?" seorang pemuda berkulit coklat muncul dengan mangkuk obat di tangannya.
"Yuncheng!" panggil Chu Haitang, dia melihat pemuda itu tidak bergerak di tempatnya.
"Yang mulia terluka, jangan sakiti dia!" pelayan itu melotot, meskipun dia sangat takut dengan 3 sosok di depannya, dia tetap mencoba yang terbaik untuk melindungi tuannya.
Chu Haitang mengerutkan dahi, dia bergegas mendekat sambil memeriksa denyut nadi Bao Yuncheng, tak lama kemudian matanya memerah, dia menatap pemuda lemah di depannya dengan sangat sedih.
"Haitang! Apa yang terjadi?" tanya Liu Jinhong dan Zhao Zhan bersamaan.
Chu Haitang bergumam, "Dia di racun, energi internalnya rusak, tubuhnya juga mengalami banyak luka. Jinhong, ayo bawa dia pergi!"
Bao Yuncheng menarik sudut bibirnya ke atas, dia tak menyangka akan di temukan dan di selamatkan dari neraka itu. "Haitang! Jinhong! Lama tidak bertemu!"
"Hentikan omong kosong, ayo pergi!" ucap Liu Jinhong, dia berniat meraih pemuda itu dan membawanya keluar dari sana.
"Jinhong, dia Rui, satu-satunya pelayanku!" ucap Bao Yuncheng, Liu Jinhong mengangguk, dia tahu bahwa pemuda itu khawatir terhadap bawahannya.
"Zhao Zhan, bawa pemuda itu!" ucap Liu Jinhong, Zhao Zhan berdiri dengan linglung, namun dia segera sadar setelah mendengar perintah itu.
"Oke!" ucapnya sambil menarik lengan Rui dan berniat untuk membawanya keluar, namun pelayan itu menarik tangannya.
"Tuan, aku harus membereskan beberapa pakaian milik yang mulia." ucapnya sambil menunduk.
"Tidak perlu! Kita bisa membelinya nanti!" jawab Chu Haitang, dia bergegas keluar untuk mengawasi para prajurit yang berjaga.
Kelima orang itu akhirnya berhasil keluar dari sana, mereka bergegas pergi dengan Bao Yuncheng yang terbaring di punggung Liu Jinhong.
"Kita harus sampai di rumah sebelum fajar!" ucap Chu Haitang sambil mempercepat langkahnya, di susul 2 pemuda lain yang masing-masing membawa beban di punggungnya.