Dia meninggalkan kemewahan demi untuk hidup sederhana. bekerja sebagai pengantar makanan di restoran miliknya sendiri.
Dan dia juga menyembunyikan identitasnya sebagai anak dan cucu orang terkaya nomor 1 di negara ini.
Dia adalah Aleta Quenbi Elvina seorang gadis genius multitalenta.
"Ngapain kamu ngikutin aku terus?" tanya Aleta.
"Karena aku suka kamu," jawab Ars to the point.
Penasaran dengan kisah mereka? baca yuk!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 12
.
.
.
Ars dengan pakaian santainya keluar dengan menggunakan motor sport miliknya. Tidak lupa jaket kulit warna hitam yang selalu menjadi kebiasaan saat ia menggunakan motor.
"Bik, malam ini aku makan diluar, bibik masak sendiri untuk bibik saja ya," pesan Ars berpamitan.
"Baik Tuan, kebetulan bibik juga belum masak," jawab bik Ani.
Ani seorang janda tanpa anak, setelah kematian suaminya Ani diusir oleh mertuanya. Hidup terlunta-lunta dijalan.
Beruntung Ars menemukannya dan membawanya pulang untuk dipekerjakan dirumahnya. Ani yang saat itu memang butuh uang dan pekerjaan tanpa ragu-ragu langsung menerima tawaran tersebut.
Sejak saat itu Ani pun menjadi asisten rumah tangga di rumah Ars.
Ars mengendarai motornya dengan dengan kecepatan sedang. Saat di tengah perjalanan ada sebuah motor sport juga melaju melewati Ars.
Ars yang merasa tertantang pun melajukan motornya mengejar pengendara motor tersebut.
"Mau main-main ya," gumam Ars. Ars melajukan motornya, tapi belum juga bisa menyaingi orang tersebut.
"Siapa sih dia?" gumam Ars.
Pengendara motor tersebut melambat dan Ars bisa menyaingi motor tersebut. Pengendara motor tersebut menoleh, tapi karena menggunakan helm full face wajah pengendara tersebut tidak kelihatan.
Pengendara motor tersebut tersenyum dibalik helmnya. Lalu menarik pedal gas dengan kencang sehingga motor tersebut kembali melaju.
Ars tidak mau kalah juga melajukan motornya. Ars sekali lagi bisa menyaingi motor tersebut. Kemudian motor itu berhenti dipinggir jalan didepan tukang bakso beranak.
Ars juga menghentikan motornya, karena penasaran dengan pengendara motor tersebut.
Hai Ars," sapa orang itu.
"Ars yang merasa mengenal suara itu pun langsung menghampirinya.
Pengendara motor tersebut membuka helmnya dan terurai rambut panjang dan terpampang wajah cantiknya.
Ars seketika tertegun. Karena pakaian Aleta kali ini sangat berbeda dari hari-hari sewaktu ia bekerja.
"Kamu ...."
"Hmmm, kaget? Karena aku seorang pengantar makanan?" tanya Aleta.
"Siapa kamu sebenarnya?" tanya Ars.
"Tanyakan pada hatimu, selami perasaanmu maka kamu akan menemukan jawabannya," ucap Aleta.
Ars terdiam mencoba mencari jawaban dari teka teki yang dilontarkan oleh Aleta.
"Mang bakso dua, makan disini," ucap Aleta.
"Kok dua neng?" tanya mamang bakso.
"Untuk dia satu mang," jawab Aleta.
"Siapa namamu?" tanya Ars.
"Apa itu perlu?" tanya Aleta.
"Ya, kalau tidak tahu namamu bagaimana aku memanggilmu?" tanya Ars.
"Arshaka seorang bocah 12 tahun yang diculik dan disekap oleh rentenir, aku ingat itu," ucap Aleta.
"Jadi kamu ...? Ars tidak dapat meneruskan kata-katanya.
Ars hendak memeluk Aleta tapi ditahan olehnya. Aleta menyodorkan kepalan tinju kalau sampai Ars memeluknya.
Gleek... Ars menelan salivanya dengan susah payah.
"Aku merindukanmu, sayang," ucap Ars tanpa sadar.
"Jangan lebay deh. Biasa aja kali," ucap Aleta.
"Pacarnya ya Neng?" tanya mamang bakso.
"Bukan"
"Iya"
Dua jawaban yang berbeda tapi diucapkan secara bersamaan. Ars dan Aleta saling pandang.
"Ini Neng baksonya, dan ini buat Aa nya," ucap mamang bakso.
"Terima kasih mang," ucap Aleta dan Ars serentak.
Keduanya pun mulai menyantap bakso tersebut. Ars disini yang paling bahagia. Perasaannya yang tiba-tiba ingin makan diluar, ternyata ada suatu yang tidak terduga.
"Selama ini aku mencarimu," ucap Ars disela-sela makannya.
"Makan dulu baru ngomong," ujar Aleta.
Ars spontan terdiam dan segera menghabiskan baksonya. Tidak peduli masih berasap didalam mangkuk tersebut.
"Aku yang bayar," kata Ars.
Ars memberikan uang seratus ribu dua lembar, dan melarang penjual bakso tersebut untuk mengembalikan kembaliannya.
"Pacar nya ganteng banget, ya Neng. Cocok mah sama si Eneng," kata mamang itu.
Ars tersenyum, ia merasa diatas angin dibilang ganteng, meskipun itu kenyataannya.
"Ganteng dari mananya, mang?" tanya Aleta.
"Gak ada ganteng-gantengnya," kata Aleta lagi.
"Aduh Neng, mau ganteng gimana lagi?" tanya mang bakso.
"Dia gengsi itu mang," jawab Ars.
"Pulang dulu ya mang," pamit Aleta.
"Tunggu," Ars hendak memegang tangan Aleta, tapi tinjauan Aleta sudah lebih dulu yang datang. Beruntung Ars gesit menghindar.
"Hampir saja mukaku bonyok," gumam Ars.
Aleta tersenyum, "ternyata kamu tidak selemah dulu."
"Semua karena kamu. Aku berjuang hingga ketahap ini juga karena kamu," ucap Ars.
"Bagus, akhirnya kamu bisa bangkit dari keterpurukan, aku bangga sama kamu," ucap Aleta.
Saat Ars lengah, Aleta menendang kearah Ars. Dengan gerakan cepat Ars menghindar. kemudian Aleta menyerang lagi dan lagi. Ars terus saja menghindar.
Mang bakso tercengang melihat keduanya sedang bertarung, "aduh bagaimana ini? Kok mereka malah berkelahi?"
Sudah beberapa menit mereka bertarung, tapi tidak ada satupun yang mengenai tubuh keduanya.
"Ternyata dia sudah punya banyak kemajuan," batin Aleta.
Ars hanya menangkis saat Aleta menyerangnya. Tidak ada satupun yang kalah atau menang.
Terakhir Aleta meninju Ars, Ars dengan gesit menangkap tangan Aleta dan memutarnya. Kemudian Ars memeluknya dari belakang.
Ars mengecup pipi Aleta. tangan Aleta sudah terkunci oleh Ars.
"Aku mencintaimu," bisik Ars ditelinga Aleta.
Aleta melotot dan memalingkan wajahnya kearah Ars, Ars dengan cepat mengecup bibir Aleta.
"Aaaaahh... Ciuman pertamaku," jerit Aleta tanpa sadar.
Ars tertawa lalu melepaskan Aleta. Buugh, Aleta menendang Ars.
Das*r m*sum," umpat Aleta.
"Aku senang, ternyata aku orang yang pertama untukmu," ucap Ars tanpa merasa bersalah.
Kemudian Aleta langsung memakai helmnya dan menghidupkan mesin motornya. Melihat hal itu Ars juga melakukan hal yang sama. Keduanya pun pergi dari tempat itu.
Ars mengikuti Aleta kembali kerumahnya. Ars ingin memastikan bahwa Aleta benar-benar selamat sampai tujuan.
Setelah Aleta masuk kedalam rumah, barulah Ars menjalankan motornya dan kembali kerumahnya.
Perasaan Ars benar-benar bahagia, ternyata dia mencintai orang yang benar. Orang yang sama yaitu gadis kecilnya.
Ars memarkirkan motornya dan segera berlari kecil menuju kamarnya dilantai atas. Ars masuk kedalam kamarnya dan menghempaskan tubuhnya diatas ranjang.
Ars memegangi bibirnya yang telah mengecup bibir pujaan hatinya.
"Aku tidak salah mencintai orang, terima kasih Tuhan telah mempertemukan kami kembali," gumam Ars.
Malam ini Ars tidak dapat tidur, Aleta yang tangguh, cantik dan jenius selalu terbayang dalam ingatannya.
Yang masih menjadi tanda tanya dalam benak Ars adalah, mengapa gadis kecilnya menjadi pengantar makanan?
Seketika Ars ingat kalau pria yang dipeluk Aleta waktu itu adalah saudaranya.
"Kenapa aku tidak menyadari sejak itu?Bahkan aku sempat cemburu melihat kedekatan mereka, tanpa mencari tahu terlebih dahulu," batin Ars.
"Berarti Aleta menyembunyikan identitasnya, tapi apa maksudnya?" batin Ars.
Ars bolak-balik diatas tempat tidur. Kadang bangun dan duduk, terus berbaring lagi. Duduk lagi dan begitulah seterusnya.
Hingga jam sudah menunjukkan pukul 2 dinihari, Ars belum juga mau tidur. Saking bahagianya bertemu dengan orang yang ia cari selama ini.
.
.
.
ada aja tingkahnya 🤣🤣
ini kedua x nya aq kesini, saking sukanya dg karakter Aleta dan Ars /Grin//Grin/
suksess y thor...