NovelToon NovelToon
One Shoot JKT48

One Shoot JKT48

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintamanis / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Gabijh1799

Kumpulan cerpen yang tokohnya dari member JKT48

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gabijh1799, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cinta yang Tersembunyi (Flora)

"Lo kok milih Devil jin sih?" Tanya salah satu pemuda yang keheranan dengan temannya

"Liat dong, karakternya beda gitu pasti OP, Lo juga kenapa pake Paul gitu udah mohawk aneh lagi" tanya balik temannya itu mengejek

"Ehh jangan salah, dia itu punya tekad bagus" ucap pemuda itu memuji tekad karakter game pilihannya

"Tekad apaan cuman lawan alien gitu" ejek temannya kembali

"Kakak sama mas Revo bisa diem ngga!" Bentak seorang gadis yang melihat kedua pemuda itu saling berdebat

Seketika mereka berdua terdiam namun tetap memainkan game mereka dan gadis itu lanjut mengerjakan tugasnya.

"Lo sih si flora ngambek" ucap temannya itu menyalahkan pemuda itu

"Lo juga kenapa debatin karakter coba" balas pemuda itu

"Kalo ribut lagi aku matiin nih PS-nya" ancam flora

"Ehh jangan, iya-iya ini ngga ribut lagi" ucap pemuda itu

Begitulah keseharian ketiga pemuda dan pemudi ini di hari Minggu, Fauzan adalah seorang murid SMA yang akan menjalani ujian nasional namun entah kenapa dia mengajak temannya yaitu Jason untuk main di rumahnya. Dia berdalih ingin menghibur diri karena terlalu sering belajar yang membuatnya sulit untuk fokus nantinya.

Adik Fauzan yaitu Flora adalah pelajar SMP sedang mengerjakan tugasnya bersama kakaknya karena biasanya flora selalu meminta bantuan kakaknya untuk mengerjakan tugasnya namun dengan adanya Jason disana membuatnya sulit untuk fokus karena kakaknya dan Jason sering membuat keributan.

Namun disisi lain Flora sering memperhatikan Jason karena dia adalah sahabat kakaknya yang memang sering main ke rumahnya untuk main atau mengerjakan tugas bersama. Dari tampang memang tampan namun memiliki sifat cukup unik yaitu potongan rambutnya yang sedikit panjang tetapi tak ditegur oleh guru disekolahnya (mungkin orang dalem hehehe). Terkadang Jason juga membantu Flora mengerjakan tugasnya jika Fauzan tak sempat membantu atau sedang keluar membantu orangtua mereka.

Dari sana Flora mulai menaruh hati pada Jason namun karena umur mereka serta dari sudut pandangnya Jason memiliki tipe wanita yang tak seperti dirinya yang ceplas-ceplos dan terkadang ngeselin menjadikan dirinya memendam perasaannya pada Jason.

Namun setelah Fauzan dan Jason lulus dari sekolah mereka putus kontak karena Jason memilih berkuliah di luar kota yang entah dimana dan itu membuat Flora khawatir mungkin dirinya tak melihat Jason lagi, dia sempat menanyakan pada Fauzan namun dia tak menjawab dan akhirnya dia menyerah untuk mencari keberadaan Jason.

*

Beberapa tahun berlalu, Flora telah lulus dari bangku sekolah SMA-nya dan akan melanjutkan ke perkuliahan. Dia sempat bimbang karena kebingungan ingin memasuki kampus mana yang menurutnya baik, dia sempat menanyakan pada Fauzan untuk memberi saran namun Fauzan tak memberikan saran yang pasti dan Flora akhirnya memiliki berkuliah di Jakarta yang mengharuskan dirinya untuk kos serta hidup mandiri disana.

Setelah semua masa orientasi berjalan, tanpa sengaja dia melihat sesosok pria yang tak asing baginya. Dia ingin menyapa pria itu namun pria itu berlalu darinya.

Tetapi dia tetap mencari pria itu hingga akhirnya di suatu cafe, dia sedang bersama dengan teman-temannya melihat pria itu sedang sendiri duduk di pojok cafe tepat dekat jendela.

Flora memiliki niat untuk menghampiri pria itu namun rasa keraguan dirinya sedang bertempur dengan kepercayaan dirinya yang membuatnya kebingungan, tiba-tiba pundaknya di tepuk oleh seseorang yang membuatnya terkejut.

"Ngapain Lo?"

"Astaga Lo yah bikin gw kaget"

"Lo juga ngapain sembunyi sembunyi gitu, udah masuk aja"

"Ehh gw cuman kebetulan lewat aja"

"Udah gpp, sekalian temenin gw"

Dengan terpaksa Flora mengikuti keinginan temannya itu tetapi tetap fokus memperhatikan pria itu. Temannya itu menduga flora memiliki niat lain dan dia juga memperhatikan pria itu.

"Lo suka?"

"Hah?"

"Lo ngeliatin tu orang, Lo suka?"

"Ngga kok"

"Udah lah samperin aja kenapa sampe lirik-lirikan gitu"

Flora yang kesal akhirnya tak memperhatikan pria itu, namun yang tak dia sadari pria itu juga memperhatikan flora dan hanya tersenyum kecil.

*

Sejam telah berlalu, flora dan temannya telah menyelesaikan makan dan obrolan mereka.

"Ehh Flo, Lo udah nyiapin barang-barang buat besok?"

"Astaghfirullah gw lupa"

"Hayo loh makanya besok harus dikumpulin"

"Ya udah makasih udah ingetin"

"Ehh Flo"

Flora meninggalkan temannya untuk membeli beberapa barang yang akan dia bawa pada saat masa orientasi terakhir, melihat itu pria yang tadi sesekali melirik flora ikut berdiri dari tempatnya dan meninggalkan cafe tersebut.

Akhirnya flora sampai disebuah pasar untuk membeli beberapa barang yang mungkin akan mudah di temukan dan pasar jika dia mencarinya di supermarket akan sulit karena dia mendapatkan info dari teman satu kelompoknya cara mendapatkan barang-barang itu di pasar.

Dia berkeliling pasar dan beberapa barang telah dia beli namun hanya satu barang yang belum, namun pada saat sedang mencari toko tiba-tiba dia dihadang oleh pria bertubuh besar. Dalam benaknya dia akan dipalak oleh pria tersebut dan dugaannya benar.

"Ehh mau kemana neng?"

"Maaf pak saya sedang buru-buru"

"Buru-buru amat, jangan pak dong panggil aja mas"

"Maaf mas saya benar-benar buru-buru"

"Udahlah sini bareng mas aja"

Flora berusaha menghindar dari hadangan pria tersebut namun gagal akhirnya pria itu dapat mencengkram tangan Flora.

"Nahh sekarang ikut mas"

"Tolong"

"Percuma kamu minta tolong disini wilayah kekuasaan mas"

Tiba-tiba tangan pria yang sedang mencengkram tangan Flora dipegang oleh seseorang.

"Lepas"

"Ehh apa-apaan Lo"

"Gw bilang lepas"

Orang itu langsung memberikan perlawanan pada pria tadi hingga cengkraman tangannya terlepas, memberikan kesempatan orang itu menggenggam erat tangan Flora.

"Ikutin kakak yah"

Flora yang sedari tadi hanya diam menganggukkan kepalanya dan mengikuti langkah orang itu, beberapa orang dari pria tadi ikut mengejar flora dan orang itu hingga akhirnya mereka bersembunyi disebuah ruko kosong yang kebetulan sedikit tertutup.

Dan akhirnya pria dan orang-orang itu telah pergi dari rukoa tersebut. Flora yang masih ketakutan hanya bisa menahan tangisannya karena dia belum mengetahui orang yang menyelamatkannya tadi.

"Udah gpp Flo, sekarang udah aman"

Mendengar ucapan itu, flora kenal dengan suara itu dan mendongakkan kepalanya dan benar dugaannya.

"Kak Jason"

"Hai"

Sontak flora memeluk Jason begitu erat karena rasa rindunya dan juga ada rasa takut yang masih menyelimuti hatinya.

"Udah gpp sekarang mereka udah pergi"

Namun tanpa ada jawaban dari flora membuat Jason melihat kearah wajah flora yang ternyata flora tertidur dalam pelukannya.

Jason kebingungan akan membawa flora kemana karena dia tak tahu lokasi kos flora dimana dan dia membawanya ke kosnya atas persetujuan pemilik kos.

Dia membaringkannya di kasur dan Jason duduk di ambang pintu karena dia harus membuka pintu kamarnya atas syarat dari pemilik kos agar tak menimbulkan kesalahpahaman.

*

Beberapa hari kemudian setelah kejadian itu, flora tak mendapatkan kabar lagi dari Jason yang baru saja nampak dihadapannya. Sebenarnya dia memiliki harapan untuk bertemu dengan Jason kembali namun sirna setelah kesana kemari mencari tahu Jason berada akhirnya dia pendam kembali rasa cintanya pada Jason.

Namun secara tiba-tiba ada sosok yang melewati dirinya yang dia sangat kenal dengan siluet itu apalagi dengan aroma parfum yang digunakan, flora menoleh dan melihat sosok tersebut dan benar itu adalah Jason sedang mengobrol dengan seorang wanita. Mereka terlihat akrab dan itu membuat hati flora sedikit sakit melihatnya, semula ingin menyapa tetapi dia urungkan itu.

Jason yang menyadari itu menoleh juga dan melihat seseorang berlari menjauhi dirinya.

"Nape Lo?"

"Ng... Ngga apa-apa"

Jason dan wanita itu kembali melangkah menuju ruang dosen di jurusannya.

"Selamat pagi pak"

"Pagi, ehh kamu Jes ayo masuk"

Mereka berdua masuk ke dalam kantor itu dan dosen itu menghampiri mereka.

"Ada apa nih pagi-pagi kesini?"

"Begini pak, saya dan teman saya mau buat sebuah alat untuk mengukur kesehatan jantung gitu, dan saya ingin mengajak bapak berkerjasama untuk menguji alat itu agar dapat dipasarkan ke masyarakat"

"Begitu yah, boleh liat proposalnya?"

"Ehh iya, Del proposalnya"

Wanita itu mengeluarkan dokumen itu pada dosen Jason itu. Setelah beberapa saat membaca dokumen itu dosennya tampak antusias.

"Proyeknya bagus tetapi ada satu hal yang kurang"

"Apa itu pak?"

"Kalo dari segi manfaat dan kegunaan ini cukup bagus untuk masyarakat, tetapi jika kalian mengutamakan kualitas dan keakuratan itu akan memakan banyak biaya serta bisa berpengaruh ke harganya nanti"

"Kalo soal itu saya bisa atasi perlahan pak, tergantung dengan hasil uji bapak dan saran juga"

"Baiklah, kalo begitu kapan boleh ke kantormu?"

"Wahh terimakasih pak, kalo bapak sempat Minggu depan boleh"

"Ok kalo gitu, kalian semangat yah"

Mereka berdua keluar dari ruangan dan menuju kantin untuk mendiskusikan apa yang telah mereka dapatkan dari dosen mereka.

"Gila sih, padahal udah mentingin kualitas tapi malah ke budget"

"Namanya juga produk Del gitu mainnya"

"Ngga habis pikir gw"

"Hmmm, gimana kali kita pangkas aja"

"Gimana?"

"Jadi kita hitung ulang lagi gimana takaran yang pas buat ngurangin budget kita"

"Menarik tapi ngga masalah?"

"Keknya ngga sih"

"Ya udah gw ngikut Lo aja"

Saat mereka sedang mengobrol, seseorang memperhatikan mereka dengan tatapan sinis.

"Ehh kita kek lagi diliatin"

"Diliatin?"

"Itu"

"Ohh dia biar gw yang urus, Lo kesana dulu aja"

"Ok deh"

Jason menghampiri orang yang memperhatikannya, sontak orang itu entah ingin pergi kemana karena saat dia berusaha kabur dia ditahan oleh Jason.

"Mau kemana kamu hm?"

"Kak"

"Ternyata kamu kuliah disini juga Flo"

"Hehehe iya kak"

"Jurusan apa?"

"Animasi"

"Wahh pas tuh sama kesukaan kamu"

"Hehehe iya"

"Ehh kabar kakakmu gimana?"

"Gitu-gitu aja"

"Masa sih kek terakhir ketemu udah lumayan"

"Itumah dari luar kalo dalemnya mah gitu-gitu aja"

"Hahaha biasa kalo kakakmu gitu, ehh nanti makan bareng yuk"

"Makan bareng?"

"Iya, di resto biasa yah"

"I...iya kak"

Jason mengelus kepala flora dan meninggalkannya dalam keadaan terdiam. Sebenarnya flora tidak ingin hal ini terjadi namun berlalu begitu saja apalagi dengan dia menyetujui permintaan Jason.

*

Malam harinya, flora telah merias dirinya sebagaimana mestinya karena dia akan menemui seseorang yang telah membuatnya jatuh cinta untuk pertama kali apalagi ini adalah momen berharga setelah pertama bertemu kembali.

Namun harapannya untuk berduaan bersama Jason pupus karena dia melihat Jason bersama dengan wanita yang sebelumnya dia lihat dan itu membuat suasana hati flora sedikit memburuk apalagi dilihat dari interaksi mereka berdua yang begitu akrab.

"Flo sini"

Flora duduk dihadapan mereka berdua, dia begitu risih karena Jason mengobrol dengan wanita itu dengan topik yang tak dia mengerti. Menyadari itu Jason melihat flora merasa tak enak.

"Ehh Del Lo pesen makan dulu deh"

"Ok deh"

Wanita itu meninggalkan mereka berdua, "maaf yah Flo dia emang gitu"

"Iya kak gpp"

"Gimana kuliahmu de?"

"De?"

"Kan dulu Kakak sering manggil itu"

"Hehehe iya, ngga gimana-gimana banget kak"

"Ehh kamu masuk animasi pake gambarmu yang dulu itu?"

"Eh?!"

"Kamu kan dulu sering gambar-gambar gitu yang berlayer-layer itu loh"

"Kok kakak..."

"Hehehe maaf yah, dulu kakak sempet liat itu di tempat sampah kakakmu"

"Iya kak"

"Bagus kok de kakak suka, ehh keknya kakak bawa deh yang satunya"

"Satunya?"

Jason mengeluarkan sebuah buku kecil yang merupakan sebuah karya dari flora yang dia lupakan.

"Ini kan..."

"Kakak tau"

"Tapi cewe itu..."

"Ohh dia temen kakak, kebetulan satu projek jadi sering ngobrol"

"Astaghfirullah ternyata temen aku kira pacar"

"Ohh"

"Terus selama kuliah kamu ada projek ngga?"

"Ada sih kak tapi belum di approve sama dosennya"

"Coba kakak mau lihat"

Flora mengeluarkan tabletnya untuk menampilkan karyanya untuk salah satu tugas mata kuliahnya.

"Bagus de dari animasi dan bergeraknya, tapi ada yang kurang dikit"

"Apa kak?"

"Karakternya kurang berekspresi jadi kek datar gitu"

"Itu dia kak masalahnya, aku belum bisa animasiin itu"

"Mau kakak bantu?"

"Eh?!"

"Gpp de nanti kakak bantu, kamu kirim aja file projeknya nanti kakak yang nambahin yah"

"I...iya kak"

"Ehh apaan tuh kek seru?"

"Ini hasil animasi adek gw, menurut Lo gimana?"

"Jelek"

"Bisa ae loh"

"Jangan dibawa hati yah de, dia bilang bagus kok"

"Ehh iya gw adel"

"Flora"

"Faunanya mana?'

"Fauna?"

"Iya Lo punya sodara kembarkan?"

"Ngga kak, aku punya kakak tapi ngga kembar"

"Hahaha bercanda kok gw, anak maen Lo?"

"Aku anak animasi kak"

"Animasi? Kenal sama Asher ngga?"

"Dia kakak tingkatku kak"

"Kalian Deket ngga?'

"Ngga terlalu sih"

"Yahh padahal pengin punya nomernya"

"Keknya aku nyimpen deh nomernya"

"Ehh minta dong"

Flora mencari kontak dari Asher dan mengirimnya pada Adel yang telah dia masukan kontaknya sebelumnya.

"Ok deh makasih yah"

Setelah itu mereka menikmati makan malam mereka, flora tak menduga bahwa Adel adalah seorang yang sangat baik dan mudah bergaul tak seperti dirinya yang cukup sulit untuk mendekati bahkan didekati.

Dan dari obrolan mereka juga flora juga tahu bahwa Jason belum memiliki pasangan yang bersebrangan dengan pikirannya yang menduga bahwa Jason telah memiliki pasangan.

*

Berjalannya waktu semula Flora seperti cuek dengan Jason namun perlahan runtuh karena perhatian dan pengertian Jason yang membuat Flora tak bisa berlama-lama seperti ini dan pada akhirnya mereka berdua berpergian ke sebuah dataran tinggi.

Jason tampak antusias namun tak ditunjukkan pada flora karena akan merusak citranya yang pendiam dan bicara seperlunya.

Flora yang melihat itupun tak heran dari mata Jason tampak antusias, mereka berdua berkeliling disana dari kebun teh, mengunjungi obyek wisata dan pemandian air panas.

Malam harinya Jason mengaja flora duduk di teras villa yang mereka tinggali sekarang dan bertepatan dengan itu arah teras menuju kota yang tampak dihiasi oleh lampu-lampu perkotaan.

Flora tampak menikmati liburan kali ini dan juga Jason, pada saat sedang menikmati keindahan di depan mata mereka, Jason menatap ke arah flora dan memegang tangannya.

"Flo sebenarnya ada yang mau aku bilang ke kamu..."

"Apa kak?"

"Sebenarnya kakak suka sama kamu"

Seketika flora terdiam dengan ungkapan cinta dari Jason yang sedari dulu dia tunggu.

"Maaf yah baru bilang sekarang karena ada sesuatu yang kakak tidak ingin kamu terlibat"

"Terlibat?"

"Kamu akan tau maksud kakak, yang terpenting kakak tau kamu suka sama kakak begitupun sebaliknya dan kakak ngga mau gantungin perasaan kita. Kamu mau kan?"

"Iya...kak"

Mereka berdua tampak senang setelah ungkapan perasaan mereka diterima satu sama lain namun di benak flora terdapat pikiran apa yang membuat jason menunda mengungkapkan perasaannya tetapi dia kesamping itu dan menikmati waktu berdua mereka.

*

Berselang waktu akhirnya flora mengerti kenapa Jason menunda mengungkapkan perasaannya karena dia sedang ada masalah dengan salah satu wanita yang sangat mengganggu hidupnya, dan juga Jason sempat dicap sebagai anak pembunuh karena sang ayah sempat mengalami kecelakaan yang membuat korban kecelakaan itu tewas disana dan terungkap itu adalah kedua orang tua wanita yang selalu mengganggu hidup Jason.

Flora yang mengetahui fakta itupun mengunjungi rumah wanita itu dan berusaha menjelaskan dan membeda kekasihnya itu.

"Begini mba, Jason telah memenuhi kebutuhan anda dan juga sudah berusaha meminta maaf tetapi dengan anda begini akan menyusahkan hidup Jason"

"Aku ngga nyusahin dia emang dia yang harus bertanggung jawab"

"Dia sudah bertanggung jawab tetapi dengan anda selalu bergantung padanya itu membuat mba sendiri menjadi beban"

"Beban katamu?!"

"Kalo mba mau begini terus, akan menyesal dikemudian hari dan itu juga membuat jason selalu merasa bersalah"

"Biarkan itu terjadi agar dia selalu merasa bersalah"

"Saya tak tahu ingin mengucapkan apa tetapi dengan ini anda memang parasit"

Flora meninggalkan rumah wanita itu dan tampak raut wajah wanita itu begitu kesal.

*

Setelah itu flora tak mendengar kabar dari wanita itu dan Jason tampak tenang setelah konfrontasi flora pada wanita itu. Akhirnya hubungan mereka berjalan sebagai mana mestinya dan suatu saat Jason telah membangun usahanya dan memiliki cukup dana untuk meminang flora.

Namun dia ragu karena Fauzan sedikit menolak karena jarak umur Jasin dan flora cukup jauh, tetapi Jason dapat menyakinkan Fauzan dan kedua orang tua mereka dan Jason mendapatkan restu dari mereka.

Sekarang Jason menyiapkan acara untuk pertunangan mereka tanpa flora mengetahuinya, dan pada saat waktunya flora melihat pesta itu dan terkejut. Lebih terkejut setelah Jason datang dengan membawa sekotak kecil yang berisikan cincin di dalamnya.

"Flora, setelah kita kenal lama dan timbul rasa cinta diantara kita. Maukah kau menjadi istriku?"

Flora menganggukkan kepalanya dan Jason menyematkan cincin itu di jari manis flora dan dari sana hubungan mereka semakin erat hingga jenjang pernikahan.

***

1
Anta Sena
hallo
Gabijh1799: Gimana bang?
total 1 replies
Ai Hosino⭐🌟🌠
/Sob//Sob//Sob//Sob//Sob/sedih banget cerita nya/Sob//Sob/
Gabijh1799: Waduh jangan sedih dong
total 1 replies
Monkey D. Luffy
Terima kasih untuk cerita yang menyenangkan! Jangan berhenti menulis ya thor 🌟
Gabijh1799: Siap bang, makasih juga udah mampir
total 1 replies
Pluto
Ceritanya bikin nggak bisa berhenti baca, lanjutkan thor!
Gabijh1799: Makasih yah udah mampir, dishare juga yah biar fans JKT bisa ikut nimbrung hehehe
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!