NovelToon NovelToon
Wijaya Kusuma

Wijaya Kusuma

Status: tamat
Genre:Fantasi / Tamat / Fantasi Timur / Konflik etika / Epik Petualangan / Paksaan Terbalik / Penyelamat
Popularitas:45.1k
Nilai: 5
Nama Author: Minchio

Wijaya Kusuma adalah putra kepala desa dari sebuah desa terpencil di pegunungan, dia harus menggantikan posisi ayahnya yang meninggal dunia sebelum masa jabatannya selesai. Sesuai dengan peraturan adat, anak lelaki harus meneruskan jabatan orang tuanya yang belum selesai hingga akhir masa jabatan.

Masih muda dan belum berpengalaman, Wijaya Kusuma dihadapkan pada tantangan besar untuk menegakkan banyak peraturan desa dan menjaga kehidupan penduduk agar tetap setia pada adat istiadat para leluhur. Apakah Wijaya Kusuma mampu menjalankan amanah ini dan memimpin desanya dengan bijaksana?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Minchio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Melarikan diri

Ajat dengan tergesa-gesa pergi meninggalkan jasad Pak Arifin yang berada di dalam candi. Dia menggendong keranjangnya pergi meninggalkan hutan larangan.

"Semoga, aku tidak bertemu dengan Kang Wijaya!" tegasnya, melangkah dengan cepat kembali ke jalan utama, saat kembali melewati rumah Pak Arifin, dia dihadang oleh Arini, anak gadis Pak Arifin yang menatapnya dengan tatapan penuh curiga.

"Ajat! Tunggu!" teriak Arini, berdiri di tengah jalan, membuat Ajat terhenti.

"Apa Neng?" tanya Ajat, mencoba bersikap tenang seolah tak terjadi apapun.

"Mana bapakku?" tanya Arini.

"Lha, kenapa tanya sama Aa?"

"Jangan pura-pura! Bapak kan tadi ngejar kamu!"

"Oh, jadi Pak Arifin disuruh Neng Arini buat ngejar saya ya?"

"Dimana bapak! Kalau gak jawab, aku bakal teriak sekenceng mungkin biar penduduk desa datang!" ancam Arini.

"Lakukan saja, toh. Aku juga sudah tahu rahasiamu, pemuda yang tewas di kolam ikan lele itu pacarmu kan? Dia cowok miskin ya," Ajat berusaha mencolek wajah Arini namun Arini menghindar.

"Kenapa kamu bisa tahu?" tanya Arini kaget, matanya membesar seketika, nafasnya juga tertahan di tenggorokan.

"Aku memiliki penawaran, kalau kamu mau. Ayo ikut denganku, pergi dari desa ini. Kalau kamu ikut, kita bisa menikah dan hidup bahagia di tempat lain."

"Kurang ajar! Siapa yang mau menikah dengan pemuda yatim piatu miskin sepertimu!" tegas Arini.

Lalu ajat menurunkan keranjangnya, dia menunjukan setumpuk emas di dalam keranjang itu.

Jantung Arini berdebar kencang, melihat setumpuk emas di keranjang Ajat. Lalu Arini mencoba memegang emas itu, tapi Ajat menepuk tangannya seraya berucap, "Jangan sentuh hartaku!"

"Aku mau ikut denganmu! Maafkan aku sudah mengatakan hal buruk padamu, bawa aku pergi dari desa adat ini."

"Bawa tidak ya, soalnya aku sudah terlanjur sakit hati disebut pemuda miskin yatim piatu,"

"Aku mohon Aa Ajat, ajak aku pergi dari desa adat ini. Aku sudah terlalu lama tersiksa di desa ini," pinta Arini.

"Begini saja, di hutan larangan itu masih banyak emas dan harta lainnya, letaknya ada di dekat batu besar, disitu ada peti berisi harta karun, cepat pergi sebelum warga lain menemukannya. Bapakmu juga ada disana kok!"

"Begitu ya! Baiklah, makasi Aa Ajat!" Arini lalu masuk ke dalam rumah.

"Dasar wanita gila harta, tertipu juga kamu." Ajat lalu segera pergi meninggalkan rumah Pak Arifin.

Ajat berlari menuju gerbang desa, namun saat di belokan, ternyata Wijaya Kusuma muncul dan memanggil sahabatnya, "Ajat!"

Tatapan Wijaya menyipit, matanya penuh keraguan. Dia mengerutkan dahinya sambil bertanya, "Habis dari mana, Jat?"

"Tadi habis dari sawah, Akang dari mana saja? Kok tidak ada datang ke ladang anggur?"

"Ya, tadi mendadak ada segerombol gadis dari kota yang datang jauh-jauh kesini untuk menemuiku," jawab Wijaya masih dengan tatapan ragu.

"Ya sudah, saya akan antarkan anggur ini ke bawah sendirian," jawab Ajat.

"Tidak perlu, ini sudah hampir sore. Lebih baik besok pagi saja, anggurnya kita simpan di rumahku, ayo Jat. Sekalian makan di rumah saya."

"Ah, tidak. Aku mau pulang dulu Kang."

"Oh, ya sudah. Kemarikan anggurnya, kamu pasti capek Jat. Gantian, giliranku menggendong anggur itu."

"Tidak usah Kang, saya kan sudah biasa memikul beban berat. Ayo atuh, kita pulang ke rumah Akang."

Ajat mencoba menyembunyikan kepanikannya, dia berharap Wijaya Kusuma tidak melihat isi dalam keranjangnya. Ajat mencoba mengulur waktu, dia tidak bisa menghindar dari Wijaya Kusuma.

1
Nasirin Indra Laksana
Luar biasa
Minchio: Halo Kak, makasii banget udah ngasih penilaian. ✨🙏
total 1 replies
Sarita
mending pergi sih dari desa itu. buat apa tinggal di desa tapi tiap hari selalu hidup dalam ketakutan
Minchio: Iyaa... 😭
total 1 replies
Habsah Hermawan
cerita nya menarik..smoga karya selanjutnya semakin bagus
Minchio: Terima kasih udah baca sampai akhir semoga terhibur ya, maaf kalau ada salah ketik hehe.
total 1 replies
Minchio
Itu kan desa sebelah bukan desa adatnya, desa sebelah mah udah menerima perkembangan jaman termasuk es batu. 😃
Andalas 476
udah lambat... pendek pulak chapter nya..😵
Minchio: Maaf ya Kak soalnya pas awal nulis ini saya dikasi info sama temen yang udah duluan nulis katanya gak usah panjang² tapi bab bab berikutnya sampai akhie jadi panjang kok hehe.
total 1 replies
Andalas 476
Aturan Tradisi Konyol...😂 manusia punya akal pikiran utk berkembang ,bkn mandeg dsitu aja..
Minchio: Ada alasannya kenapa mereka dilarang menerima perkembangan jaman, silahkan dibaca sampai akhir. 😃
total 1 replies
Endro Budi Raharjo
jd ganteng....
Minchio: Hehe makasi selalu ninggalin jejak Masbro. Semoga selalu terhibur.
total 1 replies
Endro Budi Raharjo
msh blm jago ternyata....
Minchio: Belum mas.
total 1 replies
Endro Budi Raharjo
ajat lg ajat lg....
Minchio: hahaha 😃
total 1 replies
Was pray
bagus ceritanya,semoga wijaya cepat jadi orang yg lebih bijaksana,sehingga benar-benar cocok untuk menjadi sosok pemimpin
Minchio: Terima kasih udah bantu kasih ratting. 😃😄
total 1 replies
Dar Darminadi
👍 mantap makin asyik dan seru
Minchio: Hehe terima kasih, nantikan lanjutannya. Akan semakin seru lagi Wijaya Kusuma belajar menyerap energi alam semesta oleh Gurunya Raja Erlangga. 😃👍
total 1 replies
Mito Lama
bagus
Minchio: Halo, makasi banget udah ngasih review. Ulasanmu sangat berharga bagi aku membantuku semakin semangat melanjutkan cerita ini, semoga kamu terhibur yaa.
total 1 replies
Was pray
wijaya baru sadar diri kalau lemah dan goblok bin tolol, tapi sok kuat dan jagoan, makanya mikir dulu kalau mau bertindak jadi tidak bikin susah orang lain
Minchio: wkwk. 😂😭
total 1 replies
Minchio
Makasi Mas selalu komen di Novelku semoga terhibur ya.
Minchio
Belum punya kekuatan Mas. 😭
Endro Budi Raharjo
dasar penjajah....
Minchio: Seperti itu awal mula adanya peraturan adat Bang. 😅😭🤭
total 1 replies
Endro Budi Raharjo
kok gak bertarung wijaya....
Was pray
wijaya memang belum pantas menjadi seorang pemimpin, dia memimpin dirinya sendiri saja belum bisa, apa lagi memimpin orang lain
Minchio: Betul, karena dia kan terpaksa menggantikan Bapaknya. 😭
total 1 replies
Endro Budi Raharjo
yg byk skrg air mata bu aya....
Minchio: Hahaha..
total 1 replies
Endro Budi Raharjo
buto...buto...ijo...lk...gak...ijo...duduk buto tp pak to...
Minchio: 😂😂😂😂😂😂😂😂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!