NovelToon NovelToon
The Wicery Town Story

The Wicery Town Story

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Keluarga / Persahabatan
Popularitas:620
Nilai: 5
Nama Author: Si Bogeng

Sebuah cerita yang berfokus kepada seorang remaja bernama Celvin Lloyd Relgi. Dia berangan-angan untuk menjadi seorang pahlawan kelas-S terkuat yang pernah ia dambakan. Bersama teman-temannya mereka pergi berpetualang dengan keseruan, candaan, suka dan duka akan mereka alami pada perjalanan mereka. Musuh-musuh yang menjadi lebih kuat seiring berjalannya waktu membuat Celvin ingin menjadi semakin kuat demi melindungi orang-orang yang ia pedulikan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Si Bogeng, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 11: Pedang yang Bersilang

Kembali ke sisi ibuku, dia tampaknya sangat marah setelah apa yang terjadi. Dan nampaknya dia sedang menuju rumah Finn,

Tok Tok Tok, ibuku mengetuk rumah pintu rumah Finn, dan kemudian datanglah ibu Finn.

“Eh, Bu Relgi—ada apa mendatangi saya, larut malam seperti ini?”

Sambil menghela nafas, ibuku bertanya.

“Begini bu, apakah Celvin sedang bersama Finn, sekarang? Karena aku sudah menelponnya dari tadi, dan tidak ada jawaban sama sekali darinya. Aku khawatir dia kenapa-napa”

Sambil menaruh tangannya di pipi, ibu Finn, kemudian menjawab.

“Aduh, sepertinya—Finn belum pulang deh. Soalnya dia bilang mau pulang jam 1, tapi kupikir mereka sedang pergi ke festival anime itu deh, soalnya mereka berdua kan memang suka hal-hal begituan”

Sambil menunduk dengan putus asa, ibuku kemudian bilang.

“Ah begitu ya?, baiklah kalau begitu. Aku pamit dulu ya.”

Sambil berbalik, kemudian ibuku terpikir sesuatu.

“Ah benar juga”

Sambil mengepalkan tangan sebelah tangannya dan membenturkannya dengan tangan sebelahnya, ibuku kemudian mengambil telponnya (yang baru)—lalu menelpon ibu dari Nevy.

Driing Driing Driing, itu adalah suara dering telepon dari ibu Nevy. Lalu kemudian Ibu Nevy, menjawab telpon itu.

“Ya halo, ada apa Ibu Relgi?”

“Eh anu, apakah Nevy sekarang sedang bersama Finn dan Celvin?”

“Eh? Nggak tuh, Nevy sekarang sedang tidur di kamarnya”

“Apakah anda yakin? Apa tidak dia sedang kabur atau hal semacamnya?”

“Ah nggak kok bu, orang—saya sedang di kamarnya”

“O-oh begitu ya? Baiklah sampai nanti lagi”

“Ya!”

*Bliip! Suara telpon yang ditutup

Lalu ibuku seakan tersadar sesuatu.

“Tunggu!! Jangan bilang?!! Nggak-nggak, dia kan sudah ku larang nggak mungkin dia. Atau?! CELVINN!!!”

Sambil menggenggam keras telponnya ibuku marah dan tiba-tiba.

“Eh astaga, jangan-jangan—ini telepon baru. Insaf Melissa, Insaf. Ughhh dasar anak itu!!”

Lalu ibuku mengangkat teleponnya dan menelpon seseorang.

“Halo, Amanda!! Datang ke rumahku sekarang. Ada hal penting yang ingin kubicarakan.”

Kembali lagi ke sisiku, keadaan kami sedang nggak baik-baik aja sekarang. Namun secara tiba-tiba, Oldice melesat ke arahku—namun aku berhasil menangkisnya, dan.

“Finn!! SEKARANG!!”

“THUNDERBOLT!!”

Finn melepaskan jurus petir yang langsung menyambar ke arah Oldice, namun seolah tidak terjadi apa-apa. Dia menatap ke arah Finn, dan bersiap menyerang, tapi aku kemudian menghempaskannya dengan pedangku.

“Hraghh!!”

Oldice kemudian terdorong, dan dengan cepat aku menebasnya, tapi seperti yang sudah kuduga hal itu tidak ada gunanya—karena dia menangkis semua seranganku. Lalu Finn menghadap ke arahku dan berkata.

“Celvin! Coba alihkan dulu perhatiannya aku ada rencana.”

Rencana apa yang coba dipikirkan Finn??

Kemudian, Finn berteriak padaku.

“Celvin, Awas!!”

Hah?!

Dengan secara tiba-tiba, Oldice muncul di hadapanku, namun aku kemudian menangkis serangannya.

“Hraghh!! Dasar sial!”

Oldice menatapku dan berkata.

“Tidak buruk!! Untuk pahlawan rendahan sepertimu!!”

Tcih dasar sialan, aku hampir saja tertebas. Untuk sekarang aku hanya perlu mengulur waktu agak lama, sambil memikirkan apa yang sedang Finn, rencanakan.

Berbagai serangan dilancarkan ke arahku, namun seakan sudah paham pola dari serangan Oldice—Aku menangkisnya dengan mudah.

“Hraghh!!”

“Hiyaaat!!”

“Thaaaat!!”

Dengan terlihat kesal, Oldice berkata.

“Dasar bocah sialan!! Akan kubunuh kau disini!!”

Kemudian, Oldice terlihat diam saja sambil menunduk ke bawah—tapi tiba-tiba.

“Active: Wind King Breeze!!!”

Oldice, nampaknya masuk ke mode baru. Di sekitaran tubuhnya terlihat aura hijau yang terang dan sebuah mahkota dari cahaya hijau, dan seperti yang kuduga, pergerakannya juga makin cepat.

“Cobalah untuk mengikuti pergerakan ku sekarang bocah!!”

*Ssaaatt

Apa?! Dimana dia?!!

Seakan hilang tiba-tiba, gerakkan—Oldice begitu cepat. Lalu terdengar suara Oldice tertawa.

“Muahahaha!! Cobalah tebak dari mana arahku akan menyerangmu”

Dan tiba-tiba.

“Kurang cepat!!”

*SRAAAT!!

Oldice, muncul dari belakang dan menebas punggungku dengan kuat.

“ARGHHH!!” Teriakku sambil kesakitan

Finn lalu berkata kepadaku.

“Celvin!! Berhati-hatilah, sedikit lagi selesai”

Apasih yang dia lakukan selama ini?!! Apa dia nggak lihat aku sedang berjuang mati-matian.

Oldice, kemudian kembali ke posisi awal, dan berkata.

Sepertinya teman kecilmu itu sedang merencanakan sesuatu, bagaimana kalau dia saja ku serang.

“Dasar pengecut!! Pertarungan Mu sekarang denganku!!”

“Hmmh! Cobalah kalau bisa”

*Swoosh 

Oldice, kemudian kembali menghilang.

“Kemana dia sekarang”

Dan kemudian aku berjuang melindungi Finn, dari serangan Oldice.

Dan kemudian, Finn berteriak kepadaku dengan keras dia berkata.

“CELVIN SEKARANG!! MINGGIRLAH!!!”

Dengan kumpulan energi petir di belakang Finn, dia kemudian berteriak.

“OVERCHARGE!! STATIC DRAGON!!!”

Sebuah naga petir?!! Aku nggak tahu, Finn bisa melakukan hal itu?!.

Naga petir itu kemudian menghantam tepat di arah Oldice.

*BOOM!!

Terdengar suara ledakan yang sangat keras dari naga petir tersebut.

*Zzztzzztzzztzzzt

Suara sengatan dari serangan Finn tadi.

Aku kemudian melihat ke arah Finn, dan berkata.

“Huh?! Tak ku sangka kau mendapatkan ide seperti ini”

Lalu Finn, menjawabku dengan tersenyum ringan.

“Sudah kubilangkan, percaya saja kepadaku”

Oldice kemudian bangun dengan sangat marah dan terlihat kesal, Oldice akhirnya berteriak.

“Ughhh sudah cukup!! Kalian akan berakhir disini. HYPERSONIC BLOW!!”

Oldice mengeluarkan semacam gelombang sonic yang melengahkan kami. Saat kami lengah, Oldice tiba-tiba muncul dihadapanku hendak menebaskan pedangnya, dan Finn, tiba-tiba teriak.

“CELVIN AWAS!!”

*TSHIIING!!

Pedang kami berdua saling berbenturan, namun aku tak mampu menahan kekuatannya dan kemudian terpental ke belakang. Finn yang melihat itu terkejut dan berbalik ke belakang, namun ketika dia melihat ke belakang—secara tanpa ia sadari, Oldice sudah berada tepat di depan mukanya.

“Kurang cepat, Bocah!!”

*Brakk!!

Oldice melakukan uppercut kepada Finn, dan ketika di tengah udara—Oldice menendang Finn dengan sangat kuat, membuatnya terpental ke arahku.

*Gubrak!!!

“Ahhhhh!!!”

Finn, menabrakku—dan membuat ujung dari gedung itu hancur, yang membuat kami terjatuh dari atas gedung.

“Ahhhhh!!”

“Ahhhhh!!”

Teriak kami yang jatuh dari atas gedung. Finn lalu melihat ke arahku dan berteriak.

“Celvin!! Lakukan sesuatu atau kita akan mati!!”

Ah sial di saat seperti ini, apa yang harus aku lakukan?!! Ah benar juga.

“Wind Burst!!”

Dikarenakan jurus “Wind Burst” laju dari jatuh kami melambat, namun bukan berarti berhenti. 

“Ahhhhh!!!!”

*BRAKKK!!!!

Terdengar suara guncangan yang sangat hebat dari kejatuhan kami, tapi beruntung aku mendarat di atas mobil, untuk siapapun pemilik mobil ini. Aku berterima kasih dan mohon maaf dariku.

Aku kemudian bangkit dengan tubuh yang sakit-sakit semua.

“Akhh sial, Finn kau baik-baik saja?!”

Dari tumpukkan daun, Finn menjulurkan tangannya ke atas dan memberikanku jempol—menandakan dia mendarat dengan aman juga.

Tcihh, dasar sialan, dia malah mendarat di atas tempat yang lembut. Dan terlihat ada James yang sedang berdiri terdiam, aku kemudian bilang kepadanya.

“James!! Apa yang kau lakukan?!! Larilah!”

Sambil menundukkan kepalanya, James menjawab.

“Maaf, Celvin—mungkin ini adalah satu-satunya hal yang dapat kulakukan untuk membantu kalian dan menebus seluruh dosa-dosaku.”

“a-apa maksudmu?!!”

Tunggu jangan-jangan?!!.

Oldice kemudian turun dari atas, dan berhadapan langsung dengan James.

“Wah, wah, lihatlah siapa yang memilih untuk muncul kembali? Tidakkah temanmu itu memberitahumu untuk pergi?!”

James hanya terdiam dengan ekspresi marah, Lalu kemudian, James berkata dengan nada menantang.

“Aku tak akan lari darimu, Oldice. Aku akan menghadapimu disini, sekarang”

Aku kemudian teriak ke arah mereka berdua.

“Tunggu!! James, jangan!!”

Ah sial!! Disaat seperti ini, aku malah tidak bisa bergerak.

Oldice, kemudian mencekik James, sambil berkata.

“Dasar anak sombong, kamu pikir apa yang bisa kamu lakukan tanpa gelang itu hah?!!”

Ayolah!! Bergeraklah kaki bodoh!! Sekarang bukan saatnya untuk diam!.

Sambil melawan balik, James memukul Oldice. Namun seperti yang diduga, hal itu tidak berarti apa-apa.

“Ackk?!”

Sambil menunjukkan pedangnya ke arah perut James.

“Sekarang, Matilah!”

*Srukk!!

“TIDAK!!!!!” teriakku dengan keras

Oldice, menghunuskan pedangnya ke perut James—Membuat James langsung lemas. Dan kemudian Oldice melempar tubuh James ke trotoar dan kemudian berkata.

“Itulah yang akan terjadi dengan kalian juga” sambil menunjukkan pedangnya ke arahku.

Aku yang terkejut hanya bisa terdiam, Finn yang melihat itu juga tak bisa berkata-kata.

Sial!! Aku tak bisa menyelamatkan temanku sendiri!!! Apa aku layak dipanggil sebagai seorang pahlawan?!! Apa aku layak dipanggil sebagai Celvin?!!

Sambil melihat telapak tanganku sambil menggenggamnya, aku hanya bisa menangis, sambil termenung.

Sial!! Sial!! Sial!! Sial!! Siapa aku ini?? Apa aku ini Celvin, apa aku layak mendapatkan nama itu??.

Oldice, kemudian mendekatiku dan berkata.

“Malang sekali kamu, itulah yang terjadi jika seorang bocah ingusan berani mengikut campuri urusan orang dewasa!!”

Aku kemudian menjawab dengan dengan nada datar.

“Diamlah kau biadab”

Oldice kemudian mempertanyakan responku dengan marah.

“Hahh?!! Apa maksudmu bocah?!”

Aku lalu berdiri dan dengan tatapan seperti pembunuh berdarah dingin aku menjawab Oldice.

“Sudah kubilangkan? Kalau semua ini berakhir disini, sekarang dan selamanya”

Dengan menggenggam sedikit tanganku, tumbuh beberapa kuku tajam dari jariku, telinga serigala dari kepalaku dan pupilku yang terlihat lebih lancip dari biasanya. Diiringi dengan petir merah disekujur tubuhku dan kabut merah yang menyelimuti jalanan.

“Sudah kuputuskan, aku adalah Celvin—Celvin Lloyd Relgi!!"

"BEAST RAGE"

1
Raptor gamer
Ngakak banget!
Lourdes zabala
Aku merasa seperti ikut hidup dalam cerita ini, dari setiap aksi hingga percintaannya 💕
izzky.
Tema ceritanya sangat menarik, semangat thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!