Alinah seorang guru SD di kampungnya. Tidak hanya itu, Bahkan Alinah mengajak turut serta murid muridnya untuk menulis buku Antologi Alinah DKK. Alinah tidak memungut biaya sepeserpun atas bimbingan ini. Selain itu sosok Alinah juga sebagai seorang istri dari suami yang bernama Pak Burhan. Bagaimana aktivitas Alinah dalam keseharian itu akan terutang dalam buku ini. Alinah sebagai pendamping suami begitu sayang pada Pak Burhan. Bagaimana Alinah menjalani hari - hari selanjutnya tanpa ada Pak Burhan disisinya? Bagaimana pula Alinah meniti karir sebagai penulis novel? Simaklah buku ini untuk menatap dunia di luar sana .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mugiarni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13: Alinah dan Tania
Sumber gambar dokumen pribadi Mugiarni
Cerita Tentang Warung Sembako
Alinah pernah mendengar suatu cerita. Ada seorang pemilik warung sembako, kerap kali menagih hutang hutang pada para pembeli di warung itu. Si pembeli bukannya insyaf untuk membayarnya, malah pembeli yang telah ditagih hutangnya itu malah kabur belanja ke warung lain.
Seperti nya ini semacam seringkali terjadi di sekitar kita.
“Bu Endang itu loh, setiap ada warung baru pasti dia belanja di situ. Awal mulanya si bener. Setiap kali belanja pasti bayar terus. Eh, ujung- ujungnya ngutang”” tutur seorang warga yang begitu paham dengan tabiat Bu Endang.
Mendengar cerita itu Pak Burhan mendesah. Arah pandangannya tertuju ke luar. Rintik-rintik hujan mulai berjatuhan. Langit gelap. Sepertinya hujan akan turun sepanjang hari.
Pak Burhan itu orangnya sangat ulet. Seperti tidak ada capai,- capainya.
Pak Burhan suka bercocok tanam. Menanam aneka macam sayur- sayuran.
“Mamah, ini saya baru metik daun singkong. katanya mau di masak sayur santan” kata Pak Burhan seraya menyodorkan beberapa ikat daun singkong yang baru saja di petik dari pekarangan belakang. Meski pekarangan di belakang tak terlalu luas. Tapi karena begitu suka menanam Pak Burhan menanam sayuran. Cita rasanya lebih lezat bila hasil dari memetik halaman sendiri.
“Oh terimakasih Pak. Daun singkongnya sever- seger ya” kata Alinah sembari memegang ikatan daun singkong itu.
Di kampung Tenjo itulah Pak Burhan melakukan berbagai hal dalam bercocok tanam. Ingin rasanya Pak Burhan itu mengembangkan hobby menjadi suatu usaha petani sayuran. Akan tetapi Pak Burhan harus banyak mencoba. Dengan suatu harapan cara ini akan mendatangkan hasil untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka
Di kampung itu, mereka akan menyalurkan hobinya karena terinspirasi untuk menekuni usaha dibidang pertanian. Budidaya tanaman. Baik itu jenis tanaman yang bisa dipanen hasilnya dalam jangka panjang maupun yang bisa dipetik hasilnya dalam jangka pendek. Mengingat usia yang semakin bertambah.
Pak Burhan berencana untuk mencangkok berbagai macam tanaman buah, Pertimbangannya-- bila tanaman itu akan dipetik menunggu buah dipanen, pasti akan butuh waktu lama untuk memetiknya. Ada faktor lain pula. Bila bibit-bibit itu dihasilkan dalam jumlah yang banyak, kita juga bisa berbagi dengan orang lain. Bisa buat oleh-oleh bagi para tamu yang datang ke rumah kita.
Selain itu juga akan membutuhkan lahan yang sangat luas untuk menanamnya. Namun bila tanaman itu dibudidayakan dengan cara dicangkok, bisa dijual sebagai bibit tanaman. Disisi lain, Usaha bibit cangkokan itu tidak memerlukan lahan yang luas. Apalagi Alinah sering mendengar cerita bila tanaman buah lahannya tidak di pagar dengan kuat, sangat rawan terjadi pencurian buah. Kita yang lelah menanam, sementara itu pencuri yang memetik hatinya. Itu namanya tidak adil.
Alinah kurang tertarik bila menanam padi. Baik Alinah maupun suaminya, mereka tidak memiliki pengetahuan yang memadai untuk menanam padi. Meskipun ayahnya seorang petani.
Selain terinspirasi oleh budidaya tanaman, ada motivasi lain untuk tinggal di daerah perkampungan. Mereka ingin tinggal berdekatan dengan rumah keponakannya di daerah Pasir Bitung. Meskipun keponakannya sendiri tidak menempati rumah itu, setelah dia bercerai dengan suaminya. Sementara keponakannya sedang merantau di kota dan bekerja di sana.
Selain mereka ingin berdekatan dengan rumah keponakannya. Merekai ingin mengasuh anak-anak di suatu tempat yang lebih leluasa. Tempat tinggal yang besar. Halamannya yang luas. Banyak tumbuhan di sekitar rumahnya. Sayur mayur, serta tanaman buah. Mereka berharap agar anak-anak yang diasuhnya nanti berbakti kepada Alinah dan suami. Meskipun anak-anak yang kami asuh bukanlah terlahir dari rahim sendiri. Rumah tangga kami hingga detik ini belum dikaruniai seorang anak. Jadi di kampung ini kami ingin membangun sebuah tempat tinggal yang sejuk dan asri.
Saat ini kami telah Mengasuh 6 orang anak asuh, Dua orang tinggal di daerah Tangerang. Mereka berdua seorang kakak beradik yang ayahnya telah meninggal. Menjadikan mereka anak yatim piatu. Sementara Anak asuh yang lain tinggal di luar pulau jawa. Dulu waktu kami tinggal di kota Tangerang, bertetanggaan. Ayah Salsabila bekerja sebagai tenaga serabutan. Akan tetapi penghasilannya belum mencukupi kebutuhan primer. Apalagi Salsabila mempunyai empat orang bersaudara yang masih kecil-kecil. Alinah pun kerap kali menganggap keponakannya bagai anak kandung sendiri. Apalagi bila sang keponakan memiliki hubungan kedekatan dengan Salsabila, itu akan memiliki ikatan batin yang sangat kuat di antara keduanya. Anak murid di tempat Alina Mengajar kerap kali diposisikan sebagai anak asuhnya. Alinah berharap, dari sekian banyak anak yang diasuhnya nantinya bisa tinggal bersama Alinah dan Pak Burhan
Alinah pindah tempat tinggal, dekat dengan gedung sekolah tempat bertugas mengajar.
Alinah beritikad baik untuk mengasuh anak yatim di perumahan yang akan dihuninya. Tetapi pada kenyataannya, niat yang baik dan didasari oleh perasaan tulus ikhlas tidaklah mudah untuk mewujudkannya.
Suatu kali, saat Alinah dan Pak Burhan berkunjung pada salah satu kerabat dari Apri. Apri adalah murid Alinah.
"Kalau memang Ibu dan bapak ingin membantu Apri, silakan saja!. Tapi apabila Apri akan tinggal di rumah Ibu, saya tidak akan melepas begitu saja!"
Hal itu sangat dimaklumi oleh Alinah.
"Oh ya, Bu!" Alinah mengangguk. Meski di dalam hatinya memendam rasa kecewa. Alinah berusaha memaklumi hal itu. Apalagi Alinah dan suami sebagai pendatang baru di daerah itu.
Alinah hanya bisa membesarkan hati. Berusaha untuk menguasai diri, tetap memotivasi suaminya agar tidak patah semangat dalam menjalani hidup.
untuk bisa membaur dengan masyarakat di sekitarnya untuk mencari informasi langsung dengan orang yang akan menjual sebidang tanahnya. Sehingga transaksi jual beli tanah tidak melalui perantara.
Alinah berpikir, kalau pendapat keponakan yang bernama Tania itu ada benarnya. Apalagi pada saat itu alinah memang berniat untuk membeli sebidang tanah. Pada akhirnya Alinah pun bisa membeli sebidang tanah di Pasir Bitung. Tanah yang semüla direncanakan untuk membuat tempat tinggal. Tetapi ada satu hal yang sama sekali tidak terpikirkan sebelumnya oleh mereka, yaitu posisi Tania telah bercerai. Disisi lain, rumah keponakannya sangat berdekatan dengan mantan mertuanya.
Pada awalnya, mantan mertua Tania sangat menyambut baik kedatangan Alinah dan Pak Burhan. Sebaliknya, Alinah dan suami pun membangun hubungan kekeluargaan yang lebih baik lagi. Bahkan Alinah dan Pak Burhan sangat menghormatinya dan selalu berbagi jika mendapatkan rezeki, meskipun tidak secara berlebih-lebihan. Seiring dengan berjalannya waktu, mantan mertua Tania nampak kecewa sekali. Karena anak dari Tania yang merupakan cucunya, jarang berkunjung ke daerah Pasir Bitung. Apalagi datang untuk menjenguk kakek dan neneknya. Berawal dari situlah hubungan Akinah dengan mantan mertua Tania menjadi tidak sejalan lagi.
Itulah pembelajaran berharga buat Alinh. Hidup agar tidak bergantung pada orang lain. Hidup mandiri. Bila belum mampu memiliki tempat tinggal yang permanen alangkah baiknya tinggal suatu tempat yang memang di sewakan. Meskipun saat ini Alinah tinggal di tempat Tania itu memberikan uang sewa akan tetapi rumah Tania itu masih terkait dengan campur tangan mertua Tania.
.
.
Mampir juga ya kak ke cerita aku, mari saling mendukung sesama penulis baru. Jangan lupa like & komen nya🤗🤗💋