Menceritakan tentang Rere yang hidup nya menjadi gelap karena di ceraikan setelah malam pertama nya.
Di saat itu Rere yang di ceraikan dan di buang ke rumah pelacuran tak sengaja di hadapkan dengan Edward salah satu VIP yang membayar nya dengan mahal.
Dengan gila nya Rere menawarkan kesepakatan kepada Edward.
"Bawa aku keluar dari tempat ini, aku janji akan menjadi apapun yang kamu mau"
Mampukah Rere menaklukan Edward yang sangat dingin dan galak? penasaran lanjutan nya langsung baca ya😍
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nilam nuraeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 13. Bertemu Andre.
Rere melihat penampilan nya yang begitu berbeda, memang benar jika uang bisa merubah segalanya seperti dirinya saat ini yang tak mengenali diri sendiri.
"Harusnya dulu saat aku bersama Andre aku bisa secantik ini, mungkin dia akan mempertimbangkan untuk membuangku" gumam Rere sambil melihat penampilan nya.
Tapi tidak, Andre tetap lah Andre yang tidak akan luluh hanya karena kecantikan.
Andre tetap lah bajingan dan Rere tak akan pernah memberikan maaf bagi pria tak tau diri seperti Andre.
"Aku tidak boleh memikirkan bajingan itu lagi, fokus ku hanya satu yaitu balas dendam pada bajingan yang sudah membuangku ke tempat hina itu" lanjut Rere sambil mengepalkan tangan nya.
Setelah itu Alina datang dan keduanya lanjut ke perusahaan X milik Edward.
Di sisi lain yaitu di ruangan Ceo nampak Edward yang sedang duduk mengecek pekerjaan nya.
Dia sudah melihat semua laporan di perusahaan nya, dan selama dua tahun ini perusahaan nya memiliki banyak pengeluaran yang tak jelas.
"Dia sudah merusak perushaan Daddy, apa hanya ini?" tanya Edward pada Tom.
"Masih ada tuan, tuan Andre juga sering memakai uang Perusahaan untuk berjudi, dan banyak transaksi yang gelap juga yang akhir-akhir ini baru ketahuan" jelas Tom.
Apa?
"Transaksi apa?" tanya Edward kaget.
Tom menjelaskan jika selama ini beberapa kali Andre membiarkan transaksi barang haram di perusahaan, dan itu baru ketahuan karena ada penerimaan uang dengan jumlah banyak dan mustahil bisa di dapatkan dalam kurun waktu yang singkat.
Edward yang mendengar itu tentu saja murka, dia tidak habis pikir kenapa Andre melakukan hal itu padahal dia sudah percaya pada sepupu nya itu.
Saat sedang menjelaskan tiba-tiba Tom mendapatkan panggilan, dan dia yang menerima telpon nampak melihat ke arah Edward.
"Ada apa?" tanya Edward sadar dengan tatapan Tom.
"Tuan Andre mengamuk di bawah" jelas Tom.
"Biarkan dia masuk" titah Edward.
"Tapi tuan, tuan Andre__" ucap Tom terpotong.
"Biarkan saja, sudah lama aku tidak bertemu dengan dia, jadi biarkan saja dia masuk ke ruangan ku" balas Edward lagi.
Tom akhirnya hanya bisa setuju, dia pun memerintahkan pada security untuk melepaskan Edward.
Tapi selain itu Edward meminta security untuk berjaga di luar ruangan karena di takutkan Andre melakukan hal yang tak di duga pada bos nya.
"Pergilah" ucap Edward pada Tom.
"Saya akan menemani tuan" balas Tom cepat.
"Tidak perlu, biarkan aku mengurusi sepupu yang tidak tau diri itu, kau boleh pergi" sahut Edward cepat.
Hufh..
Tom mau tak mau akhirnya keluar dari ruangan Edward, dan tak lama kemudian Andre masuk ke dalam ruangan Ceo.
Andre langsung di sambut dengan hangat, Edward bahkan langsung menunjuk sofa.
"Sudah lama tidak bertemu, sepupuku. ayo duduk" ajak Edward.
Andre yang marah masih bisa menurunkan sedikit amarahnya, dan duduk di sofa yang di tunjukkan oleh Edward.
"Jadi bagaimana kabar Om dan tante?" tanya Edward.
"Baik, kedatangan ku kesini untuk bertanya satu hal padamu" kata Andre to the poin.
"Apa?" tanya Edward terlihat tenang.
Meski pada kenyataannya dia hanya berpura-pura, rasanya tangan nya sangat gatal untuk meninju Andre yang selama ini bersikap seenaknya dengan kekuasaan yang dia berikan.
"Kenapa kau datang? maksud ku begini. kau seharusnya fokus saja pada Maura, dia tujuan mu lalu apa lagi yang kau mau? menajadi pemimpin di perusahaan ini sangat sulit dan lelah" kata Andre menjelaskan.
Edward mendengar itu rasanya ingin tertawa, apakah sebesar itu sepupunya ingin menjadi boa di perusahaan nya?.
"Tenang saja, aku akan terbiasa dengan mengurus perusahaan lagi pula ini adalah perusahaan Daddy ku, bukan begitu sepupu?" balas Edward santai.
Sialan!
Andre nampak mengumpat karena Edward membawa nama Daddy nya, seakan ingin menghina nya yang bukan siapa-siapa.
"Oh satu lagi, dan untuk Maura. wanita itu sudah pergi kau tau bukan alasan dia pergi meninggalkan ku?" lanjut Edward dengan wajah dingin nya.
Deg..
Andre langsung kelabakan mendengar jawaban Edward.
"Apakah aku harus menjelaskan bagaimana cara mu menghasutnya untuk pergi?" lanjut Edward.
"Apa yang kau bicarakan, ini omong kosong" Andre menyangkal nya.
"Omong kosong seperti apa? apa omong kosong seperti meniduri istriku? lalu membuatnya menjalin hubungan dengan mu? seperti itu" tanya Edward nada suaranya mulai meninggi.
Saialn!
Sekali lagi Andre mengumpat dalam hatinya karena Edward banyak mengetahui apa yang dia sembunyikan.
Andre berniat membela diri tapi belum sampai dia mengeluarkan suaranya tiba-tiba..
Brugk!
Edward memberikan tinjuan tepat di pipi Andre.
"Sialan!" kali ini umpatan itu keluar dari bibir Andre.
"Manusia di beri otak untuk berpikir tapi seperti nya kau tidak, ayam bahkan menghasilan telur untuk majikan nya tapi kau? manusi seperti mu tak mengetahui yang nama nya balas budi, setalah aku membuat kalian hidup senang balasan kalian padaku hanya pengkhianatan? bagus sekali" Edward berkata dengan tatapan mata yang tajam ke arah Andre.
Dan Andre tentu saja tersulut emosi mendengar ucapan Edward, dia berniat memberikan tinjuan pada Edward tapi tiba-tiba tangan nya di tahan oleh seseorang.
Edward melihat ke arah Rere yang tiba-tiba masuk, dia ingin melihat apa yang akan di lakukan Rere pada mantan suaminya.
"Jangan pernah menyentuh kekasihku!" tegas Rere.
"Rere" kaget Andre.
Dia bingung kenapa Rere ada di sini, karena dia sudah menjualnya pada Zeck.
"Ya aku Rere, aku pikir kau tidak mengenaliku" Rere tersenyum kecut, lalu melepaskan tangan Andre.
Andre diam, lalu dia melihat Rere yang mendekati Edward. Rere dengan berani mencium pipi Edward di depan Andre.
"Sayang apa bajingan itu telah melukai mu?" tanya Rere pada Edward.
"Sayang? apa maksud mu Rere?" tanya Andre yang masih tidak mengerti.
Rere melihat ke arah Andre, lalu menatap Edward yang nampak tak berniat mengatakan apapun.
"Aku akan menjadi calon sepupu mu, Ehk tidak. maksud nya aku akan menjadi istri dari seorang Edward Danuarta" kata Rere dengan wajah penuh percaya dirinya.
Apa!
Andre nampak bingung, dia masih tidak mengerti kenapa Zeck mengeluarkan Rere karena dia sudah menjual Rere dengan harga yang mahal.
Seolah tau akan pikiran Andre, Rere pun langsung berkata..
"Mungkin sebelum nya aku salah pilih karena memilih bajingan yang gila uang dan mengatasnamakan virgin untuk kepentingan nya, tapi untuk sekarang aku tak akan salah pilih lagi dengan memilih pria hebat" Rere berkata dengan penuh penekanan.
"Maksud mu pria cacat itu?" tanya Andre dengan lantang dan menunjuk ke arah Edward.
Membuat Edward mendengar nya melotot, Edward berniat memberikan pelajaran tapi Rere menghalangi nya.
Plak!
Satu tamparan mendarat di pipi Andre.
"Jaga bicara mu, dia lebih sempurna dari mu dan yang memiliki kekurangan adalah kau, bodoh!" teriak Rere murka.
Shittt..
Andre memegang pipinya yang terasa sakit karena Rere menampar bagian pipi yang sebelum nya mendapatkan tinjuan dari Edward.
Andre berniat membalas tapi dengan secepat kilat Rere menendang bagian selangkangannya yang membuat Andre kesakitan.
"Ssss, sialan!" umpat Andre.
"Usir pria bodoh itu!" suara Edward menggema di ruangan nya.
Dan tak lama kemudian Tom dan dua security masuk, ketiganya langsung membawa Andre yang berontak keluar dari ruangan Edward.
Hingga kini tinggal Edward dan Rere, nampak Rere yang berjalan ke arah kamar mandi setelah kepergian Andre.
Dia langsung mencuci tangan nya karena Rere jijik dengan tangan nya yang menyentuh wajah Andre.
"Harusnya aku bisa merusak wajah menjijikan nya itu, hufh..aku benar-benar tidak bisa mengontrol diriku yang begitu membenci bajinggggaaaan itu" gumam Rere sambil menghembuskan nafasnya kasar.
Dan hal itu di dengar oleh Edward yang sejak tadi memperhatikan Rere.
❤❤❤ ❤❤❤❤
jd miris punya suami yg gk punya perasaan gt😭😭