Feng Yan seorang pemuda yang tadinya di anggap jenius telah membangkitkan jiwa beladiri berupa manik hijau misterius yang tidak pernah di kenali dan tidak memiliki tingkatan kualitas sehingga semua orang mulai memandang rendah dirinya. dari yang tadi jenius yang di puja kini berubah menjadi sampah yang di pandang rendah.
tahun demi tahun berlalu. Feng Yang tidak pernah berputus asa hingga suatu hari dia kembali dengan kekuatan yang luar biasa. dia bangkit dengan kekuatan yang menggemparkan Dunia.
ikuti terus perjalanan Feng Yan untuk menjadi yang terkuat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jin kazama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20. Serpent Froze Dragon.
Bab 20. Serpent Froze Dragon.
Feng Yan melangkah mantap, aura dari Zirah Kirin yang menyatu dengan tubuhnya membangkitkan kekuatan luar biasa. Ular Pyton Taring Biru setinggi 10 meter muncul di depannya dengan elemen es dan racun beku yang memancar dari tubuhnya, memenuhi udara dengan hawa dingin yang mencekam.
Dengan Penglihatan Masa Depan, dia menangkap kilasan dari serangan yang akan datang, sehingga ia dengan cepat berteleportasi beberapa meter ke samping, menghindari semburan Racun Pembekuan yang keluar dari mulut ular itu.
Kabut beracun membeku di udara, menyelimuti pepohonan yang tersentuhnya dengan lapisan es.
Tak ingin menunggu lebih lama, Feng Yan mengumpulkan energi besar dari Zirah Kirin, menciptakan pusaran kosmik yang memancar dari kedua tangannya. Dengan suara bergemuruh, ia melepaskan Gelombang Kehancuran Semesta.
Serangan energi kosmik ini menciptakan gelombang kehancuran yang menyapu pepohonan dan tanah di sekitarnya. Pyton Taring Biru meskipun bergerak cepat, tak mampu sepenuhnya menghindar. Tubuh terkena hantaman di bagian ekor, menciptakan retakan yang mengeluarkan percikan listrik.
Pyton Taring Biru memanfaatkan kemampuan uniknya yaitu skil Kamuflase untuk menghilang sejenak, kembali berbaur dengan bayangan hutan. Namun, Feng Yan mengaktifkan Tatapan Kehancuran yang menembus kamuflase, membuatnya mampu melihat keberadaan Pyton dengan jelas.
Saat ular itu berusaha menyerang dari samping, Feng Yan kembali berteleportasi ke belakangnya, membuat ular itu kehilangan kesempatan menyerangnya secara langsung.
Feng Yan, dengan Penguasaan Elemen Alam yang sempurna, mulai memanipulasi kekuatan angin dan api. Ia mengangkat tangan dan menciptakan pedang angin tajam di satu tangan dan tombak api di tangan lainnya. Dengan gerakan cepat, ia menyerang Pyton, mengirimkan kombinasi serangan yang melukai bagian-bagian tubuh ular tersebut.
Sadar akan kelemahannya dalam pertempuran jarak dekat, Pyton Taring Biru segera mengaktifkan domain es, menciptakan duri tajam dari es untuk melumpuhkan apapun yang mendekat di sekitarnya, membuat Feng Yan yang tadinya ingin menyerang menjadi mundur dengan cepat untuk menjaga jarak.
Pyton menggunakan kesempatan ini untuk meluncurkan Taring Penembus yang penuh dengan cairan Pembusukan langsung ke arah Feng Yan.
Feng Yan bereaksi dengan cepat, memunculkan perisai tanah yang tebal, Perisai Bumi, di depannya. Taring Pyton menghantam perisai tanah dengan keras, menimbulkan suara berdebum yang sangat kuras hingga menimbulkan getaran yang sangat dahsyat. Namun perisai itu masih berhasil menahan sebagian besar dampak serangan.
Saat Pyton mulai menyerang lagi, Feng Yan menggunakan kemampuan Teleportasi untuk berpindah dengan cepat ke posisi yang lebih tinggi, memanfaatkannya untuk meluncurkan serangan dari udara. Dengan Aura Kekuatan Ilahi yang terpancar kuat, ia terlihat seperti bayangan dewa di tengah kegelapan.
Pyton Taring Biru mencoba menghindar, tetapi kecepatan Feng Yan sangat sulit ditandingi. Feng Yan melepaskan Tornado Ekor dari puncak pepohonan, menciptakan badai angin kuat yang menarik Pyton Taring Biru ke tengah pusaran. Pyton terjebak di dalam tornado, dan tubuhnya berputar-putar tanpa kendali, terhantam benda keras di sekitarnya.
Feng Yan mengerahkan Penguasaan Elemen Alam. Dengan satu gerakan, ia membuat akar pohon di sekitar menyembul dari dalam tanah, memadat menjadi Duri-Duri Tajam. Duri-duri ini meluncur bak hujan tombak, mengarah langsung ke tubuh Pyton Taring Biru, menghantam tubuhnya yang keras dengan daya tusuk yang luar biasa.
Namun, Pyton Taring Biru bereaksi cepat. Ia melepaskan gelombang Racun Pembekuan yang menciptakan lapisan es di sepanjang duri-duri akar, memperlambat pergerakan mereka.
Tapi Feng Yan segera melawan dengan memanggil Tinju Raksasa dari Tanah. Tinju besar ini muncul dari bawah, menghantam langsung ke tubuh Pyton Taring Biru, menghancurkan lapisan es dan menciptakan suara jeritan dan rintihan yang menyakitkan dari Ular tersebut.
Tanpa memberi kesempatan lawan untuk pulih, Feng Yan membentuk Panah Angin Badai di udara. Panah-panah ini berputar cepat seperti badai kecil, kemudian meluncur dengan kecepatan tinggi ke arah tubuh Pyton Taring Biru, menghantam lapisan sisiknya yang tebal , menciptakan retakan-retakan tajam.
Saat Pyton mulai kehilangan keseimbangan, Feng Yan menggunakan kemampuan Tornado Ekor. Dengan hembusan angin yang sangat kuat, Feng Yan membentuk tornado kecil dari ekornya yang mencengkeram tubuh Pyton Taring Biru, mengangkat dan memutarnya di udara. Badai angin ini menghancurkan keseimbangan Pyton dan melemparkannya ke tanah, tubuhnya terhantam keras hingga pecah.
Feng Yan memanfaatkan elemen kayu, menciptakan Sulur Akar Tumbuhan yang kuat. Akar-akar ini menjalar dari tanah, membelit tubuh Pyton dengan kekuatan yang luar biasa, mencengkeramnya dengan kuat dan menahannya di tempat. Pyton Taring Biru berusaha melepaskan diri, menggeliat dengan amarah, tetapi sulur-sulur itu terlalu kokoh untuk dihancurkan.
Kemudian, Feng Yan mengangkat tangannya dan memanggil Naga Petir Air. Naga ini terbentuk dari kombinasi pusaran air dan kilatan petir, meliuk-liuk di udara dengan kilatan listrik di sepanjang tubuhnya. Naga tersebut mengeluarkan raungan nyaring dan meluncur ke arah Pyton Taring Biru dengan kecepatan tinggi, menggulung tubuh Pyton dalam pusaran air yang menyengat, menghantamnya dengan arus listrik yang kuat.
tubuh Pyton Taring Biru langsung mengejang dan dia menjerit dengan hebat. serangan petir dari naga tersebut merusak organ dalamnya dan memicu ledakan kecil di tubuhnya.
Feng Yan kemudian memusatkan fokusnya untuk menciptakan lebih banyak senjata dari elemen alam. Dengan kekuatan elemen tanah, ia menciptakan Tombak Batu yang kokoh dan tajam, melemparkannya dengan kekuatan penuh ke arah Pyton Taring Biru. Tombak batu ini menghantam keras, membuat retakan dalam pada sisa sisa lapisan sisik yang melindunginya.
Lalu, ia mengerahkan elemen angin untuk membentuk Badai Angin Berputar yang diarahkan langsung ke Pyton. Angin berputar ini tidak hanya melukai tetapi juga memperlambat pergerakan Pyton dengan kuatnya tekanan badai, sehingga Pyton kesulitan menghindar.
Melihat Pyton masih bertahan, Feng Yan memanfaatkan elemen petir dan menciptakan Pedang Petir. Dengan pedang tersebut, ia menebas langsung ke arah tubuh Pyton, memotong bagian yang melemah akibat serangan sebelumnya.
Feng Yan tahu bahwa Pyton Taring Biru masih memiliki sisa kekuatan, sehingga ia memanfaatkan Penguasaan Alam dan Ilahi secara penuh. Dengan kekuatan maksimal, ia menyalurkan Aura Kekuatan Ilahi yang memancarkan cahaya terang di sekitarnya. Aura ini memberikan Feng Yan perlindungan ekstra dan memperkuat setiap serangan.
Ia kemudian menatap Pyton Taring Biru dengan Tatapan Kehancuran, mengidentifikasi titik-titik vital pada bagian organ dalam ular itu. Dalam waktu singkat, Feng Yan mengumpulkan energi elemen di tangannya dan melepaskan serangan Gelombang Kehancuran Semesta.
Gelombang energi ini mengalir deras ke arah Pyton Taring Biru, menghancurkan tubuh itu hingga penuh dengan retakan dan darah yang terus menerus merembes keluar dari tubuhnya.
Saat Pyton Taring Biru terkapar, Feng Yan melangkah maju dan melepaskan Nafas Kehidupan untuk memulihkan energi alam di sekitarnya, menyembuhkan pohon-pohon dan vegetasi yang rusak selama pertempuran.
Feng Yan berdiri tegap, dikelilingi oleh alam yang pulih dengan cepat, sementara Pyton Taring Biru berada di ambang kematian. Pertarungan ini menegaskan kekuatan tak tertandingi Feng Yan yang kini didukung oleh Zirah Kirin, menjadikannya sebagai pejuang yang menguasai semua elemen dengan sempurna.
Feng Yan mendekati Ular itu dan berkata dengan dingin.
"Mulai sekarang akulah Rajamu, jika kamu tunduk aku akan memulihkan mu, jika kamu tidak mau tunduk, aku akan membunuhmu."
"Aku Ratu Ular Pyton Taring Biru tunduk pada Rajaku." Ucapnya dengan suara lemah.
Bagus..eh ! Ratu? Kamu seekor betina? Tanya Feng Yan yang terkejut tapi mulai menyentuh bagian tubuh ular yang terluka.
Kemampuan Zirah Kirin yang ada didalam tubuhnya langsung aktif, hingga dalam sekejap mata luka di tubuh Ular Pyton Taring Biru pulih sepenuhnya seolah tak pernah ada goresan sedikitpun.
"Terima kasih telah menyembuhkankanku Raja." Kata Ular Pyton Taring Biru. Kemudian tubuhnya bersinar dengan warna biru cerah dan dalam sekejap sosoknya berubah menjadi wanita yang sangat cantik berusia 20 tahunan.
Bahkan Feng Yan yang melihatnya pun sampai melongo. Tanpa sadar mulutnya berkata
"Cantik sekali." Ucapnya.
Mendengar pujian dari Rajanya, ular Pyton Taring Biru sangat senang. Dia buru buru berkata
"Terima kasih Raja."
"Humm, karena kamu dalam wujud manusia bagaimana aku harus memanggilmu? Tanya Feng Yan.
"Anda bisa memanggilku Ling Zilan Rajaku." Ucapnya sambil tersenyum manis.
"Ling Zilan kah? Begini saja, aku akan memanggilmu Lan'er agar lebih mudah." Kata Feng Yan.
Mendengar itu tentu saja Ling Zilan sangat senang.
"Terima kasih Raja, aku menyukainya." Ucapnya kembali tersenyum.
"Lan'er akun akan memberimu pilihan, kau bebas memilihnya. Pilihan pertama mengikutiku kemanapun aku pergi pilihan kedua tetap tinggal di sini menjalani hari harimu seperti biasanya. Mana yang kamu pilih?" Tanya Feng Yan.
Dengan tegas ling Zilan pun menjawab.
"Aku akan mengikutimu Rajaku."
"Baiklah, tapi mulai sekarang tarik semua auramu dan juga racun beku yang ada di dalam tubuhmu. Itu bisa membahayakan orang lain." Lata Feng Yan dengan serius.
"Seperti yang anda inginkan Rajaku." Kata Ling Zilan yang langsung menarik semua auranya dan racun beku yang sedari tadi terus merembes keluar dari dalam tubuhnya.
"Nah, itu lebih baik." Ucap Feng Yan.
"Anu..Raja..bisakah kita melakukan kontrak jiwa?" Tanya Ling Zilan ragu ragu.
"Hmm, untuk apa?" Tanya Feng Yan penasaran.
"Tentu saja agar jiwaku terhubung dengan Raja. Itu merupakan kemuliaan bagiku untuk menjadi pengikut sosok yang luar biasa seperti anda. Sejak awal aku sudah merasakan ada aura kemuliaan yang terpancar dari tubuh anda." Ucap Ling Zilan.
"Baiklah tidak masalah. Dan satu lagi. Jangan terlalu formal. Kita bisa bicara dengan santai, meskipun aku menyuruhmu tunduk bukan berarti kamu adalah bawahanku. Bagiku kamu adalah keluargaku. Dan selamanya akan begitu." Ucap Feng Yan.
Seketika itu juga tubuh Ling Zilan bergetar. Baru kali ini dia merasakan ada seseorang yang menganggap sosok bencana berjalan sepetinya sebagai keluarga. Selama ini semua mahluk hidup menghindarinya seperti wabah karena takut mati oleh hawa racun beku yang keluar dari tubuhnya.
Tapi tuannya yang dia panggil Raja bukan hanya bersedia untuk melakukan kontrak jiwa dengannya tapi juga menganggapnya sebagai bagian dari keluarganya. Ini sangat menyentuh hatinya yang selama ini beku.
"Apakah kamu sendirian? Dimana tempat tinggalmu? Tanya Feng Yan.
"Ya Raja, aku tinggal sendirian disini, tidak ada yang mau mendekatiku selama ini." Ucap nya dengan suara yang terdengar sendu.
"Tentu saja, siapa juga mau berdekatan bidadari kematian, eh sekarang ada sih aku.. hahaha." Kata Feng Yan bercanda.
mendengar itu Ling Zilan merasakan ada arus hangat di hatinya. Dia pun tersenyum dan berkata
"Silahkan ikuti aku."
30 menit kemudian akhirnya Keduanya sampai disebuah gua yang di selimuti oleh es. Seketika Feng Yan langsung takjub melihat gua itu.
Gua itu di bentuk dengan sangat indah bagaikan istana es yang sangat elegan dan juga nyaman untuk di tempati.
Ling Zilan tenyata memiliki selera yang sangat tinggi soal mendesain tempat tinggalnya.
Gambaran yang di lihat Feng Yan saat ini adalah seperti ini..
Istana ini memiliki bentuk yang minimalis, dengan garis-garis bersih dan proporsi yang seimbang. Dinding esnya halus dan mengkilap, menangkap cahaya alami yang memasuki gua, menciptakan efek yang lembut dan menenangkan.
Kolom-kolom es yang mendukung atap terbuat dari es yang bening, memberikan kesan ringan dan transparan, seakan-akan menghubungkan ruang dengan keindahan gua di sekitarnya.
Ruang utama istana memiliki langit-langit yang cukup tinggi, di mana sinar cahaya dari stalaktit menciptakan pola cahaya yang menakjubkan di atas lantai. Dindingnya diukir dengan pola sederhana yang terinspirasi oleh salju dan es, menambah keanggunan tanpa terlihat berlebihan.
Di tengah ruang, terdapat kolam es yang dikelilingi oleh batu-batu kecil, memantulkan cahaya lembut dan menciptakan suasana damai.
Ada juga kamar tidur di istana ini dirancang dengan kesederhanaan, dengan tempat tidur yang terbuat dari es berlapis lembut. Tirai transparan yang terbuat dari es menciptakan privasi sekaligus membiarkan cahaya lembut masuk.
Dinding kamar dihiasi dengan ukiran sederhana yang menggambarkan pemandangan alam, memberikan nuansa ketenangan yang mendalam.
Feng Yan juga bisa melihat ada sebuah Taman yang tenang. Taman kecil di samping istana dipenuhi dengan tanaman es yang tumbuh alami, menciptakan suasana yang sejuk dan damai. Jalur setapak yang terbuat dari es halus mengarah ke berbagai sudut taman, mengundang minat seseorang untuk menjelajahi keindahan sederhana ini.
Di tengah taman, terdapat bangku es yang nyaman, Feng Yan menduga itu tempat Ling Zilan dapat duduk dan merenung sambil menikmati keindahan sekitarnya.
Istana Es dalam Gua Besar menciptakan atmosfer yang damai dan elegan. Suara air yang menetes dan angin lembut menyatu dalam harmoni, menjadikannya tempat yang ideal untuk refleksi dan ketenangan. Keindahan istana ini terletak pada kesederhanaan dan keselarasan dengan alam di sekitarnya, menjadikannya ruang yang sempurna.
"Raja, kapan kita bisa memulai kontrak jiwanya, aku sudah siap." Kata Ling Zilan.
"Baiklah, dimana ruangan meditasimu." Tanya Feng Yan.
"Silahkan ikuti aku."
Tidak lama kemudian mereka berdua tiba di sebuah ruangan yang elegan yang dimana semuanya terbuat dari es.
Tanpa menunda waktu Ling Zilan pun duduk di tangan ruangan. Feng Yan juga duduk di depannya dan mulai sedikit menggigit jarinya hingga berdarah. 1 tetes darah pun langsung keluar dan Feng Yang langsung berkata.
"Seraplah."
WUSH!
Ling Zilan pun langsung menyerap satu tetes darah itu dan seketika..
"BOM"
Dalam sekejap, udara di sekelilingnya bergetar dengan intensitas yang tak terlukiskan, dan energi dahsyat mulai mengalir dari dalam tubuhnya, memancarkan aura yang kuat. Dinding gua bergetar, memantulkan cahaya yang menakjubkan, seolah-olah merespons kekuatan yang bangkit di dalam dirinya.
Cahaya bersinar terang dari tubuhnya, berkilau dalam nuansa biru dan perak, menciptakan efek visual yang memukau, seperti bintang-bintang yang bersinar di malam hari. Ling Zilan merasakan kulitnya bergetar, seiring proses evolusi dimulai, dirinya langsung berubah menjadi Ular Pyton Taring Biru dan berlanjut menjadi bentuk setengah naga.
Skala biru yang kuat mulai muncul di sepanjang punggungnya, berkilau seperti permata, memberikan kekuatan dan perlindungan yang tak tertandingi.
Tubuhnya meluas dan menguat, otot-ototnya menjadi lebih tebal, dan ekor panjangnya berkembang menjadi bentuk yang lebih anggun dan kuat. Dari punggungnya, sayap kecil mulai tumbuh, memungkinkan Ling Zilan untuk merasakan kekuatan baru yang mengalir dalam dirinya.
Setiap perubahan membawa aliran kekuatan yang belum pernah ia alami sebelumnya, dan dia menyadari bahwa dia kini memiliki kemampuan untuk memanipulasi elemen air dan es.
Ling Zilan mampu memanggil gelombang air dan menciptakan badai kecil, serta meluncurkan proyektil es untuk menyerang musuhnya. Panca indra yang diperkuat membuatnya dapat merasakan perubahan kecil di sekitarnya, memberikan keunggulan dalam menghadapi bahaya. Indra penciumannya menjadi tajam, memungkinkannya mendeteksi bau dan melacak musuh dari jarak jauh, sementara penglihatan malamnya membolehkannya melihat dalam gelap.
Lebih dari sekadar peningkatan fisik, Ling Zilan merasakan kekuatan magis yang mengalir dalam dirinya. Dia mampu menggunakan mantra pertahanan untuk menciptakan perisai energi dan mempercepat proses penyembuhan dengan air. Akhirnya, dengan satu ledakan cahaya yang menyilaukan, Ling Zilan sepenuhnya berevolusi menjadi Serpent Froze Dragon. Kini, tubuhnya bersinar dalam nuansa biru dan perak, mencerminkan keanggunan dan kekuatan makhluk setengah naga.
Ling Zilan merasa terhubung dengan alam, mampu berkomunikasi dengan makhluk air dan es, serta menyadari jika tubuhnya di penuhi dengan ledakan kekuatan yang luar biasa.
Dan kekuatan yang di miliknya antara lain
1. MANIPULASI ES.
Pembekuan Musuh: Mengeluarkan napas es untuk membekukan musuh.
Struktur Es: Menciptakan tembok, jembatan, atau jebakan dari es.
2. SERANGAN ELEMEN DINGIN.
Proyektil Es: Menyerang dari jarak jauh dengan proyektil es.
Badai Salju: Menciptakan badai salju untuk mengacaukan pandangan musuh.
3. PENINGKATAN FISIK.
Kekuatan Fisik Hebat: Tubuh yang kuat untuk serangan fisik mematikan.
Kelincahan: Mampu bergerak cepat meskipun berukuran besar.
4. INDRA DIPERKUAT.
Penglihatan Malam: Melihat dengan jelas dalam gelap.
Penciuman Tajam: Mendeteksi musuh dari jarak jauh.
5. KONEKSI DENGAN ALAM.
Komunikasi dengan Makhluk Es: Berkolaborasi dengan makhluk air dan es.
Manipulasi Cuaca: Menciptakan kabut atau badai.
6. KEKUATAN MAGIS.
Mantra Pertahanan: Membuat perisai energi berbasis es.
Pengendalian Air: Menggunakan air dalam serangan dan pertahanan.
7. SERANGAN UDARA.
Terbang: Mampu terbang dengan cepat.
Serangan Es dari Udara: Meluncurkan serangan saat terbang.
8. RACUN BEKU.
Racun Es: Membekukan sel-sel hidup musuh dengan efek pembusukan.
Kombinasi Serangan: Menggabungkan racun dengan serangan fisik untuk efek lebih besar.
Feng Yan menatap semua pemandangan itu dengan takjub, dia secara langsung menjadi saksi kelahiran mahluk yang sangat kuat dari Ular Pyton Taring Biru menjadi Serpent Froze Dragon yang luar biasa.
terlalu lama bulet di sini aja hadeh lebih baik cabut by by by