Setelah setahun menjalani pernikahan Palsu, Rendi tidak tahu jika Devi mengandung putranya. Lalu bagaimana kelanjutan hubungan Dev dengan Rendy setelah kelahiran putranya itu??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Zahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rasa bersalah (REVISI)
Malam itu juga Mas Rendy mengajakku pulang. Aku juga merasa tak enak jika harus lama-lama tinggal di sini aku takut mamah akan tahu jika aku dan Mas Rendy sedang ada masalah.
Lagi-lagi mama melarang ku, Ia mengira jika aku benar-benar sakit sehingga ia tidak mengizinkan aku pulang ke rumah.
"Menginap lah di sini semalam saja, biarkan Mama yang merawat mu kali ini," ucap mamah mengiba
Mas Rendi terus berusaha meluluhkan hati mamah dengan berbagai alasan agar ia mengijinkan kami pulang. Tapi mamah tetap bersikeras memintaku tetap tinggal.
Mau tak mau Kali ini aku tidak bisa menolak keinginan Mama. Akhirnya mas Rendi pun luluh juga. Malam ini kami memutuskan menginap di rumah mama. Mamah meninggalkan kami berdua di kamar.
Aku yang masih kesal dengan mas Rendi memutuskan untuk tidur lebih awal. Aku tidak mau jika harus bertegur sapa dengannya apalagi melihat wajahnya.
Namun sayangnya aku tidak bisa tidur. Entah kenapa otakku dipenuhi dengan banyak masalah sehingga aku sulit untuk memejamkan mataku.
Sementara itu kulihat mas Rendi datang menghampiri ku. Ia pun membuka baju kerjanya dan segera berbaring di sampingku tanpa rasa bersalah.
Ia menarik selimut dan kemudian memejamkan matanya tanpa menoleh sedikitpun ke arahku.
Aku segera bangun dan berinisiatif untuk tidur di sofa. Karena aku merasa akan sulit tidur jika bersama dengannya. Namun sialnya Mas Rendi justru menarik tanganku hingga aku terjatuh dalam pelukannya.
Sial!
kulihat Rendy tertawa saat melihat ekspresi wajah kesel ku. Jangan mencoba untuk tidur di sofa di rumah ini terdapat banyak sekali CCTV jadi setiap tindakanmu akan diawasi.
*Deg!
Ku tatap setiap sudut ruangan ini. benar saja dimana-mana terpasang kamera cctv,
seperti yang diucapkan oleh Rendy.
Ah sial, bagaimana bisa kamar tidur dipasang cctv, apa mereka juga ingin melihat kami berhubungan intim.
"Sudahlah jangan berpikir macam-macam, lebih baik kamu tidur!" seru Mas Rendi
Aku berusaha melepaskan lengan Mas Rendi yang melingkar di punggung ku.
"Bukankah ini yang kau inginkan??" ucap Mas Rendi menatap ku
"Jangan mimpi, Aku tidak suka dengan orang yang suka berpura-pura seperti mu, " jawabku ketus
Namun hal itu justru membuatnya kembali memeluk ku dari belakang.
Karena kesal Akupun segera mendorongnya hingga ia jatuh ke lantai.
*Bruughhh!!
"Awww!"
Ku lihat ia meringis kesakitan. Sebenarnya aku tak tega melakukan itu padanya, tapi aku tak mau dia terus menerus meremehkan aku.
Rendi kembali berbaring di ranjang di samping ku. Kali ini kulihat ia membelakangi ku. Akupun melakukan hal yang sama, aku bahkan menarik selimut untuk menutupi seluruh tubuhku. Semoga saja dengan cara inu aku bisa tidur.
Malam itu Aku benar-benar tidak bisa tidur hingga pagi menjelang.
Aku baru bisa tidur saat 10 menit sebelum adzan subuh berkumandang.
Karena aku baru tidur pagi hari aku pun bangun terlambat. Akan tetapi Mamah tidak marah padaku, Dia mengira jika aku sedang sakit, jadi wajar jika bangun siang. Ia bahkan menghampiriku di kamar sambil membawa semangkuk bubur.
Ia menawarkan diri untuk menyuapiku, namun Rendy menolaknya ia mengatakan jika ia yang akan menyuapiku.
"Kalau ada orang yang seharusnya merawat istriku saat sakit itu adalah aku, jadi biarkan aku yang menyuapi istriku mah. Sebaiknya mamah istirahat saja dan minum obat," ucap Rendy berusaha bersikap romantis di depan mamah
Lagi-lagi Mama pun percaya dengannya. Ia setuju dan tersenyum bangga saat melihat putra tunggalnya menyuapi istrinya.
Mungkin Ia berpikir jika anaknya itu adalah seorang yang normal sekarang karena telah memiliki istri. Apalagi ia terlihat begitu menyayangi istrinya. Melihatnya tersenyum bahagia membuatku semakin merasa bersalah.
Apa aku sudah terlalu banyak membohonginya. Maafkan aku mah, untuk saat ini aku belum berani menceritakan kebenaran ini padamu. Aku belum siap untuk kehilangan mu.
Aku tidak bisa berbuat apa-apa, jika aku memberitahukannya tentang sifat asli Mas Rendy maka aku bisa saja membunuhnya. Aku sangat menyayangimu mah. Aku tidak mau kehilanganmu apalagi melihat mu membenciku.
Biarlah waktu yang akan mengungkapkan semuanya.
Selesai sarapan, Mas Rendi mengajakku untuk bersiap-siap pulang.
Kali ini mamah tak keberatan.
"Sekarang mamah tidak khawatir lagi, karena mamah tahu Rendi pasti akan merawat mu," ucap mamah saat mengantar kami
Aku melambaikan tangan kearahnya disambut senyuman manis mamah yang terus menatap kepergian kami.
Rasanya aku seperti memiliki seorang ibu. Ia begitu baik dan tulus menyayangi ku tidak seperti ibu mertua jahat yang selalu diceritakan oleh para dosen.
Selama perjalanan aku dilanda kantuk hingga membuat ku tertidur pulas.
Bahkan aku tidak tahu jika kami sudah sampai. Mas Rendi meninggalkan aku di mobil tanpa membangunkan aku. Benar-benar jahat, ia sepertinya ingin balas dendam kepada ku karena semalam aku sudah mendorongnya hingga jatuh ke lantai.
Aku terbangun saat seseorang berusaha mengangkat ku.
"Darius?? "
Aku tak percaya ia akan menggendong ku.
"Kamu sudah bangun??" ucapnya dengan seulas senyum di wajahnya.
Ia terlalu dekat denganku hingga membuat ku langsung memalingkan wajahku.
"Sorry, aku tak berniat buruk padamu. Aku hanya ingin memindahkan kamu ke kamar, itu saja," ucap Darius memberikan penjelasan
"Tidak perlu," aku menyingkirkan tangan Darius dari pundak ku.
Darius segera menyingkir saat melihat ku hendak turun dari mobil. Rasanya tubuhku oleng hingga aku nyaris jatuh. Beruntung Darius segera menangkap tubuhku.
Aku terkesiap dan sekilas bertatapan dengannya.
Tiba-tiba Mas Rendi mendekat kearah kami dan langsung menarik tubuhku.
"Jangan kebanyakan drama, sekarang sebaiknya kamu segera masuk!" seru Mas Rendi dengan nada tinggi
Aku segera bergegas meninggalkan mereka.
"Thanks," tidak lupa aku berterima kasih kepada Darius.
pantas saja mereka mendukung kesaksian Devi
giliran perselingkuhannya dengan Nayla terbongkar eeeh dia langsung pura-pura sok alim dan merasa jika semua aset yang ia terima itu adalah murni miliknya
soookooor
rasain noooh
kok jadi curiga neeeh