NovelToon NovelToon
Jejak Kelabu

Jejak Kelabu

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengganti / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir / Romansa
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Lili

Tetesan-tetesan air hujan meninggalkan jejak basah kilau bening di pucuk-pucuk daun mahoni ditambah semburat cahaya mentari yang mulai meredup bak permata.... indah itulah dipengelihatanku.
Kumengadah ke atas kelabu itu sudah beranjak pergi berganti cahaya kemerahan di sana....kuhirup perlahan aromanya sambil memejamkan mata masih terasa segar....
Ku buka mata....masa itu... kenapa tiba-tiba menyergap ku....kuraba hatiku....masa yang selalu menghantui hidupku....apakah jejak kelabu dihatiku kan berganti ataupun sudah terkikis? kata hatiku berkata....aku rindu

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lili, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12 Flashback 5 tahun yang lalu: Mencoba Menghindar

...•...

...•...

...•...

...~Selamat Membaca~...

...°°...

Sejak saat Liona berusaha menghindar Lionel, sebisa mungkin jika berpapasan jika lebih baik menunduk atau melewati jalan yang lebih jauh tidak apa-apa asal tidak bertemu dengannya. Segala sesuatupun yang berhubungan dengan Lionel. Liona mencoba tidak peduli.

Semesta seperti merestui setelah itu adanya kegiatan PPL, KKN, bahkan waktu ujian skripsi kami tidak bertemu.

Hari ini Liona dengan kedua sahabatnya sedang berkumpul melepas rindu karena beberapa waktu tidak berjumpa karena adanya kegiatan PPL, KKN, dan pengerjaan Skripsi.

Jadwal yang padat mereka fokuskan untuk kegiatan itu namun disela-sela itu mereka merencanakan untuk bertemu dan sepakat setelah kegiatan itu selesai mereka itu bertemu. Seperti contohnya kedua sahabatnya yang memberikan kabar kepadanya.

2 Bulan yang lalu Hpnya jatuh terpecah menjadi 3 saat Liona akan mengambilnya. Jadilah Liona tidak punya hp. Dia masih mengumpulkan uang untuk membelinya. Jadi Liona tidak tahu ada kabar terbaru apa di kelas mereka.

Jika ada tugas atau informasi penting saja Liona meminta tolong untuk memberitahu lewat nomor hp adik laki-lakinya.

"Ya Ampun, kangen sama kalian." ucap Eka yang baru datang sambil memeluk Liona dan Farika yang sudah menunggu di coffe shop.

"Sama, syukurlah kalian baik-baik saja juga. sudah berapa bulan kita kita ketemu." jawab Liona

"Sudah hampir 3 semester kita nggak ketemu juga, pengen ngobrol banyak-banyak." kata Eka

"Akhirnya sudah selesai juga, tinggal yudisium dan wisuda akhirnya kita." kata Liona

Mengobrol tentang kegiatan selama tidak berjumpa. Lalu tiba-tiba Farika membuka obrolan lain tentang mereka.

"Na, ada kabar terbaru nih." kata Farika

"Ini yang sedang lagi heboh lho di kelas kita." seru Eka

"Ada kabar baru apa." Jawabku

"Ini tentang Lionel dan Aura" kata mereka kompak dan seperti antusias

Liona hanya diam. Mereka kira Liona juga antusias.

"Jadi gini Lionel dan Aura itu selama ini...." Farika mulai pembicaraannya tapi belum selesai berbicara diberhentikan oleh Liona.

"Kita kan ngumpul buat ngobrol-ngobrol tentang kita aja bukan orang lain." Kata Liona mencoba memberikan perhatian kepada sahabatnya.

"Tapi kan itu teman kita juga. Jadi selama ini Aura itu menje....." kata Eka mencoba menceritakan apa yang ingin disampaikan oleh Farika tapi oleh Liona dipotong.

"Please ya, aku mohon kepada kalian, nggak perlu cerita tentang mereka. Kalau kalian mau silahkan tapi maaf aku nggak berminat." kata Liona memohon pengertian kepada temannya dengan memandanginya satu persatu.

"Kenapa Na?" kata Eka.

Farika menyadari ada yang aneh pada Liona. Sepertinya ada sesuatu. Farika tidak tahu apa yang terjadi antara Liona, Lionel, dan Aura. Dengan melihat mimik muka Liona yang terlihat sedih dan kosong.

Liona tidak pernah sekalipun menceritakan dan berkeluh kesah kepada dirinya ataupun Eka. Farika tahu Liona adalah seseorang yang pendiam dan suka memendam perasaan. Tidak bisa selepas dirinya dan Eka.

Seringnya dia dan Eka yang sering bercerita. Liona hanya menyimak dan menanggapinya. Untuk masalah pribadi Farika akui butuh waktu yang lama untuk Liona tahu kehidupannya.

Kuliah dengan sambil bekerja di warung saudaranya yang sudah di lakoni Liona selama ini. Dia dan Eka baru mengetahui ketika mereka di semester 3. Padahal mereka sudah berteman dekat bahkan menjadi sahabat ketika semester awal kuliah.

Farika berharap Liona suatu saat akan terbuka baik dengan dirinya maupun Eka. Apapun bisa disampaikan tanpa merasa terbebani.

Segera Farika mengalihkan obrolan tentang dessert yang baru di buka di dekat kampus. Syukurnya rona sedih dari Liona mulai pudar. Liona mulai antusias dengan pembicaraan itu dan Eka sepertinya juga lupa. Ngomong -ngomong soal makanan Eka adalah pecinta dessert.

Obrolan tentang dessert pun tak terasa menghabiskan waktu sampai 1 jam. Karena sudah mulai sore mereka memutuskan untuk pulang.

Liona pulang ke rumahnya, Farika dan Eka pulang ke kosnya. Karena besok pagi adalah acara yudisium¹ mereka.

Waktu yudisium tiba. Di lantai 6 yang berbentuk seperti aula dijadikan tempat acara yudisium. Mahasiswa yang menggunakan almamater kampus sudah duduk di tempat yang disediakan.

Liona sedang mengisi daftar hadir ketika baru saja tiba. Setelah itu diberikan kardus kecil berisi makanan. Liona dipersilahkan untuk segera duduk.

Berdiri di dekat tempat pengisian daftar hadir. Liona mencoba melihat-lihat ditempat duduk di sana siapa tahu baik Eka dan Farika sudah berada di sana. Saat mencari-cari mataku dengan jarak kurang lebih 5 meter aku berjarak dengan Lionel.

Tumben dia sendirian biasanya dia selalu dikerubungi oleh teman-teman lainnya. Menggelengkan kedua kepala, Liona menyadarkan dirinya. Segera Liona melepas pandangan dari Lionel dan fokus mencari kedua sahabatnya.

Lionel seperti menyadari keberadaanku dan tersadar dari kediamannya segera dia berjalan ketika dia ingin menghampirinya. Tatapan matanya seperti akan memakan dirinya. Gugup dan panik yang dialami Liona. Liona mulai berjalan menjauh. Seakan lupa tujuan awal mencari keberadaan kedua sahabatnya. Liona segera dia mencari tempat duduk yang berada di tengah atau barisan yang kemungkinan tersisa satu kursi kosong.

Dibarisan kelima dari depan. Tersenyum lega Liona akhirnya menemukan, berjalan cepat menuju ke sana. Karena takut sepertinya dia akan tertangkap oleh Lionel.

"Permisi, permisi, permisi." kata Liona ketika melewati di depan mahasiswa lain untuk menuju ketempat duduk yang diinginkannya. Akhirnya Liona menjatuhkan tubuhnya di tempat duduk besi itu.

Detak jantung Liona masih berdetak kencang. Pura-pura tidak tahu Lionel memandang dia dari seberang sana dan Liona mencoba fokus memandang bagian panggung yang berada.

"Mas di sini sudah penuh, yang belakang itu baris ke dua dari belakang itu masih lumayan kosong."kata orang yang mengatur tempat duduk itu kepada Lionel

"Oh iya, terimakasih." suara Lionel masih bisa kudengar dari sini. Setelah Lionel berjalan menjauh.

Liona bernapas dengan lega. Akhirnya Liona ketemu dengan kedua sahabatnya melambaikan pelan kedua tangannya kepada mereka. Mereka ternyata duduk masih satu baris dengannya tapi beda seberang.

Suara mikrofon meminta perhatian kepada semua orang untuk fokus dalam acara ini. Beberapa jam sudah akhirnya acara yudisium telah selesai. Pemberitahuan juga bahwa besok adalah acara wisuda mereka. Memberikan pengumuman untuk segera mengambil toga dan surat undangan ke bagian kantor program studinya masing-masing.

Mahasiswa mulai meninggalkan lantai 6 dan acara yudisium ini untuk pergi ke kantor program studinya masing-masing. Baik Kedua lift dan tangga keluar masih penuh dipadati oleh mahasiswa dan beberapa dosen.

Liona segera berjalan menemui kedua sahabatnya untuk ke kantor prodi bersama-sama. Sekitar lift sudah mulai sepi. Mereka pun berjalan bersama. Mendekati lift menunggu liftnya terbuka.

Liona lupa akan keberadaan Lionel yang masih belum turun dan memperhatikannya dari jauh dari tempat persembunyiannya. Dia merogoh sesuatu dari dalam sakunya. Mengambil hp lalu sibuk mengetik sesuatu.

Farika dan Eka membuka hp secara bersamaan mencari seseorang yang dikenalnya tapi belum mengetahui keberadaan. Liona bertanya mencari siapa. Dia juga menengok arah sekitar. Tinggal beberapa mahasiswa yang berada di sini. Akhirnya liftpun terbuka mereka pun masuk dan liftpun tertutup. Lionel pun keluar dari persembunyiannya. Mengetuk-ngetuk hp di dekat bibirnya. Membayangkan rencananya akan berjalan lancar. Tanpa Liona tidak tahu bahwa hari ini ada sesuatu kejadian yang tak terduga.

Catatan:

¹ Yudisium adalah suatu keputusan yang menyatakan apakah mahasiswa tersebut lulus atau tidak berdasarkan seluruh proses akademik yang telah dilalui sebagai bagian dari penilaian akhir.

1
Lili
I have everything I need to be happy right now. Walau belum sesukses orang lain, tapi cukup kok.


Bukan karena cepat puas. Justru karena tujuanku besar yah aku belajar menikmati apa yg aku punya hari ini sambil berjuang untuk mimpi-mimpi berikutnya.


Rasa cukup ini yang bikin hati semakin luas.

I have everything I need to be happy right now. Walau belum sesukses orang lain, tapi cukup kok.


Bukan karena cepat puas. Justru karena tujuanku besar yah aku belajar menikmati apa yg aku punya hari ini sambil berjuang untuk mimpi-mimpi berikutnya.


Rasa cukup ini yang bikin hati semakin luas.
Lili
💪💪💪
Lili
semangat
Lili
semangat terus jangan malas-malasan
Lili
ayo terus berkarya
Lili
tetap berkarya
Lili
tetap fighting
Lili
jangan menyerah
Lili
semangat 💪💪💪
Lili
semangat ya 😇
Lili
👍💜💙💚♥️💛
Lili
semangat jangan pantang menyerah
Lili
💛💪
Lili
terus berkarya ya
Lili
💪💪💪💪
Lili
semangat jangan menyerah
Lili
jangan malas-malasan
Lili
harus benar-benar kuat
Lili
semangat ya
Lili
semangat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!