Vindra adalah menantu yang tinggal di rumah keluarga istrinya dan selama itu juga, Vin selalu mendapatkan hinaan dan di rendahkan karena kastanya yang rendah.
Namun suatu hari, tanpa sengaja ia mendapatkan batu permata dan mengaktifkannya kembali yang membuatnya memiliki kemampuan medis dan berhasil menyelamatkan seorang anak yang berada diambang Kematian. Berkat pertolongannya membuat Vin mendapatkan black Card yang mampu mengubah hidupnya.
Bagaimana kisah Vindra, Mengubah hidupnya dari menantu hina menjadi Penguasa tak tertandingi bersama batu permata dan keahlian Medis yang dimilikinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dina Auliya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34, Bertemu kembali
Setelah semalam membahas mengenai pekerjaan. Pagi-pagi sekali Vin menerima panggilan masuk dan ternyata itu dari Ambar.
"Ada apa Nyonya menghubungi ku pagi-pagi begini?" tanya Vin saat mengangkat panggilan dari Ambar.
" Tuan Vin maaf menganggu pagi mu. Sebenarnya tujuanku menghubungi tuan karena aku ingin minta bantuan pada tuan untuk menyembuhkan seorang kakek yang kini sedang kritis, tapi saat di periksakan ke berbagai dokter tidak ada yang bisa membantu kakek tersebut bisa sembuh. Kali ini aku ingin minta bantuan tuan Vin untuk membantu menyembuhkannya." Jelas Ambar panjang lebar.
Vin pun berfikir sejenak dan mengingat semua kebaikan nyonya Ambar dan juga black Card yang sudah membantunya selama ini dan kali ini nyonya Ambar meminta tolong, tentu saja akan membantunya.
"Baiklah nyonya aku akan mencoba, tapi aku tidak bisa berjanji bisa menyembuhkannya karena aku belum tau seberapa parah penyakit kakek itu," Jawab Vin.
" Terimakasih tuan vin. Aku percaya padamu dan aku yakin kamu bisa menyembuhkannya. Kalau begitu aku aku akan segera menjemput tuan sekarang juga.
Vin pun segera mandi agar bisa gabung untuk sarapan.
"Kamu mau pergi kemana, kok berpakaian rapi?" tanya Sifa
"Bukankah kamu memintaku untuk bekerja? Nyonya Ambar tadi menghubungi ku dan membutuhkan bantuanku. " Jelas Vin.
"Nyonya Ambar?"
"Iya nyonya Ambar. Dia sudah banyak membantuku dan sekarang aku harus membalasnya saat di butuh bantuan."
"Bantuan apa? jangan bilang untuk mengobati orang lagi. Kalau itu tujuannya aku tidak mengizinkan. Lebih baik kamu cari pekerjaan yang tidak memiliki resiko yang fatal Vin."
Vin berusaha meyakinkan Sifa, bahwa semuanya akan baik-baik saja, sampai jemputan Vin sampai. Sebuah mobil Alphard warna hitam sampai di halaman rumah tempat tinggal Vin.
Segera saja Vin pamit dan meninggalkan Sifa, lalu masuk kedalam mobil Alphard tersebut yang datang menjemput dirinya. Saat di mobil masuk kedalam mobil, Vin baru menyadari ada seorang wanita di dalamnya dan itu adalah nyonya Ambar.
Vin sempat tertegun melihat penampilan Ambar yang jauh berbeda dari saat bertemu pertama kalinya. Terlihat cantik dan anggun.
"Apa kamu sudah siap tuan Vin?" tanya Ambar dan langsung membuyarkan perhatian dan Vin langsung mengangguk.
Mereka pun segera berangkat menuju ke sebuah mansion tempat orang yang di maksud Vin.
Sepanjang perjalanan Ambar mencoba menggoda Vin, namun Vin berusaha mengalihkan perhatiannya, Ambar menggeser posisi duduknya dan mendekati Vin, namun membuat Vin sedikit risih.
"Maaf nyonya, bisakah duduknya geser sedikit? aku tidak nyaman jika terlalu dekat dengan wanita yang bukan istriku,"ucap Vin yang sudah tidak tahan.
Ambar tersenyum lalu menggeser posisi duduknya agak menjauh, "Maaf tuan, kalau aku sedikit menggoda tadi, aku cuma bercanda saja biar tuan tidak canggung, Tapi sepertinya malah membuat tuan tegang."
"Maafkan aku nyonya atas sikapku, Selain Sifa aku tidak pernah mencoba memalingkan pandangan ku pada wanita lain." jawab Vin yang sangat malu.
"Iya aku paham tuan, dan memang seperti itulah sikap seorang suami, bisa menjaga pandangannya dari wanita lain agar tidak tergoda."
Tak lama Mereka pun sampai, dan kedatangan mereka langsung disambut oleh pelayan pribadi lelaki tua itu.
Vin terkejut saat melihat lelaki tua yang terbaring di ranjang itu wajahnya sama persis dengan Lelaki yang ia tolong kemarin.
"Tuan Vin kenalkan ini tuan Dewa dia adalah salah satu konglomerat yang banyak disegani dan tuan Dewa ini adalah tuan Vin dia adalah sosok pahlawan, tuan Vin adalah laki-laki yang pernah menyelamatkan anakku dari kematian di saat Dokter sudah menyerah, Makanya aku membawanya kemari berharap tuan Vin bisa membuat keajaiban seperti waktu itu." jelas Ambar panjang lebar.
"Terimakasih nak Vin sudah bersedia datang untuk menolong kakek. Kakek sudah hampir putus asa dengan rasa sakit ini dan kakek harap kamu bisa membantu kakek untuk menyembuhkan kakek."
"Maafkan aku sebelumnya kek, Aku bukanlah dokter yang bisa menyembuhkan jadi aku tidak ingin kakek berharap terlalu banyak. Jika saja kemarin -" Ucapan Vin terhenti saat melihat kedatangan Susi, wanita yang sudah mengusir dan hampir menamparnya.
Melihat keberadaan Vin di kamar kakeknya dan juga ingat kejadian kemarin membuat Susi murka dan Ingin segera mengusirnya.
"Scurity tangkap laki-laki yang itu, yang hampir mencelakai kakek! Aku tidak mau melihatnya ada disini. Seret di dan jebloskan ke penjara." Titah Susi sambil menunjuk ke arah Vin.
Ambar dan Dewa terkejut atas perintah Susi dan berfikir mungkin ada kesalahpahaman di antara keduanya.
"Hentikan. Apa yang kamu lakukan Sus? tuan Vin datang kemari ingin menolong Tuan Dewa, tapi kenapa kamu malah ingin menjebloskannya ke penjara?"
"Jangan percaya padanya. Dia itu penipu. Kalau saja tim medis tidak datang tepat waktu, pasti kakek sudah meninggal akibat perbuatannya yang pura-pura ingin menolong." Jelas Susi.
To be continued ☺️☺️☺️
(Author lagi liburan jadi jangan maksa update 🙏)