NovelToon NovelToon
TEMAN GHAIBKU

TEMAN GHAIBKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual
Popularitas:8.1k
Nilai: 5
Nama Author: anggara putra

Putra adalah salah satu anak yang mempunyai kelebihan bisa melihat bangsa jin. Dan kelebihan itu dia dapatkan di usianya yang masih 12 tahun.

"Yen dudu kowe, mbok menawe anakmu bakal oleh warisan ilmune mbah buyut"

"kau memiliki aura yang sangat positif, energi mu juga sangat besar. Itulah yang membuat bangsa seperti kami tertarik padamu"

"Aku yakin bahwa suatu saat nanti kau akan menjadi orang yang hebat kelak nanti. Jadi jika kau sudah berada di titik itu, aku minta kunjungi lah aku lagi nantinya" pinta lele truno pada putra.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon anggara putra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35 pertarungan pertama

Sesampainya putra di lapangan, dia langsung bergabung dengan cecep dan yang lainnya.

"Cep ntar malem mau ikut nggak?" ajak putra.

"Kemana?" jawab cecep berbalik bertanya.

"Aku mau nyamperin anak yang nyuruh penjaganya buat merasuki anak yang tadi siang" jawab putra.

"Emang siapa yang nyuruh penjaganya buat merasuki anak itu" tanya cecep lagi.

"Dia orang yang sama yang ngebuat kamu dan yang lain gak fokus waktu kalian tanding volli di kemah itu" jawab putra.

"Ohh jadi dia biang kerok nya. Kalo gitu aku ikut" balas cecep sangat bersemangat.

Setelah nya mereka bermain sampai sore seperti biasanya.

***

Setelah pulang mengaji, putra menunggu cecep di depan rumah nya untuk mendatangi anak yang sudah menyuruh penjaganya untuk merasuki anak kelas lima pagi tadi.

Beberapa menit kemudian, cecep pun sampai di rumah putra.

"Put, sori yah lama. Soalnya di suruh ibuku dulu tadi" sapa cecep.

"Gak papa, yaudah kita berangkat sekarang" ajak putra.

Mereka berdua pun masuk kedalam kamar putra, dan melepas sukma mereka untuk pergi ke rumah anak itu.

"Apa kamu sudah siap cep?" tanya putra.

"Sudah put" jawab cecep.

Mereka berdua pun berangkat dengan penjaga mereka masing-masing.

Putra di temani oleh naga waring dan sakara, juga nyai ambar. Sementara cecep di temani oleh mbah gunto dan salah satu pedang pusaka melik keluarganya.

Tidak berselang lama mereka pun sampai di sebuah desa yang memiliki aura yang aneh.

"Apakah disini anak itu tinggal nyai?" tanya putra.

"Benar raden, disitulah anak itu tinggal" jawab nyai ambar sambil menunjuk salah satu rumah yang memiliki aura hitam yang sangat pekat.

Di rumah itu juga banyak genderuwo yang menjaganya dan salah satu dari mereka ada yang putra kenali.

"Bukankah genderuwo itu yang membuat cecep jadi tidak fokus" ucap putra sambil menyipitkan kedua matanya.

"Benar raden, dia juga yang merasuki anak yang tadi pagi" balas nyai ambar.

"Baiklah ayo kita serang mereka sebelum mereka menyadari kedatangan kita" timpal cecep sudah tidak sabar.

"Sabar cep kita tidak boleh gegabah, kita harus tau dulu apa motif tuan mereka melakukan itu semua" balas putra menenangkan cecep.

Setelah berpikir panjang, mereka pun menghampiri rumah itu. Tapi genderuwo-genderuwo yang menjaga rumah itu terlihat tidak senang dengan kedatangan putra dan cecep.

Sementara para penjaga mereka menunggu dari balik pohon mangga di pekarangan rumah warga yang bersebrangan langsung dengan rumah anak itu.

"Assalamualaikum" ucap putra memberi salam pada para genderuwo yang menjaga rumah itu.

Tapi mereka tidak menjawab nya dan malah ingin menyerang putra dan cecep.

"Apa tujuan kalian datang kesini wahai anak manusia" tanya salah satu genderuwo itu dengan mata yang melotot.

"Tujuan kita kesini bukanlah untuk mengganggu kalian, apalagi menyerang kalian. Kami kesini untuk menemui tuan kalian" jawab putra.

Di tengah-tengah percakapan putra dengan genderuwo itu. Dari atas rumah muncul sebuah sukma seseorang yang masih seumuran dengan putra dan cecep. Tapi auranya sangat hitam, berbanding terbalik dengan mereka berdua.

"Eh ada tamu tak di undang" ucap anak itu.

Kedatangan anak itu di sambut dengan angin yang tiba-tiba saja berhembus kencang. Dan para genderuwo yang menjaga rumah itu memberi hormat pada anak itu, dan ternyata dialah anak yang putra cari.

"Akhirnya kau datang juga setelah aku pancing" ucap anak itu.

"Sebenarnya apa tujuanmu melakukan semua itu hah??" tanya putra pada anak itu.

"Tujuanku adalah ingin bertarung dengan mu" jawab anak itu.

"Apa maksud mu, aku tidak pernah mengganggu mu dan aku juga tidak mengenalmu. kedatangan ku kesini bukanlah untuk mencari musuh. Jadi tolong berhentilah menggangguku atau mengganggu teman-teman ku" ucap putra dengan serius.

"Jika kau tidak mau bertarung dengan ku, maka aku akan terus mengganggu mu sampai kapan pun" ancam anak itu.

"Sudahlah put dia tidak akan mempan untuk di halusi, sebaiknya kau terima saja tantangan nya. Atau aku yang akan menghadapi nya" timpal cecep yang mulai terpancing emosi nya.

"Oke aku terima tantangan mu. Tapi jika aku menang kau harus berjanji tidak akan mengganggu ku ataupun teman-teman ku lagi" pinta putra pada anak itu.

"Oke, tapi jika aku yang menang kau harus menyerahkan semua kekuatanmu dan semua penjagamu untukku, bagaimana!?" balas anak itu.

Aduh bagaimana ini aku belum siap jika harus menyerahkan semuanya pada anak itu. gumam putra dalam hatinya.

"Kau tidak perlu khawatir raden, percaya lah bahwa allah akan selalu melindungimu" ucap nyai mabar melalui telepati batin meyakinkan putra.

"Bagaimana? tinggal pilih mau aku terus mengganggu mu, atau aku berhenti mengganggu mu" ucap anak itu lagi memberi putra pilihan.

"Baiklah aku akan menerima tantangan mu tapi dengan satu syarat lagi" pinta putra lagi pada anak itu.

"Katakanlah" balas anak itu singkat.

"Aku minta jika aku menang nanti kau juga harus bertaubat dan jauhi lingkaran hitam yang selama ini menjeratmu" ucap putra.

"Oke deal!!" balas anak itu lagi.

Setelahnya mereka di bawa oleh anak itu ke suatu dimensi milik anak itu.

"Baiklah kita akan bertarung di sini" ucap anak itu.

"Apa tidak ada aturan?" tanya putra.

"Aturan nya hanya satu. Tidak boleh menggunakan kekuatan milik penjaga kita, dan jika salah satu dari kita ada yang melanggarnya, maka dia harus menghilangkan ilmu nya" jawab anak itu memberi aturan.

"Setuju" balas putra singkat.

Sementara cecep, nyai ambar, naga waring, sakara dan mbah gunto melihat putra dari kejauhan.

"Kamu pasti bisa put" bisik cecep melalui telepati batin.

"Tapi kan aku baru pertama kali bertarung seperti ini cep" balas putra ragu.

Mahasura dan kantata sengaja tidak di ajak oleh putra karena dia ingin mengetes kekuatan naga waring dan sakara. Sementara nyai ambar ditugaskan untuk membawa putra kesitu.

Setelah putra sudah siap untuk bertarung, pertarungan itu pun di mulai.

Kedua belah pihak tampak menyiapkan ajian milik mereka untuk menyerang satu sama lain.

Putra pun melesatkan serangan nya lebih dulu.

"Shut!!"

"Duar!!"

Serangan putra berhasil di tangkis oleh anak itu sehingga menyebabkan ledakan yang cukup dasyat.

"Shut!!"

Anak itu pun melesatkan serangan nya tiba-tiba yang membuat putra tidak sempat untuk menangkisnya. Dan akhirnya serangan itu mengenai tubuhnya.

"Duar!!"

Ledakan kembali terdengar, asap hitam pun terlihat menyelimuti putra, sampai-sampai dia tidak terlihat oleh siapapun.

"Kena!!" seru anak itu.

Beberapa saat kemudian asap itu perlahan menghilang.

Putra terlihat baik-baik saja setelah terkena serangan dari anak itu.

"Apah!? kau ternyata cerdas juga" puji anak itu pada putra.

Saat serangan anak itu melesat mengarah ke arah putra, dia langsung membuat perisai ghaib dengan energi milik nya untuk melindungi tubuhnya. Dan perisai ghaib itu berhasil mematahkan serangan anak itu.

Hampir satu jam mereka bertarung tapi belum juga ada yang kalah, dan anak itu terlihat sudah mulai kelelahan. Sementara putra masih terlihat segar-segar saja karena energi milik nya sangatlah besar.

Energinya sangat besar, aku tidak mungkin mengalahkan nya tanpa bantuan para penjagaku. gumam anak itu.

Putra tampak bersiap untuk melesatkan serangan nya kembali ke anak itu.

"Shut!!"

"Shut!!"

"Shut!!"

Serangan demi serangan putra lesatkan ke anak itu. Dan anak itu tampak kewalahan dengan serangan yang bertubi-tubi dari putra, sampai dia terpental dan tersungkur beberapa meter ke belakang.

"Uhuk!!-uhuk!!"

Darah segar mengalir keluar dari mulut anak itu.

Akh!! aku bisa mati jika tidak meminta bantuan pada penjaga ku. gumam anak itu kesakitan.

"Tuan apa tuan butuh bantuan kami" ucap salah satu genderuwo yang menjaganya menawari bantuan pada tuan nya.

"Cepat habisi dia" perintah anak itu.

Para genderuwo itu pun melesat menghampiri putra lalu menyerang nya.

"Thus!!"

"Thus!!"

"Thus!!"

Serangan demi serangan di lesatkan oleh para genderuwo itu, hingga membuat perisai ghaib milik putra perlahan hancur karena serangan dari para genderuwo itu.

1
Any
lanjut
anggara: okh kak di usahakan lebih cepat up nya
total 1 replies
Arya Saputra
ttep semangat... rejeki dari allah tdak akan tertukar.... mgkin 5-6 blan.. banyak yg baca..
anggara: mksh, saya usahakan ceritanya semakin menarik
total 1 replies
Ardi Provision
bagaimana caranya latihan pisik sedangkan yang latihan roh, apa bisa??
Titha S
Luar biasa
Pajar
Saya sangat menikmati ceritamu, jangan berhenti menulis ya author!
anggara: terima kasih
total 1 replies
juan carlos vasquez paredes
Aku sempet nggak percaya sama akhir ceritanya, tapi bener-bener bikin terkagum-kagum.💪
anggara: hehe makasih kak
total 1 replies
Xyn Anala
Makin penasaran dengan twist ceritanya.
anggara: tunggu kelanjutan nya ya kaka, masih banyak yang lebih menegangkan lho
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!