Bukan Kamu

Rara membulatkan matanya membuka mulut lebarnya tak percaya jika Yumi ingin mengikuti lomba lari.

"Kamu serius mau ikut ini? 1 orang saja namaku sudah cukup kok, kamu bisa ikut lomba yang lain kalau tidak serius"

Ucap Rara meyakinkan Yumi.

"Iya serius, Ke..kenapa pada nggak percaya? Yumi nggak boleh coba? ".

"Kamu yakin? Biasanya di kelas ini nggak ada yang mau loh ikut lomba lari kecuali Rara. Aku memang tidak tahu siapa lawan kamu di kelas 1, tapi aku tahu di kelas 3 ada perempuan yang larinya sangat cepat! Apa kamu tidak takut kalah?" Ucap Marsya yang mencoba membuat nyali Yumi menciut.

Yumi menarik nafas dalam menghembuskan dengan pelan.

"Fiuh.. Ini hanya perlombaan untuk apa takut kalah. Memangnya Marsya menuntut Yumi untuk menang?".

Menatap Marsya dengan senyumnya.

"Gila ni bocah berani banget sama gue" Batin Marsya.

Marsya masih diam belum menjawab pertanyaan Yumi. Ingin rasanya menuntut Yumi agar juara 1 pada lomba lari karena selama ini Rara hanya menang juara 3 bahkan pernah tidak menang.

"Iya! tentu saja Aku pengin kamu menang! Kalau kamu juara 3 aku bakal minta maaf karena telah meremehkan kamu, kalau kamu juara 2 aku bakal nurutin 1 permintaan kamu yang masuk akal dan kalau kamu juara 1 aku bakal ngelakuin keduanya. Tapi kalau kalah, kamu harus jadi suruhanku selama 1 bulan ".

Yumi berfikir mempertimbangkan tawaran Marsya. Semua tatapan tertuju ke Yumi ingin mendengar jawaban taruhan ini.

Rezza sudah tidak tahan dengan sikap Marsya yang selalu memojokkan Yumi. Rezza menarik lengan Yumi untuk duduk dengan paksa. Silvi yang melihat adegan ini Memonyongkan bibirnya tidak suka semakin lama Yumi semakin dekat dengan Rezza.

"Udah ya jangan diladeni lagi, kamu bisa ikut lomba yang lain. Percuma dia itu nggak akan mau ngalah". Berusaha membuat Yumi mengalah untuk menetralkan ricuhnya suasana dikelas.

"Yumi juga nggak mau ngalah, tawaran Marsya juga masuk akal. Oh ya juara 3 juga nggak terlalu buruk masih tetap dapat pengakuan".

"Tapi kalau kalah gimana? Aku sih nggak mau duduk sama kacung. Kalau sampai kalah kamu harus pindah tempat duduk! " Mengancam Yumi dengan telunjuk jarinya.

"Rezza ini gak percaya ya, kan Yumi sudah bilang kalau ini olahraga favorit pasti bakal usaha yang maksimal. Yumi bakal buktiin dan kalau Yumi kalah juga bakal pindah tempat duduk".

" Terserah! " jawab Rezza melambaikan tangannya.

Rezza sudah malas mendengar ocehan Yumi dia hanya melambaikan tangannya dan mengucapkan kata perpisahan.

Kini Yumi berdiri lagi dengan suara lantangnya mengatakan setuju.

" Oke! Yumi Terima tantangannya ".

Rara mencatat nama Yumi mengikuti lomba lari. Karena pelajaran akan dimulai sesi pembahasan akan dilanjutkan besok lagi.

"Beberapa lomba ada yang belum kita bahas. Kita akan lanjutkan besok, tapi aku berharap kalian punya inisiatif buat mendaftar sendiri. Jadi kalau nama peserta sudah penuh kita tidak perlu membahasnya dan tidak membuang waktu seperti ini".

Ahdi melirik Yumi dan Marsya bergantian dengan tajam. Bagi dia waktu istirahat ini bisa dimanfaatkan untuk mengerjakan soal bahkan membaca beberapa halaman buku.

"Benar yang dikatakan Ahdi, kalian punya kesadaran diri untuk mendaftar. Kertas ini aku kumpul paling lambat 1 hari sebelum lomba, yang mau daftar bisa datang ke mejaku lebih cepat lebih baik". Ucap silvi selaku ketua OSIS.