NovelToon NovelToon
Arthur'S Desire

Arthur'S Desire

Status: tamat
Genre:Tamat / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:103.4k
Nilai: 5
Nama Author: Base Fams

Jatuh cinta kepada seorang Arthur Mayer yang memiliki masa lalu kelam tidak dipermasalahkan Shannon Claire karena ia sungguh mencintai pria itu.
Namun bagaimana ketika terungkap dimasa lalu Arthur lah dalang dari peristiwa yang menyebabkan Shannon kehilangan orang yang disayanginya? apakah Shannon memilih bertahan atau meninggalkan Arthur? simak kisahnya di novel hasil menghalu dari Ratu Halu Base 😎

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Base Fams, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AD #13

10 hari setelah insiden itu, Shannon tidak melihat keberadaan Arthur. Dari informasi Bibi Gabriella, Arthur sedang pergi ke Irlandia untuk urusan pekerjaan, dan tidak tau kapan tepatnya pria itu akan kembali.

Shannon di serang rasa rindu, yang menyebabkan ia kesulitan untuk tidur. Jarum pendek sudah menunjukkan pukul 11 malam. Shannon nampak gelisah, ia pun bangun dari posisinya.

"Pria itu benar-benar pengacau." Shannon mengacak rambutnya, frustasi. "Hei, Tuan.. Kau telah membuatku kesulitan untuk tidur. Apakah kau sedang menghukumku dengan pesonamu? pesona pria tua sungguh berbahaya."

Shannon berdecak. "Apa yang harus aku lakukan, sekarang?" Shannon menghela napas panjang. Dilihatnya Chloe sudah terlelap, ia tidak tega membangunkan sahabatnya itu hanya untuk menemaninya.

Shannon tersenyum melihat wajah lelah Chloe. Ia merapikan selimut Chloe, lalu memutuskan untuk mencari udara diluar. Mungkin dengan berjalan-jalan, akan membuatnya lelah, lalu mengantuk.

Suasana diluar sangat sunyi, begitu tenang. Shannon melangkah pelan, menikmati kesendirian. Ia berhenti sejenak, kemudian menengadah wajahnya, melihat bulan yang nampak sendiri, seperti dirinya. Angin berhembus kencang, menembus hingga tulangnya namun tidak membuat Shannon berbalik arah, justru gadis itu meneruskan langkahnya.

Shannon berada di dekat kolam ikan, dan maniknya lurus ke depan tertuju pada ruangan perpustakaan. Shannon merubah haluannya. Gadis itu meneruskan langkah hingga ke perpustakaan.

"Tidak dikunci,“ tanpa pikir panjang Shannon masuk ke dalam ruangan tersebut.

Shannon menghidupkan senter pada ponselnya, ia mengarahkan cahaya ke barisan rak yang berbentuk setengah lingkaran. "Banyak sekali buku-buku disini." Shannon terkagum-kagum melihat rak kayu yang terisi penuh dengan buku. "Apa Tuan Arthur suka membaca juga?"

Shannon mulai menjelajah, ia melihat judul-judul buku di rak bagian pertama. "Heloise and Aberald," Shannon mengambil buku tersebut, dan membaca kata pengantarnya. "Sepertinya bagus ceritanya. Aku ingin membacanya."

"Apa yang kau lakukan disini?" Arthur berdiri di ambang pintu, menekan tombol saklar lampu. Lampu kristal yang tergantung di langit-langit pun menyala.

Tersentak kaget, Shannon berbalik melihat seseorang yang sedang berbicara kepadanya. Arthur. Jantung Shannon berdebar kuat melihat pria yang dirindukannya itu.

"Anda membuatku terkejut, Tuan. Astaga, beruntung jantungku masih berada di tempatnya." Shannon tertawa kikuk. Kenapa pria ini suka muncul tiba-tiba, seperti jelangkung.

"Jawablah pertanyaanku, Nona? apa yang kau lakukan disini?" Arthur mengulang pertanyaannya tadi. "Kau lagi-lagi melanggar aturan."

Pria itu menarik langkah kakinya. Sorot matanya, tertuju pada Shannon. Ia memerhatikan penampilan Shannon yang malam ini menggunakan baju piyama biru bergambar Winnie the Pooh, dan rambut panjangnya di kuncir kuda.

"Aku tidak bisa tidur, Tuan." Ini semua karenamu. Lanjut Shannon yang hanya bisa di utarakan dalam hatinya.

"Lantas, kau melanggar aturan yang di terapkan disini? tindakanmu seperti pencuri, Nona. "

Yang pencuri disini, bukan aku tapi anda Tuan. Anda telah mencuri hatiku.

"Aku hanya ingin membaca buku." Shannon menunjukkan buku yang ada di genggaman tangannya sambil memamerkan giginya.

"Heloise and Aberald," Arthur membaca judul buku yang ingin dibaca Shannon. "Kisah cinta terlarang seorang guru, dan muridnya yang berakhir sangat menyedihkan." Arthur berdecak, malas.

"Bagaimana jalan ceritanya?"

Arthur menatap manik hijau Shannon yang terlihat antusias membuat pria itu berkeinginan untuk menjelaskan sedikit tentang kisah yang ingin di baca Shannon. "Heloise, seorang wanita yang pintar, dan juga cantik." Arthur melangkah, di ikuti Shannon dari belakang. "Aberald menyukai Heloise. Ia membujuk Fulbert, Paman Heloise untuk mengajar Heloise. Bujukannya berhasil, dan Aberald diizinkan untuk tinggal bersama mereka."

Shannon mengimbangi langkah Arthur sambil memeluk buku tersebut. "Lalu, apa yang terjadi berikutnya? apa mereka menjadi sepasang kekasih?"

Arthur menoleh ke arah Shannon. "Ya, mereka menjadi sepasang kekasih tanpa sepengetahuan Fulbert." Kemudian ia meluruskan lagi pandangannya.

"Apakah hubungan mereka tidak direstui oleh Fulbert?" tanya Shannon lagi.

"Untuk mendapati jawabannya, kau bacalah sendiri. Aku lupa."

"Anda lupa atau karena anda tidak menyelesaikan membacanya?" Shannon bertanya untuk melanjutkan obrolan dengan pria itu. Ini kesempatan emas, Shannon tidak ingin menyia-nyiakannya.

"Ayahku yang menceritakannya."

"Apa anda tidak suka membaca?

"Aku suka membaca, tapi bukan kisah percintaan yang berakhir manis atau menyedihkan. Tapi majalah dewasa." Jawab Arthur, asal.

"Itu bukan membaca, tapi anda melihat gambar wanita setengah telanjang. Dan mengenai kisah percintaan, sepertinya anda mempunyai masalah dalam percintaan, Tuan." Celetuk Shannon tepat pada sasaran.

Arthur tertawa getir, dan tatapan pria itu berubah menjadi sendu. Shannon bisa menangkap perubahan itu. "Cinta.. Astaga." Arthur membuang napas dari mulutnya. Kemudian, ia tersenyum menutupi kesedihannya, dan Shannon bisa membaca ekspresi yang ditampilkan Arthur.

"Ternyata dugaanku benar." Timpal Shannon menekan keingintahuannya tentang masa lalu yang pernah dialami Arthur. Shannon membuka buku yang di genggamannya.

Arthur duduk di sofa yang berada di tengah ruangan sambil merogoh kotak rokok dari dalam saku, lalu mengeluarkannya.

"Apakah kau suka membaca?" tanya Arthur dengan mimik datar.

Shannon mengalihkan tatapannya dari buku, memandang Arthur kini. "Ya, tepatnya setelah aku bisa melihat. Aku kerap membacakan dongeng untuk adik-adikku ketika mereka ingin tidur." Shannon tersenyum canggung di tatap pria itu.

Arthur menyalakan pemantik api, membakar gulungan tembakau yang terselip di ruas jarinya. "Berapa jumlah adikmu?"

"Sembilan, Tuan."

"Pasti mereka sangat berisik, dan merepotkan." Arthur menyesap rokoknya, lalu mengeluarkan asap dari mulutnya.

"Dugaan anda salah, Tuan." Sahut Shannon menangkis penilaian Arthur tentang adik-adiknya. "Mereka layaknya cahaya yang menciptakan kehangatan, dan canda tawa mereka adalah sumber dari kebahagiaan. Dari mereka, kita bisa banyak belajar tentang arti kehidupan, kesabaran, dan kekuatan." Ujar Shannon sambil membayangkan wajah adik-adiknya itu yang sedang tersenyum.

Arthur dibuat tertegun dengan kalimat yang di ucapkan Shannon. Meskipun usianya terbilang muda, tapi pemikiran gadis itu sangat dewasa.

Arthur berdeham pelan, tenggorokan terasa tercekat. "Omong-omong, kau tidak lelah berdiri?"

"Tidak, Tuan.." Shannon melanjutkan aktifitasnya sambil berjalan mondar-mandir, membuka setiap halaman pada buku yang ada di genggamannya. Raut wajahnya terlihat serius, membaca setiap kalimat yang tertuang di lembaran tersebut, dan ia tidak terusik dengan tatapan Arthur yang tertuju untuknya.

"Ini sangat mengagumkan. Bolehkah aku meminjam buku ini, Tuan? "

"Hmm, " gumam Arthur memberi izin. Arthur kembali menyesap rokoknya, lalu menghembuskan asapnya lagi.

"Terimakasih, Tuan. Secepatnya, aku akan mengembalikannya." Shannon terpaku melihat cara Arthur menikmati rokoknya. Pria itu duduk tegap, dengan satu kakinya diatas pangkuan. Gaya pria itu layaknya model papan atas yang profesional.

Rasa-rasanya, ia ingin memotret pria itu lalu menunjukkannya kepada Chloe. Dipastikan Chloe akan menjerit-jerit heboh.

"Kenapa kau memperhatikanku? kau ingin rokok?"

1
αɓเժzαr
dudul emang si arthur, bisa² nya seali nya nahan tawa dr tadi. tp syukurah shanoon selamat berkat bantuan arthur.
wah wah, shanoon terjamah 🤣🤣
αɓเժzαr
Alhamdulillah akhirnya bertemu lagi nih, seru pertemuan gegara si Harley tp malah mengobati rindu nya si Shannon ma Arthur
who am I
kisah seorang gadis yatim piatu yang ternyata sudah pernah bertemu dengan laki laki yang akan menjadi suaminya saat dirinya masih buta
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
aku pikir Arthur semanis chery😁🤭
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
Arthur bisa se-happy itu saat bersama Shannon
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
wahhh parahh ini sihhh. Shannon mulai beraksi membuktikan tuduhan Rosella /Facepalm/
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
waduh waduh...knp hatiku yg cenat cenut sihh😶🤐
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
kapokkk kau Ros🤐
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
kedutan kmu, Ros 🙄
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
kapokk kau Ros. siap" dh kena hukuman Krn sdh mengusik kekasih bosmu.
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
selalu sihh. manis & pahit kn emang kloppp. kyk kopi kn, Thor 🥺😶
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
dihh si penguntit rupanya
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
menghadiahi katanya. pdhl minta bonus /Facepalm/
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
mimpi yg uhukk apaan sih, Thor. ada" sj nih othor ihikkk 😁
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
jiyaaahhhh vitamin B/Facepalm/
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
nah lohh waktunya pembalasan dr Chloe /Facepalm/
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
berarti Arthur bergerilya saat Shannon sdh terlelap /Facepalm/
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
ampun dh Shannon /Facepalm/
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
hmmm namanya juga sdg dimabuk cinta /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
anak sekecil itu hrs menyaksikan hal keji menimpa ibunya, tanpa bisa berbuat apapun. pasti sangat menyiksa 🥺
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!