Seorang wanita yang hidup dengan mengandalkan pekerjaannya sebagai seorang pengacara.
Perawakan yang tegas, tak takut apapun dan terkadang Brutal menjadikannya sosok kuat yang sangat di perhitungkan.
Akhirnya mendapat kesempatan emas menjadi salah satu orang kepercayaan Bos Besar yang ternyata punya keterkaitan di masa lalu di waktu kecil.
Bagaimana kisah wanita salah satu kerabat Keluarga Nugraha? Yuk kita ikuti jalan ceritanya.
Salam Sukses, Sehat, Semangat dan jangan lupa Bahagia.
Author Sinho.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sinho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MB 13
Sontak kedua orang yang masih dalam mode berpelukan itupun terkejut, dan Queen dengan reflek segera melepaskan pelukannya.
"Kita tidak melakukan apapun, jangan salah paham" ucap Harlan sedikit kikuk dan tak enak hati mendapat tatapan tajam dari mahluk yang selalu mengejarnya tiada henti, siapa lagi kalau bukan Dinda.
Begitu juga dengan Queen yang segera mengangguk membenarkan apa yang diucapkan oleh Harlan.
"Memang main peluk itu biasa?" Ucap Dinda.
"Ish, tidak usah dibahas, kamu kesini mau apa?" Mode pimpinan segera dikeluarkan, agar Dinda tak semakin membesarkan masalah.
Akhirnya Dinda tak bisa berbuat apa-apa, menyerahkan berkas yang di minta untuk menyelesaikan sebuah kasus yang sedang ditangani, lalu Harlan mempersilahkannya untuk segera pergi, begitu juga dengan Queen yang segera menghilang dari pandangan.
Tak menyia-nyiakan waktu dan kesempatan, seperti yang diucapkan oleh Harlan, kini Queen sudah berada di perusahaan utama milik Arron.
Memasuki ruangan meeting yang sangat besar, Queen di dampingi oleh Elsa dan Arron berada di jajaran kursi kepengurusan perusahaan.
Ada beberapa kursi disana, itu artinya ada pengurus yang sudah ada, sepertinya banyak juga usaha di bawah naungan perusahan Arron Gustavo.
Setelah rapat dimulai, Arron memperkenalkan Queen sebagai tangan kanannya, yang artinya menjabat salah satu ketua direksi yang kekuasaannya ada diatas beberapa dewan-dewan direksi perusahaan cabang.
Gustavo Company rupanya sebuah perusahaan besar yang bergerak di bidang banyak hal, mulai dari eksport import, Properti, Restoran besar dan Klub malam, sungguh kekuasaan yang luar biasa.
Sedangkan Arron Gustavo adalah CEO utama dari Perusahaan Gustavo Company, sebenarnya ada yang aneh di sini, kenapa perusahan besar itu menggunakan nama belakang atau nama marga Arron.
Rupanya perusahaan besar itu bukan sebuah sulap yang tiba-tiba menjadi sebesar sekarang, ada campur tangan kakek nya yaitu keturunan keluarga Gustavo, bisa dibilang apa yang di pegang Arron saat ini adalah warisan dari kakeknya.
Di awal bekerja Queen menggunakan waktu satu Minggu untuk melihat semua berkas kontrak-kontrak bisnis yang sudah ada, berbincang dengan semua kepala perusahaan cabang dan menjalin kerja sama yang baik, hingga Queen begitu di senangi dengan cara kerjanya yang mengutamakan kesopanan dan menghormati.
Queen merasa senang, kondisi tempat kerja sangat mendukung, ada rasa puas akan usahanya, setidaknya Queen tidak malu dengan bayaran besarnya yang akan mengisi rekeningnya kembali.
Ada fenomena yang mengejutkan diperusahaan ini, rupanya Arron begitu ditakuti, apalagi dengan kawalan ketat saat kegiatan penting apapun.
Tak terasa sudah jam sembilan malam, pekerjaan barunya membuat Queen begitu bersemangat hingga lupa waktu untuk pulang,
lalu terdengar suara ketukan pintu, seseorang sudah melongok kedalam ruangan.
"Masih belum pulang?"
"Bentar lagi tuan, nanggung" jawab Queen masih tetap membaca layar komputer.
Arron bukannya pergi, justru masuk kedalam ruang kerja Queen dan duduk di pojokan meja kerja yang masih tidak karuan .
"Maaf Tuan, masih berantakan" ucap Queen tak enak hati.
"Tidak apa-apa, lanjutkan saja, aku kesini karena Elsa memberikan kabar padaku" Arron terdiam setelah berucap.
"Kabar apa Tuan?" Tanya Queen yang kini penasaran.
"Kabar kau senang lembur sampai larut malam, aku ingat kan, jaga kesehatan mu, dan itu sangat penting" ucap Arron masih duduk dan mengamati Queen yang masih asik didepan komputer.
"Saya sedang belajar dan adaptasi dengan semua pekerjaan ini Tuan, harus bisa menjalin kerjasama yang baik jika saya ingin mendapatkan informasi apapun dengan mudah" jawab Queen.
"Aku tau akan hal itu, pasti sangat berat"
"Semua hal ada resikonya Tuan, dan saya rasa itu masih lumrah" sahut Queen.
"Hem, lalu_, apa ada kesalahan dalam isi kontrak-kontrak itu?"
"Sebenarnya bukan suatu kesalahan, lebih pada revisi saja, masih terlihat disana keuntungan hanya pada pihak partner bisnis saja, sedangkan di perusahaan kita ini payung hukumnya yang kurang kuat, dan akan saya buatkan ulang" Queen menjelaskan.
"Itu cukup bagus, akan ada tugas penting lagi, ini lumayan berat"
"Apa itu Tuan, saya akan berusaha sebaik mungkin menerima semua tugas" jawab Queen.
"Ada masalah yang dilaporkan dari pihak pengawas keuangan, yaitu penggelapan dana oleh salah satu manager perusahaan cabang, sudah diusut dalam tahap lebih dalam, tapi susah sekali untuk di tembus" ucap Arron.
"Sepertinya ini sangat serius tuan”
"Hem, benar sekali, ada banyak yang terlibat dalam kasus ini, yang terakhir dilaporkan ada beberapa anak dan kerabat dari Partner kerja disini"
"Oh my God, siapa Tuan?, mungkin saya boleh tau?"
"Tentu saja, karena ini akan ada hubungannya dengan tugasmu nanti, masih ingat dengan Monica?" Ucap Arron yang membuat Queen berpikir sejenak lalu menganggukkan kepala.
"Iya, tentu saja Tuan"
"Keluarga nya yang kini sedang dalam pengintaian, apa kau bisa melacak semua aset dan harta berupa apapun?"
"Tentu saja bisa Tuan" jawab Queen yang sebenarnya masih terkejut dengan kabar yang di berikan.
"Bagus, kau harus melacak semua kekayaan atau aset yang mereka peroleh itu dari mana, dan nantinya mereka juga harus membayar kerugian yang diakibatkan oleh tindakan mereka, bahkan kau bisa melanjutkan ke proses hukum jika mereka berusaha mengelak, aku punya semua bukti-buktinya" Arron memberikan perintah.
"Siap Tuan, akan saya lacak segera dan nanti semua laporan akan saya berikan ke anda" jawab Queen.
"Aku rasa itu saja, jika ada masalah yang tidak bisa kamu selesaikan, katakan langsung padaku, semua bantuan yang kamu butuhkan akan diberikan" ucap Arron.
"Saya mengerti" ucap Queen yang sepertinya berharap Boss mafia itu segera pergi.
"Sekarang pulanglah, ini sudah larut malam, aku tunggu"
Klek
Pintu tertutup dan Queen masih diam mematung di tempatnya, berpikir keras dengan kalimat terakhir yang diucapkan Boss barunya.
"Ku tunggu?, maksudnya menungguku?, tapi kenapa?" Banyak sekali pertanyaan yang langsung muncul tiba-tiba.
"Ayo Queen!" Sebuah suara yang sedikit keras didengarnya, dari siapa?, tentu saja panggilan dari sang Boss barunya.
"I iya Tuan, sebentar!" Jawab Queen yang segera membereskan pekerjaannya, mau melawan ucapan Boss nya?, tentu Queen harus berpikir ribuan kali, saat ini yang penting adalah gaji dan pekerjaan selaras menemani.
Keluar dengan sedikit tergesa, Queen kini melangkah disamping Arron dengan sejuta tanya, tiba di dalam lift akhirnya Queen memberanikan diri.
"Kenapa Tuan menunggu saya?"
"Memangnya siapa lagi yang harus aku tunggu, disini cuma kamu yang belum pulang, kalau Satpam memang sedang tugas malam"
Uff, diam sudah, Queen tak berani bertanya lagi, memang benar hanya dirinya yang belum pulang dari perusahan itu, sungguh pertanyaan yang menyesatkan, kenapa juga harus dia tanyakan.
"Pulanglah bersamaku, akan aku antar sampai kontrakan mu"
"Tapi_"
"Jangan membantah, ini sudah malam, rawan di jalan sendirian"
Apa?, mungkin sang Boss Mafia itu lupa siapa dirinya, padahal dulu pernah menyebutnya tukang tawuran, tapi mau apa lagi, nurut ajalah, pokok nurut, toh besok ke Perusahaan bisa naik taksi, sekarang nebeng pulang kan lumayan, hemat energi juga.
Bersambung.
Jangan lupa KOMENnya ya, LIKE VOTE HADIAH dan tonton IKLANNYA.
eh sejk kpn elsa berhianat gak mungkin dong dr awal2 mereka kenl
tambh kesini malh tambh kesono aja siathor bkin ceritanya suka bngt dngn nofel2nya sudah semua aku bca seru pokokny
ayoooooo
Queen