Celine terpaksa harus menikah dengan seorang mafia kejam, hanya untuk mendapatkan biaya untuk ayahnya yang sedang kritis, pernikahan kontrak yang Caline terima ternyata membawanya kedalam penderitaan karena sang suami Gerald Smith tidak menganggapnya ada dan terus memberinya penderitaan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Incy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapterr 16
*Rencana Menghabisi*
malam hari Celine menikmati angin malam sebari memandang langit tanpa bintang yang biasanya menghiasi indahnya malam dengan penuh kerlap-kerlip, meskipun sedikit terganggu dengan adanya Gerald yang terus mengoceh sejak tadi.
“Gerald apa kau salah minum sesuatu atau makanan yang tidak biasanya kau makan?"
“Kenapa?"
“Kau semakin hari semakin cerewet, telingaku sakit mendengar kau terus bicara, jika kau tidak suka dengan angin malam pergilah" Kesal Celine
“Bukan tidak suka, aku hanya mengatakan faktanya, kegiatan menikmati angin malam ini sia-sia dan akan membuatmu masuk angin, perutmu akan membesar karena angin masuk, seharusnya besar karena benihku" Cerocos Gerald, Celine melebarkan matanya, hal konyol macam apa yang dipikirkan oleh suaminya, Gerald adalah iblis kejam sebagai manusia tetapi kenapa pikirannya sangat tidak masuk akal.
“Gerald, lebih baik besok kau periksa saja kepalamu itu, aku khawatir kau habis terbentur sesuatu"
Gerald tidak tersinggung seperti biasanya, dia hanya menggeleng saja "Kalau kau sudah puas menikmati angin malam, ayo ikut aku" Ucap Gerald
Celine menolehnya."Kemana?"
Gerald pun ikut menoleh kearah Celine "Kau selesaikan dulu memasukkan angin malam ke perutmu"
"Aku sudah selesai Gerald, seperti nya perutku sudah terisi penuh"entah obrolan macam apa yang dilakukan oleh sepasang suami istri itu, Gerald langsung meraih tangan Celine.
Celine pasrah saja dan mengikuti langkah suaminya yang terus berjalan kearah ruangan yang sebelumnya tidak pernah dia kunjungi, mansion Gerald sangat besar membuat Celine bingung akan letak setiap ruangan.
keduanya terus berjalan sampai ke ujung, mereka berdua berdiri di depan pintu bercat hitam, Celine menoleh ke kanan dan kiri, penerangan tidak seterang ruangan lainnya.
“Gerald kau akan membawaku kemana? Kenapa tempat ini mengerikan sekali"
"Penjara bawah tanah, ini khusus untuk para penghianat di mansion ku"
Dalam hati Celine mengutuk suaminya kenapa membawanya ketempat seperti ini? Gerald tidak berniat untuk membunuhnya sekarangkan? atau ingin memenjarakannya? pintu di buka, bau anyir langsung menyengat membuat Celine bergidik ngeri.
Gerald tau jika istrinya tengah menahan rasa takut, sengaja dia ingin melihat reaksi Celine. “Disini, tempat favoritku untuk mematahkan tulang atau mencongkel mata mereka yang tidak patuh akan perintahku, dan berkhianat" Bisiknya tepat ditelinga Celine.
Celine tersentak, dia mundur satu langkah “Lalu kenapa kau membawaku ketempat seperti ini sialan" kesalnya menatap tajam suaminya
Gerald terkekeh “Aku hanya ingin menunjukan, siapa tau kau berminat untuk tinggal disini, namun aku ingatkan lebih baik kau tak ada keinginan untuk tinggal disini, jika sudah masuk maka keluar hanya tinggal nama saja"
Celine melotot apa Gerald sudah gila, memangnya siapa yang mau tinggal di neraka ciptaan manusia iblis sepertinya, “Aku masih waras, tidak mungkin aku ingin tinggal ditempat seperti ini"
“Kalau begitu ayo masuk, aku akan memperkenalkan mu kepada Helena dan Haven"
Keduanya pun masuk, semakin ke dalam semakin terasa aura penyiksaan, terdengar rintihan-rintihan kesakitan, ruangan yang hanya memiliki penerangan lilin saja.
“Lihat" Gerald menunjuk ke arah samping, dimana seorang tengah meringkuk namun tidak ada pergerakan, setelah diperhatikan dengan jelas, Celine langsung menutup mulutnya'
“Gerald apa kau gila?"
“Kenapa? dia pantas mendapatkan itu karena sudah berkhianat" menarik sudut bibirnya, melihat tawanan yang sudah tidak bergerak dan ada beberapa ular berbisa yang melilit tubuh tawanannya.
“Kita kesana, disana ada Helena dan Haven, mereka berdua berada di sebelah ruangan berlatih ku" Celine hanya mengangguk, lebih baik ketempat latihan dan bertemu dengan Helena dan Haven.
“Kau ingin berlatih? siapa tau kau ingin membunuh ku" Celine tersentak dia mundur selangkah dengan jantung yang berdebar kencang tentunya.
Gerald terkekeh. "Aku hanya bercanda tidak usah tegang seperti itu."
"Kau mau aku melakukan apa? kenapa kau membawaku ketempat seperti ini, lebih baik kita kembali saja dan melakukan sesuatu yang akan membuatmu puas" Melihat benda-benda berbahaya yang tergantung dan tersusun rapi, alarm diri Celine mulai beraksi. dia memandang sisi kiri dan kanan, mencoba untuk menyelamatkan diri tentunya.
"Tentu saja, tetapi nanti, sekarang aku hanya ingin memperkenalkan mu dengan ruangan ini"
"Aku tidak mau,kau benar-benar akan membunuhmu Gerald."
"Tidak apa-apa, Aku tidak akan menyakitimu,bukannya kau yang ingin membunuhku, kau sudah menyiapkan sesuatu dibawah tempat tidur mu, mungkin kau lupa Celine,ini mansion ku tembok pun punya telinga dan mata"
Celine melotot dengan sempurna, niatnya sudah diketahui oleh Gerald, ah bodoh sekali dia lupa jika mansion itu adalah semua penghuni nya tunduk kepada Gerald.
"Kau ingin bertemu Helena dan Haven sekarang atau nanti saja?"
“Lain kali saja, sekarang aku ingin istirahat, kau sudah membuatku takut "
Gerald tidak menjawab namun dia membawa Celine keluar, sudah cukup memperlihatkan betapa mengerikannya penjara bawah tanah miliknya. Sampai dikamar, Gerald berjalan ke kamar mandi. Sedangkan Celine panik, bingung di mana akan membuang pisau yang sudah dia siapkan sejak tadi pagi.
"Di situ pasti aman," gumam Celine,menuju tempat sampah , lalu lekas membuka baju yang dia pakai sesuai dengan perintah Gerald. Ternyata Gerald membersihkan dirinya terlebih dulu, Pria itu keluar sudah berganti pakaian dengan piyama.
“Kenapa kau tidak memakai baju Celine, apa belum puas angin yang masuk tadi?" tanya Gerald tanpa ada rasa bersalah sama sekali, bukannya dia yang meminta Celine untuk membuka bajunya?
“Bukannya kau yang menyuruhku?"
“Aku menyuruhmu berganti pakaian, apa kau sungguh ingin aku menyentuhmu malam ini?" jawabnya dengan mata menatap penuh minat tubuh naked yang mulus tanpa ada goresan sama sekali.
“Kau!!" Kesal Celine
“Kenapa? Kamari, duduklah disini" titahnya, menepuk pelan sofa kosong disebelahnya. Celine pun berjalan mendekati Gerald, menjatuhkan bokongnya tepat disebelah suaminya.
Gerald melirik sekilas, tersenyum penuh arti, lalu menyalahkan DVD yang sudah terhubung dengan TV, Film yang sangat menarik di awalnya, kisah cinta yang sangat romantis, bahkan Celine sampai terharu melihat perjuangan sang pemeran utama pria.
“Kenapa kau menangis?" Gerald berucap sambil memeluk pinggang ramping istrinya yang tidak tertutup sehelai kain.
“Aku terharu, pemeran utama pria nya sangat luar biasa memperjuangkan cintanya" matanya terus menatap kedepan, tanpa dia sadari sang suaminya menatapnya.
“Kau ingin aku seperti pria pemeran itu?" Celine menoleh, tatapan mata keduanya pun bertemu, tanpa sadar dia mengangguk.
“Baiklah kau akan mendapatkannya, dan aku akan melakukan seperti yang pria itu lakukan, aku yakin kau akan sangat menikmatinya nanti" Bisik Gerald, menggigit kecil telinga Celine, sampai perempuan itu mendesah pelan.
namun detik berikutnya, alangkah terkejutnya Celine, melihat film yang awalnya romantis penuh haru, kini berubah menjadi film dewasa yang panas, pemerannya pria yang dia kagumi tadi, dia menoleh kearah Gerald yang tengah tersenyum licik.
“Sial, kau menipuku Gerald" Mendengus kesal.
Celine mulut mu loh, untung Gerald sayang kalo tidak udah di Dor kamu🤣🤣🤣🤣
salut sama Celine bisa berubah sifatnya