NovelToon NovelToon
Love Scandal

Love Scandal

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen Angst
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: Sia Masya

Sepasang suami istri yang terlihat memiliki hidup bahagia namun tersimpan banyak teka-teki pada setiap hubungan mereka

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sia Masya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

4

Aleta bangun setelah mendengar bunyi alarm miliknya. Ia merasa tubuhnya berat karena Brian memeluknya dari belakang. Tubuh mereka berdua masih sama-sama polosnya tidak mengenakan sehelai benang pun.

Ia mengingat kejadian semalam yang begitu panas, wajahnya memerah karena malu. Tubuhnya juga terasa pegal karena mereka melakukan nya hampir tiga kali sampai akhirnya Aleta kelelahan dan tertidur. Aleta mengeser tangan Brian dengan perlahan agar suaminya itu tidak bangun. Namun saat akan turun, srett. Ia merosot ke bawah.

"Ah..." Pinggangnya terasa sakit dan kakinya juga tak mampu menopang tubuhnya. Kakinya bergetar saat ia berusaha ingin bangun lagi.

"Ingin aku bantu?" Tanya Brian yang ternyata sudah sadar saat mendengar suara teriakan sang istri dan terus memperhatikan usaha nya untuk berdiri.

Tanpa sadar Aleta menangis membuat Brian cepat-cepat bangun dan memakai sehelai celana panjang berbahan kain. Ia mendekati Aleta, sedangkan Aleta terus merengek.

"Sakit...." kata Aleta berbarengan dengan suara tangisannya.

"Maaf ya sayang," Kata Brian menggendong tubuh istrinya dan masuk ke kamar mandi. Brian dengan lembutnya membantu memandikan Aleta. Ia memandang setiap bekas kepunyaan miliknya yang ia tandai di sekujur tubuh Aleta. Aleta menundukkan kepalanya, ia malu karena harus di tatap Brian seperti itu.

"Kamu belum puas ya?"

"Iya kayaknya aku mau lagi."

Aleta mencubit perut Brian membuat Brian merintih kesakitan.

"Rasain!!! Dasar mesum."

Brian ketawa melihat ekspresi istrinya yang selalu bertingkah kekanak-kanakan saat lagi ngambek.

Ia mengangkat tubuh Aleta lagi dari bak mandi dan membawa ke kamar. Sedangkan Aleta terus meringkuk ke dalam pelukan sang suami. Ia menyembunyikan wajahnya di bawah leher Brian.

Brian menurunkan tubuh polos Aleta di atas ranjang. Ia mengambil handuk untuk membantu istrinya mengeringkan sisa-sisa air. Namun Aleta menghentikan tindakan nya tersebut.

"Sudah, biar aku yang melakukan nya sendiri. Kamu sebaiknya tunggu di luar. Aku takut nanti tiba-tiba saja keganasan mu itu muncul lagi."

Memang benar perkataan Aleta karena ia dapat membaca nafsu yang ada di wajah suaminya itu. Meskipun Brian berusaha menahannya. Ia sesekali menelan salivanya yang kering karena tak tahan melihat tubuh polos Aleta. Brian terpaksa keluar saat Aletta menyuruhnya untuk menunggu di luar. 10 menit kemudian Aleta keluar, dengan pakaian rumahnya yang sederhana.

Aleta turun ke dapur setelah merasa pinggangnya sudah tidak sakit lagi. Hari ini ia tidak punya jadwal kerja karena telah meminta izin kepada bosnya untuk cuti 3 hari ke depan. Hal ini bukanlah semata-mata karena kejadian semalam tetapi ia sudah memintanya jauh-jauh hari. Kejadian semalam bukanlah rencananya.

Setelah di rasa telah siap ia kembali ke kamar untuk memanggilnya sarapan.

Namun Brian masih tertidur pulas dan belum bersiap-siap.

"Sudah waktunya kamu bersiap-siap. Ayo bangun sayang. Nanti kamu bisa terlambat ke kantornya."

"Aduh sayang tunggu sebentar lagi." Brian merengek sebentar sambil menggosok matanya pelan dan kembali tidur.

"Kalau kamu nggak bangun, aku bakalan tarik kamu ke bawah."

Aleta menarik kedua kaki Brian dari atas tempat tidur dengan sekuat tenaga. Tetapi badan Brian masih lebih berat. Bahkan tubuh Brian tidak bergeser sedikit pun saat ia menariknya.

"Ayo sayang, kamu bisa kesiangan."

Brian memegang tangan Aleta lalu menarik tubuh Aleta ke dalam pelukannya. Aleta sontak kaget, karena perlakuan Brian yang tiba-tiba.

"Diam, jangan bergerak. Izinkan aku memelukmu seperti ini, sebentarrrrr saja."

Brian dapat menghirup aroma wangi tubuh Aleta dari balik tengkuk lehernya.Ia tersenyum mengingat kejadian semalam, saat aroma wangi Aleta dan aroma tubuhnya bercampur menjadi sebuah sensasi yang panas. Padahal mereka sudah pernah melakukan nya, tetapi kejadian itu lama sekali. Mungkin baru dua kali mereka melakukan hubungan intim tersebut dihitung dengan hari ini. Yang pertama ialah pada malam pertama mereka. Saat itu Aleta sampai merasa kesakitan dan menangis sejadi-jadinya. Ia berusaha menjauhi Brian saat Brian meminta untuk melakukan nya lagi. Melihat penolakan yang di berikan Aleta membuat Brian mundur dan mengalah. Ia tidak mungkin memaksa istrinya hanya untuk memuaskan nafsunya. Mungkin dari malam itu dihitung dua tahun lebih, bahkan hubungan mereka hampir saja merenggang. Dan sekarang ia akhirnya bisa memiliki tubuh Aleta lagi. Dan sensasi yang ia rasakan kemarin malam seolah-olah adalah pertama kalinya bagi mereka dan lebih panas dari sebelumnya. Brian mencium tengkuk Aleta dan menggigit pelan meninggalkan bekas di sana.

Tubuh Aleta bergetar saat nafas Brian menderu di belakangnya, membuatnya menggeliat dan sensasi kedua saat Brian menggigit tengkuk belakang nya, membuat tubuhnya merinding hebat. "Ah.. " Suara yang tanpa Aleta sadari keluar dengan sendirinya. Aleta menutup mulutnya dengan cepat.

"Tingkahmu yang seperti ini membuat aku ingin memakanmu lagi."

Aleta bisa merasakan kalau benda milik Brian kembali tegang dan menyentuh belakang pantatnya. Aleta merasa ia harus segera menghentikan hal tersebut.

Ia melepaskan pelukan Brian dan buru-buru bangun dari tempat tidur tersebut.

"Aku... aku tunggu kamu di bawah." Aleta berjalan cepat meninggalkan kamar tersebut.

Brian tersenyum melihat tingkah istrinya.

"Dia mirip seperti kelinci yang takut di terkam singa." Brian segera bangun lalu berjalan menuju kamar mandi. Brian tersenyum saat melihat bekas kuku sang istri di belakang tubuhnya.

"Aku akan merayunya perlahan-lahan lagi, sepertinya aku harus lebih lembut agar tidak meninggalkan trauma bagi dirinya. Aku harus mencari sisi ganas Aleta. Mungkin dengan cara itu hubungan kami akan kembali baik."

Aku tidak akan membiarkan peristiwa malam itu terjadi lagi.

Brian keluar setelah selesai bersiap-siap. Ia mengenakan pakaian formal yang rapi.

"Ayo makan dulu, aku sudah menyiapkan ini semua."

Aleta memang sosok istri yang sempurna, pintar memasak. Namun hanya satu yang perlu ia perbaiki yaitu bagaimana sikap Aleta di atas ranjang. Ia berencana membuat Aleta akan lebih sempurna lagi baik di dapur maupun di ranjang.

Setelah selesai makan, Brian pamit pada istrinya, tidak lupa ia mencium kening sang istri.

Aleta mengangkat piring sisa makanan mereka. Ia mencuci piring dan peralatan masak lain. Mudah ia bersihkan, karena memang peralatan masaknya tidak terlalu banyak di tambah piring yang hanya dua. Setelah selesai, ia memeriksa tempat sampah karena selama sibuk bekerja mereka jarang buang sampah dan sampahnya sudah sangat menumpuk. Aleta memakai kaos tangan untuk melindungi tangannya. Ia menyiapkan kantong plastik besar lalu memindahkan semua sampah tersebut ke dalam plastik. Ia juga mengambil makanan sisa dan di taruh bersamaan dengan sampah itu. Tidak tahu kenapa, hari ini ia merasa ingin melakukan kegiatan bersih-bersih rumah di selah liburannya.

Aleta membuka pintu mengangkat sampah nya ke luar. Tenaganya memang sangat kecil untuk mengangkat sampah yang berat tersebut. Sehingga ia hanya bisa menarik keluar. Ia menutup kembali pintu apartemen nya karena takut di bobol pencuri. Memang apartemen ini mempunyai CCTV di setiap lorong. Tetapi perlu adanya pencegahan dan kewaspadaan dari setiap penghuni apartemen tersebut.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!