My BOSS
Cantik, modis berbalut hijab sempurna yang menutupi dengan apik, tapi sayang bibirnya sedang manyun, kesal dengan pagi yang membuatnya sedikit drama karena harus pagi-pagi buta berada disebuah bengkel mobil.
"Masih lama pak?"
"Maaf Nona, tinggal dikit lagi, habisnya banyak yang harus di servis ini, lain kali yang rutin non, biar gak sampai macet begini"
Panjang kali lebar pak bengkel mengomeli, dalam hati semakin miris, bukannya gak ingin rutin servis mobilnya pak, tapi uangnya yang nggak ada, duh membuat hati seorang wanita bernama Queensa Maika Wirakusuma makin nyut-nyutan mengingatnya.
Disaat yang sama, terdengar suara pesan masuk di ponselnya, tangannya segera meraih dan melihat, ada hati yang rasanya ingin menangis, namun tidak, Queen tak akan melakukannya.
Malu dong dengan janjinya sendiri, dimana dirinya tak akan meminta sepeserpun uang dari keluarganya asal di ijinkan untuk hidup mandiri di luaran sana.
'Aku baik Ma, jangan khawatir' pesan yang di tulis dan dikirimkan segera.
Tak lama kemudian mobilnya sudah bisa berbunyi dengan normal, bagaimana pembayarannya?, tentu saja Bon dulu ke Pak Bos yang baiknya tiada tara, dan akan terpotong gaji bulan selanjutnya.
"Makasih pak,!" Seru Queen dengan senyuman cantik yang memporak porandakan semua pria yang ada di sana.
"Hati-hati Non, jangan ngebut!" Teriak pemilik bengkel yang sudah sangat hafal dengan sepak terjang pelanggan wanita yang satu ini.
Akhirnya, Queen merasa terbebas dan senang, karena jam kerja masih menunjukkan kurang 40 menit lagi, itu artinya dia tidak jadi terlambat ke kantornya.
Mobil berjalan normal, itung-itung menyenangkan orang yang sudah berpesan untuk hati-hati, itu artinya Queen sangat santai saat ini.
Sreg!
"Shiit!" Teriak Queen seketika.
Terkejut bukan main saat salah satu mobil yang berhenti di lampu merah menyenggol mobilnya.
"Apa-apaan ini, minggir!" Teriaknya segera membuka jendela mobil dan berteriak.
Sudah keuangan setipis tissue, ada saja orang yang main seruduk sembarangan, pasti lecet lah mobilnya.
Dan kini Queen sudah berhadapan dengan laki-laki yang keluar dari tempat kemudi.
"Saya tidak punya waktu ya, dan anda ini sudah menyerempet mobil saya, lihat!" Ucap Queen berbicara dengan cepat.
"Ma maaf Nona, saya tidak sengaja, nanti biar diganti rugi, saya minta nomer ponsel anda bisa?"seorang laki-laki meminta maaf dengan wajah cemas dan bolak balik melihat ke arah mobil yang dibawanya sendiri.
Queen mengerutkan kening, melihat mobil mewah yang sudah menyerempet nya, bahkan keluarga besarnya juga ada yang punya, bisa di bilang harga mobil itu selangit.
"Anda sopir?" Tanya Queen langsung to the poin.
"Benar Nona"
"Oh, di dalam ada_"
"Hei, cepatlah!, beri apa yang dia mau!" Sebuah teriakan membuat Queen tak melanjutkan ucapannya.
"Breng-sek, gak sopan sekali" Gumam Queen bersiap protes namun lagi-lagi gagal karena sang sopir segera berlari ketakutan setelah meninggalkan kartu nama.
Entah ini hari sial atau apa, baru saja Queen keluar dari satu masalah mobilnya yang macet, kini berganti mobilnya yang diseruduk, tapi tak apalah, melihat itikad baik yang sudah ada, membuatnya bisa bernafas lega.
Kembali memasuki jalanan, kurang 15 menit lagi, dan Queen harus mengisi perutnya lebih dulu sebelum bertarung dengan kesibukan hari ini yang tidak di bisa di prediksi.
"Seperti biasa ya mbak" ucap Queen memesan makanan di depan pelayan.
"Okey mbak siap, silahkan duduk dulu, di bungkus kan?"
"Hem" jawab Queen.
Baru saja Queen akan duduk, tiba-tiba saja datang seorang laki-laki yang baru saja ditemui.
"Nona?"
"Anda?"
Keduanya hampir bersamaan menyapa, dan kemudian salah satu pelayan menyela.
"Ini mbak" ucapnya memberikan satu kotak makanan.
"Okey"
Mengingat jam yang sudah mepet, Queen tak bisa melanjutkan percakapan kembali, lalu pamit pergi dan berjanji akan segera menghubungi.
Brug!
"My God!"
Seseorang menabrak Queen tanpa sengaja, langkah kakinya yang terlalu cepat mungkin tak melihat ada wanita yang tingginya hanya sedada bidangnya.
"Sorry!"
"Anda itu kalau jalan pakai mata!" Teriak Queen kesal, mengutuk orang yang sudah membuat jidatnya sakit juga saat menabrak dada bidang di depannya.
Queen mendongak, dan terkesiap melihat lawan jenis dengan wajah yang teramat sangat sempurna dimatanya.
"Ini artis atau apa ya?" Batin Queen meronta-ronta, namun segera tersadar saat satu jari menempel di keningnya.
"Anda sehat?" Tanya nya.
'Sehat?, pertanyaan apa itu, memangnya aku sudah gila?, oh mungkin juga sih setelah memandang anda' batin Queen dan langsung menyadari sesuatu.
"Anda yang sakit, main tabrak saja" Queen segera mensucikan pandangan dengan berlalu pergi, takut jika akan bertambah dosa lagi, sambil mengusap dadanya sendiri segera masuk dalam mobilnya.
Ponsel berbunyi, diangkat dengan segera saat tertera satu nama sakti yang selama ini selalu membantu nya.
"Iya Kak?"
"Jangan langsung ke kantor, ambil berkasnya dulu di Apartemen ku"
"Berarti aku telat nih,?"
"Ck, kedatangan mu tepat di apartemen aku hitung dalam jam kerja"
"Asiap!" Teriaknya khas dan langsung memutar arah tujuannya.
Hanya butuh waktu lima menit saja sih, tidak lama, dan Queen sudah menjejakkan kaki di Apartemen sang Bos yang sudah menunggunya.
"Masuk"
Queen segera masuk kedalam apartemen mewah dengan semua perlengkapan canggih di dalamnya, sangat pas dengan tampilan penghuninya yang selalu tampan dan sempurna, ehem, tak lain adalah Atasan Queen saat ini.
"Kita berangkat barengan?" Tanya Queen.
"Tentu saja tidak, aku ada urusan, nanti kau duluan ke kantor, aku akan menyusul, semoga saja urusanku cepat selesai, ada hal penting nanti yang ingin aku sampaikan ke kamu"
"Hal penting?" Queen menautkan alisnya, tanda bahwa dirinya sangat penasaran saat ini.
"Nanti saja, sekarang kembali ke kantor, aku akan menyusul"
"Okey"
Segera melesat pergi, memasuki kawasan padat jalanan dan mendekati tempat kerja yang sudah di huni hampir tiga tahunan ini.
Sesekali melirik kaca spion samping, mengawasi mobil atasan yang kini masih membuntuti.
Namun ada hal yang aneh mulai nampak disana.
"Bukannya itu mobil yang tadi?" Hampir saja Queen ter lonjak saat menyadari, ada yang salahkan dengan hari ini?, lagi-lagi mobil mewah itu terlihat disekitarnya, entah itu disengaja atau hanya kebetulan saja.
Ponsel yang tak tau diri, membuat Queen yang masih penasaran hampir di buat jantungan karena suara panggilan yang tiba-tiba.
"Iya kak?" Queen merasa aneh, rupanya sang Atasan juga memperhatikan mobilnya, tentu sajalah wong posisinya juga tepat di depannya.
"Langsung ke kantor!"
"Iya" sahut Queen cepat.
Rupanya sang Bos melihat gelagat aneh dari Queen yang justru menurunkan kecepatan mobilnya, dan tentu hal itu menganggu laju mobilnya juga.
Perintah yang di berikan harus segera dilakukan, kakinya menginjak gas dan menambah kecepatan dengan segera, tak peduli lagi dengan mobil mewah yang juga terlihat berbelok mengikuti mobil atasnya.
Hai Readers ketemu lagi di cerita terbaru ya, jangan lupa KOMENnya, LIKE VOTE HADIAH dan tonton IKLANNYA.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Inarairlan 0811
hbs my bos.. apalagi lanjutan ny kaaaa
2024-10-12
0
YuWie
mulai baca aku
2024-08-19
0
Yani
Mampir ah....
2024-08-05
0