Ami adalah sahabat Diva. Merka berteman sudah dari semenjak SMP hingga sekarang. Diva mempunyai seorang kakak laki - laki yang sangat tampan membuat Ami jatuh cinta.
Wisnu nama kakak laki - laki Diva tengah galau dengan nasib rumah tangganya merasa terhibur dengan kehadiran Ami. Mereka mulai sering bertemu dan jalan bareng.
Hubungan keduanya semakin jauh dan tidak terkendali sehingga membuat Ami hamil. Semua keluarga Wisnu jelas saja kaget dan tidak terima. Tapi berkat perjuangan Wisnu yang menjelaskan keadaan rumah tangganya yang sebenarnya membuat kedua orang tuanya memberi restu,asalkan Wisnu terlebih dahulu menceraikan istrinya yang tertangkap basah berselingkuh dengan atasannya dikantor.
Takdir berkat lain saat Wisnu akan meminang kekasihnya tiba - tiba ia mengalami kecelakaan dan membuat memorynya tentang Ami hilang. Ami yang sudah lelah berusah memulihkan ingatan Wisnu memilih pergi.
Akankah ingatan Wisnu kembali?Bagaiman nasib Ami? Akankah cinta mereka bisa bersatu ke
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ima susanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13
Ciuman Wisnu makin menuntut membuat Ami ngos - ngosan kehabisan nafas. Wisnu menyadari Ami yang sudah kehabisan nafas melepaskan sebentar pagutannya memberi ruang untuk Ami mengembalikan nafasnya normal kembali.
"Mas Wisnu sudah gila kali ya? Datang - datang langsung saja menyerang tanpa aba - aba." Ami membangunkan bibirnya membuat Wisnu makin gemes.
Tanpa aba - aba kembali bibir Ami ia kulum. Ami berusaha mendorong tubuh Wisnu dan melepaskan pagutannya.
"Mas nanti ada liat." ujar Ami berusaha melepas pelukan Wisnu.
"Kamu membuat aku gila,Mi. Siapa suruh aku kamu cuekin." Wisnu semakin mempererat pelukannya.
"Tapi kamu bikin mas uring - uringan tau. Kamu harus tanggung jawab." Dengan rakusnya Wisnu mengulum bibir Ami. Ami membalas pangutan Wisnu.
Perlahan Wisnu mengangkat tubuh Ami duduk diatas pangkuanya. Ami dapat merasakan milik Wisnu dibawah sana mengeras dan mulai berkedut menghujam miliknya menimbulkan sensasi yang luar biasa,tanpa sadar Ami mendesah dan mengoyang tubuhnya membuat Wisnu juga mengeluarkan erangan.
Ami merasakan celana dalamnya basah dan ada tangan kokoh mulai meremas b***ngnya.
Ciuman Wisnu makin liar dan berpindah menjelajahi leher jenjang milik Ami. Wisnu mulai mengoyang tubuhnya,menekan tongkat saktinya tepat di area sensitif Ami yang masih terbungkus segitiga.
Tubuh mereka bergerak seirama saling menekan dengan bibir saling bertautan. Erangan dan desahan terdengar dari mulut keduanya. Untung ruamh Ami sepi dan agak jauh jaraknya dengan tetangga sehingga desakan mereka tidak ada yang mendengar.
"Ami ...enak sekali, Mi." racau Wisnu.
"Mas...oh mas Wisnu,kenapa bisa rasanya seperti ini." racau Ami pula.
"Kamu suka sayang." tanya Wisnu sambil terus menegakkan miliknya pada inti Ami.
"Iya mas,ini nikmat sekali." ujar Ami yang sudah berkabut gairah.
"Ada yang lebih enak dari ini sayang." ujar Wisnu yang sudah siap meledak
"Apa?" tanya Ami.
"Kita menyatu tanpa ada penghalang." jawab Wisnu tepat di telinga Ami membuat bulu kuduk Ami meremang.
"Mas aku mau sampai,mas." teriak Ami sambil terus bergoyang mengimbangi goyangan Wisnu.
"Kita keluar bareng - barengan sayang." tubuh Wisnu dan Ami sama - sama mengejang saat keduanya mencapai klimaks.
Ami masih berada diatas tubuh Wisnu dengan nafas yang ngos - ngosan Seperti orang yang habis berlari begitu juga dengan Wisnu. Keduanya sama - sama tersenyum karna sama - sama merasakan nikmatnya pergumulan mereka walau masih berpakain lengkap.
" Mas Wisnu nekad." ucap Ami merapikan penampilannya yang berantakan dan turun dari pangkuan sang kekasih.
"Habisnya kamu ngagetin sayang. Sehari tak bertemu rasanya bagai setahun." Rayu Wisnu.
"Gombal." Ami tersipu dengan rayuan Wisnu.
"Kamu lapar ga?" tanya Wisnu karna ia merasa lapar sehabis pergumulan barusan.
"Lumayan." jawab Ami.
"Gimana kalau kita cari makan diluar?tanya Wisnu.
"Boleh tapi tunggu dulu,mas. Aku mau ganti celana dulu,ga batman jalan dengan celana yang basah. Mas ga ganti skalian ?" tanya Ami.
"Mas ga bawa ganti, yang. Mas minta parfum aja buat menyamarkan aromanya." pinta Wisnu.
Ami menyerahkan sebuah parfum pada Wisnu tapi sebelumnya Wisnu sudah mencuci sisa cairan yang masih tersisa di ujung sana baru menyemprotkan parfum di sekitar pangkal pahanya untuk menyamarkan aroma cinta mereka barusan dan menutupinya dengan kaos yang ia pakai.
Baru setelah itu mereka mencari makanan di sekitar rumah Ami untuk mengisi tenaga mereka yang habis terkuras dengan permainan panas barusan.