NovelToon NovelToon
Indigo X Zombie Apocalypse

Indigo X Zombie Apocalypse

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Zombie / Hari Kiamat / Hantu / Roh Supernatural / Penyelamat
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Mobs Jinsei

Kisah tentang tiga anak indigo yang berjuang demi hidup mereka di dalam kiamat zombie yang tiba tiba melanda dunia. Mereka mengandalkan kemampuan indigo mereka dan para hantu yang melindungi mereka selama mereka bertahan di tempat mereka, sebuah rumah angker di tengah kota.

Tapi pada akhirnya mereka harus meninggalkan rumah angker mereka bersama para hantu yang ikut bersama mereka. Mereka berpetualang di dunia baru yang sudah berubah total dan menghadapi berbagai musuh, mulai dari arwah arwah penasaran gentayangan, zombie zombie yang siap menyantap mereka dan terakhir para penyintas jahat yang mereka temui.

Genre : horror, komedi, drama, survival, fiksi, misteri, petualangan.

Mohon tinggalkan jejak jika berkenan dan kalau suka mohon beri like, terima kasih sebelumnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mobs Jinsei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 16

Mobil berbelok, berjalan melalui gang gang sempit yang berliku liku menghindari jalan raya, mereka melintasi daerah daerah pemukiman yang gelap tanpa ada tanda tanda kehidupan di dalam rumah rumah yang berderet dan menjadi saksi bisu dengan apa yang sudah terjadi. Suasana terasa hening, hanya deru mesin mobil yang mereka tumpangi yang terdengar. Felis menoleh melihat Reno, tangannya yang kecil menarik lengan baju Reno, membuat Reno menoleh melihat dirinya,

“Kita mau kemana kak ?” tanya Felis.

“Kita mau ke tempat yang aman,” jawab Reno.

“Nanti kita pulang lagi kan kak ?” tanya Felis.

“Iya, suatu hari nanti kita pulang lagi,” jawab Reno.

“Ya udah,” balas Felis sambil tersenyum.

Reno melihat ke arah Dewi yang juga sedang melihat dirinya dan Felis, Dewi tersenyum dan kembali melihat ke depan. Mobil akhirnya keluar dari jalan sempit dan masuk ke jalan arteri yang tidak terlalu besar, setelah belok ke kiri, Reno bisa melihat ada sebuah komplek perumahan yang pintu masuk nya di tutup oleh pagar kawat yang bisa di pindahkan.

“Semua yang ada di dalam komplek sudah di evakuasi, yang tersisa hanyalah zombie zombie yang berkeliaran,” celetuk Faizal.

“Oh gitu ya pak ?” tanya Dewi.

“Cukup banyak warga yang selamat di komplek ini, ada beberapa jadi mereka yang menjadi relawan untuk mengamankan perimeter bersama kami,” jawab Faizal.

“Syukur deh kalau begitu,” balas Dewi.

“Lo tau komplek ini Wi ?” tanya Reno.

“Gue pernah tinggal di sini ama om gue waktu kecil, setelah dia balik bawa Felis yang masih bayi pulang, baru gue pindah ke rumah kakek di manggarai,” jawab Dewi.

“Oh gitu, gue baru tau,” balas Reno.

“Karena gue baru cerita,” balas Dewi.

Mobil terus melaju, di ujung jalan, mereka melihat sebuah dinding yang tinggi dan di kelilingi pagar kawat,

“Kita sampai,” ujar Faizal.

Mobil berhenti karena jalan di tutup oleh palang dan di jaga oleh banyak tentara, ketika melihat Faizal, mereka langsung menghormat dan membuka penghalangnya, kemudian mobil berjalan kembali menelusuri jalan keluar ke jalan raya, di kanan mereka ada sebuah jembatan yang di tutup dan di jaga oleh tentara, Reno dan Dewi bisa melihat jalan juga di tutup sehingga akses hanya bisa masuk ke dalam penjara yang di kelilingi dinding tinggi, kemudian mobil berbelok masuk ke dalam pintu utama.

Tak lama kemudian, dua buah mobil jeep, satu mobil suv dan satu mobil baja ikut masuk berhenti di belakang mobil mereka. Para tentara yang berperang tadi turun dari dalam beberapa mobil di belakang, mereka langsung membawa para personel yang terluka ke rumah sakit yang berada di sebelah penjara untuk menjalani perwatan. Faizal menoleh ke belakang melihat Reno, Dewi dan Felis yang sedang melihat berbalik ke belakang.

“Ayo kita turun,” ujar Faizal.

“Baik pak,” Reno berbalik dan menjawab.

Reno membuka pintunya, dia melompat turun dan menerima tas tas yang di berikan oleh Dewi, kemudian dia membantu Felis dan Dewi turun dari mobil baja yang tinggi. Mereka berjalan masuk ke dalam mengikuti Faizal, Lukman yang mengemudi mobil dan Ajeng yang duduk bersama mereka ke dalam. Seluruh personel tentara yang berada di dalam langsung memberi hormat ketika Faizal masuk. Setelah melewati ruang isolasi, mereka tiba di sebuah lapangan yang luas di kelilingi bangunan bangunan yang berisi sel sel penjara.

Ketika masuk, Reno berhenti dan mematung, wajahnya terlihat pucat dan mulutnya ternganga, dia melihat banyak sekali arwah arwah gentayangan di dalam penjara yang berkeliaran menembus keluar masuk ke gedung yang memutari lapangan di tengah. Dewi yang melihat Reno terpaku tidak bergerak,

“Banyak ya ?” tanya Dewi.

“Ratusan....enggak, mungkin ribuan, super banyak,” jawab Reno.

“Tenang dan jalan kayak biasa, jangan menarik perhatian,” balas Dewi sambil menggandeng tangan Reno dan menggendong Felis.

“Iya kak, tenang....tenang,” ujar Felis sambil mengelus rambut Reno.

“Iya, makasih ya Wi, Fel,” ujar Reno.

Mereka berjalan masuk melewati lapangan yang nampak kosong dan mengerikan, “klek,” Faizal membuka sebuah pintu di ujung lorong dan masuk ke dalam bersama kedua tentara yang mengikutinya. Ketika Reno, Dewi dan Felis masuk ke dalam, mereka melihat kalau ruangan itu adalah sebuah bangsal yang sangat luas dan di dalamnya penuh dengan orang orang yang sudah berhasil di evakuasi. Ada dua buah tenda besar di dalam bangsal yang luasnya hampir menyerupai lapangan. Ketiganya bisa melihat para penyintas yang selamat, menggelar tikar, kain atau sejenisnya untuk berbaring tidur.

Terlihat keputus asaan, ketakutan dan kepasrahan yang luar biasa di wajah wajah mereka, Dewi menggenggam erat tangan Reno dan nafas nya mulai memburu, melihat Dewi yang seperti itu, Reno mengerti kenapa Dewi selalu menghindari orang orang yang ingin dekat dengannya, dia membalas genggaman tangan Dewi,

“Tenang Wi, gue dan Felis bersama lo,” ujar Reno.

“Tenang.....tenang,” Felis yang di gendong Dewi mengelus kepalanya dengan tangannya yang kecil.

“Iya, makasih Ren, Fel, semua perasaan negatif mereka masuk ke gue,” balas Dewi.

“Gue ngerti, tenang,” balas Reno.

Reno mengajak Dewi dan Felis ke sisi bagian belakang tepat dekat dinding dan duduk merapat di sana, ketiganya duduk berdempetan dan saling merangkul. Mereka hanya melihat banyak orang yang menangis, berteriak histeris dan berbaring pasrah di depan mereka. Mereka juga melihat beberapa orang berlalu lalang dan bahkan ada yang berkeliling mengobrol ke sana kemari hanya untuk melegakan hati mereka. Reno menepuk pundak Dewi yang rangkul dan punggung Felis yang di pangkunya,

“Nah sekarang, gue ambil makanan dulu ya di tenda buat kita, lo tunggu disini ya sama Felis, (menoleh melihat Felis) kamu tunggu sebentar di sini ya sama kak Dewi,” ujar Reno.

“Iya kak,” Felis beranjak pindah duduk di pangkuan Dewi.

“Jangan lama lama,” ujar Dewi.

“Iya, bentar,” balas Reno.

Reno berdiri dan berjalan menuju tenda yang memang di dirikan oleh seksi konsumsi bantuan dari militer. Dewi memeluk Felis yang di pangkunya dan membenamkan kepalanya di kepala Felis. Tiba tiba,

“Loh...Dewi ?” tanya seorang gadis.

Dewi mengangkat wajahnya, dia kaget melihat dua orang gadis yang menyelimuti tubuhnya menggunakan selimut berdiri di depannya, mereka membawa kantung plastik berisi lilin dan senter, sepertinya mereka bertugas membagikan nya kepada penyintas yang baru tiba. Dewi mengenali kedua gadis yang berdiri di depannya,

“Indah....Vina ?” tanya Dewi.

“Iya bener, lo selamat ya Wi, syukur Wi, syukur lo selamet,” ujar Indah yang langsung jongkok lalu memeluk Dewi.

“Apa kabar Wi, seneng gue lo selamet,” tambah Vina yang juga langsung memeluk Dewi.

“Lo berdua baik baik aja ? gue bersyukur lo berdua selamet,” balas Dewi yang membalas pelukan mereka.

 Indah dan Vina melepaskan pelukan mereka, keduanya duduk di kanan kiri Dewi, keduanya menoleh melihat Dewi,

“Ya di bilang baik baik aja sih enggak juga ya, keluarga gue ga ada yang selamet,” ujar Indah.

“Sama, gue juga sama kakak perempuan gue yang selamet, bokap dan nyokap ga ada kabarnya,” tambah Vina.

“Gue turut berduka ya, sori ya Ndah, Vin,” ujar Dewi.

“Ga apa apa Wi, gue juga udah pasrah, kita ga bisa apa apa, semua dadakan dan panik,” balas Indah menunduk.

“Iya, gue waktu itu udah pasrah, tapi untung ada tentara yang nolong gue dan gue di bawa kesini, pas sampai sini gue liat kakak gue udah di sini duluan,” tambah Vina.

“Lo berdua aja ya Wi ama ade lo ?” tanya Indah.

“Enggak, kita bertiga, iya kan kak Dewi,” celetuk Felis.

“Iya bener, gue bertiga,” tambah Dewi perlahan.

“Oh sama siapa lagi ?” tanya Indah.

“Tunangan kak Dew.....”

Belum selesai Felis bicara, mulutnya di tutup oleh tangan Dewi di belakangnya, Indah dan Vina saling menoleh melihat satu sama lain dan melihat wajah Dewi yang memerah.

“Ehem...ama siapa kek gue ga perduli, yang penting lo selamet Wi,” ujar Vina.

“Iya bener Wi, sekarang kita bisa bareng lagi kayak di smp dulu,” tambah Indah.

“Makasih ya lo berdua,” balas Dewi.

Tiba tiba Felis melepaskan tangan Dewi dan berdiri, dia berlari ke tengah, Dewi kaget dan hendak berdiri, tapi dia melihat Reno yang datang membawa tiga mangkuk plastik dan di sambut oleh Felis. Melihat Dewi yang duduk kembali, Indah dan Vina menoleh melihat Reno yang berjalan bersama Felis yang memegang sebuah mangkok plastik ke arah mereka. Melihat Felis yang terlihat akrab dengan Reno, Indah dan Vina langsung menoleh melihat wajah Dewi,

“Siapa Wi ?” tanya Indah dan Vina bersamaan.

“Um....ya...yang bareng gue...hehe,” ujar Dewi.

1
Yulitasari Daniel
tetap sehat Thor agar bisa up terus
Fitri
jangan jangan pak yohan yang jahat
anggita
like👍☝iklan. moga novelnya lancar.
Mobs Jinsei: makasih kak dukungan nya /Pray/
total 1 replies
anggita
reno, dewi, podo" sama" 🤫
anggita
👋😡 pembukaan cerita marah nampar orang.
heyza. 617
bikin cerita kok setengah setengah buruan update
Mobs Jinsei: update tiap malam kak
total 1 replies
Aryanti endah
Luar biasa
Mobs Jinsei: makasih dukungan nya kak /Pray/
total 1 replies
FJ
padahal aku dah berpikir, emang bisa dibuka?
Mobs Jinsei: Tembus kak
total 1 replies
adib
wah genre baru... makasih thoe
Mobs Jinsei: sama sama kak, semoga suka
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!