NovelToon NovelToon
Goresan Pena Wanita Penghibur

Goresan Pena Wanita Penghibur

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mafia / Cinta pada Pandangan Pertama / Harem / Roman-Angst Mafia / Persaingan Mafia
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: Doni Purwanto

DIBUTUHKAN KEDEWASAAN MEMBACA CERITA INI !!!
Semua Cerita Merupakan Fiksi.
Goresan Pena Wanita Penghibur Menceritakan Kisah seorang wanita penghibur yang bernama Keysha Ananta (23 Tahun), Perawakan Tinggi 166 Cm, Kulit Putih Mulus, Lekukan tubuhnya yang sempurna membuat setiap para kaum Adam memuja kecantikan nya dan ingin menikmati keindahan yang di miliki Keysha.
Keysha awalnya merupakan gadis Desa yang lugu dan polos, Hingga suatu hari dia di ajak kekasihnya Reno Arland yang baru saja menyelesaikan pendidikan S2 nya di luar negeri pergi ke Kota Xx untuk bekerja,namun setibanya di kota Keysha justru di jual oleh Reno kepada Lelaki lelaki hidung belang, Keysha di jadikan wanita penghibur yang menjadi mesin penghasil pundi pundi rupiah bagi Reno.
Bagaimana kisah selengkapnya, lalu bagaimana sosok Keysha bisa menjadi seorang pemuas nafsu laki laki?
Akan kah Keysha selamanya menjadi wanita penghibur, atau mungkin akan bertemu sosok malaikat yang membantunya?
Simak dan ikuti ceritanya..
~

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Doni Purwanto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pena Wanita Penghibur 013

Damian bergegas memasuki rumah sakit, namun Damian tetap menggenggam jemari Keysha, dia tidak melupakan Keysha yang berada disinya meskipun dalam kondisi yang terlihat sangat panik saat ini.

"Angela, apa Tuang sudah siuman" Tanya Damian setelah mereka hampir tiba di depan ruang rawat VIP Tuan Baskoro, dan Angela dan Melisa tengah duduk di Bangku tunggu yang berada tidak jauh dari pintu ruang rawat Tuanya.

"Belum Damian, tadi dokter memberinya obat tidur agar bisa istirahat dengan tenang, Jadi biarkan dia beristirahat dahulu" Angela mencegah Damian yang hendak masuk ke ruangan Tuan Baskoro.

"Baiklah, Maafkan aku Melisa, Aku tidak mendengar suara phonsel ku saat kau menghubungiku tadi"

Damian urung untuk masuk keruangan tuan Baskoro, dan meminta maaf pada Melisa, karena memang Damian tidak mendengar sama sekali suara phonsel nya yang dia hanya mengaktifkan getarnya saja dan saat itu Damian tengah bercumbu mesra dengan Keysha.

Keysha hanya berusaha tersenyum seramah mungkin pada Angela dan Melisa.

"Sebaiknya kau duduk disini Keysha" Angela mencoba bersikap ramah pada Keysha dan menerima kenyataan bahwa Keysha adalah wanita pilihan Damian dibanding dirinya, sambil menepuk bangku kosong yang berada di samping kanannya.

Keysha tersenyum ramah dan menuruti keinginan Angela.

"Terimakasih" Ucap Keysha pada Angela.

Angela hanya membalasnya dengan sekali tundukan kepala dan sebuah senyuman.

"Sus, bagaimana kondisi Tuan" Tanya Damian saat melihat suster yang muncul dari balik pintu ruang rawat Tuannya.

"Dia kan baik baik saja setelah beristirahat Cukup, kalian boleh menunggunya di dalam sekarang, hanya saja jangan menimbulkan suara yang membuatnya terbangun" Terang suster tersebut pada Damian.

"Baiklah, terimakasih sus" Ucap Damian lalu melihat kearah Keysha, Angela, dan Melisa yang juga tengah menyaksikan interaksi antara Damian dan perawat tadi.

Mereka berempat masuk kedalam ruangan rawat VIP Tuan mereka dan menunggu Tuannya siuman.

***

(Kediaman Erik Meijer)

"Ahh... Tuan" Desah seorang wanita yang berada di bawah kukungan Erik Meijer, lelaki yang berumur hampir kepala lima itu masih terlihat gagah menggepur wanita penghibur yang sengaja dia sewa untuk memuaskan hawa nafsunya.

"Ak..ku.. sud..Ah.. tidak tahan tuan" Wanita itu terbata, terlihat kewalahan meski hanya memasang diri saja, entah sudah berapa lama Erik Meijer menungganginya hingga wanita itu sudah terlihat lemah dan tidak berdaya sama sekali sementara Erik belum juga mencapai puncaknya.

Wanita itu terlihat menggelengkan kepalanya kekiri dan kekanan menahan nyeri di selangkangannya, bukannya nikmat lagi yang dirasakan wanita itu, melainkan perih dan panas pada area kewanitaannya.

"Ampun Tuan" Ucap wanita itu, Terlihat meneteskan airmata.

Erik tidak menggubris sama sekali melainkan seperti hawa nafsunya semakin terpacu dan menggebu, Erik semakin mempercepat hujamannya ke liang senggama wanita bayaran itu, hingga suara kulit mereka yang beradu menggema di kamar pribadi Erik Meijer.

"Akh!" Teriak wanita itu kesakitan dan semakin menjadi terisak menahan nyeri di bawah kukungan Erik namun Erik masih belum ada tanda tanda akan mencapai klimaksnya.

Tok..Tok..Tok.. Suara ketukan pintu terdengar di telinga Erik namun dia tidak memperdulikannya, sedikit lagi, ya Erik merasa akan mencapai puncaknya sedikit lagi, Erik lebih mempercepat tempo permainannya, sepertinya Erik adalah seorang yang maniak.

"Tuan!!"

Teriak seseorang dari luar pintu, Membuat Erik prustasi, menghilangkan konsentrasi nya untuk mencapai tujuan dari percintaannya.

Erik terpaksa menghentikan aktivitas nya walau sedikit lagi dia akan mencapai klimaksnya namun konsentrasinya sudah buyar.

Erik marah, menggeram, mencabut paksa pusakanya yang sudah sedikit loyo karena nafsunya perlahan meredup.

Erik beranjak dari atas tempat tidurnya lalu membuka pintu kamarnya dengan wajah menggeram.

"Tuan maaf mengganggu mu"

Seorang pengawalnya sedikit melirik ke dalam kamar melihat wanita yang sedang terkapar di atas tempat tidur Tuannya.

Plak!! Erik menampar wajah pengawalnya dengan keras melampiaskan rasa kesalnya.

"Cepat katakan!!, hal apa yang membuatmu berani mengganggu aktivitas bercintaku" Erik berteriak meminta penjelasan pada pengawalnya.

"Maaf Tuan, Tuan Muda Memaksa ingin bertemu, meskipun saya sudah memberitahu kalau Tuan sedang tidak bisa diganggu, dia mengancam akan membunuh saya jika tidak memberitahu Tuan"

Ucap pengawal itu sambil memegang pipinya yang terasa panas dan sedikit berdarah di bagian bibirnya.

"Bajingan kecil itu selalu saja menggangu ku" Erik kembali kedalam kamar, mengambil boxernya yang tergelak di lantai kemudian mengenakannya, lalu mengambil pistol yang berada di atas nakas samping tempat tidurnya kemudian keluar.

Dor!!! Sebuah peluru di lepaskan Erik tepat di tengah kepala pengawalnya yang sudah menggagalka pencapaian klimaksnya, membuat beberapa pengawal lain sigap mendatangi kamar Erik.

"Itu bayaran untukmu, telah mengganggu kesenanganku"

Ucap Erik pada mayat pengawal yang tergeletak di lantai depan kamarnya dengan kepala yang bersimbah darah.

"Cepat bereskan mayat pria ini"

Perintah Erik pada para pengawal yang sigap mendatangi kamarnya setelah mendengar suara ledakan pistol yang di tembakan Erik tadi, kemudian Erik beranjak untuk menemui putranya yang saat ini berada di ruang kerja bribadinya.

"Ayah, maaf aku mengganggumu"

Sapa Alex meminta maaf atas kunjungannya yang tiba tiba setelah melihat kemunculan sang ayah dari balik daun pintu.

"Hal apa yang membuatmu datang kesini secara tiba tiba, dan menggangu aktivitas ku"

Ucap Erik menggeram pada anak semata wayangnya, andaisaja Erik mempunyai satu anak lain lagi sudah di pastikan dia akan menembak kepala Alex saat itu juga, sambil menuju kearah meja kerjanya lalu duduk di atas meja.

"Baskoro, lelaki tua Bangka itu sedang berada di rumah sakit, aku dengar dia sedang kritis saat ini" Jelas Alex antusias.

"Lantas apa peduliku, bukannya lebih baik jika dia Mati sekalian, agar aku tidak perlu repot untuk melenyapkannya dari dunia bisnis hitam"

Ucap Erik santai duduk di atas mejanya dengan tangan yang masih menggenggam pistol.

"Aku bisa mempercepat kematiannya Ayah" Alek mencari perhatian dari sang ayah.

"Dari mana kau mendapatkan informasi itu" Erik akhirnya sedikit penasaran.

"Dari seorang pria bernama Reno yang mengaku sebagai kekasih wanita malam yang dibawa lari oleh Damian anak angkat si tua Bangka itu ayah" Jelas Alex.

Ya Reno sengaja memanfaatkan Alex untuk mendapatkan Keysha kembali, setelah Reno menelpon kenalannya yang bekerja di bidang IT, dan mencari tahu semua tentang laki laki yang membawa Keysha bersamanya.

"Apa kau yakin dengan informasi yang diberikan oleh pria itu" Tanya Erik memastikan.

"Iya ayah, aku juga sudah menyuruh anak buahku memastikannya" Terang Alex.

"Lalu apa rencanamu" Erik menanyakan rencana Putranya.

"Aku akan membunuh si tua Bangka itu ayah, Aku sudah menyusun rencananya, dan aku mempunyai orang yang bisa di percaya di rumah sakit itu" Terang Alex bersemangat.

"Baiklah, jika kau berhasil membunuh lelaki tua itu, aku akan memberimu 15% dari Usaha milikku" Ucap Erik tersenyum smirk.

"Terimakasih ayah, aku permisi sekarang" Ucap Alex lalu beranjak pergi dari ruangan Erik Meijer dengan senyum licik di wajahnya.

1
Virgo girL
Mampirrr.., semangat ya kamu...
girlcant
keren banget...
Do Doremi: Makasih Kk
total 1 replies
Do Doremi
Yang Mau lanjut Komentar dong
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!