Mendapat kan hati dokter dingin dan tampan bukan hal yang mudah bagi Asya si cewek cantik dan centil. Willie Ghifari adalah salah satu dokter spesialis bedah yang sangat banyak di kagumi oleh para wanita. Sentuhan lembut dokter tampan ini berhasil membuat si cegil Asya tertarik dan jatuh cinta dalam pandangan pertama.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon asrwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertemuan 1
Asya berlari masuk kedalam kamar nya, dia benar-benar tak tau lagi harus bagaimana.
Pikirannya dipenuhi oleh kejadian tadi.
Hksssss hksssssss hkssssss
"Kenapa malah gini sihhh"
"Gue gak mau putus dari dia, ahrggggggggggggghhhhhh" Teriaknya sambil menjatuhkam semua barang yang ada di depan meja rias nya.
Sedangkan di dalam mobil Willie benar-benar tidak menyangka bahwa selama ini Asya sudah menyetujui perjodohan dari kedua orang tua nya.
"Arghhhhh" kesal nya sambil membanting setir mobil nya.
Dia pulang ke apartemen nya dengan penuh amarah, dan emosi. Dia naik ke lantai dua dan langsung membaringkan tubuhnya dengan kasar.
"Halooo gue mau ambil cuti 3 hari kedepan gue lagi kurang sehat bilang sama dokter lainnya kalau nanyain gue" Perintah nya pada Dina.
"Lahhh kok tiba-tiba Pak?" tanya Dina yang justru bingung
"Pokoknya gue mau cuti dulu, Lo cuma nyampein aja" ucap nya
"Yaudah kalau gitu pak besok gue sampein dehhh" ucap nya menurut
Derttttttttt Dertttttttttt Derrtttttttt
Suara handphone nya berbunyi kembali dia menatap ke arah layar hp nya, ternyata nama wanita yang baru saja dia putuskan tadi terpampang disana.
"Ngapain sih Lo nelpon gue lagi!!!!" ucap nya dengan kesal hingga mencampakkan handphone ke dinding kamarnya.
Willie pun mencoba menenangkan dirinya dan ntah mulai dari mana dia sudah tampak pulas dengan tidur nya malam itu.
Sementara dikamar nya Asya masih saja terus berusaha menelpon dan mengirim pesan teks pada Willie.
"Aihhhh kenapa sih Lo malah gak aktif, gue mohon angkat donggg" katanya terus tanpa berhenti menangis.
Malam itu asya sama sekali tak tertidur, dia benar-benar pusing memikirkan keadaan nya dengan Willie.
...----------------...
Setelah melewati malam yang sangat berat itu sinar pagi yang cerah pun mulai menyelip masuk ke kamar asya dan Willie.
Willie yang langsung terganggu akibat silau nya cahaya itu pun langsung membuka matanya. Sedangkan Asya masih tampak sangat pulas, dia tertidur diatas lantai satu malaman ini.
"Ya ampun anak mama, kok malah tidur di lantai sihhhh" kata mamanya saat masuk kedalam kamar asya, tadinya mama asya hendak memberi kan kejutan kepada putrinya itu tapi yang terkejut malah mamanya.
"Heiiii sayanggg ini mama dan papa udah balek lohh" kata mama nya mencoba membangunkan putrinya itu dengan lembut.
Asya yang terusik mulai membuka matanya dan melihat sosok mama nya sudah ada di depan matanya.
"Mama....."
"Hah ini beneran mama??'' tanya Asya kaget
"Iyaa sayang ini mama, kamu kok tidur di lantai sihhh truss itu kenapa barang-barang kamu malah berantakan sekali" kata mama nya bingung melihat kondisi kamar putrinya yang sudah berantakan seperti kapal pecah itu.
"Aduhhh mama, maafin Asya ya karena beberapa hari ini asya lumayan sibuk di kantor jadi kurang sempat buat rapihin kamar, kan asya udah gak mau kalau simbok yang rapiiin biar asya terbiasa rapi sendiri. Nahh kalau itu jatuh karna semalam ada kucing liar ma yang lagi ngamuk trus masuk ke kamar asya jadi nya gitu dehhh"
"Haduhhh nak jawaban kamu memang selalu di luar nalar, trus kamu kenapa tidurnya di lantai ini kasur besar-besar buat apa coba"
"Hemmm Asya kepanasan ma, jadi langsung tidur disini" katanya menjawab asal, walaupun sebenarnya pagi itu dia masih sangat ingin menangisi keadaannya tapi dia harus berusaha menutupi semuanya didepan mama nya.
"Yaudah kalau gitu kamu mandi gihhh, papa udah atur jadwal ketemu sama keluarga pihak cowok" kaliamat yang tidak diharapkan asya malah keluar dari mulut mama nya.
"Lahhh bukannya papa semalam ngomong nya lusa ya ma?" tanya asya berusaha mencari cara
"Tadi nya emang besok, tapi kebetulan hari ini mereka juga lagi santai, tapi untuk pertemuan besok tetap ada" kata mama nya
"Sudah ya nak, mama nunggu kamu di bawah mandi dan dandan yang cantik" pintah mama nya
Setelah mama nya keluar tak bisa dia bohongi hatinya justru semakin sakit membayangkan semua hal yang akan terjadi hari ini. dia mencoba untuk kembali menghubungi Willie namun tetap aja tidak ada jawaban.
"Ahhh sudahlah aku harus pasrah sekarang" katanya dengan lesu sembari mengangkat tubuh nya dengan paksa ke dalam kamar mandi.
Setelah mandi dengan mood yang jelek dia berdandan apa adanya, dia tidak mau berpenampilan semenarik mungkin seperti saat berkencan dengan Willie.
"Hemmm kenapa sihh Lo udah dipakein baju kekgini aja masih aja kelihatan cakep" katanya dengan kesal ketika menatap penampilan nya didepan cermin.
"Ahhhh sudah lahhh gue bisa di omelin sama papa dan mama" Dia pun bergegas turun ke bawah.
"Lahhh sayang sejak kapan kamu mau kaosan kekgitu? emang gak ada pakaian yang lebih bagus lagi?" tanya mamanya
"Sudahlah mama, begini saja putri kita sudah terlihat sangat cantik, papa lebih suka kalau gayanya kece kekgini" sahut papanya
"Iya ma, lagian sesekali Asya mau tampil beda dong, apalagi ini kan hari santai jadi outfit nya juga harus santai dong ma" ujar asya lagi
"Yaudah dehhh sayang, kalau begitu mari kita pergi......" ajak mama nya dengan bersemangat
"Mama benar-benar gak sabar anak mama satu-satunya akan menikah bentar lagi"
"Iya kan ma, papa juga benar-benar extited sekali" sambung papanya
Sedangkan Asya masih memikirkan hubungannya dengan Willie, dia benar-benar sudah mencintai Willie, bagaimana bisa dia lupa hanya karena perjodohan ini.
"Nakkk.... Kok kamu gak ada respon sihh, kamu semangat juga kan?". Tanya mama nya
"Emmm tentu ma, asya juga senang kok kalau papa dan mama senang artinya asya juga udah senang" kata asya
"Kamu benar-benar anak yang berbakti nak, papa yakin kok pria yang mau kita jodohin ini adalah orang yang cocok dan sesuai dengan kriteria kamu'' kata papa nya
"Baik pa ma" ucap asya menurut.
Sesampai nya di sebuah restoran mewah dan megah keluarga asya langsung disambut oleh keluarga dari pihak pria tersebut.
"Sebenarnya saya kurang enak jika harus memberitahukan ini kepada anda Pak Gon" kata Seorang pria paruh baya yang tak terlalu jauh umurnya dari Papa asya. Pria itu kerap disapa Tuan Ken.
"Ada apa tuan Ken? sampaikan saja" ucap papa Dahye menanggapi nya dengan santai
"Tadi saya sudah mengunjungi keponakan saya, ternyata beliau sedang kurang sehat jadi untuk pertemuan hari ini dia tidak dapat hadir" kata tuan Ken
"Yasudah tidak apa-apa tuan Ken lagian kan pertemuan nya seharusnya besok, setidaknya hari ini saya akan memperkenalkan putri saya kepada kalian" jawab tuan Gon
"Halo om, Tente, saya Asya anak dari tuan Gon" ucap asya dengan sopan sambil menyalami tangan mereka satu persatu.
"Halo asya kamu cantik sekali" puji Nyonya Eis yakni istri dari tuan Ken.
Akhirnya pertemuan mereka hanya berfokus pada makan siang bersama. Asya juga sedikit lega dan berharap besok keponakan tuan Ken dan nyonya Eis tersebut masih kurang sehat.
"Ya Tuhan kalau bisa besok penyakitnya makin parah aja dehhh" ucap nya dalam hati nya.
ada iklan untuk mu/Smile/
lah dalam hati berbunga pasti si asya/Chuckle/