Cinta Terlarang Sang Pangeran

Pagi pun tiba. Saat ini Alia belum juga sadar karena saat ini di tubuh Alia masih tersisa sedikit racun. "Aku harap kau cepat sadar sayang, dan perlu kau tau saat ini kau sedang mengandung anak kita" Loxim pun mencium kening Alia karena ia sedih melihat kondisi istrinya saat ini.

"Aku harus menangkap penyusup yang ada di mansion ini, aku tidak ingin Alia kembali celaka"Loxim pun segera pergi ke bawah untuk menangkap penyusup yang ada di dalam mansion ini.

"Aku rasa.. penyamaran ku kali ini tidak akan ketahuan, dan juga anak itu harus lenyap di tangan ku" ucap Nagita dalam hati.

Nagita kembali mengubah penampilannya menjadi pelayan cantik dan masuk kedalam mansion ini. "Kali ini kau harus mati di tangan ku Alia.. Loxim hanya milikku tidak ada satupun wanita yang boleh memilikinya kecuali Nagita"Nagita tersenyum licik kali ini ia membawa racun yang lebih mematikan dari sebelumnya.

Saat ini Loxim sedang duduk ia terus memperhatikan semua para pelayan yang ada di dalam mansion ini. Akan tetapi tidak ada satupun yang aneh pada para pelayannya. "Ini aneh..apa penyusup itu menggunakan mantra supaya aku tidak bisa mencium baunya" ucap Loxim dalam hati.

Saat ini Nagita terus melihat ketampanan Loxim, dan tanpa ia sadari ada salah satu pelayan yang melihat Nagita. "Hey.. Kau kenapa terus melihat pangeran ayo bantu aku membersihkan semua ini."

"Apa apaan pelayan ini.. awas saja jika nanti aku sudah menjadi permaisuri maka..kau orang pertama yang akan aku bunuh" dengan berat hati Nagita pun menarik paksa sapu itu dari tangan pelayan.

"Kenapa.. Aku merasa sedikit aneh pada pelayan itu apa dia pelaku yang sudah meracuni Alia?" Loxim terus memperhatikan Nagita yang saat ini sedang berada di ruang tamu.

"Sial..sepertinya Loxim mulai curiga, aku harus cepat-cepat pergi dari ruangan ini" Nagita pun mempercepat kerjanya karena saat ini ia merasa sangat takut terus di perhatikan oleh Loxim.

"Aku harus segera masuk kedalam kamar itu, dan juga aku harus bergerak cepat sebelum Loxim kembali curiga" Nagita berubah sekarang dengan hati-hati ia pun masuk dari jendela kamar.

"Selamat tinggal Alia..kali ini kau akan mati di tangan ku" Nagita pun memberikan racun ini ke mulut Alia. Akan tetapi Nagita merasa aneh ketika ada sebuah sinar yang keluar dari kalung cantik itu.

"Sial...Kalung ini terhubung langsung pada pangeran, aku harus pergi dari kamar ini" Nagita segera pergi saat Loxim membuka pintu kamar.

Deg!

"Sudah ku duga penyusup itu kembali masuk untuk mencelakai istriku" ucap Loxim dalam hati.

Untung saja racun itu belum sepenuhnya masuk ke tubuh Alia, dan berkat kalung ini Alia berhasil selamat. "Sepertinya aku harus berada di dekat Alia saat ini, dan juga jika benar semua ini ulah Nagita maka aku tidak akan melepaskannya."

Loxim segera memberi Alia obat yang sudah tabib Zhang racik sebelumnya. Karena saat ini Loxim takut racun kali ini akan membahayakan nyawa mereka berdua. "Sebenarnya apa tujuan siluman itu mengapa dia ingin mencelakai istriku?"

Loxim bingung sekarang ia sangat penasaran apa sebenarnya yang di inginkan oleh siluman itu. "Lebih baik aku melindungi kamar ini dengan kekuatan ku supaya siluman itu tidak bisa mendekati Alia."

Sekarang tidak ada satupun siluman yang bisa mendekati kamar ini karena sudah di lindungi oleh kekuatan Loxim. "Cek.. Sial, aku tidak bisa lagi masuk dengan mudah kedalam kamar itu"ucap Nagita dalam hati.

Ya saat ini Nagita masih berada di sekitar mansion, dan sekarang ia sedang melihat Loxim berdiri di dekat jendela kamar. "Kau tidak akan bisa menangkap ku Loxim, dan juga hanya aku yang boleh menjadi istrimu" ujar Nagita dengan senyum liciknya.

***

🕊️🕊️🕊️

"Pelayan cantik"

...****************...