NovelToon NovelToon
Love And Destiny

Love And Destiny

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Mafia / Aliansi Pernikahan / Percintaan Konglomerat / Mengubah Takdir / Romansa
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Desty Cynthia

Latar alur cerita diLuar Negeri nan jauh disana ~~~

Suatu malam menegangkan dijalanan gelap gulita, terdapat 3 orang sedang berlari kencang menelusuri jalan demi mendapatkan bantuan, 2 orang bodyguard setia dan 1 orang gadis berusia 19 tahun yang sedang berjuang bertahan hidup
Yang dipapah oleh kedua bodyguard tersebut.

Gadis itu Kimberly Eleonora Romanoff, wajah cantik putih bersih, lesung pipi yg merona dipipi atas, hidung bangir, dan mempunyai garis halis yang cantik
Adik kandung dari Ainsley Eugino Romanoff, seorang pengusaha muda terkenal diberbagai negara dan juga seorang mafia.

Apa yang sebernarnya terjadi ?
bagaimanakah takdir akan mempermainkan kakak beradik ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desty Cynthia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menyesal (?)

Menyesal (?)...

Mungkin 1 kata itu yang sekarang bersarang dibenak Kimberly. Gimana tidak? Ia sudah punya kekasih, tapi ia sendiri malah menikmati permainan Danesh.

Kim lelah sekali, pang-kal pahanya juga terasa perih dan sakit. Kim tidak kuat jika harus berdiri hanya untuk kekamar mandi. Danesh memeluknya dalam keadaan polos. Ia terus menciumi kening Kimberly.

"Aku mencintaimu !" Mereka sekarang terlelap padahal waktu sudah menjelang siang

Dibawah sana Ray sudah mondar-mandir bagaimana menjawab panggilan Ainsley. Ainsley berkali-kali menghubungi Ray, tapi Ray belum juga angkat.

"Bagaimana ini? Hmmm... Nona Kim daritadi belum keluar juga? Apa aku harus jujur pada Boss?" Ray mengacak rambutnya frustasi

Dengan perasaan gugup Ray pun akhirnya menjawab telepon dari Boss Ainsley

"Kemana saja kau huh! Sudah bosan hidup RAY !" Terdengar bentakan Ainsley membuat kuping Ray pengang

"Ma-maaf Bos ... Ponselnya ku silent !" Ray gelagapan

"Kimberly kemana? Bawa dia ke kantor utama, Sarra juga ada disini !"

"Anu ...Bos ... Itu...itu !"

"JAWAB YANG BENER RAY !"

"Nona Kim dan Tuan Danesh belum keluar kamar dari semenjak Boss dan Nyonya Sarra pergi !" Aduh mampus Ray dia keceplosan

Ainsley tidak menjawab, ia menerka-nerka jawaban Ray. Ainsley menarik nafas dalam-dalam !

"Ray ... Biarkan mereka ! Kau awasi saja terus disana !" Ainsley menutup sambungannya

Tak terasa waktu sudah siang sekitar jam 2. Kim terbangun dengan badan yang terasa remuk. Ia menggeliat matanya masih sangat ngantuk. Kim mau berdiri tapi dia merasakan perih yang luar biasa, ia memegang bawah perutnya

"Auch ....sakit sekali !" Rintih Kim

"Mau kemana? Sini aku gendong !" Ucap Danesh yang sedari tadi sudah bangun rupanya, ia sengaja menunggu Kim bangun juga.

Tanpa aba-aba Danesh membopong Kim ala bridal kekamar mandi. Kim didudukan diatas bathub Danesh mengisi air hangat supaya Kim nyaman.

"Aku mau langsung mandi dishower saja !" Kim mencoba berjalan pelan menyusuri shower yang terletak dipinggir bathub itu. Danesh mengekor takut Kim jatuh karena Kim susah jalan.

"Tunggu sini !" Danesh mendudukan Kim dipinggir shower

Shower itu mengeluarkan air hangat yang segar, Kim langsung berdiri membilas semua tubuhnya. Danesh seperti tersengat listrik, ia langsung merapatkan tubuhnya di belakang tubuh Kim. Ia menciumi pundak Kimberly, menyesapnya lagi dan lagi. Mungkin sekarang tubuh Kim penuh bekas tanda cinta dari Danesh.

Kim menikmatinya lagi dan lagi, yang ia rasakan hanya ingin menikmati moment indah ini. Mereka melakukan penyatuan lagi dibawah guyuran shower itu. Sensasi baru yang belum pernah mereka coba.

±1 jam mereka disana, akhirnya mereka pun menyudahinya. Kim sudah terlalu lelah bahkan sangat lapar. Beda halnya dengan Danesh seolah tak puas ingin terus dan terus.

Kim sudah berganti baju. Danesh menunggu asistennya Justin untuk mengantarkan pakaian barunya. Kimberly menunggu Danesh di sofa sambil mengeringkan rambut Danesh.

TOK TOK TOK !! "Nona Kim ... !" Panggil Ray

Kim membuka pintu kamarnya, ia tersenyum pada Ray. Ray sontak kaget melihat leher Nona Kim penuh tanda cinta itu.

Ray memberikan paperbag coklat berisikan pakaian Danesh yang dikirim Justin.

"Thanks Ray !" Ucap Kimberly. Saat Kim ingin menutup pintu Ray menahannya...

"Nona ... Jangan bermain api ! Nanti ada yang tersakiti !" Ucap Ray setengah berbisik.

"Maksudmu ? Aku tidak main api, tidak ada yang terbakar kan?" Kim mengernyit heran

"Tanda dileher Nona buktinya!" Ray langsung pergi tanpa pamit dulu pada Kimberly.

Kimberly refleks menutup mulutnya juga memegang lehernya. Sedari tadi memang Kim belum bercermin. Ia jarang make up, jadi sehabis mandi ia langsung mengambil baju memakainya tanpa melihat ke kaca lagi.

Kimberly langsung ke meja riasnya, ia melotot melihat lehernya sudah seperti alergi, ia memicingkan matanya kearah Danesh

"Danesh .. Lihat ! Gimana ini ?" Kim sontak mengambil fondation lalu memakainya dengan sangat tebal dilehernya

"Hahahah ... Itu tanda cintaku sayang !" Danesh memeluk Kim dari belakang lalu mengecup pipinya.

Kim masih kesal pada Danesh karena sudah membuatnya seperti ini. Tapi Danesh punya 1000 cara untuk merayunya.

"Kita jalan-jalan yah, tapi kita makan siang dulu okay!"

"Hmmm ... Iya !"

"Senyum donk sayang ! Aku mencintaimu Kim !"

Kim tidak menjawab Danesh, ia lalu mengajak Danesh segera pergi dari rumah ini. Sesuai janji Danesh yang mau membawa Kim jalan-jalan.

Di Kota terbesar di negara itu, Kim dan Danesh menghabiskan waktu berdua, sudah seperti suami istri saja. Mereka sangat romantis, Danesh tak pernah melepaskan tautan tangannya pada Kimberly.

Tanpa mereka tahu, ada seseorang paparazzi memotret kemesraan mereka. Ia bahkan mengikut Kim dan Danesh kemanapun mereka pergi. Karena baginya, ini merupakan berita panas. Dan juga paparazzi itu akan mendapatkan bonus besar pastinya.

Waktu sudah menjelang malam, Kim dan Danesh langsung pulang karena seharian ini sungguh sangat melelahkan bagi mereka.

Kim sudah sampai rumah, bahkan cara berjalannya pun sungguh aneh. Itu tak luput dari perhatian Sarra dan Ainsley

"Kimberly, kenapa jalanmu seperti itu ? Kau sakit? Kita panggil dokter yah !" Ujar Sarra

"Ahh tidak apa-apa Sarra, kakiku keram seharian jalan-jalan!" Kim menjawabnya gelagapan

"Hmmm ... Begini saja, aku ambilkan obat untuk memijit kakimu yah, tunggu sebentar !" Sarra langsung pergi kekamarnya mengambil obat

"Yakin kau keram hmm!" Ainsley menatap Kim penuh curiga

"Ya-yakin ! Kenapa sih kak? !"

"Hmmm ... Kim, kita bukan anak kecil lagi, kau sudah dewasa, pasti mengerti maksud ku kan?"

Kim tidak menjawab lagi, ia tertunduk sambil meremas ujung Coat-nya

"Kimberly, hmm ... Bukankah kau bilang kau mencintai kekasihmu itu? Kenapa kau melakukannya sama Danesh? Jawab aku !" Tegas Ainsley

"A-aku ... aku ... Tidak tahu kak!"

"Kau masih mencintai Danesh, dan kau mungkin mencintai 2 pria sekaligus tanpa kau sadari, Kim !"

"Tidak kak ... Aku sendiri bingung dengan perasaan ku pada Danesh. Hati kecil ku sangat merindukannya! Tapi aku juga mencintai Min Yeong, Kak! Tolong jangan tekan aku kak! Aku tahu ini sangat salah, tolong beri aku waktu kak!" Lirih Kim

"Jangan egois Kim, putuskan salah satu !"

Tak lama Sarra kembali dengan membawa 1 botol obat untuk dioleskan ke kaki kimberly. Membawa Kim duduk diatas Sofa, dengan telaten Sarra memijat kaki Kimberly.

Kimberly tersentuh dengan perlakuan Sarra. Sarra memang baik sekali, hanya saja waktu itu Kim belum bisa menerima Sarra sebagai kakak iparnya.

Ponsel Kim berdering, terlihat Hyunshik menelepon

"Halo kak, apa kabar kak? Maaf aku belum sempat mengabari kakak lagi !"

"Kim ... Min Yeong dan Kwang Sun ! Mereka ... Kecelakaan mobil tadi siang. Kwang Sun masih dalam perawatan ! Min Yeong ... Dia !" Hyunshik tak melanjutkan lagi omongannya

"DIA KENAPA KAK JAWAB !" Kimberly menangis histeris, Sarra dan Ainsley merangkul Kimberly

Ainsley langsung mengambil ponsel Kim, dan bicara pada Hyunshik.

"Tuan Hyun, katakan ada apa ! Kimberly shock, dia sedang ditenangkan oleh istriku !"

"Min Yeong ... Tak bisa diselamatkan! Besok atau lusa Min Yeong akan dimakamkan. Sekarang polisi masih menyelidikinya!"

Ainsley melihat Kimberly yang sudah sembab itu. Iangsung memeluk Kimberly erat. Sarra kebingungan melihat Ainsley.

"Ada apa Honey ?" Tanya Sarra

"JAWAB KAK !" Sentak Kimberly

"Min Yeong tidak selamat dari kecelakaan itu !"

Kim menggeleng-gelengkan kepala seakan dunianya hancur, bak dihantam b*m mengenai dadanya. Tadi pagi ia bahkan bersenang-senang. Tapi malam ini dunianya terbalik. Kim menangis histeris meraung dipelukan Ainsley. Memukul-mukul dada Ainsley. Sambil memeluk Kim, Ainsley memanggil Hyeon dan Ray.

"Siapkan pesawat malam ini, kita pergi ke Negara Ginseng, bawa juga dokter Aline sekarang, darurat !" Ucap Ainsley

Ray dan Hyeon langsung sigap. Sementara Sarra bersiap-siap packing sambil menunggu telepon dari bandara.

1
Yus Warkop
awal baca udah dagdigdu gini jantung
tasha angin
Kayanya aku gak bisa tidur lagi kalo gak baca kelanjutannya sekarang juga 😩
Fathi Raihan
Duh, kalau dikasih pilihan 1 antara jalan-jalan atau baca cerita ini, pasti saya milih ini 😍
Maris
Setiap halaman penuh kejutan yang mengagetkan.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!