NovelToon NovelToon
Hai Bos!

Hai Bos!

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Diam-Diam Cinta
Popularitas:101.7k
Nilai: 4.8
Nama Author: Rahma AR

Laura Charita tidak tau kalo laki laki mabok yang akan melecehkannya adalah bos di tempat dia baru diterima kerja.

Laura bahkan senpat memukul aset laki laki itu walau agak meleset dan menghantamkan vas bunga ke kepalanya hingga dia pingsan.

Ini cerita Erland Alexander, ya, anak dari Rihana dan Alexander Monoarfa. Juga ada cucu cucu Airlangga Wisesa lainnya

Semoga suka....♡♡

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Apesnya Maura

Maura merasa hari ini dia.ngga baik baik saja. Bahkan dia belum pulang ke rumah. Ngelembur bersama empat orang anggota timnya yang baru di bentuk.

Terlihat sekali beda kualitasnya dengan timnya yang lama. Alisha, Kak Isla, Kak Julia dan orang yang dia benci karena bakat luar biasanya, Laura. Mereka sudah solid sejak lama. Terutama keempat orang itu, dia mengokohkan dirinya sendiri sebagai tim leadernya.

Mungkin karena tim barunya belum terbiasa bekerja sama dalam kelompok yang berbeda dan harus bekerja secara kilat, jadi hasilnya ngga maksimal.

Akhirnya Maura terpaksa menghandel ketiga desain yang aslinya sudah sangat bagus. Dia aja yang bodoh, terima terima saja saat minta dirubah dengan semena mena.

Sekarang dia baru mengakui kecerewetan Alisha yang suka menentangnya karena ternyata mengubah desain itu membuat pikiran sangat lelah.

Apalagi dua desain lainnya yang diserahkan pada timnya yang baru, ngga sesuai dengan ekspetasinya. Terpaksa dia rubah lagi di saat saat malam menjelang pagi.

Maura hanya sempat tidur dua jam saja. Dia mengerahkan seluruh isi otaknya, seperti keinginan mamanya. Mungkin setelah ini dia akan masuk ke rumah sakit, diopname beberapa hari.

Tapi akan dia syukuri. Ada keuntungan besar yang akan dia dapatkan. Kemarahan nenek pada kedua sepupu ngga tau dirinya pasti akan menjadi semakin meledak.

Maura menyunggingkan senyum sinisnya.

Dia memperhatikan penampilannya. Sudah sangat oke.

Kepalanya terasa berdenyut denyut, tapi Maura berusaha bertahan sampai nanti akhir presentasi.

Dia sudah punya rencana akan pingsan di dekat Erland. Biar laki laki tampan itu yang akan menggendongnya dengan panik dan membawanya ke rumah sakit

Membayangkannya saja sudah membuat senyum sinisnya luruh, berganti senyumnya yang paling manis.

Maura sengaja memakai dres selutut yang cukup tipis yang bagian luarnya ditutupi cardigan dengan merek yang sama, chanel. Untuk memuluskan tujuannya dia bahkan tidak mengenakan pakaian dalam penutup dadanya.

Yang penting dia sudah berusaha semaksimal mungkin. Maura sangat yakin, ngga akan ada laki laki yang bsa melewatinya setelah merasakan nik mat dunia yang dia berikan.

Belum pernah dirinya bermain sampai sejauh ini. Biasanya hanya pipi saja yang Maura berikan demi kelancaran tendernya.

Walau sebenarnya ngga perlu perlu amat, tapi Maura butuh mendapat perharian lebih dari kliennya. Biasanya mereka akan membanjirinya dengan berbagai hadiah setelah dia perbolehkan untuk mencium pipinya, atau memeluknya sebentar.

Kal ini dia harus totalitas. Erland harus jadi miliknya.

TOK TOK

"Nona, kita berangkat sekarang?" Dista memasuki ruangannya.

"Ya." Setelah memastikan penampilannya sempurna, dia pun melangkah menghampiri Dista, salah satu anggota timnya yang baru.

Ketiga anggota tim yang lain sudah berkumpul di luar ruangan kemudian bersiap untuk pergi.

Maura merasa kepalanya agak pusing, tapi dia harus kuat menahannnya sampai saat itu tiba.

Saat supirnya membuka pintu, tubuh Maura oleng. Sang supir yang masih berusia tiga puluh tahun itu pun menahannya.

Apesnya buat Maura, tangan supir itu memegang erat dada polosnya.

Sang supir sempat tercekat

"Maaf, nona." dia pun menjauhkan tangannya ketika mata nonanya menatapnya marah. Tadi dia reflek bergerak, agar nonanya ngga sampai jatuh.

Matanya sesekali melirik nonanya yang sudah duduk di sampingnya. Sebagai laki laki dewasa dan belum menikah, pengalaman tadi sangat membahagiakan sekaligus menakutkan.

Dia merasa tangannya langsung menangkup bagian sensitif nona mudanya tanpa pembatas yang harusnya ada berlapis lapis. Tak sengaja tadi dia pun me re m asnya kuat hingga mata nonanya terlihat nyalang.

Maura merasa gerah melihat lirikan nakal supirnya.

Apes benar, dia sudah memberikan rejeki nomplok buat laki laki yang masih betah membujang itu.

Beberapa jam kemudian, Maura pun sudah tiba di ruang meeting dengan tubuh mulai rasanya ngga karuan.

Dia berusaha bertahan demi tekadnya yang sudah sempat tergoda.

Tapi dia sepertinya berhasil membuat Nathalia, gadis yang selalu jutek dengannya menyetujui semua desainnya.

Saat pun nya tiba.

Maura oleng di depan Erland. Tapi dia ngga pura pura. Kepalanya sudah berputar putar saking pusingnya. Matanya pun berat berat untuk terus terbuka.

"Nona," seru Dista dan anggota timnya yang lain.

Dalam timnya ada dua orang laki laki yang tampak sungkan pada nona mudanya, hanya bisa menatap cemas

Erland reflek memegang kedua lengan gadis itu menahannya agar ngga jatuh.

Panas, batin Erland ketika merasakan suhu tubuh Maura yang cukup tinggi.

"Apa apaan, kamu!" kahet Nathalia melihat tubuh Maura yang tumbang. Dia mengira gadis centil ini berpura pura saja.

"Pak Dito, jangan diam aja. Tolong bawa gadis ini ke rumah sakit," perintah Nathalia pada salah satu kepala.divisinya yang usianya hampir empat puluh tahun.

Nathalia ingin segera tau reaksi gadis ngga tau malu ini. Kalo dia pura pura dan hanya ingin menempel pada Erland, pasti dia akan sehat lagi.

"Ya, nona."

Dengan sigap Dito meraih tubuh Maura, bermaksud memapahnya.

Maura berniat protes, karena bukan begitu rencananya. Tapi tubuhnya sudah terlalu lemah untuk meronta. Kepalanya saja sudah sangat berdenyut dan terasa sakit sekali.

Nathalia terkejut.

Dia beneran sakit?

"Nona, anda masih kuat berjalan?" Suara Pak Dito membuat bulu kuduk Maura meremang. Dia dapat rasakan re m asan tangan kekar itu di bagian dadanya.

Hampir saja Maura me len guh, karena Pak Dito seperti sengaja menyentuh salah satu puncaknya.

'Pak Dito, maaf, bisakah bapak menggendongnya. Kita haris membawanya ke rumah sakit," ucap Adelia panik.

Maura seperti ngga berdaya dalam pelukan Pak Dito.

Adelia menyuruh begitu, karena Pak Dito berbadan kekar, dibanding laki laki anggota timnya yang lain, juga kepala divisi yang ikut menghadiri meeting.

Lagipula tubuh Maura memang kelihatan sangat lemah. Dia seperti hampir pingsan.

Sedangkan Erland belum sembuh benar dari sakitnya. Ngga mungkin memintanya menggendong Maura. Lagi pula dari wajahnya, Adelia tau kalo sepupunya terlihat enggan.

"Siap, nona." Dengan cepat Pak Dito mengangkat tubuh itu ala brydal.

Maura hanya bisa merutuk abis abisan karena laki laki separuh tua itu menggunakan semua kesempatan untuk men ja mah tubuhnya. Dia tidak bisa menolak. Tubuhnya sudah kehilangan tenaganya.

"Kalo sakit, kan, bisa diwakilkan," omel Nathalia gemas.

'Bawa ke mobil kita aja, nona," usul Dista.

"Baiklah. Pak Dito, tolong ikut, ya. Aku akan menyusul di belakang," ucap Adelia.

Sementara Erland hanya menghela nafas panjang. Kejadian ini cukup mengejutkan. Dia jadi merasa harus bertanggungjawab.

"Kita ikut juga Nathalia," ucapnya sambil melangkah mengikuti rombongan di depannya.

1
Erna Masliana
si kakek nyusahin aja..kirain mau jadi garda terdepan buat Laura dan Alisha yang selalu mendapat ketidakadilan .. udah mah dari dulu perannya lembek..kuat dong .. nanti aja sakitnya gara2 tau kalo s Melda pembunuh
Zea Rahmat
gatau malu bgt tuh si. melda... ampun dahhh
Dhewyy Aditya
thor jangan2 si mama maura bukan anak pak arif secara kelakuannya beda banget sama dua saudarinya,ketuker mungkin atau si nenek lampir juga selingkuh dulunya
L B
mamanya alisha emang lebih berani dan galak dibandingkan liora mamanya Laura 😁 dia benar-benar lembut, nggak banyak tingkah.
kebalik dengan anaknya, Laura justru lebih berani dibandingkan alisha 😄
Tri Handayani
best buat erland dan fathir,pasti laura jg alisha bangga punya kekasih sebaik kalian,,,kya'nya lama"melda bsa bneran gila.
Uba Muhammad Al-varo
Melda kelakuan mu nggak berubah-ubah malah sekarang kamu gila, karena keegoisan dan obsesi membuat hidupmu dan orang sekitar mu menderita.
Dewi kunti
ngamuk o mumpung drg dipenjara/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Deandra Putri
hoooiiisshhh... udh dibantuin pake konfers, harusnya maura turun jbaatan dan kejora desain bisa tetap aman dong...
🌻⃟M€nTa_Ry🌞⃠
Effort Calon Suami Laura dan Alisha
DinDut Itu Pacarku mampir
Dewi kunti
idiiiiihh calon napi jelalatan
Hana Agustina
Melda... boleh g sih disantet online.
Uba Muhammad Al-varo
hadeuh malah tambah gila kelakuannya Melda,jadi nggak sabar terbongkarnya kejahatan Melda
🌻⃟M€nTa_Ry🌞⃠
Sebentar lagi Melda nyusul Maura di Penjara
Dindut Itu pacarku mampir
🌻⃟M€nTa_Ry🌞⃠
Melda nih
L B
melda ini duplikat ibunya sementara liora dam dan mamanya alisha , sifatnya seperti papa mereka.
Yuli Ana
kayaknya melda ini bukan anaknya opa arif... selain kelakuan dan sifatnya yg beda banget sama mama alisa dan mama laura, dia jg gk sayang sama opa arif. gk deket jg sama papanya itu. aneh kn...
🌻⃟M€nTa_Ry🌞⃠: Bisa jadi Juga sih
total 1 replies
Zea Rahmat
gila ya tuh nenek lampirrrr.... kenapa blm dpt karmanya
Bunda Keisha
sukakkk banget

cerita nya bagus²
Bunda Keisha
Melda kaliiiiii... 🤣🤣

dikira para suami akan tergoda kaliiiii..

mereka kan suami² dan istri² setia.. gak kaya dirimu Melda yg suka Brondong.. 🤣
Rahma AR: typo hehe....
total 1 replies
Saadah Rangkuti
🥰🥰🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!