NovelToon NovelToon
JODOHKU Anak Pemilik Toko Bangunan

JODOHKU Anak Pemilik Toko Bangunan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Anak Yatim Piatu / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: Fixs u

Nathan rela bekerja apapun untuk bertahan hidup,hingga akhirnya dia bekerja di sebuah toko bangunan milik koh jun seorang keturunan tionghoa.
Siapa sangka anak koh jun yang bernama Alicia malah jatuh hati pada Nathan yang notaben - nya buruhnya. Apakah koh jun setuju dengan hubungan mereka? Dan bagaimana usaha Nathan selanjutnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fixs u, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

13

   POV ALICIA On,

   Pagi ini aku pulang dulu dari rumah sakit,ingin sekedar mandi air hangat dirumah. Mumpung ada Juan dan teman-teman yang pagi itu menjenguk Mas Nathan.

Ting,

Suara pesan masuk di hp-ku,

   "Aku sudah pulang dek,diantar dokter Nara" bunyi pesan Mas Nathan menjelang siang itu.

   "Mbak Nara?" ucapku lirih,aku segera mengambil sweater lalu melangkah menuju garasi.

    "Mau ke rumah sakit lagi sayang?" tanya mamaku ketika aku sampai di dekat dapur.

   "Mau kerumah Mas Nathan,Ma. Dia udah pulang barusan,aku berangkat dulu ya Assalamualaikum." pamitku pada mama. Bergegas menuju motor vespa maticku agar cepat sampai walau rumah Mas Nathan tak begitu jauh dari tempat tinggalku.

Tak lama,aku sampai di halaman rumah itu. Tampak sebuah sedan mewah terpakir di halaman,mobil punya dokter Nara pikirku. Akupun segera bergegas melangkah menuju pintu,

   "Assala.." ucap salamku tak selesai,aku terperanjat melihat Nara dan Mas Nathan duduk berdua berdekatan. Hatiku terasa panas melihat kedekatan mereka berdua,

   "Cici!?" kata Mas Nathan yang kudengar memanggilku,aku segera berbalik menuju motorku dengan mata yang mulai menggenang.

   "Dek,tunggu kamu salah paham!" katanya lagi yang segera menyusulku dengan jalan yang tertatih,tak tega sebenarnya hatiku melihatnya. Tapi setelah melihat Nara menyusul keluar aku putuskan untuk segera menjalankan motorku. Kini air mataku menetes membasahi pipi, kuhentikan motorku di pinggir jalan.

   "Apa aku sudah salah paham dan terlalu berfikir berlebihan ya?" batinku sambil mengusap air mataku. Sesaat aku memutuskan untuk kembali lagi ke rumah Mas Nathan. Kulihat dari teras keduanya tak tampak di ruang tamu tapi aku mendengar ada suara di dalam kamar,aku pun melangkah menuju arah suara itu.

  "Akk.." suara Nara kudengar dengan jelas,ketika hampir sampai pintu kamar.

   "Mass!, hiks..." kataku sambil menangis,saat kulihat Nara menyuapi Mas Nathan. Dadaku terasa panas melihat adegan suapan itu. Mas Nathan yang melihatku langsung tersedak, nasi dalam mulutnya berhamburan. Aku sudah tidak peduli,segera kuberlari keluar dari rumah ini.

   POV ALICIA Off.

Sore hari,Erik datang ke rumah Nathan sepulang bekerja. Dia diminta Nathan untuk beberapa hari kedepan menginap di rumahnya. Sejak kejadian siang tadi,pesan yang dikirimkan pada Alicia tak satupun dibalas. Nara pun juga sudah pamit beberapa saat setelah selesai menyuapinya makan.

  "Rik,setelah ini anterin aku ke Toko bangunan Koh Jun ya?" kata Nathan.

   "Siap Pak boss,saya ijin mandi dulu." jawab Erik bergegas menuju kamar mandi. Sampai di toko, Koh Jun bilang ke Nathan jika Alicia sedang keluar bersama mamanya. Nathan pun pamit pulang.

Di sebuah apartemen,

   "Kak Roy? silahkan masuk kak." kata Adisty ketika membuka pintu.

   "Iya,kok masih panggil kak sih?" tanya Roy sambil melangkah masuk. Matanya melotot melihat pakaian santai Adisty yang ketat,bahkan jakunnya naik turun melihat bagian yang menyembul dari balik kaos ketat yang dipakainya.

    "Terus aku harus panggil apa?" tanya Adisty ketika duduk berhadapan dengan Roy.

   "S-sayang dong,biar kita samaan." jawab Roy yang mukanya tambah memerah menahan gejolak yang membakar tubuhnya.

  "Hehee, kak Roy ini bisa aja. Terus dokter Nara mau kak Roy kemana kan?" tanya Adisty disertai tawa manja.

  "Aku akan memutuskan nya sayang,dia tak menarik lagi bagiku. Aku bosan! pacaran cuma ngobrol doang,berpegangan tangan pun dia menolak." terang Roy.

   "Benarkah? kalo aku gak sekolot itu sih,asal lelaki itu beneran tulus padaku." jawab Adisty,

  "Aku beneran sayang padamu sayang,kamu adalah wanita tercantik yang pernah aku lihat." kata Roy yang seperti mendapat lampu hijau,dia dengan segera mengeluarkan jurus andalan yaitu rayuan. Ditambah nafsu yang kini membuat kepalanya pening.

   "Aku butuh bukti mas,bukan gombalan." kata Adisty.

   "Maksudnya?"

   "Telfon dan putusin dokter Nara sekarang lalu bertunangan denganku!" kata Adisty dengan tegas.

  "A-apa? E maksudku apakah tidak bisa ditunda besok besok sayang?" tanya Roy tergagap. Dijawab dengan gelengan kepala dan senyum menggoda oleh Adisty.

  "Mau minum apa kak?" kata Adisty yang sedikit maju mencondongkan tubuhnya ketika akan beranjak untuk berdiri,

  "Minum Su.. ah softdrink aja sayang?" jawab Roy gugup sambil melotot fokus pada satu titik. Adisty segera berdiri mengambil 2 kaleng minuman di kulkas. Lalu berpindah duduk di samping Roy,

   "Silahkan diminum kak,gimana sudah difikirkan kak?" tanya Adisty,bau harum tubuh wanita itu begitu menggoda dan menyeruak masuk ke hidung Roy yang dari tadi sudah kembang kempis.

   "Iya sayang,aku akan menelfonya. Akan kubuktikan bahwa aku serius denganmu" jawab Roy menekan nomor ponsel Nara. Adisty tersenyum puas,dirinya bukan gadis bodoh yang mau begitu saja menjalin kasih tanpa komitmen,apalagi Roy seorang dokter dan juga anak direktur rumah sakit tempatnya dan Nara bekerja.

   "Sudah sayang,kamu dengar sendiri kan. Dia tak keberatan sama sekali,dasar wanita sok suci temanmu itu?" kata Roy setelah selesai menyatakan putus ke Nara melalui telfon.

   "Apa itu berarti aku ini wanita gampangan kak?" tanya Adisty merasa disindir. Roy pun panik,

  "Bukan begitu sayang,kalau saling suka seharusnya sedikit menunjukan rasa sayang tak apa kan?" kelit Roy dengan lancar, Tak lama adegan ciuman pun terjadi. Tangan Roy mulai berjalan sendiri tanpa permisi,

Sementara malam itu di kamar nya Nara baru saja menutup panggilan telfon dari Roy,tampak raut wajah yang biasa saja. Tak tampak kesedihan sedikit pun di sana,

   "Syukurlah aku tak perlu repot memutuskan hubungan denganmu Roy,kamu memang lelaki yang tak pantas untuk di perjuangkan." kata Nara pada dirinya sendiri sambil melihat struk pembayaran administrasi Nathan. Dialah yang membayar biaya perawatan Nathan selama 10 hari lebih di rumah sakit.

   "Maaf telah membuat hubunganmu dengan Alicia renggang Than,tapi aku juga telah jatuh hati padamu." lanjut nya dengan mata berkaca - kaca.

Tokk..tok,suara ketukan pintu kamarnya.

   "Sayang ayo makan malam dulu,sudah ditunggu papa di bawah" kata bu Delima sambil membuka pintu kamar putrinya itu.

  "Kamu menangis,kenapa?" tanya Bu Delima sambil mendekat,tak sengaja matanya melihat struk rumah sakit. Diapun mengambilnya,

   "Ma," kata Nara mengambil kembali tapi terlambat.

   "Ini,.. Nathan? Jadi kamu yang membayar semua nya Nak?" tanya bu Delima, Nara pun mengangguk sambil menunduk.

  "Kasian Nathan Ma,aku hanya ingin sedikit membantu." jawab Nara. Bu Delima pun hanya menghela nafas melihat tingkah putrinya itu,

  "Ya sudah,ayo makan malam dulu. Mama tunggu di bawah sayang." kata bu Delima melangkah keluar sambil meletakan kertas struk itu.

Di bawah Pak Armand sudah siap di meja makan,Bu Delima pun menceritakan tentang Nara yang membayar biaya rumah sakit Nathan.

   "Benarkah?" tanya Pak Armand,Bu Delima tak manjawab karena saat itu Nara terlihat berjalan menuju meja makan. Setelah selesai acara makan malam,

   "Bagaimana hubunganmu dengan Roy sayang? Kulihat sudah lama dia tak kesini?" tanya pak Armand ketika ketiganya sudah berkumpul di depan televisi.

   "Dia tadi telfon pah,minta putus. Jadi hubungan kami berakhir." jelas Nara apa adanya,dia memang terbuka dengan orang tuanya,

   "Telfon? Maksudmu putus melalui telfon Ra?" sela bu Delima,Nara hanya mengangguk,

  "Laki - laki macam apa dia itu! Lalu apa alasan kamu membayar biaya rumah sakit Nathan sayang?" tanya pak Armand. Hening,Nara tak menjawab dia hanya menunduk di samping Ibunya.

   "Apa kamu menyukainya?" lanjutnya Pak Armand menebak karena dia tau bagaimana sikap yang ditunjukan putrinya itu pada lelaki yang kini tengah mengerjakan proyek kost milik keluarga mereka itu.

  "A-aku mencintainya Pah,hiks..hik"

1
Suaebah Suaebah
hai thor salam kenal.semangat..
mampir dan menyimak dulu thor.
/Rose//Rose/
eka siti N
follow aku ya kak
eka siti N
Mampir nih, jangan lupa mampir juga ya "cinta di usia senja" hehe
Afrina Wati
Luar biasa
Selfi Selfi
semangat Thor...

terus lanjutkan =^._.^= ∫

Saling suport yuk🤗
Kisin Gindam
teruskan
Amelia Quil
Karya thor selalu membuatku terhanyut dalam ceritanya.
Gohan
wah, jalan ceritanya bikin gue deg-degan 😱
Olivier Mira Armstrong
keren banget thor, aku suka karakter tokohnya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!