NovelToon NovelToon
Married With My Ex

Married With My Ex

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: Gadis Taurus

Setelah empat tahun berusaha keras untuk melupakan cinta pertamanya, pada akhirnya Jennifer Graciela harus bertemu dengan pria yang sangat dibencinya itu. Sialnya, dia dipaksa untuk menerima perjodohan yang sudah disetujui oleh dua keluarga.

Dia adalah Andrew Garfield Ratajasa, pria yang pernah memberikan cinta sekaligus luka. Keluarga Ratajasa akan menanggung seluruh biaya pengobatan ibunya jika Jenni bersedia menikah dengan Andrew.

Demi sang ibu, Jenni menerima perjodohan itu dan mengesampingkan perasannya yang masih sangat terluka. Dia terpaksa terjebak dalam sebuah pernikahan dengan pria masa lalunya.

Apakah Jenni akan mencintai Andrew seperti dulu? Atau akan semakin membenci pria yang membuat hatinya patas sepatah-patahnya itu?

***

" Aku bersedia menikah denganmu karena Mama, jadi jangan berharap lebih " ~ Jennifer Graciela.

" Aku tidak peduli, sekarang kamu adalah istriku " ~ Andrew Garfield Ratajasa.

***

IG: gadis_taurus15

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gadis Taurus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

28. Hadiah Pernikahan

Pada sore harinya, Andrew yang baru pulang bekerja langsung menuju ke kamarnya untuk memastikan keadaan Jenni. Walaupun Mama Helena sudah mengatakan jika istrinya itu baik-baik saja, tetapi Andrew tetap ingin memastikannya. Apalagi ibunya itu juga mengatakan jika Jenni baru bangun hampir jam makan siang membuat dia menjadi khawatir.

Ada sedikit rasa bersalah juga karena telah membuat Jenni sangat kelelahan hingga seperti itu, tetapi Andrew tidak menyesal sama sekali. Dia malah merasa sangat bangga karena merasa menjadi seorang pria perkasa yang berhasil memuaskan istrinya. Andrew bahkan ingin segera mengulanginya lagi tetapi ya harus memastikan keadaan istrinya terlebih dahulu.

Ceklek.

Andrew membuka pintu kamar dan langsung melihat Jenni yang sedang duduk di sofa yang ada di dalam kamar itu dengan memainkan ponselnya. Dia merasa lebih lega karena sepertinya istrinya itu benar-benar baik-baik saja.

" Baru pulang? " tanya Jenni langsung bangkit dari duduknya.

Jenni sama sekali tidak mengetahui kepulangan Andrew dari perusahaan, bahkan suara mobilnya pun tidak mendengarnya. Mungkin karena dirinya terlalu fokus dengan ponselnya sehingga tidak menyadarinya. Ya bagaimana lagi, Jenni merasa bosan dan mengusir rasa bosannya itu dengan bermain ponsel.

Pasalnya, Mama Helena melarangnya untuk melakukan sesuatu dan langsung memintanya untuk masuk lagi ke dalam kamar ketika melihat cara jalannya yang berbeda. Mau tidak mau, Jenni menurutinya daripada menanggung malu dan bagian inti tubuhnya juga masih terasa perih.

" Iya Jen, aku baru saja sampai " jawab Andrew mendekat ke arah Jenni.

Jenni menganggukkan kepalanya saja lalu meletakan ponselnya di atas meja.

" Sini tasnya " ucap Jenni meminta tas kerja yang dibawa oleh Andrew.

Walaupun masih terlihat dingin, tetapi Jenni sudah mulai menunjukkan perhatian dan kepeduliannya pada Andrew. Sesuai ucapannya tadi pagi, Jenni akan berusaha menjad istri yang baik dan menerima Andrew sebagai suaminya sepenuhnya.

" Gimana kamu sekarang, Sayang? Maaf ya, aku sudah buat kamu kelelahan " tanya Andrew dengan rasa bersalah.

" Aku tidak apa-apa. Tidak perlu khawatir, Ndrew " jawab Jenni yang memang sudah jauh lebih baik.

" Em, itu kamu masih sakit? " tanya Andrew sembari melihat ke bawah tepatnya ke inti tubuh sang istri.

Plak.

Jenni yang mendengar pertanyaan itu langsung memukul pundak Andrew karena tentu saja merasa malu.

" Ya masih lah, bahkan sampai sekarang aku masih sudah untuk berjalan. Untung saja tadi Mama kasih aku salep untuk itu " jawab Jenni ketus.

" Maaf deh, Jen. Aku juga tidak menyangka akan sesakit itu, apalagi yang aku rasakan itu enak " ucap Andrew menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Tanpa menjawab, Jenni langsung melenggang pergi karena malas meladeni Andrew yang pasti akan mengatakan yang aneh-aneh lagi nanti. Dia meletakan tas kerja milik suaminya itu di atas meja lalu pergi ke ruang ganti untuk menyiapkan pakaian rumahan untuk Andrew.

" Lucu juga, jalannya jadi seperti pinguin " ucap Andrew terkikik pelan melihat cara jalan istrinya itu.

Kemudian, Andrew melepaskan sepatu serta seluruh pakaiannya hingga menyisakan boxer saja karena ingin segera mandi. Dia memasukkan semua pakaian kotornya itu ke dalam keranjang yang memang khusus untuk pakaian kotor. Tetapi saat Andrew ingin masuk ke dalam kamar mandi, terdengar suara Jenni yang memanggilnya.

" Andrew, sini deh " panggil Jenni dari dalam ruang ganti.

Tanpa menunggu lama, Andrew langsung menghampiri istrinya itu yang berada di ruang ganti. Entah apa yang membuat Jenni memanggilnya dan memintanya untuk untuk ke sana dan itu membuatnya penasaran.

Di sana, Jenni sedang berkutat dengan hadiah-hadiah pernikahan mereka yang memang Andrew letakkan di sebuah lemari yang masih kosong. Semua hadiah-hadiah itu masih terbungkus rapi karena Andrew maupun Jenni belum ada yang membukanya.

" Ada apa, Jen? " tanya Andrew ketika sudah berdiri di belakang sang istri.

" Ini... Aaaaaa " pekik Jenni melihat penampilan sang suami yang hanya menggunakan boxer.

Spontan Jenni langsung menutup wajahnya dengan kedua tangannya karena sangat malu untuk melihatnya.

" Ya ampun, Sayang. Kenapa sih teriak-teriak? " tanya Andrew menutup kedua telinganya.

Suara pekikan Jenni memang sangat kencang sehingga membuat kedua telinga pria itu terasa sakit. Sudah sangat lama Andrew tidak mendengar suara maut Jenni, padahal dulu sudah cukup terbiasa.

" Kamu itu apa-apaan? Kenapa cuma pakai boxer saja? " ucap Jenni tanpa membuka kedua tangan di wajahnya.

" Ih lebay sekali sih, Jen. Padahal tadi pagi kamu sudah lihat aku yang polos " sahut Andrew malah tersenyum.

Jenni mendengus kesal mendengar itu dan membalikkan tubuhnya saja membelakangi Andrew. Lagi-lagi Jenni malas meladeni Andrew yang memang tidak tahu malu itu dan menghindari untuk mendengarkan kata-kata yang akan membuatnya malu nanti.

" Kenapa kamu panggil aku, hmm? Kangen ya? " tanya Andrew yang malah menggoda Jenni.

" Ih, tidak lah. Aku panggil kamu karena mau tanya, hadiah pernikahan dari Bang Raka dan Kak Elsa itu yang mana " jawab Jenni tanpa melihat ke arah Andrew.

Andrew mengangguk-anggukkan kepalanya mengerti, lalu mulai mencari hadiah pernikahan dari Raka dan Elsa diantara tumpukan hadiah-hadiah itu. Andrew masih mengingatnya karena di malam pernikahan itu Calvin dan Ibil yang memberikan langsung kepadanya atas perintah Raka dan Elsa.

" Yang ini " ucap Andrew menunjuk sebuah kotak yang cukup besar.

Kemudian Jenni pun langsung mengambil kotak hadiah yang ditunjuk oleh Andrew dan membawanya ke sofa yang ada di ruang ganti itu dengan diikuti oleh sang suami.

" Memangnya kenapa? Kenapa kamu tiba-tiba tanya hadiah pernikahan dari Bang Raka dan Kak Elsa? Bukannya kemarin-kemarin kami tidak peduli dengan semua hadiah pernikahan itu? " tanya Andrew sangat heran.

" Tadi Kak Elsa kirim pesan dan tanya aku suka hadiah dari mereka atau tidak. Aku tidak bisa menjawabnya karena belum membuka hadiah dari mereka " jawab Jenni sembari mencoba membuka kotak hadiah itu.

Ketika kotak hadiah pernikahan dari Raka dan Elsa itu dibuka, Jenni langsung mengeluarkan semua yang ada di dalamnya. Kedua mata Jenni membulat sempurna melihat apa saja yang ada di sana. Sungguh sangat tidak menyangka jika Raka dan Elsa akan memberikan semua itu sebagai hadiah pernikahan.

" Wah, seperti Bang Raka dan Kak Elsa memang tahu apa yang kita butuhkan " ucap Andrew yang malah senang.

Di dalam kotak hadiah itu ada sebuah lingerie seksi berwarna merah muda, beberapa pengaman berbagai rasa, vitamin dan suplemen, dan alat tes kehamilan dengan berbagai merk. Tidak pernah ada dalam bayangan Andrew dan Jenni jika pasangan suami istri itu akan memberikan mereka semua itu.

Tidak lupa juga ada sebuah surat ucapan yang langsung Andrew ambil untuk dibacanya. Jenni juga ikut membacanya karena dia ingin tahu apa yang dituliskan oleh Raka dan Elsa.

Hai, pengantin baru! Sudah kami siapkan semuanya ya. Terserah kalian mau langsung punya baby atau tidak, tapi kami sudah menyiapkan kondom kalau masih mau menunda. Ada lingerie yang pasti akan membuat Jenni semakin seksi. Sekian dan terima kasih, jngan lupa malam pertama ya, haha.

^^^Yang sangat peduli^^^

^^^Raka dan Elsa^^^

Andrew dan Jenni saling menatap dengan ekspresi wajah yang sangat berbeda. Andrew dengan wajah senangnya dan Jenni dengan wajah terkejutnya.

***

Mohon bantuan vote, like dan komentarnya ya 😊 Terima kasih 😊🙏 Tetap dukung saya ya 😘

Tolong follow akun NT saya " Gadis Taurus " ya 😘

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!