True Story_ Apakah IBLIS Memilihku??!

Keesokan harinya aku kembali ke sekolah. Kali ini tidak sepagi biasanya. Karna kemampuan ku sudah sejauh ini kurasa tidak akan aman bila aku tidak berbaur dan anggang dari tempat yang ramai. Jadi aku memutuskan untuk menunggu lebih banyak orang terlebih dulu.

Hingga sampai dikelas, saat itu sudah setengah siswa yang hadir. Dan tentu saja para bajingan itu juga susah hadir. Ahhh malas sekali rasanya. gumamku dalam hati.

Saat perjalanan menuju kelasku tadi aku sempat mendengar beberapa siswi kelas lain sedang bergosip tentang kelasku.

"Hey apa kau sudah mendengar tentang kejadian yang menimpa murid dari kelas xx??. tanya salah satu siswi

"Ya. Katanya dia dirasuki oleh roh halus. Dan sampai sekarang belum bangun. Orang tuanya membawa dia ke rumah sakit. Namun tidak ada hasil. Lalu mereka membawanya ke beberapa paranormal. Namum hasilnya tetap sama, tidak ada yang membuahkan hasil". ujar salah satu siswi lainya.

"Menyeramkan sekalii". sahut mereka.

Aku terus memikirkan kata" mereka tadi. Sampai tiba" seseorang mengagetkanku saat aku akan mulai duduk di kursi ku.

"Hey Elly. Kau si iblis itu kan. Kau ingin membalas dendam pada kami! ". ujarnya tiba".

Ya. Itu Rose dan beberapa teman nya yang masih dari kelas yang sama. Reha dan Vien.

[semuanya wanita].

Harus ku beritahu. Sekarang aku lebih suka melawan mereka. Aku benar" sudah tidak ingin diam lagi. Sudah pusing rasanya dengan semua hal yang kuhadapi belakangan ini. Aku tidak ingin beban pikiranku bertambah hanya gara" para bajingan sialan ini.

"Hoi hoi~ Ringan sekali bicaramu Rosa". ucapku menyeringai.

"Jadi menurutmu Ken dicelakai oleh aku yang iblis ini kan??. Kalau kau sudah tau seperti itu, kenapa kau masih berani menentangku??. Ohh~ atau kau ingin ku buat seperti dia juga??". jawabku dengan tatapan tajam kearahnya

"E-Elly. K-kau.. Kau jangan macam"! Aku bisa melaporkan mu pada guru dan kepala sekolah tentang apa yang kau katakan barusan!.". jawabnya dengan sedikit gelagapan

"Sial, hey Vien, apa kau pikir dia benar" orang yang melakukan itu pada Ken??. Kenapa rasanya bulu kuduk ku berdiri saat dia menatap tajam ke arah kita tadi?". ucap Reha yang tampak bisik"

"Reha sebaiknya kau diam. Aku mulai merasa tidak enak. Dan sebaiknya kita juga cepat menghentikan Rosa". jawab Vien padanya

tch, kalian pikir aku tidak mendengarnya?. gumamku saat itu sambil tersenyum

"Hey~ Rosa, bukankah kau ingin melaporkan apa yang ku katakan barusan?. Bagaimana kalau aku juga mengatakan semua tuduhan yang tadi kau katakan?. Jelas itu merupakan tindak pencemaran nama baik bukan?. Kita lihat siapa yang lebih cepat dan lebih beruntung". ujarku

"Elly, kau pikir guru akan semudah itu percaya padamu??. Kalau seperti itu untuk apa gunanya bukti? Hahaha". jawabnya dengan penuh percaya diri

"Aku tidak akan mengatakan nya pada guru" bodoh itu. Tapi kepada Mr. Erie". jawabku tiba"

Aku tidak tau mengapa saat itu aku malah membawa nama nya. Tapi aku yakin dia punya kemampuan soal ini dan bisa diandalkan.

Oh ya dikalangn siswi wanita dia lebih dikenal dengan panggilan Mr. Erie. Karna parasnya yang lumayan tampan dan terlihat seperti darah campuran orang luar negeri itu.

"Apa? Mr. Erie? . Sial kenapa dia bisa membawa nama nya? Apa mereka akrab?". ucap Rosa berbisik pada Reha dan Vien

"Rosa, menurutku lebih baik jangan memperpanjang masalah ini lagi. Lagipula dari awal kita hanya ingin mencari masalah saja dengan nya. Jangan sampai kita yang rugi sendiri". jawab Vien

"Aku setuju dengan yang dikatakan Vien. Lagipula tidak mungkin anak ini yang melakukan itu ada Ken. Justru aku merasakan aura tidak aman dari nya". sahut Reha

"Aku... Aku juga mulai berpikir begitu. Baiklah, cepat kita pergi". ujar Rosa

"Kalian pikir kalian bisa seenaknya pergi setelah mencari masalah denganku?!". ujarku dalam hati

"Selovia..... Apa kau dengar aku?"

*Hosh... Ternyata.... Namamu... Elly... Hi.. Hi..*

"Apa kau benar" bisa berinteraksi di dunia manusia sebebas itu?. Kalau memang benar, tunjukan padaku". ujarku menguji

Tiba...

BRUK..!

eh? Suara apa itu? . Aku melirik ke arah suara itu berasal dan ternyata... Rosa Pingsan???!!!

Sial, apakah makhluk ini yang melakukan nya??

"Hey, apa kau yang melakukan nya??!". ujarku tidak percaya. Tidak mungkin sekebetulan ini kan??

*Hosh.. Hi... Hi...*

Sial, ternyata benar" ulah dia?!. ucapku dalam hati.

Aku pernah membaca sebuah artikel. Disana dikatakan bahwa saat hantu atau iblis sudah mencapai tahap tertentu, dia akan bisa berinteraksi lebih jauh dengan manusia. Seperti menjatuhkan benda, mempengaruhi manusia, dan bahkan mencelakakan. Tapi tahapan itu benar" lumahan tinggi. Aku tidak percaya makhluk ini susah ditahap seberbahaya itu??!

Aku benar" tenggelam dalam lamunan ini. Sampai" lupa kalau saat ini ada orang pingsan di depan ku.

"Arrhhhh Rosa pingsann!!! Benar" ada orang pingsan lagiii!!! ". teriak salah satu siswi

"Hey, k-kau juga melihatnya kan? Dia pingsan setelah berdebat dengan Elly?. Ini percis seperti kejadian Ken waktu itu". ujar siswi lainya

"Rosa!! Rosa!!". ucap Vien sambil mengguncang" tubuh Rosa

"Ini gawat. Bagaimana kalau dia juga tidak bisa bangun seperti Ken??". ujar Reha

Aku hanya duduk diam saja di bangku ku sambil menonton. Hebat juga Selovia ini. gumamku.

Kedepanya dia pasti bisa kugunakan. Heh

Eh? Mereka tampaknya sedang bisik"?.

Telihat Reha dan Vien sedang bisik" sambil melihat ke arahku.

Lalu, tidak lama kemudian Vien mendekatiku.

"Elly. Kamu tau kami salah telah menuduh mu dan mengatakan kata" kasar seperti tadi. Aku minta maaf. Kumohon bisakah kau membangunkan nya kembali?". ujarnya serius. Wajahnya terlihat lugas dan seperti benar" yakin dengan apa yang dia katakan

"Kau pikir aku yang melakukan nya? ". jawabku singkat

"Elly. Kumohon. Bagaimanapun juga di teman sekelasmu kan?". ujarnya lagi

"Hoo~ Sekarang baru kalian membahas tentang pertemanan? Apa kalian begitu tidak tau malu?? . Kemana perginya semua keberanian dan kesombongan kalian sebelumnya?? Hahaa". jawabku merendahkan

Vien hanya terdiam saat itu. Kulihat dia sedang berpikir keras dibalik kepalanya.

"Temui aku sepulang sekolah di dekat jembatan biru". ujarku menutup percakapan.

Akupun langsung beranjak pergi karna kebetulan bel istirahat sudah berbunyi saat itu.

Kulihat Vien terpaku menatapku. Sedangkan Reha sedang memegangi Rosa yang kini sudah mereka baringkan diatas kursi.

Mereka belum membawa Rosa ke UKS, mungkin karna mereka tau itu akan sia". Ini jelas" rencana dari otak Vien. Karna hanya kepintaran dia yang bisa terpikir jalan lain yang lebih tepat seperti sekarang ini.

Lalu lama" saat aku mulai berlajan menjauh, ku dengar Vien berkata. "Baiklah".

"Tck. Baiklah Selovia. Lebih baik kau hentikan sekarang. Bagaimanapun ada manusia yang bisa dengan mudah menangani mu kalau mereka sampai tau hal ini". ujarku

Tak lama kemudian Rosa benar" bangun. Sial, kejadian ini benar" seperti aku adalah pelaku sebenarnya. Tertuduh seperti ini sangat tidak enak. Tapi melihat orang yang tidak kita suka terbaring di lantai rasanya tidak buruk juga.

"Rosa.... Benar" bangun?". ucap Vien. Sejenak dia merenung lalu menatap kearahku yang mulai pergi meninggalkan kelas

"Reha, cepat bawa dia ke UKS". ujarnya lagi

Setelah itu aku pergi ke perpustakaan. Ada beberapa hal yang harus aku cari disana. Ini perihal... Semua hal yang terjadi..

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=