NovelToon NovelToon
Bereinkarnasi Ke Dunia Pokemon Dengan Item Cheat.

Bereinkarnasi Ke Dunia Pokemon Dengan Item Cheat.

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Harem
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Y16

Di tengah malam, Dhan Hyuga seorang pria berusia 26 tahun kini sedang asik memainkan game favoritnya. Game itu adalah Pokemon. Ditengah-tengah keseruannya bermain, Gamenya sendiri mulai mengalami glitch yang membuatnya tak bisa menjalankan karakter di gamenya. Smartphone yang ia pegang mulai terasa panas. Dhan mencoba untuk segera mematikan smartphonenya, namun tiba-tiba terjadilah ledakan cahaya. Cahaya yang sangat terang yang menyinari seisi ruangan. Setelah ledakan cahaya itu lenyap, Dhan Hyuga telah menghilang tanpa meninggalkan jejak apapun.

...

Di hamparan rerumputan, seorang remaja laki-laki berusia 15 tahun, kini tengah duduk dengan linglung di bawah naungan pohon rimbun. Di hadapannya terdapat rotom phone yang melayang memandangnya dengan khawatir. Remaja laki-laki itu tidak lain adalah Dhan Hyuga dengan wujud karakter protagonis laki-laki dari game pokemon XY.

"Yang benar saja, aku benar-benar masuk ke dalam dunia pokemon"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Y16, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sabrina

Saat ini, Dhan sedang berhadapan dengan seorang wanita cantik dihadapannya. Dia cukup tinggi dan langsing, memiliki rambut panjang berponi serta mata berwarna ungu. Mengenakan gaun ketat berwarna merah dan hitam di bagian perutnya serta menggunakan celana legging hitam ketat yang menggoda. Wanita ini adalah Sabrina.

"Siapa ini kalau bukan nona Sabrina. Seorang gym leader dari saffron city dan juga seorang aktris terkenal" kata Dhan pada wanita dingin di depannya.

'satu lagi wanita dewasa yang menggugah selera ku' pikir dhan sembari memandangi sosok wanita di hadapannya dari atas sampai bawah.

Sabrina sendiri hanya terdiam, meski ia tahu bahwa laki-laki di hadapannya sedang memperhatikan setiap inchi dari tubuhnya. Mungkin karena ia sudah terbiasa mendapatkan pandangan seperti itu.

"Sepertinya aku tidak perlu memperkenalkan diriku lagi, Dhan Hyuga" ucap Sabrina dengan wajah datar tanpa ekspresi.

"Kau cukup memanggilku Dhan saja, kau lebih tua dari ku tau" kata Dhan sembari tersenyum. Ia mencoba sedikit bercanda, Namun nampaknya Sabrina tak bergeming mendengar perkataannya. Bahkan ia dapat melihat mata Sabrina sempat menajam mendengar kata tua dari ucapannya.

"..."

'sial, aku sudah melanggar pasal-pasal tentang hal yang tidak boleh di dengar para wanita' serunya dalam hati.

Menyadari adanya kecanggungan akibat ucapnya sendiri, Dhan segera berbicara lagi.

"Eghem, Jadi untuk apa kau memperhatikanku nona Sabrina. Apakah aku berhutang sesuatu padamu?" Kata Dhan dengan lebih sopan.

"Tidak." Jawab Sabrina. " Tapi aku memerlukan bantuanmu"

"Bantuan?"

"Ya" Sabrina mengangguk. Ia kemudian mengalihkan pandangannya ke tempat yang jauh. "Clairvoyance ku tiba-tiba aktif sendiri, dan dari sana aku mendapati akan adanya bahaya yang akan terjadi di Mt Moon sekarang" jelasnya.

"Lalu"

Sabrina kemudian kembali menoleh ke Dhan. "Aku ingin kau membantuku untuk mencegah kejadian itu terjadi" ucapnya dengan wajah serius sembari menempatkan tangannya di dadanya

Dhan sempat kebingungan mendengar permintaannya. Padahal mereka berdua baru saja bertemu, tapi Dhan bertanya-tanya kenapa Sabrina terlihat sangat mempercayainya.

"Maafkan aku sebelumnya nona Sabrina. Tapi Kenapa aku?, kenapa bukan seseorang dari Elite four atau Champion?. Bukankah pilihan itu lebih baik daripada aku yang belum pernah kau kenal"

Sabrina menggelengkan kepalanya. "Aku bisa saja melakukannya. Tapi aku tidak ingin membuat musuh menjadi lebih waspada setelah aku menghubungi champion. Jadi aku mencari alternatif lain, dan itu adalah kau Dhan"

Dhan menggaruk-garuk kepalanya sendiri mendengar ucapan wanita di hadapannya. Ia kemudian menghela nafas dan berkata pada Sabrina.

"Aku tidak tahu dari mana asal kepercayaanmu padaku. Bagaimana jika aku tak sekuat yang kau kira?"

"Aku tahu kekuatanmu lebih dari cukup untuk bisa membantuku. Jika tidak, aku tidak akan datang kesini dan mencarimu"

"Benar juga" Dhan mengangguk setuju

'jika Sabrina sampai turun tangan, berarti kejadian di Mt Moon lebih berbahaya dari yang aku kira. Tapi tidak ada salahnya juga aku membantunya. Aku juga gatal ingin bertarung dengan serius'

"Baiklah. Aku akan ikut membantumu" kata Dhan menyetujuinya. " Tapi aku akan kembali sebentar untuk mengganti pakaianku dan mengambil pokemon ku"

"Tentu" Sabrina mengangguk.

Dhan terbang kembali menuju kamar penginapannya meninggalkan Sabrina seorang diri. Saat itu, mata Sabrina mengikuti Dhan yang terbang meninggalkannya. Meski wajahnya terlihat tanpa ekspresi, namun sebenarnya ia sangat terkejut melihat laki-laki yang sering di bicarakan Diantha bisa menggunakan kemampuan psikis seperti dirinya. Dan kemahirannya dalam mengendalikan psikis juga tak kalah dari dirinya.

'sejak kapan anak itu membangkitkan kemampuannya. Seingatku Diantha tak pernah menyebutkan Dhan memiliki kemampuan psikis. Atau mungkin ia memang sengaja menyembunyikannya?'

Meski begitu, Sabrina tidak memikirkannya lebih jauh. Ia bahkan lebih percaya diri setelah mengetahui fakta ini.

...

Di kamar penginapan, Dhan segera mengganti pakaiannya dengan pakaian serba hitam. Beruntung ia memilikinya di ransel. Ia juga tak lupa mengenakan masker hitam untuk menyembunyikan wajahnya.

'seharusnya aku juga membeli topeng agar lebih keren' pikirnya

Setelah itu, Dhan memanggil rotom lalu memerintahkannya untuk menghubungi Leaf. Setelah terhubung, wajah Leaf terlihat dilayar dan tampaknya dia sedang berada di dalam mall.

"Ada apa Dhan"

"Dimana Athina"

"Athina?. Dia sedang bersama dengan Misty sekarang. Apa perlu ku panggilkan"

Dhan menggelengkan kepalanya. "Tidak perlu. Aku hanya akan mengatakan sesuatu padamu. Malam ini aku akan pergi sebentar ke suatu tempat. Ada seseorang yang meminta bantuanku, jadi aku akan pergi menolongnya"

"Kenapa mendadak sekali."

"Maaf, tapi ini tidak lama kok"

"Lalu Athina bagaimana?"

"Aku akan menitipkannya padamu dan Misty. Aku juga meninggalkan ranselku dan tidak membawa Scizor bersamaku"

"Baiklah, aku akan menjaganya"

"Terimakasih Leaf. Aku pergi dulu"

"Tolong berhati-hatilah ok"

"Tentu"

Tut tut

"dia manis sekali" ucapnya setelah melihat leaf tampak mengkhawatirkannya.

Rotomphone kembali ke dalam sakunya, ia kemudian meraih ranselnya dan mengambil pokeball yang berisi Shadow dan Blaze. Kedua pokemon itu sudah lebih kuat dibandingkan terakhir kali. Dhan rutin melatih mereka dan memberi rare candy kepada keduanya. Dan sekarang waktunya bagi mereka untuk memamerkan kekuatan barunya.

Setelah semuanya beres, ia kembali terbang menuju tempat di mana Sabrina berada.

Sesampainya disana, Dhan segera menyapa Sabrina sembari melambaikan tangannya.

"Halo nona, apakah aku membuatmu menunggu"

"Tidak, kau cukup cepat" jawab Sabrina. Ia kemudian mengeluarkan pokeballnya lalu mengeluarkan Alakazam.

"Kazam"

'jadi ini Alakazam andalannya, Cukup mengesankan. dan dia juga membawa Mega stone di pinggangnya' pikir Dhan

"Bisakah kita pergi sekarang?" Kata Sabrina

Dhan mengangguk setuju. "Tentu"

...

Mt Moon.

Ariana, salah satu eksekutif team Rocket, kini sedang berada di dalam Mt Moon. Dihadapannya terdapat batu besar yang konon katanya adalah sebuah meteor jatuh. Ia tidak sendirian, di belakangnya terdapat 3 pria yang mendampinginya. Mereka adalah Ken, Al dan Harry yang di juluki the trio elite team Rocket.

Ariana di utus oleh pemimpinnya Giovanni untuk memimpin operasi di Mt Moon. Rencana mereka adalah mengambil pecahan bintang yang katanya dapat meningkatkan kekuatan pokemon. Selain itu, mereka sebisa mungkin menangkap semua pokemon yang ada di sana, terkhususnya Clefairy. Semua pokemon itu nantinya bisa mereka jual dengan harga yang tinggi. atau juga bisa di gunakan sebagai tikus percobaan dalam eksperimen mereka.

"Bagaimana situasinya" ucapnya kepada ketiga elite yang mendampinginya.

Mendengar itu, salah satu dari ketiga elite Ken menjawabnya. "Semuanya aman terkendali nyonya"

Harry kemudian melanjutkan ucapannya Ken. "Kita juga sudah mengamankan semua trainer yang akan memasuki Mt Moon. Dan dari informasi mata-mata yang kita sebar di kota-kota terdekat, tidak ada trainer kuat yang akan melalui Mt moon. Jadi untuk sekarang, tidak ada siapapun yang bisa menghentikan rencana kita"

Lalu Al menambahkan "kita juga sudah menyiapkan bom dan siap di pasang di setiap lorong. Kita dapat meledakkannya untuk menghapus jejak kita"

Ariana yang berdiri sembari melipat tangannya mengangguk. "Itu bagus, segera selesaikan semuanya sebelum gerakan kita bisa di ketahui"

Ketiga Elite menjawabnya bersamaan "dipahami nyonya"

Setelah itu, ketiga Elite pergi menjalankan tugasnya masing-masing.

Semuanya tampak berjalan sesuai rencana yang mereka buat. Namun entah kenapa Ariana merasa gelisah. Ia merasa bahwa rencananya mereka akan di gagal lagi kali ini. Entah ini karena pengalaman sebelumnya atau hanya ketakutannya saja yang membuatnya seperti itu.

Belasan tahun yang lalu, team Rocket juga pernah melakukan operasi di Mt moon. Saat itu pemimpin mereka masihlah Madame bos, pendiri team Rocket dan juga ibu dari Giovanni. operasi yang di lakukan sebelumnya di komandoi oleh Koga yang sekarang sudah membelot dari team Rocket dan bergabung dengan elite four.

Meskipun rencana mereka di kala itu terstruktur dengan cukup baik, namun mereka masih di gagalkan oleh seorang Trainer muda bernama Red dan juga teman-temannya yaitu blue dan green. Dan dari sanalah kesialan mereka terus berlanjut hingga akhirnya team Rocket dihancurkan.

Beruntungnya hanya berselang beberapa tahun, Giovanni mengambil alih kepemimpinan ibunya dan secara perlahan membangun Team Rocket kembali. Maka dari itu, Ariana tidak ingin Rencana kali ini di Mt Moon gagal lagi. Atau dia tidak tahu harus bagaimana menghadapi pria yang di sayanginya nanti.

Jujujujuju

Sebuah pesawat helikopter dengan 2 baling-baling tiba di atas puncak Mt moon. Ariana mendongak untuk melihatnya. Kemudian, beberapa grunt melompat turun dari helikopter serta membawa pengait yang di gunakan untuk mengangkat Batu meteor bulan.

Ariana yang melihat itu mau tak mau merasa sangat bersemangat.

'selangkah lagi, hanya selangkah lagi rencananya akan sukses' pikir Ariana

Namun tak berselang lama, water Shuriken meluncur dan memutuskan tali pengait yang menghubungkan batu meteor dengan helikopter. Lalu dilanjutkan dengan move fire blast yang menghantam helikopter hingga membuatnya meledak seketika.

Boom!

Alhasil, Ariana dibuat terpana akibat kejadian tak terduga itu.

Sesaat setelah helikopter hancur, tiba-tiba seorang wanita muncul di atas batu meteor bersama dengan pokemonnya Alakazam. Wanita itu tidak lain adalah Sabrina.

"Lama tidak bertemu, Ariana"

Mendengar salam itu, Ariana mengeram karena kesal. "Sabrina!"

...

[ Galery ]

Sabrina & Alakazam

Ariana

1
Rafa
up bang
Ahmad Vio Azriel Reyvana
,
Ahmad Vio Azriel Reyvana
kira-kira cp brp bisa hunting Legendary pokemon
Ahmad Vio Azriel Reyvana
"sepertinya selera kita sama"/Proud//Facepalm/
Ahmad Vio Azriel Reyvana
panjang bgt
aku jg mw🤤
bagus banget
04_ Andhika Dwi P
lanjut Thor
04_ Andhika Dwi P
semangat Thor
04_ Andhika Dwi P
lanjutkan Thor
04_ Andhika Dwi P
lanjut Thor
GLUTTONY
Lanjut author
GLUTTONY
cerita nya bagus semangat buat authornya jangan berhenti di tengah jalan author
GLUTTONY
SEMANGAT NULIS NY AUTHOR SEMOGA GAK HIATUS NOVEL INI
04_ Andhika Dwi P
lanjut Thor
04_ Andhika Dwi P
Thor lanjut
Y16: tunggu dulu ya. udah kebuat sih ceritanya, tapi aku ulang lagi karena kurang pas.
total 1 replies
04_ Andhika Dwi P
lanjutkan Thor
04_ Andhika Dwi P
lanjut Thor
04_ Andhika Dwi P
semangat Thor
04_ Andhika Dwi P
lanjut Thor
04_ Andhika Dwi P
semangat Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!