NovelToon NovelToon
Aku Menciptakan Akademi Pahlawan

Aku Menciptakan Akademi Pahlawan

Status: tamat
Genre:Action / Fantasi / Sci-Fi / Tamat / Sistem / Epik Petualangan / Akademi Sihir
Popularitas:55k
Nilai: 5
Nama Author: Secret_N

Novel Ini dibuat sebatas Fiksi dan Imajinasi Penulis Semata!

|Percayakah anda bahwa di dunia ini ada keberadaan yang luar biasa? Kami mengundang anda untuk bergabung dengan Akademi Pahlawan

Di dunia ini, banyak hal yang tidak pernah diketahui oleh manusia. Monster monster dari kedalaman alam semesta siap menyerang kapan saja.

Anda adalah harapan umat manusia, masa depan anda terikat dengan masa depan seluruh umat manusia.

Bergabunglah dengan Akademi Pahlawan, dan jadilah pahlawan dengan segenap hati, jiwa dan raga anda.

Kami menantikan anda... |

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Secret_N, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15 Reruntuhan 220 Tahun yang Lalu

Chen Mo tersenyum, ia berkata tanpa membalikkan badannya. "Kapten Zhang, sepertinya kita akan segera beetemu lagi"

Kapten Zhang Liang menatap punggung Chen Mo dengan ekspresi terkejut. Namun, sebelum ia sempat bertanya. Chen Mo sudah naik ke dalam helikopter dan terbang menjauh.

Pada saat yang sama, secara tiba tiba sebuah bintang muncul dalam pandangannya. Bintang yang bercahaya, berkeliling dan bersinar di sekitarnya..

Beberapa waktu lalu, di dalam ruang.

"Sepertinya sudah waktunya mengundang murid baru" Arshaka menatap panel sistem dengan seksama. Setelah memilih beberapa orang untuk di undang.

Arshaka segera mempersiapkan undangan yang akan dikirimkan. Sesuai dengan undangan sebelumnya, setelah menanamkan identitas calon hero pada masing masing bintang. Ia segera mengirim bintang bintang itu pergi.

"Ngomong ngomong berapa banyak yang ku dapatkan dalam penyerangan monster kali ini... "

Kalalau Valley, kembali pada sisi Kevin, Afsheena dan yang lainnya.

"Apa kamu yakin disini tempatnya?" Afsheena mendengus kesal.

"Aku yakin itu ada disini!" Kevin menengok kesana kemari seraya menggaruk rambutnya bingung.

"Itu benar ada disini, aku bisa melihat ada sesuatu yang berbeda di tebing ini" Brandon berkata dengan ringan, matanya menatap tebing tinggi itu dengan penuh pemikiran.

"Kamu yakin?" Bagi seorang sejarawan, disetiap tempat bersejarah selalu ada petunjuk. Namun, tidak ada satupun petunjuk di tempat ini, yang membuatnya merasa aneh.

Brandon tidak memperdulikan ucapan Alfred, ia bergerak dan mendekati dinding tebing. Mengangkat tangannya dan sedikit menyentuhnya setelah memasukkan sedikit energi ke dalam dinding.

Segera gempa besar terjadi, "Sialan gempa?" Kevin mengumpat kesal, memandang sekitarnya denga gugup.

"Sepertinya ini terjadi karena kita membukanya" Brandon menunjuk ke terowongan besar di depannya.

Alfred membuka mulutnya tak percaya, Afsheena tercengang bahkan Kevin mengusap matanya berulang kali tak percaya.

Bukankah sebelumnya disini tidak ada apapun? Bahkan tidak ada sedikitpun keganjilan, ataupun petunjuk. Lalu bagaimana terowongan ini bisa muncul? Seolah olah telah ada disini selama kurun waktu yang sangat lama.

"Apakah kalian berfikir, Kepala Sekolah akan menggunakan cara yang mudah untuk menyembunyikan sesuatu?"

"Aku baru saja memasukkan energi ku, dan seperti mekanis pintunya terpicu dan menyebabkan gempa saat munculnya terowongan."

"Lalu? Kita masuk?" Afsheena bertanya, matanya menatap terowongan itu dengan penuh rasa penasaran.

Kali ini Brandon yang paling peka terhadap lingkungan sekitar berdiri paling depan. Ketika mereka menginjakkan kaki ke dalam goa.

Mereka bisa merasakan tekanan yang menekan tubuh mereka. Mau tidak mau mereka merasa gugup.

Ketika mereka berjalan cukup jauh, pemandangan di dinding perlahan berubah. Dinding dinding yang sebelumnya hanya berupa tanah biasa, kini tanah tanah tersebut nampak sengaja diukir.

Melihat relief menghiasi hampir seluruh dinding, mata Alfred segera menjadi berbinar.

Melangkah mendekat, ia bisa melihat ukiran ukiran tersebut sangat rapi dan detail. Seperti diukir oleh pengukir terbaik.

"Apa yang ada disana?" Afsheena berjalan mendekat, mengamati Relief yang terukir di dinding.

"Ini seperti manusia?" Kevin menunjuk beberapa ukiran.

"Apakah mereka memiliki kekuatan super?" Brandon bertanya dengan aneh.

"Apa maksudmu ini?" Kevin menunjuk bagian ukiran manusia yang memiliki bola cahaya di tangannya. Beberapa memegang pedang, busur panah, beberapa mengendalikan tanah dan beberapa terbang di langit.

"Lalu benda apa yang sangat besar ini?" Afsheena menunjuk inti dari Relief dengan penuh tanda tanya.

"Ini?" Alfred juga berfikir bingung.

"Teman teman, kita sudah mendapat jawabannya" Kevin berteriak. Alfred dan yang lainnya segera mengalihkan perhatiannya, menatap Kevin yang tengah menunjuk sebuah catatan yang terukir di sisi lain dinding.

Berjalan mendekat, Alfred mengamati tulisan yang terukir di dinding dengan penuh keterkejutan.

"Entah kenapa sepertinya aku memahami apa yang tertulis disana?" Alfred bertanya dengan nada bingung.

Meskipun ia jelas merupakan seorang mahasiswa sejarah, dan dia mampu mengerti beberapa kata kuno. Namun, mengerti dan mampu membacanya secara langsung itu berbeda.

"Ini..." Brandon juga memiliki ekspresi terkejut di wajahnya.

"Bulan ke 5 Tahun 1800..." Afsheena membaca satu demi satu kata dengan penuh rasa tidak percaya.

"SIALAN! INI 220 TAHUN YANG LALU!" Teriak Afsheena, matanya membulat tak percaya. Ternyata masih ada reruntuhan yang belum di ketahui oleh manusia di bumi!

"Pahlawan Era... " Kevin terdiam setelah membaca beberapa patah kata lainnya. Dengan kaku ia mengalihkan perhatian pada Afsheena dan yang lainnya, dan bertanya dengan gugup.

"Aku tidak salah baca kan?" Alfred meneguk ludahnya kasar! Tidak pernah terfikirkan dalam pikirannya bahwa reruntuhan yang mereka datangi saat ini adalah reruntuhan mengenai akademi pahlawan 220 tahun yang lalu!

Bukan hanya Alfred, bahkan Kevin, Afsheena dan Brandon tak pernah terbesit sekalipun dalam benak mereka. Bahwa mereka akan datang langsung ke reruntuhan Akademi Pahlawan 220 tahun yang lalu.

"Berarti benda besar yang baru saja kita lihat... " Brandon bertanya gugup. Untuk sejenak semua orang memikirkan hal yang sama pada satu waktu.

"Itu Monster!" Meneguk ludahnya kasar, Afsheena, bahkan Alfred terburu buru mengeluarkan handphone mereka.

Ini bukti! Bukti sejarah panjang dan hebat akademi mereka. Entah kenapa, dalam hati mereka tumbuh kebanggaan yang luar biasa pada hal ini.

Ini lebih membanggakan daripada mereka memenangkan juara nasional. Jantung mereka berdebar kencang, mereka seolah olah menyadari bagian Bumi yang paling misterius.

'Ternyata benar, Akademi telah ada sejak lama. Mereka telah dilupakan oleh dunia!' Alfred bergumam lembut

'Dunia bukan ingin melupakan mereka, tetapi mereka memilih untuk dilupakan oleh dunia' Mata Kevin menatap Relief itu dengan penuh tekad.

'Dibalik kedamaian yang kita nikmati saat ini, ada perjuangan para pahlawan yang mengorbankan seluruh jiwa dan raganya.' Brandon tersenyum dan memberi hormat tertinggi pada Relief di depannya itu.

'Mereka tidak mengeluh karena telah dilupakan, mereka hidup tak dikenal dan mereka mati tanpa nama.' Afsheena tersenyum rumit, namun matanya nampak sangat bangga

"Aku baru benar benar memahami sumpah itu saat ini" Kevin tiba tiba berbicara dengan nada suara yang sangat serius

"Entah kenapa sumpah ini terasa begitu berat" Alfred menatap Relief tersebut dengan suara lemah.

"Benar, beban nama Pahlawan ini sangat berat. Semua orang ingin menjadi pahlawan karena ingin dipuja dan dihormati di manapun mereka berada. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan para pahlawan yang hidup tanpa dikenal dan mati tanpa nama seperti mereka!" Brandon tersenyum pahit.

Menatap teman temannya dengan penuh tekad. Dengan penuh senyum bangga, Alfred berkata.

"Manusia mungkin tidak memgingat mereka, sejarah tidak menulis mereka. Tetapi, dunia tidak pernah melupakan mereka"

"Benar" Afsheena memotret banyak foto, bahkan melakukan video. Ia menatap Alfred dengan penuh persetujuan.

"Kalau begitu, kita harus lanjut pergi ke dalam goa. Aku yakin Kepala Sekolah meminta kita kemari bukan hanya untuk memberitahukan sejarah akademi!" Kevin terkekeh, langkahnya menjadi snagat mantap. Berjalan ke dalam goa dengan penuh antisipasi.

1
Crow.
loh perasaan sebelum²nya udah bintang 100?
Aegis Aetna
ninggalin jejak dulu.
Kezia
yahh, padahal udah nabung chapter 😭
polisi kata
max itu siapa thor?
FEBRIAN
padahal bagus Lo thor/Cry/
°Itsuuki°~°Kun°
sayang kali, bagus lo padahal/Sob/
useless god
yahhh....kalo beneran gk bisa lanjut boleh bikin misalnya fanfic untuk kelanjutan cerita ini gak Thor?
Fendi Kurnia Anggara
padahal bagus ni novel
Zeaf
YANG BINGUNG SANTO ITU APA BIAR KUKASIH TAU YGY,santo itu saint dah gtu ae
Kaisar Absolute: bangke tapi benar juga 🗿
total 1 replies
Zeaf
jdi keinget darah keturunan •••🗿✌️
noval tekopal
bagus banget cuma terlalu banyak cinta cinta nya jadi kek ....
noval tekopal
thor bisa ga cinta cinta nya di kurangin. itu malah bikin cerita nya kurang menarik saya aja sampai skip cepter gara gara muak sama kisah cinta2
Fendi Kurnia Anggara
up
Prince Blood
iya
Razali Azli
cinta cinta cinta! tak perlu fokus sangat cerita tentang cinta thor. terlalu berlebihan. selingan sedikit² sudah lah. jika terlalu berlebihan jadi muak membacanya
arockz: masuk akal
total 1 replies
Winda Rachma
lanjut
Fendi Kurnia Anggara
up thor
arfan
semangat terus bos
Zak a Oh
up thor
Fendi Kurnia Anggara
up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!