Alisha Putri Wijaya adalah gadis cantik, pintar,ramah dan juga taat beribadah salah satu mahasiswa semester akhir yang saat ini sedang sibuk membuat skripsi sambil bekerja part time di sebuah cafe yang cukup terkenal di kota X,dia tinggal di sebuah kos-an yg tak jauh dari kampus tempat dia kuliah.Alisha putri Wijaya dia adalah putri dari pasangan tuan Aditya Wijaya dan nyonya Anggi Wijaya mereka memiliki sifat yang baik,ramah dan juga taat beribadah mereka memiliki 2 org anak di mana alisha memiliki seorang kakak laki-laki yang saat ini bekerja sebagai polisi berpangkat Briptu yaitu Briptu Abimana Wijaya.
Bagas Alexander adalah pria tampan juga kaya raya dia seorang CEO sekali gus pemilik perusahaan Alexander grup,dia termasuk pria dingin dan kejam kepada siapa saja yang berani mengusik ketenangannya.Bagas Alexander merupakan keturunan dari tuan Kusuma Alexander dan nyonya Indri Alexander kedua orang tuanya terkenal dengan sikap baik dan dermawannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kembary, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 16
Sorenya mereka semua pergi ke pusat perbelanjaan Yang ada di kota S untuk membeli sesuatu yang bisa di jadi buah tangan yang akan di bawa ke rumah alisha.
" Mama mau beli apa untuk orang tua alisha?" tanya Bagas yang sejak tadi sibuk melihat barang tapi tak kunjung di beli
" Mama juga bingung Gas mau beli apa untuk bundanya alisha. apa kamu ada sarang nggak? tanya balik Bu Indri karena sejak tadi dia bingung mau bawa apa pada hal sudah ada berapa Toko yang dia masuki tapi tak kunjung membeli barang
" Kenapa mama tidak belikan bundanya alisha tas saja kalau untuk ayah dan Abang alisha belikan jam atau baju aja ma,"saran Bagas karena dia,papa dan juga Andra sudah capek ngikutin mamanya kesana kemari tapi tak membeli barang apapun.
" Ya sudah dech,kita beli itu saja saolnya mama juga nggak tau mau beli apa.sekarang bantu mama cari barang-barang itu bir kita nggak terlalu kemalaman kesananya." final Bu Indri
" Dari tadi kek,mama belinya biar nggak capek jalannya." gerutu Bagas yang sudah sangat lelah tapi gerutuannya masih bisa di dengar oleh Andra
" Sabar namanya ibu-ibu, lagian kan ini juga untuk oleh calon mertua loh bro." ujar Andra
" Gimana gw nggak jengkel coba kita di sini udah 1 jam lebih loh cuma mutar-mutar nggak jelas belum lagi jalan kesananya macet banget karena udah jam pulang kantor." terang Bagas yang masih saja jengkel, sedangkan pak Kusuma jangan di tanya lagi dia hanya pasrah mengikuti kemana pun sang istri berjalan.
Kini mereka sudah sampai di toko tas branded Yang ada di salah satu mall tersebut.
" Selamat datang tuan dan nyonya,ada yang bisa di bantu?" tanya pramuniaga dengan sopan
" Saya mau tas yang simpel dan juga elegan." ujar Bu Indri
" Silahkan di sebelah sana nyonya." tunjuk pramuniaga tersebut sambil mengarahkan Bu Indri ke etalase tas-tas branded sesuai dengan keinginannya.
Saat sampai di di depan etalase mata Bu Indri langsung tertuju ke tas tangan warna pastel yang simpel dan juga elegan.
" Saya mau tas yang warna pastel itu mbak." tunjuk Bu Indri
" Wah nyonya pilihan anda sangat bagus ini hanya ada 10 di dunia." ujar pramuniaga tersebut
" Baiklah saya ambil yang itu saja mbak." pilih Bu Indri
Setelah membayar tas pilihan Bu Indri mereka langsung menuju toko jam tangan yang akan di belikan untuk ayah dan juga Abang alisha. Tiba di toko jam kali ini Bagas Yang akan memili karena khusus laki-laki.
"Selamat datang ada yang bisa di bantu tuan-tuan dan nyonya?" tanya pramuniaga tersebut
" Saya mau cari jam tangan laki-laki yang elegan." ujar Bagas
" Ini tuan jam tangan terbaru yang cocok untuk mas." tunjuk pramuniaga
" Ok saya beli yang ini,apa ada lagi jam tangan yang cocok untuk papa saya?" tanya bagas
" Ada mas,tunggu saya ambilkan barangnya dulu." ujar pramuniaga lagi, tak lama pramuniaga laki-laki itu datang dengan membawa jam tangan yang dia katakan tadi. ini tuan jam tangannya." tunjuk pramuniaga
" Ok saya ambil yang ini juga tolong di bungkus." titah Bagas sambil menyodorkan blackcardnya
" Ini tuan pesanan anda." sambil menyerahkan blackcard dan juga paper bag yang berisi jam tangan.
Setelah membeli semua yang di butuhkan mereka keluar dari mall bertepatan dengan suara azan berkumandang, sehingga mereka memutuskan untuk singgah ke masjid barulah mereka makan malam di restoran.
\#\#\#\#\#\#
Selesai makan malam di salah satu restoran masakan tradisional khas kota S mereka melanjutkan perjalanan ke rumah alisha.sesuai dengan informasi yang mereka dapatkan dari anak buahnya.
Tak butuh waktu lama mereka tiba di depan sebuah toko sembako yang lumayan ramai,pada hal ini sudah malam tapi masih ada warga yang datang untuk berbelanja kebutuhan dapur. Andra pun turung untuk bertanya apa betul itu rumah orang tua alisha atau bukan.
" Assalamualaikum, permisi Bu saya mau tanya apa betul ini rumah pak Aditya Wijaya orang tua alisha?" tanya Andra
" wa'alaikum salam, Iya betul saya bundanya alisha, memangnya ada apa ya mas mencari suami saya?" tanya balik Bu Anggi
" Ada seseorang yang ingin bertemu dengan ibu dan bapak." ujar Andra dengan Sopan
" Siapa mas yang mau bertemu dengan saya?" tanya bunda alisha sambil melihat ke arah mobil yang di tumpangi oleh Bagas dan orang tuanya
" Tunggu Bu biar saya panggilkan dulu." ujar Andra sambil berjalan kearah mobil
" Gimana ndra, betul itu rumah orang tua alisha atau bukan?" tanya Bu Indri tidak sabar karena tadi pas Andra bertanya Bu Anggi tak keluar dari dalam warung karena ada pembeli yang sedang di layani.
" Iya Tante betul itu rumah orang tua alisha." jawab Andra. setelah mendapat jawaban dari Andra mereka turun dari mobil berjalan kearah warung Bu Anggi yang kebetulan ada di depan rumahnya.sedangkan Andra memarkirkan mobilnya di depan rumah pak Aditya tepat di samping warungnya.
" Assalamualaikum." ucap salam Bagas dan orang tuanya
" wa'alaikum salam." jawab salam Bu Anggi sambil berjalan keluar dari warungnya.Saat tiba diluar betapa kagetnya Bu Anggi melihat tamu yang datang.
" Anggi,ini betulan kamu kan?" tanya Bu Indri yang langsung memeluk Bu Anggi dengan begitu erat dan tanpa sadar mereka menangis.
" Indri, Kusuma kalian tau alamat rumah ku dari mana?" tanya Bu Anggi yang masih kaget saat melihat teman baiknya waktu sekolah dulu.
" Aku sudah lama mencari kami Anggi dari setelah saya dan mas Kusuma menikah kami mencari mu kerumah yang lama. tapi kata tetangga kalian,kalian sudah pindah dan beberapa hari yang lalu ada seorang gadis yang menolong mas Kusuma saat pingsan di taman dan aku tanya asal usulnya ternyata dia bercerita kalo dia dari kota ini dan memberi tahukan nama orang tuanya sampai-sampai saya merasa tak asin dengan nama yang di sebutkan jadi saya memintanya memperlihatkan foto keluarganya " ujar Bu Indri yang masih berdiri di depan warung. tanpa menjelaskan kalo sebelumnya dia sudah dapat informasi dari anak buah bagas
" Semenjak orang tua ku dan mas Aditya meninggalkan kami merantau kesini untuk memulai kehidupan yang baru dengan cara berjualan sembako tapi dulu masih agak kecil-kecilan." jelas Bu Indri
" Terus suami kamu kemana?" tanya pak Kusuma
" Mas Adit dan anak sulung ku sedang ke masjid sholat isya, oh iya, sampai lupa mempersilahkan kalian masuk." ujar Bu Anggi sambil mengaj tamunya masuk ke dalam rumah l.tapi sebelum masuk Bu Anggi menutup toko sembakonya di bantu oleh Bagas dan Andra.
" Ayo kita masuk kerumah kita ngobrol di dalam sekalian saya buatkan minum sambil menunggu mas Adit pulang dari masjid."ajak Bu Anggi. " silahkan duduk dulu saya buatkan minum." ujar Bu Anggi mempersilahkan tamunya duduk.
Berbeda dengan Andra dia tidak langsung ikut masuk tapi kembali ke mobil mengambil barang yang tadi di beli oleh orang tua Bagas.
