NovelToon NovelToon
Only 200 Days Mr.Mafia

Only 200 Days Mr.Mafia

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Cinta pada Pandangan Pertama / Keluarga / Romansa / Roman-Angst Mafia / Persaingan Mafia
Popularitas:3M
Nilai: 4.6
Nama Author: Four

Bagiamana jika kehidupan seorang mafia yang terkenal akan ganas, angkuh atau Monster ternyata memiliki kisah yang sungguh menyedihkan?

Bagaimana seorang wanita yang hanyalah penulis buku anak-anak bisa merubah total kehidupan gelap dari seorang mafia yang mendapat julukan Monster? Bagai kegelapan bertemu dengan cahaya terang, begitulah kisah Maxi Ed Tommaso dan Nadine Chysara yang di pertemukan tanpa kesengajaan.

~~~~~~~~~~~
✨MOHON DUKUNGANNYA ✧⁠◝⁠(⁠⁰⁠▿⁠⁰⁠)⁠◜⁠✧

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Four, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

O200DMM – BAB 02

Pertemuan yang sial

Kelopak mata Nadine yang tertutup rapat, mulai bergerak, seakan terganggu oleh cahaya matahari yang masuk dari sela jendela. Ketika wanita itu mulai membuka matanya perlahan, di ikuti oleh pergerakan April dan Dita.

“AYO KITA BERSENANG-SENANG!” sorak ketiga wanita cantik yang rupanya bangun secara bersamaan. Entahlah? Mungkin mereka sengaja bangun bersama agar terlihat kompak.

Karena tujuan utama mereka hanyalah berlibur, jadi ada baiknya mereka segera menyelesaikan liburan tersebut dan kembali ke rutinitas masing-masing di negara tempat kelahirannya.

“Aku tidak sabar melihat keindahan kota Chicago!” girang Dita mengenakan pakaian sedikit terbuka seperti orang Barat sembari memeluk tubuhnya sendiri. Sementara April mengenakan sebuah sweater rajut warna putih dan Nadine mengenakan jaket tebal warna hitam, dengan sebuah dalaman kain rajut hitam hingga ke leher dan celana jins. Rambut tergerai liar menambah kesan cantik untuk seorang Nadine Chysara.

“Aku juga akan menunjukkan foto-foto ku ke ibu panti dan anak-anak, mereka sangat ingin tahu, terutama kakak ku.” Ujar Nadine juga tak sabar mengunjungi tempat-tempat indah di kota asing yang saat ini ia pijak.

Ketika ketiga wanita tadi asik mengobrol sampai berada di lobi utama hotel. Tiba-tiba bahu kanan Nadine bertabrakan cukup keras hingga membuat tubuhnya oleng ke kanan. Berbeda dengan orang yang menabraknya, sosok pria berpawakan tinggi terus saja berjalan mendongakkan kepalanya seakan kehormatan ada di kepala sombong tersebut.

“Pria sombong dan... Aneh.” Terlihat ketidaksukaan Nadine kepada orang-orang seperti pria berwibawa tadi.

...***...

Bruak! pintu terbuka kasar, membuat dua orang pria yang ada di dalam ruangan khusus manager four season hotel sangat terkejut akan kehadiran manusia tidak sopan barusan.

Kedua pria tadi tersenyum lebar setelah tahu siapa tamu yang datang. Dia adalah Maxi, tanpa memperdulikan sekitar, Maxi mulai duduk dengan dua kaki terangkat ke atas meja tanpa sopan, sedangkan Zero (27th) selaku tangan kanannya hanya berdiri di samping bosnya duduk dan dua anak buah Maxi lainnya berada di sisi kanan dan kiri dua pria pemilik hotel saat ini.

“Saya sangat senang, seseorang seperti Anda mengunjungi hotel kami!” ujar salah satu pria berkacamata lebih tua dari Maxi dengan ramah membuka kedua tangannya menyambut sosok pria angkuh yang bahkan tidak memiliki kesopanan kepada orang yang lebih tua darinya.

Tak ingin berbelit-belit, Maxi cukup teliti memandangi seluruh ruangan di dalam sana, bahkan mata tajamnya sudah membuat dua pemilik hotel tadi seolah mengikuti perlombaan dimana Maxi adalah jurinya.

“Katakan. Apa yang kalian inginkan?” suara berat dan serak mulai mengalun. Dengan wajah gugup, sang manager hotel tadi berusaha bersikap tenang. Ternyata benar yang di katakan banyak orang-- Aura Maxi sungguh mencengkam, membuat lawan bicaranya serasa sesak dan gugup.

“Saya ingin bekerja sama dengan Crash'em Anda.” Hening beberapa saat. Ternyata ada juga orang yang berani meminta kerja sama dengan Crash'em miliknya. Maxi terseringai penuh ejekan setelah mendengarnya.

“Berapa yang akan kau keluarkan untukku hm?”

Crash'em merupakan club' terbesar di kota New York, banyak sekali pebisnis lainnya yang ingin bekerja sama dengan club' tersebut, namun itu sangat sulit menembus sang pemilik, seperti melewati ujian Militer. Maxi Ed Tommaso selaku pemilik club' tersebut, selalu menolak orang-orang yang hanya mengeluarkan uang receh untuk bisnisnya.

“Kami akan memberikan 500 juta perbulan, dan semuanya saya jamin bersih.” Sungguh percaya diri manajer hotel tadi. Dia tidak tahu, ada pebisnis lainnya yang pernah Maxi tolak hanya karena berani mengeluarkan 750 Juta perbulan. Banyangkan!

Rasanya Maxi ingin sekali menjitak kuat kepala dua pemilik hotel tadi yang tanpa malu mengatakan semua itu.

“Zero!”

“Iya tuan.”

“Beritahu mereka. Berapa harga yang harus kita terima.” Zero mengerti, segera menatap kedua pemilik hotel tadi dengan tegas.

“Kesepakatan kami sejak awal akan menerima 3 Miliar perminggu. Jika anda mau, Crash'em bersedia bekerja sama dengan kalian.” Jelas Zero. Cukup terkejut mendengar jumlah yang diminta sang Mafia itu. Atau... Banyak yang tidak mampu?

Tak bisa lagi menjawab ataupun bertanya, Maxi terseringai puas lalu berdiri malas ketika harus berdiskusi dengan pembisnis bodoh. Kaki berbalut sepatu mahal mulai berjalan ke arah jendela besar tanpa gorden. Merogoh saku celananya dan mulai menyedot sebuah cerutu bermerek. Tak peduli meski ada tanda <> sungguh, seenak jidat.

“Lupakan soal kerja sama. Katakan padaku, seorang wanita tinggal di lantai 15 dengan balkon menghadap ke arah kanan tepat di arah kamarku!”

Kedua Manager hotel tadi saling pandang, lalu menatap ke arah Maxi dengan wajah tak setuju. “Maaf tuan Maxi. Kami tidak bisa memberitahu karena itu adalah privasi tamu kami.” Oh, apakah sekarang dia pria pemilik hotel tadi marah? Itu salah besar.

Tanpa berkata, Zero sudah tahu keinginan tuannya. pria berkulit putih itu mulai menyuruh kedua anak buah Maxi untuk segera bertindak. Dan benar, dua pistol sudah berada tepat di kulit leher dua pria pemilik Four season hotel.

Tubuh kedua pria tua tadi mulai gemetar dan kedua tangan mereka terangkat menyerah. “Ka-kami akan mengatakan nya... To-tolong jangan bunuh ka-kami.”

“Fast!” balas Maxi hanya menoleh ke samping tanpa memutar tubuhnya.

Tak butuh waktu lama, salah satu Manager hotel tadi mulai mencari di komputer khususnya dan menemukan tamu tersebut hanya dalam kurun waktu 3 menit.

“Mereka wisatawan dari negara Indonesia, tiga wanita tinggal di kamar nomor 3451 di lantai 15.” Ucapnya cepat seperti di kejar hantu.

Maxi tersenyum tipis penuh arti. Dia mulai berbalik dan berjalan mendekati salah satu pria Manager yang masih duduk di hadapan komputer. Melihat dia dalam bahaya, pria tersebut langsung bersujud di kaki Maxi dan memohon pengampunan secepatnya.

Di saat pria itu masih memohon sambil menangis gemetar. Maxi mulai berjongkok membawa sebuah belati kecil di tangannya lalu menggores kulit pipi kiri sang manajer tadi. Terluka? Tentu saja, darah mulai merambat seperti air mata. Setelah melukai pipi pria tua tadi, Maxi mencengkam kera kemejanya hingga tercekik diantara kain kera tersebut.

“Lain kali jangan berbelit dengan ku.” Melepas kasar lalu pergi begitu saja, meninggalkan dua pria yang masih syok berat. Untung saja nyawa mereka masih utuh.

.

.

.

Seharian penuh tiga sekawan dari Indonesia itu menikmati momen indah bersama, karena masih ada tiga hari lagi untuk menghabiskan kebersamaan mereka, Nadine, April dan Dita setuju melanjutkan kesenangan mereka besok ketika menyadari bahwa langit mulai gelap.

“Kau juga lihat dua orang bercumbu tadi, itu sangat menjijikkan.” April bercerita kepada dua sahabatnya. Hal tersebut memang sudah wajar, tapi April benar. Itu sangat menjijikkan.

“Aku akan membeli Ayam Crispy dulu di luar. Kalian masuk saja oke.”

“Ya! Kami akan menunggumu dan kita akan mulai menonton film!” girang Dita tak sabar. Nadine mengacungkan jempolnya lalu berjalan memutar arah menuju kios ayam crispy yang sempat dia lirik.

Kebetulan kios tersebut tidak terlalu ramai, pesanan Nadine jadi lebih cepat. Saat dia mulai berbalik badan tiba-tiba seorang pria botak menabraknya, sehingga sebuah kotak kecil jatuh dari saku pria botak tadi. Nadine meraihnya mencoba memanggil pria yang sepertinya sangat sibuk sekali.

“Permisi! Anda menjatuhkan barang anda!” teriak Nadine mengangkat tangan kirinya yang tengah membawa kotak tadi sembari mencoba mengejar langkah pria itu. Betapa susahnya Nadine menerobos para pejalan kaki di sana, sampai ia berhenti di lorong gelap, dimana pria pemilik kotak tadi masuk ke dalam lorong tersebut.

Sedikit aneh, Nadine masih berada di depan lorong yang gelap dengan penerangan lampu putih tak terlalu banyak. Dia takut ketika harus menghampiri pria tadi di lorong tersebut, bahkan bulu kuduknya mulai berdiri meski pakaian Nadine cukup tertutup.

“Helo!” ia mencoba bersuara, mungkin ada seseorang yang datang atau menjawabnya.

Dengan langkah ragu Nadine masuk hingga ke dalam, namun dia berhenti saat melihat beberapa orang berada di belokan lorong. Sepertinya itu jalan buntu.

Karena diliputi rasa penasaran, Nadine dengan cepat bersembunyi di dinding belokan dan sedikit mengintip. pemandangan yang sungguh di luar pikiran wanita itu. Tangan Nadine mulai bergetar saat pria pemilik kotak tadi sudah di ikat di kursi sambil mendapat pukulan berkali-kali dari tongkat besi. Ya! Tongkat besi.

“Katakan, siapa yang menyuruhmu?” pria tampan berkulit putih dengan jas rapi memegang sebuah tongkat besi, sementara pria berkaos hitam lainnya hanya diam melihat pemandangan mengerikan tadi.

“Tidak mau menjawab?” satu pukulan mendarat keras di kepala botak yang malang tadi hingga darah muncrat kemana-mana. Nadine menutup mulutnya rapat-rapat sambil menahan tangisannya hingga matanya memerah, jantungnya berpacu cepat. Apakah dia baru saja melihat adegan penyiksaan?

“Se-seharusnya ak-aku tidak di sini.” Nafasnya tidak karuan, Nadine benar-benar ketakutan. Ia mencoba mundur dua langkah, membenturkan punggungnya ke sesuatu yang terasa keras yang di selimuti oleh kain? Dengan cepat Nadine berbalik kaget melihat adanya sosok pria tampan bermanik abu-abu, berpakaian rapi serba hitam.

“Apa yang kau lakukan?” suaranya begitu seram di telinga Nadine.

Wanita itu bertambah ngeri melihat tatapan tajam dan dingin dari seorang pria tampan misterius. Dari penampilannya Nadine sangat yakin bahwa pria di depannya adalah salah satu komplotan orang-orang jahat di sana.

Nafasnya berasa tercekat di kerongkongan.

“Ak-aku hanya ingin.. Mengembalikan b-barang.” Nadine mundur selangkah saat pria di depannya mulai mendekatinya dengan kedua alis berkerut. Ada perasaan puas dalam hati sang pria ketika melihat wajah Nadine, seolah dia mendapatkan target dengan mudah.

“Kau tahu. Seharusnya kita tidak bertemu.” Ucap pria itu sungguh membuat Nadine keringat dingin.

“Aku, aku mohon lepaskan aku. Ak-aku berjanji tidak akan memberitahu siapapun, I- I promise. Percayalah!” matanya berkaca-kaca, hidungnya juga memerah— Oh, sungguh. Nadine benar-benar ingin berlari dari sana sesegera mungkin. Hawa dingin di sana tidak bisa menutupi keringan Nadine yang terus bercucuran.

Pria bertubuh tegap dengan wajah tampan dan berkarisma itu yang ternyata adalah seorang Maxi Ed Tommaso, berjalan lebih dekat hingga Nadine mulai terjebak di tembok lorong. pria itu dapat mendengar degup jantung dari wanita malang tadi. Ia sedikit merendahkan kepalanya hingga sejajar di sisi kepala Nadine.

“Go.” Bisik Maxi. Perasaan takutnya mendorong Nadine untuk segera lari setelah mendorong jauh tubuh besar tadi darinya. Tidak peduli lagi dengan ayam crispy yang Nadine jatuhkan bersamaan dengan kotak tadi, karena yang terpenting adalah lari dari bahaya.

Maxi sendiri, terseringai licik melihat kepergian wanita penakut tadi.

1
mars
ok lah
Kia DOGE
semoga Nadine dan Maxi selalu bersama
Four.: semoga aja 😁
total 1 replies
Susi Susiyati
luar biasa trimksih udh bikin certa yg seru,,,,
trs smngat smga yg kedua crtsnya lbih menarik dan santai
Four.: semoga aja sesuai kriteria 😌
total 1 replies
Susi Susiyati
buknnya kmbar ya anknya apa q salh😁kok satu
Four.: enggak dong, cari tahu sendiri 😁
total 1 replies
mars
I know,S.E.T E dan T pasti Ed Tomasso S nya g tau tpi saudara kembar nya Maxi berarti
Four.: hmm... bisa jadi ^^
total 1 replies
Susi Susiyati
huhhhhh,,,,,
Susi Susiyati
walopn udh di ujung tp masih dag dig dug aja alex sam risol 😁msih hidup q takutnya nadine dlm bhaya
Four.: tetap tenang biar GK terlalu tegang 😁
total 1 replies
mars
katanta mafia tapi bodoh2 bgt,kaya alex juga🤦🏻‍♀️setau aq mafia tuh knp berkuasa dan berpengaruh,krn mereka kejam dan jenius makanya bisa kaya dan menguasai bahkan pemeri tahan disuatu negara
mars: bagus cuma jadi kurang greget gimana gitu,sampe sini agak bosen tpi penasaran juga
mars: menurut ku sih ka,jadi kurang greget gimna gitu,sampe sini agak bsen bacanya tapi penasaran
total 3 replies
mars
adik mafia ko pengecut bgt dan g ada bekal bela diri sama sekali,ya jadi makanan empuk lawan lah
Nunge
kenapa dipanggil penulis
Four.: ya karena Nadine penulis buku anak-anak 😁
total 1 replies
Daisy Wulansari
Luar biasa
Four.: terima kasih ^^
total 1 replies
Susi Susiyati
gila kak km berhasil bikin q jntungn kesel jg iya.q suka novel apalg mafia mngknys q ters fokus bc certa kk, pdhl ada krya lain sblm certa mafia kk ini q bc q lg nunggu up nya eh q kedmpar di novel kk ini mlh bikin cndu.
Four.: terima kasih.... aku selalu berpikir ceritaku GK sebegitu bagus padahal 😅 semoga betah and suka sama ceritaku yg lain juga maybe ^^
total 1 replies
tita arsyad
Luar biasa
Four.: thank youuuuuuuu 😘
total 1 replies
Susi Susiyati
keras kepla jg nadine
Susi Susiyati
kasian maxi😭😭😭😭hidupnya di permainkan ayah dan adiknya
Kia DOGE
semoga Nadine dan Maxi menjadi pasangan suami istri yang abadi
Four.: semoga aja^^
total 1 replies
Ct Echah
Daq dig dug
Ct Echah
menarik👍
Four.: welcome and happy reading (⁠ノ⁠◕⁠ヮ⁠◕⁠)⁠ノ⁠*⁠.⁠✧
total 1 replies
Nunge
ini seperti masimo dan laura
Four.: iya, ambil scannya sedikit 😁
total 1 replies
onidias
dari awal hingga selesai GK ngerti jalancerita ini..autor anda kbanyakan drama cerita anda saya kasih jempol terbalik..alias jelek . GK beraturan jalan cerita y.nyesel dah baca sampai Ahir untung GK kasih like..
Four.: yap... setidaknya you udah mampir thanks untuk kritikannya ^^
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!