Mertua Egois Dan Suami Hebatku.

Selama perjalanan dua orang yang satu mobil sama sekali tidak ada yang membuka suara mau itu si pria dingin atau si wanita cantik.

Beberapa menit kemudian mobil mewah yang di kemudi Kevin sudah sampai di depan Butik ternama yang di kenal dengan Desain nya yang bagus nan elegan.

Tampa berbasa-basi lagi Kevin segera menepikan mobil yang di kendarainya di parkiran yang ada di depan butik tersebut. Dan bergegas keluar dari dalam mobil Sport miliknya yang berwarnah hitam.

"Kita sudah sampai! Ucap Kevin setelah berdiri di depan pintu mobilnya, gadis desa yang saat ini tengah berusaha membuka knock pintu mobil pun sedikit sulit dan membuatnya bersusah paya untuk membuka pintu mobil yang tidak dapat di bukanya.

Kevin yang melihat Keira kesusahan dalam membuka pintu mobil segera bergegas memutari mobil dan berjalan ke arah di mana pintu yang akan menyambut sang calon keluar dari dalam mobil.

"Silahkan! Ucap Kevin dengan nada dinginya.

Dengan cepat Keira keluar dari dalam mobil, karena dirinya tidak ingin membuat sosok dingin itu marah atau semakin membencinya atas pernikahan paksa ini.

Pelayan yang bekerja di butik itu segera menghampiri sosok tuan muda Kevin Sanjaya dengan senyuman manisnya, karena selama ini Kevin lah yang sering menjemput pesanan atau gaun untuk sang mama tercinta, jadi seluruh pegawai atau pemilik Butik pun sudah sangat mengenal sosok Kevin Sanjaya.

"Selamat sore tuan muda! Sapa seorang pelayan.

"Hm. "Berikan sepasang pakaian pengantin yang tidak terlalu mencolok! Pinta Kevin dengan nada datar dan cuek nya.

Keira yang mendengar suara dingin nan beratnya seorang Kevin membuat dirinya semakin gugup dan takut akan sosok pria yang akan menikahinya dua hari lagi.

"Baik tuan. "Apa nona muda yang ingin menikah? Tanya pelayan pada gadis yang saat ini berada di samping Kevin dengan tangan yang saling meremat akibat kegugupannya dan merasa risih dengan apa yang saat ini terjadi, kecanggungan, kegugupan dan terkadang sosok Kevin tidak menentu. Terkadang Kevin mau terlebih dahulu menegurnya atau menyapa nya, namun saat ini tidak sama sekali dia hanya fokus pada ponsel miliknya dengan duduk manis di sova yang di desain begitu halus dan lembut bagi siapa saja yang bersandar atau duduk di atasnya.

"I-iya mbak. Jawab gugup Keira pada sang pelayan butik.

"Kalau boleh tau siapa calon suaminya ka? Tanya pelayan dengan nada ramah nya.

Kevin yang mendengar penuturan sang pelayan butik sedikit merasa risih.

"Saya. Jawab Kevin dengan menatap tajam ke arah pelayan butik.

"Maaf tuan! Kalau begitu mari nona saya akan memberikan gaun pengantin yang cocok untuk anda!. Ajak pelayan pada Keira, dengan sigap Keira mengikuti langkah sang pelayan menuju di mana para patung manequin yang tertata rapi dan sudah di pasangkan sebuah gaun mewah nan elegan di setiap ruangan.

 "Apa aku bermimpi! bisa berada di tempat para gaun mewah ini!" batin Keira. Dengan menatap takjub ke seluruh ruangan yang semua penuh dengan gaun pengantin yang harganya tidak murah sama sekali.

"Silahkan di pilih nona! Pinta sang pelayan yang melihat Keira hanya menatap takjub ke arah gaun pengantin.

"Aku tidak tau harus memilih yang mana mbak. Ucap polos Keira.

"Baiklah, kalau begitu bagaimana dengan gaun yang ada di patung itu! Tunjuk sang pelayan dan dengan cepat segera membuka gaun dari patung manequin tersebut.

"Mari nona, saya akan membantu anda menggunakan nya! ajak pelayan dan masuk ke dalam ruangan khusus untuk berganti pakaian.

Beberapa menit kemudia Keira sudah memakai gaun mewah, indah, dan sangat pas di tubuhnya. Dengan bagian dada yang tidak terlalu terbuka.

"Tuan, 'Bagaimana menurut anda? Tanya pelayan yang sudah mengantar Keira ke hadapan calon suaminya.

Kevin yang sedari tadi hanya sibuk dengan ponsel miliknya, kini mendongak kan kepalanya dan menatap takjub dengan gaun pengantin yang di kenakan sang calon istri.

"Hm. "Saya pilih itu saja! Tapi jika kamu tidak menyukainya, atau tidak merasanyaman kamu bisa mencoba yang lain!" tegas Kevin dengan menatap lekat gadis yang sedang berdiri di hadapan nya dengan sangat gugup.

"Saya menyukai yang ini tuan. Ucap gugup Keira yang sama sekali tidak berani menatap calon suaminya yang saat ini menatap nya kagum, atas kecantikan yang di miliki nya.

Beberapa menit kemudian Kevin dan Keira sudah selesai dengan baju pengantin yang akan di kenakan mereka dua hari lagi.

"Apa kau sudah lapar? Tanya Kevin yang masih fokus dengan stir mobil yang di kemudinya.

"Saya tidak lapar tuan. Ucap Keira yang hanya menatap ke kaca jendela mobil.

Kevin yang mendengar penuturan dari sang gadis hanya diam dan melajukan kendaraan nya menuju sebuah Mall besar yang ada di kota itu.

Sesampainya di parkiran Mall yang sangat besar dan luas, membuat seorang gadis menatap kagum akan indahnya dan besar nya bangunan tersebut.

"Ayo! Ajak Kevin yang sudah menepikan kendaraan nya di parkiran Mall dan segera keluar dari dalam mobil yang di ikuti Keira.

"Tempat apa ini tu- eh mas? tanya Keira dengan perasaan gugup.

Bukan nya menjawab Kevin malah mengabaikan pertanyaan polos sang gadis dan terus berjalan memasuki pintu Mall.

"Dasar es kutub! Kesal Keira dan segera menyusul Kevin dengan sedikit berlari.

"Akh..., au sakit! Ucap Keira yang saat mengejar Kevin kakinya malah tersandung dan akhirnya dirinya terjatuh di lantai parkiran.

Kevin yang mendengar suara teriakan gadis yang berangkat bersamanya berteriak, dengan cepat Kevin melihat sang gadis yang saat ini sedang terduduk di lantai parkiran dengan memegangi kakinya yang saat ini sudah merah dan mulai membengkak.

Dengan cepat Kevin berlari menuju sang gadis dan melihat betapa merahnya kaki Keira yang terkilir akibat heals yang cukup tinggi.

"Maaf! Dengan cepat Kevin segera mengangkat tubuh Keira dari lantai dan segera membawanya ke dalam mobil sport yang di kendarainya tadi.

Keira yang merasa malu pun hanya bisa menutupi wajahnya di dada bidang calon suaminya dan menahan debaran jantung yang seakan-akan ingin lompat dari tempatnya.

Dengan berhati-hati Kevin meletakkan sang gadis di pinggir mobil dan segera membuka pintunya, dengan perlahan Kevin meletakkan tubuh sang gadis di dalam mobil.

Dengan sigap Kevin membuka heals yang di pakai Keira dan berhasil membuat sang gadis bersemu merah akibat ulah sang pria dingin yang ada di hadapan nya saat ini.

Akh. Rintih Keira saat Kevin menyentuh pergelangan kakinya yang sudah memerah.

"Tahan sedikit, ini akan sakit! Ucap Kevin dan langsung mengusut atau memijit pergelangan kaki sang gadis.

Akh. "Pelan-pelan tuan! Pinta Keira yang saat ini merasakan sakit di pergelangan kakinya apa lagi saat Kevin memperbaiki urat nya.

Bukan nya menjawab Kevin malah fokus pada apa yang di lakukan nya, dan tetap berusaha memperbaiki pergelangan kaki sang gadis agar tidak terlalu parah.