NovelToon NovelToon
ARTI DARI KESERIUSAN

ARTI DARI KESERIUSAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Cintapertama / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: kak ryamel

menceritakan perjalanan Rudi dan Amel yang berfokus pada permasalahan Rudi dengan keluarga nya dan pekerjaan nya, di eps 30 cerita berfokus ke hubungan romantis Amel dan Rudi yang menjadi kehidupan setelah menikah.....

happy reading🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kak ryamel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

arti dari keseriusan 27

 Aji tak dapat menggerak kan tubuh nya, dia seperti sudah pasrah menerima pukulan.

 Rudi yang sudah tersulut emosi karena tingkah aji mendaratkan pukulan keras tepat di tengah muka aji hingga darah yang keluar dari hidung aji menempel di kepalan tangan Rudi.

 Rudi memukulnya terus menerus hingga wajah nya tak lagi berbentuk. Kesadaran nya mulai menghilang, Rudi menggila saat itu dia terus memukul aji dengan kedua tangan nya.

 "SUDAH!!! RUD!!!" bang Iwan berlari ke arah nya saat dia mendengar kabar dari Lina tentang kejadian di rumah nya.

 Rudi tak mendengar itu dan terus memukul Aji hingga kesadaran nya benar-benar hilang.

 Aji yang melihat itu menahan pukulan Rudi dan menarik tubuh nya dari atas tubuh Aji.

 Bruk! Bang Iwan memukul Rudi untuk menyadari perbuatan nya.

 "KAMU MAU MEMBUNUH NYA!!!!" ucap bang Iwan panik melihat Aji yang terkapar tak sadarkan diri dengan wajah yang berlumur darah.

 "DIA PANTAS MENDAPATKAN ITU!" ucap Rudi yang tanpa balas kasihan menatap aji yang sudah tak sadarkan diri.

****************

 "kamu sudah sadar, bajingan?" ucap Rudi yang melihat Aji datar.

 Aji bangun, dia melihat ke sekitarnya semua terlihat asing baginya, badan nya juga terasa sakit semua.

 "Aww" Aji terkejut saat dia menyentuh wajah nya karena terasa sakit.

 "Pergi kamu sekarang" ucap Rudi berdiri menarik kerah baju aji keluar.

 "LEPAS!! Aku bisa keluar sendiri!" ucap aji berusaha melepaskan genggaman Rudi di kerah baju nya.

 Rudi tidak memperdulikan nya dan terus menarik kerah leher baju aji.

 Dia melemparkan aji keluar dari rumah nya "jangan pernah kamu muncul di hadapan ku lagi" ucap Rudi menunjuk aji.

 Aji terlempar keluar, saat dia terjatuh baru dia teringat dia di pukuli oleh Rudi semalam, dia melihat wajah nya di kaca layar hp nya, dia terkejut saat melihat wajah nya yang penuh dengan lebam-lebam.

 "Aku akan membalas semua ini" ucap aji kemudian pergi.

 "dasar enggak tau malu, udah di obatin, di jagain semalaman" Rudi menggerutu masuk ke dalam rumah nya.

 Dia duduk di meja makan melihat bang Iwan dan Lina yang menatap nya penuh dengan kekhawatiran.

 "kenapa?" tanya Rudi pada mereka berdua yang menatap nya dengan wajah penuh ke khawatiran.

 "kamu enggak apa-apa, rud?" tanya bang Iwan pada Rudi.

 Rudi mengambil roti tawar dan mengoleskan selai di atas nya. Dia tersenyum pada bang Iwan kemudian mengigit roti tawar nya.

 Siang harinya rudi menemui pak Amir, setelah mengalami kejadian semalam, Rudi tidak lagi ragu untuk bergabung dengan keluarga flower hotel. Akan sangat membantu jika dia bergabung dengan flower hotel untuk melindungi Lina, begitulah yang dia pikirkan.

 Tok tok! Rudi mengetuk pintu ruangan pak Amir, dia masuk dan duduk di depan meja pak Amir.

 "om jika aku bergabung dengan flower hotel apa aku mendapat bantuan perlindungan?" tanya Rudi menaruh kedua tangan nya di atas meja.

 "maksud mu? Pengawal?" tanya Pak Amir kembali.

 "iya om, aku khawatir dengan adik ku" jawab Rudi menundukkan pandangan nya.

 "tentu saja" ucap pak Amir.

 "semua keluarga flower hotel pasti memiliki pengawal"

 "Aku akan berusaha sebaik mungkin untuk menjadi bagian dari flower hotel om" ucap Rudi dengan wajah datar menunjukkan keseriusan nya.

 Pak Amir tersenyum lebar, dia bangkit dari kursinya dan berjalan ke arah Rudi.

 "selama datang, Rudi" ucap pak Amir menjulurkan tangan.

 Rudi tersenyum dan berdiri kemudian menjabat tangan pak Amir.

 Rudi saat itu dengan tekad yang bulat untuk mengambil langkah yang besar, ini tidak lah mudah, dia bisa saja terpeleset kapan saja, langkah nya bisa saja menginjak paku.

 Rudi pulang dengan pikiran yang sedikit kacau mengingat kejadian semalam, dia takut Aji akan kembali datang. Dia sedikit memaksa ojek yang dia tumpangi sedikit lebih laju agar cepat sampai.

 Sesampai nya di rumah Rudi merasa tenang saat dia melihat tidak ada apa-apa di rumah nya. Motor nya sudah berada di teras rumah nya yang berarti Lina sudah pulang dari sekolah karena Alina yang menggunakan motor nya.

 "Lina!" Rudi membuka pintu dan masuk kedalam rumah nya

 "iya kak" jawab Lina dari dapur.

 Hati Rudi menjadi tenang kekhawatiran nya hilang, dia menyandarkan tubuh nya di sandaran kursi menghilangkan rasa lelah nya. Dia melamun mengingat banyak hal.

 Di tengah lamunan nya dia mengingat sesuatu yang membuat nya seketika tersadar dari lamunan nya.

 Dia berlari kecil masuk ke kamar nya.

 "Ya ampun!!! Bisa-bisa nya aku lupa" gumam nya melihat buku yang dia pinjam dari cafe

 dia mengenakan jaket nya "Lina! Aku keluar dulu ya, nanti adik nya bang Iwan datang ke sini" ucap Rudi dengan langkah cepat keluar rumah sambil mengetik pesan ke bang Iwan untuk meminta tolong menjaga adik nya.

 Hari hampir malam, jalan mulai macet di penuhi dengan kendaraan pribadi yang berebut untuk melintasi lampu merah di perempatan jalan.

 Suara klakson motor dan mobil yang bersahut-sahutan membuat suara melody yang menyiksa telinga.

 Dua kali lampu hijau baru Rudi dapat melewati Keramaian yang menyiksa itu. Dia menepikan motor nya di cafe yang tidak begitu ramai.

 kring kring! Bunyi pintu yang terkena lonceng saat Rudi mendorong pintu cafe itu.

 Bau kopi dan buku bersatu, membuat suasana hati Rudi menjadi lebih tenang. Dia duduk di meja yang dekat di tepi jendela, memperhatikan lampu-lampu jalan yang mulai menyala satu persatu. Dia membuka buku di tempat terakhir dia membaca buku itu, saing lama nya dia tidak melanjutkan buku itu dia sampai lupa dengan cerita yang telah dia baca, namun perlahan dia mengingat kembali alur ceritanya saat dia mulai membaca buku itu.

 "mau pesan kopi susu apa kopi hitam?" pelayan datang membawa nampan hitam yang terbuat dari kayu.

 "kopi susu" jawab Rudi tanpa melihat pelayan itu karena fokus pada buku yang dia baca.

 Tidak lama kemudian pelayan itu datang kembali.

 "kopi susu datang" ucap pelayan itu ramah.

 Pandangan Rudi sama sekali tidak teralihkan, dia fokus pada buku yang dia baca, mencerna setiap kalimat yang dia baca.

 Setelah hampir satu jam Rudi menutup buku nya, dia melamun menatap keluar jendela, melihat beberapa orang yang berjalan bergandengan tangan sambil bercanda melewati cafe itu.

 "se harus nya ini bisa menjadi tempat kencan yang romantis" ucap Rudi pelan.

 "aku juga berfikir begitu!"

 Rudi terkejut saat ada orang yang menyahut ucapan nya. Dia mengalihkan kan pandangan nya melihat siapa yang mendengar ucapan nya.

 "hallo lama tidak bertemu" ucap pelayan itu pada Rudi.

"Siska!" ucap Rudi terkejut melihat siska berdiri belakang nya begitu dekat pada nya.

"cepat banget kamu baca buku nya, rud!" ucap Siska dengan senyum sinis pada Rudi.

"aku benar-benar minta maaf, Siska!" ucap Rudi menundukkan kepalanya meminta maaf "banyak hal yang terjadi di saat aku pulang waktu itu"

"aku enggak menerima alasan apapun, rud!" ucap Siska melebarkan senyuman nya membuat matanya seperti tersenyum, namun dengan senyuman yang menakutkan.

"aku traktir makan buat permintaan maaf deh!" ucap Rudi memberikan buku yang selesai dia baca.

1
ℨ𝔞𝔦𝔫𝔦 𝔞𝔫𝔴𝔞𝔯
bisa aja thor
ryamel: hihi.....

makasih kak udah baca🤗🫡
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!