NovelToon NovelToon
Glen Mahardika

Glen Mahardika

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / ketos / Playboy / Teen Angst / Teen School/College / Persahabatan
Popularitas:9.4k
Nilai: 5
Nama Author: nadia

Update Chapter sehari satu.


Glen Mahardika Murid SMA Alexsander High School yang tiba-tiba terobsesi pada seorang murid baru yang menurutnya berbeda dengan wanita lainnya.

Dia bernama Aletta Prisillia, wanita yang ternyata menyimpan segudang rahasia tentang kehidupannya. Aletta tidak sebaik yang orang lihat, dia bukan wanita lemah yang seperti di bayangan Glen selama ini. Tetapi saat Glen tau semuanya, ia malah semakin tidak mau melepaskan Aletta, Obsesisa pada Aletta semakin besar dan tidak tertolong.

__________

"My Beby," Glen merangkul pundak Aletta di hadapan semua murid di sekolah.

"My Bebby, My Beby minyak telon kali ah," Aletta melepas rangkulan Glen lalu pergi begitu saja.

"Ah......Dia semakin menggemaskan," Glen tersenyum miring seraya melangkahkan kakinya untuk mengejar Aletta.

__________

Di balik semua itu, ada kesedihan yang selalu Aletta tutupi dari orang-orang, kesedihan yang amat mendalam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nadia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 7

Aletta di paksa tiduran di UKS oleh Glen, saat mereka berdua debat tiba-tiba Queen datang hingga membuat ruangan itu kembali hening.

"Glen, gue kurang apa sih dimata lu? sampai lu bahkan gak mau liat gue sedikit pun atas perjuangan yang gue berikan sama lu," Queen sudah tidak dapat menahan keresahan dalam hatinya.

Aksa temannya Queen datang ke sana karena melihat Queen berlari ke ruangan UKS setelah melihat Glen yang membawa Aletta ke sana.

Glen tersenyum kecil sambil berdiri di hadapan Queen.

"Apa perkataan gue waktu itu kurang jelas? Lu kurang segalanya di mata gue," Bentak Glen.

Aletta memandangi Queen dan melihat jika Queen memang mencintai Glen dengan tulus, ia menyadari itu dari tatapan yang di berikan Queen ketika menatap Glen.

Queen menarik baju seragam Glen karena ia tidak mau Glen meneruskan bicaranya, itu akan membuat Queen semakin sakit hati.

Glen malah menghempas tangan Aletta begitu saja, ia tidak mau di ganggu sekarang.

"Cuman karena orang baru kayak dia lu ngelupain semuanya? Lu emang gak jelas Glen, gue benci sama lu," Queen menangis.

Aksa mengelus pundak Queen dan berusaha mengajak Queen pergi, karena akan semakin menyakitkan jika ini Queen teruskan.

"Lepasin! Gue belum selesai," Bentak Queen pada Aksa.

"Queen, sampai kapan pun dan sekuat apapun lu berusaha buat bikin gue suka sama lu, itu gak akan pernah berhasil sedikit pun. Lu mau berusaha sampai jungkir balik pun tetep percuma," Tegas Glen.

"Tapi Glen."

"Gak ada tapi-tapian, gue ingetin lu sekali lagi. Buang semua keinginan lu buat dapetin gue, karena itu percuma aja."

"Gue gak suka perempuan murahan kayak lu," Lanjut Glen yang berhasil membuat hati Queen semakin hancur.

Queen pergi dari sana karena sudah merasa sangat sakit hati, kemudian setelah itu Aksa menatap Glen dengan tajam.

"Jaga yah omongan lu, Queen bukan cewek murahan," Bentak Aksa.

"Lo yakin ngomong gitu? Temen yang lu belain mati-matian itu pernah buka baju di depan gue berharap gue tidurin dia. Itu bukalah hal yang murahan?" Balas Glen tersenyum tipis.

"Sialan lu Glen, gue harap cewek yang lu bela mati-matian itu di rusak sama orang," Bentak Aksa.

Tiba-tiba satu pukulan mendarat di wajah Aksa, Aksa yang terhempas ke lantai karena pukulan Glen mengelap darah yang mengalir di hidungnya.

Glen mendekati Aksa dan menarik kerah baju Aksa lalu memukulnya kembali, Aksa sampai tidak berkutik sedikit pun.

"Sekali lagi lu bilang kayak gitu gue bunuh lu," Glen terlihat amat sangat marah pada Aksa.

Saat Glen hendak kembali memukul Aksa untuk yang ke sekian kalinya, Aletta menahan pukulan Glen, "Udah cukup!" Bentak Aletta menatap Glen tajam.

Selama ini tidak ada yang dapat menghentikan Glen ketika sudah marah bahkan sahabatnya sendiri, itulah mengapa para sahabatnya sangat tidak mau jika Glen sampai aramahnya meledak.

Tapi saat melihat Aletta, Glen merasa sudah tenang. Akhirnya ia melepaskan tarikannya pada kerah baju Aksa, Aksa pun segera pergi jika tidak langsung pergi bisa saja Glen kembali memukulinya.

Karena dari yang Aksa ketahui, Glen tidak akan melepaskan orang yang membuatnya marah sebelum Glen merasa puas.

"Cukup! Gue tambah pusing liat orang berantem," Aletta kembali menidurkan tubuhnya di atas kasur.

Glen juga kembali duduk.

"Perkataan lu sama mereka juga agak keterlaluan," Lanjut Aletta.

"Sengaja biar Queen benci sama gue, sampai kapan pun gue gak mungkin terima cinta dia apapun yang dia perbuat. Jadi lebih baik dia tau dari sekarang biar nanti sakitnya gak terlalu dalam," Balas Glen.

"Tapi lu gak seharusnya bilang ke Aksa kalau Queen lakuin itu, itu keterlaluan Glen."

"Dia yang mulai ngatain lu, jadi dia harus tau yang murahan tuh siapa sebenernya."

"Tapi, makasih udah mau belain gue," Sebebarnya di lubuk hati Aletta yang paling dalam ia senang sekali, senang karena setelah sekian lama ada orang yang mau membela dirinya.

Selama ini ia selalu membela dirinya sendiri bahkan membiarkan orang lain berkata apapun tentangnya yang terkadang perkataan itu amat sangat menyakitkan.

"Tapi lain kali gak usah keterlaluan pukulin orang, kalau sampai mati kan gak lucu," Lanjut Aletta mencairkan suasana yang di anggapnya mulai terasa canggung.

"Selama mereka salah dimata gue, gue gak peduli kalau pun orang itu mati," Ini bukan bercandaan yah, tetapi Glen sangat serius dengan ucapannya.

Ia sempat kehilangan orang yang ia sayangi dulu, jadi kali ini ia tidak akan pernah membiarkan kejadian tersebut terlulang kembali.

Aletta memandangi Glen, "Gue berharap perkataan barusan cuman bercanda yah Glen."

"Terserah."

"Mau makan gak?" Tanya Glen memandangi Aletta.

"Boleh deh kalau lu maksa," Aletta tersenyum kecil.

"Gue cuman nanya gak ada unsur pemaksaan. Mau makan apa? Oh iya karena lu sakit makan bubur aja."

"Enak aja, gue gak mau makan bubur. Gue cuman sakit karena pusing bukan sakit parah jadi gak mau makan bubur, nasi goreng kek."

"Gak ada, lu harus makan bubur biar cepet sembuh," Glen meninggalkan Aletta begitu saja.

"Glen sialan, gue gak mau makan bubur tau," Teriak Aletta, sayangnya Glen tidak mendengarkan perkataan Aletta, ia pergi ke kantin dan memesan semangkuk bubur dan teh hangat.

"Tumben beli bubur," tanya penjaga kantin saat melihat Glen tidak biasanya pesan bubur.

"Buat Aletta, tadi tuh orang sakit."

"Oh murid baru yang akhir-akhir ini deket sama kamu, dia keliatannya cewek baik dan juga cantik banget. Emang pantes kamu suka dia," Sambil menyiapkan bubur pesanan penjaga warung itu terus mengajak Glen ngobrol.

Setelah buburnya siap ia membawanya ke ruangan UKS, seorang Glen mau membawa nampan makanan untuk seseorang adalah hal yang amat langka.

Untungnya keadaan di luar kelas sepi karena sedang belajar, jadi para murid tidak ada yang heboh atau bahkan mengabadikan momen langka tersebut.

"Nih makan, tangan lu masih bisa gerak kan? Atau mau gue suapin aja?" Tanya Glen yang sampai di ruangan itu, ia menyodorkan nampan makanan yang ia bawa ke hadapan Aletta.

Aletta terlihat kesal karena Glen ternyata benar-benar membawakan dirinya bubur, dengan perasaan berat ia menerima makanan pemberian Glen.

"Makannya yang bener, sini gue suapin," Glen merebut sendok dari tangan Aletta setelah melihat Aletta makan tidak benar.

Glen mengaduk bubur itu lalu meniup bubur yang ia ambil di atas sendok sebelum ia berikan pada Aletta, "Buka mulut!" Tegas Glen.

Aletta memasang wajah cemberut sembari tidak kunjung membuka mulut, ia malas makan bubur.

Glen menghela nafas, "Makan buburnya atau gue tumpahin ni bubur ke atas muka lu," Ancam Glen sembari melayangkan tatapan tajam pada Aletta bak elang yang sedang melihat mangsanya.

"Iya-iya," Aletta membuka mulutnya lebar-lebar.

"Nah gitu kek dari tadi."

Glen terus menyuapi Aletta sampai buburnya habis, ada seorang guru yang tengah berada di ruangan monitor tidak sengaja melihat kejadian langka tersebut lewat monitor CCTV.

Guru itu tersenyum, "Bisa jadi ini adalah awal yang baik untuk Glen dapat berubah."

1
Yuyun Rohimah
up lg Thor
Yuyun Rohimah
next
Once Maredni
wah,anak yatim-piatu tidak tau berterima kasih kayak Kinan,jahat sekali kamu
Yuyun Rohimah
up Thor
Yuyun Rohimah
next
Neneng Dwi Nurhayati
jahat kinan
Yuyun Rohimah
next
susi
Hari ini Gak Update yah, besok Up dua atau tiga deh buat ganti yang hari ini.
𝗬𝘂𝘁𝘁𝘇
double up kalau boleh
Neneng Dwi Nurhayati
hebat kak, akhirnya ayah Aleta sadar
sunshine wings
Bagus jalan ceritanya author aku suka..
Semangat ya nulisnyaaa..
💪💪💪💪💪
👍👍👍👍👍
👏👏👏👏👏
💖💖💖💖💖
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!