NovelToon NovelToon
Cinta Setelah Perpisahan

Cinta Setelah Perpisahan

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:31.7k
Nilai: 5
Nama Author: Ratu jagad 02

12

Sabila Alfiana Bumantara.
Diusia 19 tahun, ia adalah sosok yang begitu periang. Bahkan, diusia itu ia sangat bermimpi untuk menikah muda bersama laki-laki impiannya. Namun, karena sebuah insiden tidak mengenakan membuatnya mengubur impiannya untuk menikah muda. Bahkan, pernikahan sudah tidak ada lagi dalam list tujuan hidupnya hingga kini usianya menginjak 29 tahun.

Lalu, sebenarnya insiden apakah yang akhirnya membuat Sabila menolak untuk menikah? Ikuti kisahnya di sini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratu jagad 02, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13

Cklek!

Perlahan Sabila memasuki kamar milik Xavier. Kesan pertama yang ia dapat saat memasuki kamar ini adalah aura maskulin, sangat cocok dengan kepribadian Xavier. Ya, awal kenal dulu, Xavier memang sangat macho dan cool, tapi sekarang entah apa yang terjadi, sehingga laki-laki itu berubah menjadi heboh.

Pajangan di lemari menarik perhatian Sabila, di sana terlihat banyaknya penghargaan tahunan Xavier sebagai pembisnis muda. Berpindah dari lemari penghargaan, pandangan Sabila langsung terkunci pada foto yang terletak di atas nakas. Dengan ragu, Sabila meraih foto tersebut dan mengusapnya dengan tersenyum tipis.

"Ternyata dia benar-benar memajangnya." monolog Sabila. Teringat akan ucapan Xavier kala itu yang mengatakan akan memajang foto mereka di kamarnya.

"Hai."

Sabila yang terkejut langsung menaruh foto tersebut begitu saja. Begitu berbalik, terlihat Sheryl menyembulkan kepala di pintu kamar. "Hai," sapa Sabila balik.

"Maaf mengagetkan," ucap Sheryl cengengesan.

"Hm, tidak apa-apa."

"Boleh aku masuk?"

"Silahkan."

Sheryl langsung masuk ke kamar kakaknya dan duduk di ranjang. Ia terlihat canggung untuk memulai percakapan. "Mmm, Kakak sudah lama di sini?"

"Tidak juga, kami baru datang."

"Oh," Sheryl kembali mengangguk-angguk karena kehabisan bahan obrolan.

"Oh iya, kau dari mana? Sepertinya aku tidak melihatmu saat datang tadi." tanya Sabila.

"Aku dari kantor."

"Oh."

Sabila jadi ikut-ikutan canggung sekarang. Nampaknya, obrolan antara kedua ipar ini tidak berjalan dengan baik. Entahlah, entah karena ini adalah pertemuan pertama keduanya, atau memang mereka tidak sefrekuensi, Sabila 'pun tidak mengerti.

Tok tok.

"Masuk!" jawab Sheryl cepat.

"Kau pikir kau pemilik kamar?" sewot Xavier saat menemukan adiknya di kamarnya. "Sudah sana keluar, aku ingin berduaan bersama istriku."

"Ish! Mentang-mentang sudah punya istri."

"Kenapa? Kau iri?" tanya Xavier.

"Lihat saja, aku juga akan cari calon suami."

"Hey! Lulus kuliah dulu, baru boleh cari suami!" peringat Xavier.

"Aku mau mencari calon suami sekarang. Wlek!" Setelah meledek kakaknya, Sheryl langsung keluar begitu saja.

"Apa yang anak kecil itu bicarakan padamu?" tanya Xavier.

"Tidak ada."

"Hm, Baiklah. Oh iya, Bil. Malam ini kita mungkin akan menginap di sini. Kau tidak apa-apa 'kan?"

"Hm."

"Setelah itu, mungkin kita akan tinggal terpisah dari sini."

"Kenapa?" tanya Sabila. Sebab, Xavier tidak membicarakan ini sebelumnya.

"Tidak apa-apa, aku rasa akan lebih baik kalau kita hidup berdua saja. Selain agar mandiri, aku juga ingin agar kita memiliki privasi dalam keluarga."

Sabila tampak manggut-manggut. Usulan Xavier tidak buruk, bahkan terkesan sangat baik bagi Sabila. Hanya saja, mungkinkah orang tua Xavier akan setuju jika mereka tinggal terpisah. Tapi biarlah, biar itu menjadi tanggung jawab Xavier.

*

"Makanlah yang banyak, Kak. Ini semua Mommy yang masak." ucap Sheryl.

"Hm," Sabila melirik beberapa menu yang tersaji.

"Dimakan, jangan hanya dilihat." Dengan cekatan, Ibu Mirna mengisi piring menantunya dengan nasi dan lauk-pauk.

"Thanks, Mom."

"Aduhhh, Kenapa seisi rumah ini sama saja." gerutu Ibu Mirna.

Sebab, sekarang bukan hanya suaminya dan kedua anaknya saja yang berbicara bahasa asing, karena kini menantunya 'pun berbicara dengan bahasa asing itu. Sedangkan Daddy Andreas, Xavier dan Sheryl terlihat mengulum senyum saat mendengar gerutuan Ibu Mirna.

"Sudah-sudah. Bil, makanlah yang banyak." ucap Daddy Andreas.

"Baik, Dad."

Sepanjang makan, Ibu Mirna terus menjelaskan berbagai masakan yang tersaji di meja. Mulai dari nama makanannya, cara memasak, dan bahan serta bumbu yang diperlukan, semuanya Ibu Mirna jelaskan secara detail.

"Mom, biarkan menantu kita makan dengan tenang dulu." komentar Daddy Andreas.

"Ibu hanya memberitahu sekalian, Pak. Kalau nanti-nanti, Ibu akan lupa untuk memberitahu resepnya. Nanti, anak Ibu malah jadi kelaparan kalau istrinya tidak bisa memasak."

Benar dugaan Sabila, ibu mertuanya ini tidak sepenuhnya suka padanya, terlihat dari caranya berbicara. Tapi, Sabila juga tidak merasa dibenci, sebab Ibu Mirna masih mau melayaninya dan membicarakan banyak hal padanya. Sepertinya, kata yang lebih tepat menggambarkan sikap Ibu mertuanya padanya hanyalah belum suka, bukan tidak suka. Ya, Sabila yakin itu.

*

"Apa? Pisah rumah?" pekik Ibu Mirna. "Tapi kenapa, Vier?"

"Kami ingin belajar mandiri, Mom. Lagipula, kami tidak pindah ke tempat yang jauh. Kami akan menempati rumah yang tadinya aku tempati." jelas Xavier.

"Kalau itu mau kalian, Mommy dan Daddy tidak bisa melarang, boy." ucap Daddy Andreas.

"Dad!"

"Sudahlah," potong Daddy Andreas saat melihat istrinya akan menyela. Alhasil, Ibu Mirna hanya diam dengan mengerucutkan bibirnya karena lagi-lagi anak laki-lakinya akan meninggalkannya.

"Mommy tenang saja, kami pasti akan sering berkunjung ke sini." ucap Sabila.

"Ya, itu harus!"

Pembicaraan mengenai kepindahan telah selesai. Sabila dan Xavier telah kembali ke kamar dan berganti pakaian dengan piyama. Sabila langsung mengambil bantal dan guling, lalu membawanya ke sofa. Setelah itu, ia langsung merebahkan diri di sana.

Di sisi lain, Xavier meletakkan kedua tangannya di pinggang saat melihat Sabila lebih memilih tidur di sofa agar tidak bersamanya di ranjang. Xavier hanya mampu menggelengkan kepala melihat tingkah istrinya. Tanpa banyak kata, Xavier langsung mengambil remot AC dan menurunkan suhunya, setelah itu, ia langsung berbaring di ranjang dengan berbalut selimut.

"Shtt!" Sabila menggigil saat merasakan suhu ruangan semakin dingin. "Tadi suhunya normal, kenapa sekarang dingin sekali?"

Sabila langsung beranjak mencari remot AC, tapi sayang ia tidak menemukannya. Ia lantas melirik ranjang, melihat Xavier yang tidur dengan nyaman di sana. Iri hati yang tidak tertahan saat melihat Xavier tidur dengn nyaman, membuat Sabila menjambak rambut laki-laki yang berstatus suaminya itu.

"Aww! Bil, apa yang kau lakukan?" pekik Xavier.

"Kau pasti sengaja menurunkan suhu AC-nya 'kan?"

"Suhu AC apa? Aku tidak mengerti."

"Biar aku cari, di mana kau sembunyikan remotnya." Sabila langsung mengacak-acak ranjang demi mencari remot AC yang ia yakini disembunyikan oleh Xavier.

Melihat hal itu, Xavier tentu tidak tinggal diam. Ia langsung mencegah pergerakan Sabila mengobrak-abrik ranjang. Namun sayang, Sabila telah selangkah lebih maju dari Xavier, karena kini remot telah berada di tangan Sabila. Karena tidak mau kalah, Xavier langsung merampas remot tersebut, hingga membuat keduanya saling rebut.

"Kembalikan, Vier!"

"No, ambil kalau bisa." Xavier menaikkan remotnya tinggi di atas kepala.

Sabila yang tidak cukup tinggi tentu saja kesulitan menjangkaunya. Ia loncat bagai anak kecil yang memperebutkan mainan, tapi tetap saja remot tidak bisa ia dapatkan. Namun, Sabila masih tetap optimis untuk memperebutkannya, hingga akhirnya ia mendorong tubuh Xavier sampai terlentang di karpet kamar. Dengan segera, Sabila mengambil remot dari tangan Xavier, dan langsung menaikkan suhunya.

"Kau kalah!" sombong Sabila. Namun, Cup! Mata Sabila melotot saat merasakan kecupan singkat di bibirnya.

"Aku tetap pemenangnya," ucap Xavier bangga.

1
v3r4
Bagus ceritanya👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
charis@ŕŕa
luar biasa
charis@ŕŕa
hamil sabilah ny itu
RN
lanjut kk
Tulip's
Hai
Tulip's
hai
andi hastutty
Ngidam si xavier dan kayanya Luna niat jahat deh
andi hastutty
Ngidam makanya mau trus enak enak hehehhe
andi hastutty
Wah enaknya klo adem bgini
andi hastutty
Kerja kerja sabila hehehhe
andi hastutty
Sabila kayanya hamil hormonnya tinggi hehhehe
andi hastutty
Ah gombalan mu xavier 🤭😘
andi hastutty
Kasian Romi
andi hastutty
Smoga bisa meluluhkan lagi
andi hastutty
Betul tu Romi bibit pelakor
andi hastutty
Hahahha
andi hastutty
Karena tidak dikasih jatah makanya mandi malam malam
andi hastutty
Hahhaha kasian sekali di tuntut memasak sama ibu mertua hahahha
andi hastutty
Untung ada xavier
andi hastutty
Hahahah Romi ada ada ajha 😂🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!