NovelToon NovelToon
Rahasia Pesugihan Pamanku

Rahasia Pesugihan Pamanku

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat / Dendam Kesumat / Tumbal
Popularitas:59.7k
Nilai: 4.7
Nama Author: ummiqu

Ruci tak percaya mendapati kenyataan paman kesayangannya menempuh jalan yang salah.

Hanya karena jenuh menjalani hidup miskin dan susah, Dirga pun memilih mengambil jalan pintas untuk meraih kekayaan. Meski jauh di lubuk hatinya Dirga sadar jalan yang dia pilih akan membawa kesengsaraan untuknya kelak, tapi nampaknya Dirga tak peduli.

Dirga hanya ingin membungkam mulut orang-orang yang selalu menghina kemiskinan dan ketidak berdayaannya. Dia ingin membuat orang-orang yang menghinanya itu bertekuk lutut dan memohon di hadapannya seperti yang pernah dia lakukan dulu.

Apakah setelah membalas dendamnya Dirga merasa cukup dan berhenti bersekutu dengan iblis ?.

Haruskah Ruci menyingkap tabir rahasia kelam sang paman untuk mengakhiri penderitaannya ?.

Jawabannya hanya ada di dalam novel ini.

Penasaran ... ?

Simak kisah selengkapnya yuuk ....

( Kisah ini hanya fiktif dan buah pemikiran Author. Mohon bijak membaca dan berkomentar. Terimakasih ... 🙏😊)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummiqu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

13. Harga Diri Eli

Jeritan Eli terus menggema dan membuat semua orang yang ada di ruangan UGD sebuah Rumah Sakit swasta itu ikut bergidik. Bagaimana tidak. Jeritan Eli seolah dia melihat sesuatu yang menyeramkan. Karena terus menerus menjerit mengakibatkan suara Eli nyaris habis.

"Di-dia dateng lagi Pa ... !" jerit Eli.

"Siapa yang dateng Ma?" tanya Murad tak mengerti.

"Sakitnya Pa. Aduh ... sakit ... !" jerit Eli dengan suara parau.

Eli terlihat kepayahan. Seluruh tubuhnya telah banjir dengan keringat karena Eli terus bergerak akibat tak sanggup menahan sakit karena luka di betisnya yang kian melebar. Luka itu tak hanya terasa sakit tapi juga perih. Sesekali Eli merasa ada sesuatu yang menggerogoti daging betisnya itu. Tapi saat dilihat dan diamati dengan seksama, tak ada apa pun di sana.

"Cukup Ma, jangan kaya gini dong. Malu didenger orang," bisik Murad gusar.

"Aku ga peduli. Ini sakit banget tau ga ... !" keluh Eli sambil menangis.

"Iya tau. Tapi kan bisa direm sedikit suaranya biar ga ganggu yang lain. Inget, pasien di sini kan bukan cuma Mama doang. Ada orang lain juga dan sebagian Anak kecil lho Ma," kata Murad mengingatkan.

Bukannya sadar Eli justru berang mendengar ucapan suaminya. Dia menyentak kasar tangan Murad yang sedang menggenggam jemarinya lalu mengatakan sesuatu.

"Kenapa kamu lebih peduli sama orang lain daripada istrimu sendiri Murad. Daripada kehadiranmu hanya mengacau, lebih baik kamu keluar dari sini. Keluar ... !" kata Eli lantang sambil melotot.

Ucapan Eli tentu saja tak hanya mengejutkan Murad tapi juga Mieke yang saat itu ikut mendampingi sang mama. Sepanjang hidup tak pernah Mieke mendengar kedua orangtuanya saling memanggil nama meski pun dalam keadaan marah. Dan ini pertama kalinya dia mendengar sang mama memanggil nama papanya tanpa embel-embel 'Papa'.

Sebelum keributan melebar kemana-mana, Mieke pun bergegas melerai kedua orangtuanya. Dia menyentuh lengan sang papa dan memintanya keluar.

"Maaf Pa, daripada rame dan jadi tontonan orang, mendingan Papa ngalah aja. Papa tunggu di luar ya. Biar aku yang nemenin Mama di sini," kata Mieke.

"Ck, iya lah. Papa juga malu di sini," sahut Murad sambil melangkah pergi.

Eli bersiap melontarkan kalimat berikutnya namun urung saat melihat dokter dan perawat datang mendekat.

"Ada apa ini, apa yang sakit Bu. Kenapa jerit-jerit terus daritadi?" tanya sang dokter dengan ramah.

"Ini dok, kaki Saya ... " sahut Eli sambil memperlihatkan luka di kedua betisnya.

"Lho ini gara-gara apa ?. Ibu jatuh ya?" tanya sang dokter sambil mengamati luka Eli.

Eli menggeleng lalu mulai menceritakan penyebab luka di kakinya itu. Mendengar cerita Eli, dokter dan perawat nampak saling menatap bingung. Nampaknya mereka tak percaya jika luka Eli sebagai akibat terlalu lama mengenakan alas kaki berhak tinggi. Karena saat itu mereka melihat sebagian kulit betis Eli terkelupas hingga memperlihatkan daging betis berwarna kemerahan, basah dan berlendir. Sisa kulit yang masih melekat pun nampak menggelambir seolah siap tanggal dalam waktu dekat.

Tanpa bicara lagi dokter segera mengecek kondisi luka Eli. Saat sedang menjalankan tugasnya, tiba-tiba Eli kembali menjerit. Tentu saja itu mengejutkan Mieke, dokter dan perawat.

"Mama ... " panggil Mieke namun diabaikan oleh Eli.

"Ada apa Bu?" tanya perawat sambil mendekati Eli.

"Sakit ... Suster," sahut Eli sambil menggeliat.

"Apanya yang sakit?" tanya perawat sambil menyentuh tubuh Eli.

"Jangan di sana, itu sakit Suster!" sahut Eli sambil menepis kasar tangan sang perawat yang sedang meraba tubuhnya.

Mendengar jawaban Eli, dokter pun memberi isyarat agar sang perawat membuka pakaian bagian atas yang dikenakan Eli. Betapa terkejutnya mereka melihat luka yang sama di punggung dan bagian depan tubuh Eli. Bahkan Micke pun menangis saking shocknya melihat luka di tubuh sang mama.

Tanpa membuang waktu dokter meminta perawat membawa Eli ke ruangan khusus. Dokter bilang luka Eli akan infeksi jika terkena udara terbuka dan itu bisa membahayakan jiwanya.

Mendengar ucapan dokter Mieke pun bergegas menemui sang papa untuk memberi tahu apa yang terjadi.

\=\=\=\=\=

Berita tentang sakitnya Eli juga sampai di telinga Dirga. Bukannya prihatin, Dirga justru tertawa geli. Tentu saja itu membuat Eva bingung.

"Kenapa ketawa sih Pak. Itu kan berita sedih," tegur Eva tak suka.

"Kenapa aku ga boleh ketawa kalo ada sesuatu yang lucu," sahut Dirga di sela tawanya.

"Tapi itu bukan lelucon atau guyonan Pak," kata Eva.

"Buatku itu lelucon Bu. Membayangkan istri bang Murad berjingkat kesakitan sambil menjerit itu lucu Bu. Kita semua tau gimana wanita itu, sombong, angkuh, jaim dan selalu melihat ke atas. Nah, sakitnya kali ini mau ga mau bikin dia ga bisa melihat ke atas lagi. Karena kalo dia ngeliat ke atas, dia ga bakal bisa mengamati luka-lukanya. Iya kan, Bu ?" kata Dirga setelah tawanya mereda.

Eva hanya menggelengkan kepala mendengar jawaban sang suami.

"Tapi Kamu mau jenguk kak Eli kan Pak ?" tanya Eva sesaat kemudian.

"Ga akan, untuk apa?. Daripada buang waktu untuk menjenguk wanita sombong itu, lebih baik Aku kerja," sahut Dirga ketus.

"Astaghfirullah aladziim, jangan gitu pak. Kasian kak Eli," kata Eva.

"Kasian?. Apa ga salah Bu. Selama ini apa dia pernah kasian sama kita. Dia justru memusuhi kita. Saat kita melarat dia malu, dan saat kita kaya raya dia iri. Apa orang kaya gitu patut dikasihani ?" tanya Dirga sambil menatap istrinya lekat.

"Setidaknya lakukan itu untuk bang Murad, Pak. Dia kan kakak kandungmu. Kelakuan istrinya ga ada sangkut pautnya sama dia," kata Eva mencoba membujuk.

"Bang Murad dan istrinya itu sebelas dua belas Bu. Abangku itu terlalu bodoh dan takut sampe ga berani menegur istrinya yang kebablasan itu. Bahkan saking takutnya, dia diem aja waktu istrinya menghina aku!" sahut Dirga kesal.

"Sabar Pak. Itu kan ... " ucapan Eva terputus karena Dirga memotong cepat.

"Pokoknya aku ga bakal jenguk wanita itu. Kecuali dia mati, itu lain cerita. Kalo dia mati aku pasti dengan senang hati datang untuk menyaksikan pemakamannya!" kata Dirga dingin.

Setelah mengucapkan kalimat itu Dirga pun bergegas masuk ke dalam mobil. Eva hanya bisa melepas kepergian suaminya sambil mengelus dada.

"Astaghfirullah aladziim, kenapa suamiku jadi kaya gini ya Allah. Apa harta titipanMu ini bikin dia lupa diri dan lupa cara menghormati orang lain," gumam Eva sambil menggelengkan kepala.

\=\=\=\=\=

Eli nampak berbaring di ruangan isolasi. Tak seorang pun ada di sisinya untuk menemani. Selain hanya team medis yang diperkenankan masuk, keluarga Eli pun lelah dan bosan menunggu kesembuhannya.

Sudah banyak biaya yang dikeluarkan untuk kesembuhan Eli, tapi hasilnya nihil. Bahkan luka di permukaan kulit Eli terlihat makin parah.

Eli ingat perbincangannya dengan Murad yang mengeluh karena tak punya uang lagi untuk membiayai pengobatannya. Semua harta yang mereka miliki telah habis dijual. Bahkan Murad pun dipecat dari kantor karena sering tak masuk kerja dengan alasan menemani istrinya di Rumah Sakit.

"Lukaku masih sakit Pa. Cuma obat-obatan di Rumah Sakit ini yang cocok," kata Eli.

"Tapi sampe kapan kamu dirawat di sini Ma. Biayanya mahal dan kita ga punya apa-apa lagi. Cuma rumah yang tersisa. Itu pun kamu ga mau menjualnya," sahut Murad gusar.

"Aku cuma ga mau jadi gelandangan saat keluar dari Rumah Sakit ini Pa," kata Eli memberi alasan.

"Iya, aku ngerti. Tapi cuma itu satu-satunya jalan. Aku udah berusaha cari pinjaman, tapi semua orang yang aku datangi minta sertifikat tanah sebagai jaminan Ma," kata Murad.

"Apa udah coba pinjem sama Dirga Pa ?" tanya Eli sesaat kemudian.

"Dirga ... " ulang Murad.

"Iya. Dirga kan sekarang kaya raya. Mungkin kita ga perlu pinjem tapi dikasih cuma-cuma sama dia nanti. Apalagi kan kamu Abangnya," kata Eli antusias.

Murad pun tersenyum kecut. Dia tak yakin Dirga akan mau membantunya setelah Eli berkali-kali menyakiti hatinya dulu. Melihat keraguan di wajah suaminya Eli pun maklum.

"Dicoba aja dulu Pa," pinta Eli.

Murad pun mengangguk lalu bergegas pergi meninggalkan Eli seorang diri.

Dalam kesendiriannya Eli pun teringat interaksinya dengan Dirga setahun lalu. Saat itu Eli merasa puas karena berhasil mengusir Dirga dari rumah dan kehidupannya.

"Berusaha lah sendiri. Jangan terus menerus merongrong abangmu!" kata Eli kala itu.

"Tapi Kak ... " ucapan Dirga terputus karena Eli memotong cepat.

"Aku ga peduli sama janji yang dibuat abangmu. Kalian sudah sama-sama dewasa dan berumah tangga, jadi sudah saatnya kamu berhenti merepotkan Kami. Aku bosan terus menerus direcoki ... !" kata Eli ketus.

"Aku juga ga bakal ke sini andai bukan bang Murad yang nyuruh Kak. Kalo aku tau di sini cuma dihina seperti ini, lebih baik aku ga pernah datang ke sini," kata Dirga putus asa.

"Oh bagus. Jangan pernah datang lagi kalo begitu. Aku juga muak melihat wajahmu dan keluargamu itu. Tak ada satu pun yang bisa dibanggakan dari kalian. Sudah miskin, tak berpendidikan, pemalas lagi!" maki Eli tanpa perasaan.

Dirga pun menggelengkan kepala mendengar ucapan Eli. Dengan langkah gontai dia pergi meninggalkan rumah Murad. Saat di ambang pintu Dirga berpapasan dengan Murad. Keduanya saling menatap sejenak tanpa bicara sepatah kata pun. Dirga tahu Murad mendengar pembicaraan dia dan Eli tadi. Tapi sayangnya Murad hanya diam seolah membenarkan tindakan Eli dan itu membuat Dirga kecewa.

Sejak saat itu Dirga tak pernah datang lagi ke rumah Murad. Eli dengar Dirga pergi merantau meninggalkan anak dan istrinya. Meski tau Eva dan anak-anaknya menderita, tak sedikit pun hati Eli tergerak membantu.

Hingga akhirnya Dirga kembali dengan membawa uang. Betapa terkejutnya Eli saat mengetahui Dirga berubah menjadi hartawan yang kaya raya dalam waktu sekejap saja.

Lamunan Eli pun buyar saat perawat masuk untuk mengecek kondisi kesehatannya.

Tanpa Eli sadari, saat itu Murad sedang berdiri di balik pintu sambil mengamatinya diam-diam.

Rupanya Murad baru saja pulang dari rumah Dirga. Seperti dugaannya, Dirga menolak membantu. Setelah Murad memohon baru lah Dirga setuju membantu, itu pun dengan syarat. Dirga meminta Eli sendiri yang bicara langsung padanya.

"Gimana caranya Dir. Kakakmu kan lagi sakit sekarang," kata Murad.

"Cerdas dikit dong Bang, pake HP kan bisa. Kita bisa video call-an nanti. Suruh istrimu itu ngomong sendiri sama aku. Kalo ga, jangan harap aku mau membantu," sahut Dirga tegas.

"Baik lah. Kalo gitu Abang ke Rumah Sakit sekarang. Mudah-mudahan kakakmu belum tidur," kata Murad lesu.

"Ok. Abang ga usah khawatir, aku bakal kirim dua kali lipat dari yang kalian butuhkan asal syaratku dipenuhi," janji Dirga hingga membuat Murad tersenyum.

Dengan semangat 45 Murad pergi ke Rumah Sakit untuk menemui istrinya. Namun saat tiba di depan pintu ruang isolasi, Murad ragu untuk menyampaikan pesan Dirga karena tahu Eli memiliki harga diri yang terlampau tinggi.

\=\=\=\=\=

1
Laila Zayn
wiiiih karya ummiqu...... mampir lagi ya, mi..... udh lama ga mampir ditempat ummi ini 😄😘
any Sulistiani: Alhamdulillah ..., pa kbr say. Met gabung yaaa .. 🙏🤗
total 1 replies
Ade Wati
di tunggu klanjutanya y ka
any Sulistiani: yup, kelanjutannya udh up say. judulnya 'Kereta Api Misterius'.
Silakan mampir, mksh 🙏😘
total 1 replies
Ade Wati
bagus
any Sulistiani: Alhamdulillah ..., mksh supportnya say 🙏😊
total 1 replies
Siti Yatmi
Thor up nya kapan ini???keburu lupa alur nya
any Sulistiani: udh up say ..., cb dicek yaa 😊
total 1 replies
INDRA
thor mana kelanjutanya
any Sulistiani: lagi proses kak, blm di acc kayanya🤗
total 1 replies
siscapucinoo
makasih untuk cerita yg luar biasa. ditunggu karya selanjutnya Thor
any Sulistiani: sama" say. insyaa Allah siaaappp, mksh 🙏😊
total 1 replies
Ali B.U
oke aku tunggu kak
any Sulistiani: insyaa Allah siaappp, mksh kak 🙏😊
total 1 replies
Siti Yatmi
sudah end aja,,,,lanjut ya Thor di judul yg lain, aku pada mu Thor
any Sulistiani: insyaa Allah siaappp ..., Alhamdulillah. mksh say 🙏😊
total 1 replies
INDRA
ditungu thor
any Sulistiani: insyaa Allah siaappp 👌😊
total 1 replies
Wisell Rahayu
okeee thooor aku suka dgn alurny gk berbelit² aku tunggu kelnjtanny thor di cerita Eza sma Rhea
any Sulistiani: Alhamdulillah ..., insyaa Allah siaappp. mksh 🙏😊
total 1 replies
Ali B.U
next.
Ali B.U
next
Wisell Rahayu
kenapa Diki hrs meninggl thor uhhhh nyesek aku thor😭😭😭😭
Ali B.U
next
Ali B.U
next.
Ali B.U
next
Siti Yatmi
makasih ya Thor sudah up...rajin2 ya Thor....NT dimakan loh sama rayap kalo ga rajin up ...
Arieee
😢😢😢😢😢😢😢😢😢
Wisell Rahayu
wahhh semkn seram aj Nih siluman Rayap ny tp jgan gentar Ruci,yudis,kenzi lawan trs sampai titik penghabisan..semnggt thooorrr..ku tunggu upny lagi..
Wisell Rahayu
hayo Ruci lawan semua rayap² siluman itu..bawa Diki pergi..semg erman sadar akn semua keslahan nya..dan tdk meneruskn perjanjian dengn siluman Rayap hayoo Yudis ama Kenzi Ruci bantai semua siluman Rayapny ..
karyaku: hi kk, "transmigrasi menjadi istri mafia" jangan lupa mampir y
karyaku: hi kk, "transmigrasi menjadi istri mafia" jangan lupa mampir y
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!