NovelToon NovelToon
Imam Pengganti

Imam Pengganti

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / nikahmuda / Cinta Murni
Popularitas:22.7k
Nilai: 5
Nama Author: anafitrotun

Setiap manusia punya jalan kisah cinta sendiri, dimana ia tidak dapat memilih dengan siapa dan dimana Allah menyuratkan episode perjalanan kita.

Begitupula yang Aliza alami, ia tidak pernah menyangka jika sosok yang diam-diam ia kagumi teryata menaruh hati yang sama bahkan berniat menikahinya. Gus Asfhan Syarfiq Al Ghazali, putra Kyai Nya, yang menarik hati Aliza.

Tetapi, teryata sang maha cinta memiliki takdir lain dimana Aliza harus kehilangan Asfhan, namun tanpa di sangka Asfhan meninggalkan pesan kepada Alfhan untuk menikahi Aliza.

namun perjalanan mereka tak semulus yang di bayangkan di mana berbagai lika liku mengguncang hubungan Meraka.

hingga kedatangan pak Rahmad yang membuka semua rahasia dan merubah kebahagiaan mereka, bersama fitnah tentang kematian Sang pengasuh Ponpes Abu Abbas, hingga membuat Alfhan membenci Aliza.

Namun, di balik semua luka, sebuah kata masih terpatri di hati Aliza, bahwa dia tetap mengakui Alfhan sebagai suaminya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon anafitrotun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TIGA BELAS

Cahaya matahari mulai terlihat menyinari dedaunan yang bergerak pelan tersapu angin, menampilkan ayat kauniyyah sang pencipta.

Pagi itu Suasana ramai terlihat di PP Abu Abbas di mana para santri tengah Asik mensyi'irkan bait nadhom Alfiyah ibnu malik di serambi masjid untuk santri putra dan majlis untuk santri putri.

Suasana ndalem pagi itu juga terlihat ramai beberapa santri senior terlihat memenuhi ruang tamu ndalem, mengaos kitab bandongan yang di pimpin Kyai Azzam.

"Nduk,"

Panggil Bu Azni saat melihat Aliza yang baru saja pulang dari majlis.

"Dalem Ummah,"

Aliza menghentikan langkahnya lalu menghampiri Bu Azni yang tengah duduk di ruang tengah memangku sebuah kitab kuning.

"Suami mu sudah sholat subuh?"

Tanya Bu Azni melihat Aliza yang berdiri di depannya.

Aliza terdiam sebelum subuh tadi ia sudah sempat membangunkan Alfhan lalu berangkat ke majlis untuk sholat berjamaah bersama para santri dan teman-teman nya lalu memurojaah hafalannya hingga pagi.

"Tadi sudah Aliza bangunin Ummah sebelum Aliza ke majlis, habis ini coba Aliza cek lagi Ummah,"

"Iya, tolong kamu kontrol sholatnya Alfhan ya dia itu agak susah Nduk, Ummah berharap kamu bisa merubah dia menjadi lebih baik,"

"Insyaallah Ummah, kalau begitu Aliza naik dulu ya ke kamar,"

Bu Azni tersenyum mengangguk melihat Aliza yang mulai pergi menuju kamarnya.

...****************...

"Assalamualaikum,"ucap Aliza pelan saat memasuki kamarnya yang terasa hening hanya suara AC dan dengkuran Alfhan yang terdengar.

"Alfhan, masyaallah belum bangun,"

Gumam Aliza terkejut saat melihat Alfhan yang masih meringkuk diatas sofa  dengan selimut membungkus tubuhnya.

Aliza menghampiri Alfhan lalu menggoyangkan bahunya pelan.

"Bangun, udah siang ,"

"Hmm, bentar 5 menit lagi sumpah Gua ngantuk banget semalem nggak tidur," Alfhan bergumam seraya memejamkan matanya. Aliza berdecak pelan mendengar ucapan Alfhan.

"Kamu belum sholat kan, bangun dulu sholat subuh,"

"Hmm iya nanti Gua sholat,"

"Sekarang,"

Aliza menarik ke dua tangan Alfhan dengan susah payah karena tubuh Alfhan yang jauh lebih besar darinya.

"Iya-iya, Gua bangun,"

Alfhan meregangkan tubuhnya lalu duduk masih dengan mata terpejam.

Karena merasa gemas Aliza mencubit hidung Alfhan membuat Alfhan kesulitan bernafas. Mungkin dengan cara ini Alfhan membuka matanya.

"Ah, gila lo nggak bisa nafas gua!"

Omel Alfhan menyingkirkan tangan Aliza yang tertawa pelan.

"Salah siapa suruh bangun susah,"

Timpal Aliza dan Alfhan hanya mendengus kesal lalu menguap, ia benar-benar mengantuk karena setalah tidur sebentar di samping Aliza, Alfhan terbangun lalu  bermain Game online hingga menjelang subuh dan tertidur di sofa

Aliza yang melihat Alfhan tidak menutup mulutnya saat menguap segera meletakkan tangan nya di mulut Alfhan membuat Alfhan speechless melihatnya.

"Kenapa liatin aku kek gitu?"

Tanya Aliza merasa aneh dengan tatapan Alfhan.

"Lo ngapain nutup mulut gua kek gitu?"

Tanya balik Alfhan dan Aliza segera terdiam menyadari perbuatanya.

"Nggak apa-apa takut aja setan masuk ke mulut kamu,"

" ada-ada aja ya lo,"

Alfhan beranjak dari spring bad lalu berjalan menuju kamar mandi, meninggalkan Aliza yang melipat selimut Alfhan yang ia tinggalkan begitu saja.

...****************...

"Al,"

Panggil Alfhan melepas kemejanya menyisakan kaos hitam dan sarung yang ia gunakan.

"udah selesai sholatnya?"

Tanya Aliza tanpa melihat Alfhan karena ia sibuk bermain Hp milik Alfhan yang memang Alfhan pinjamkan.

Alfhan tersenyum kecut melihat Aliza yang mengabaikannya.

"Lo liat apa sih serius amat,"

Alfhan meletakkan sajadahnya lalu duduk di samping Aliza dengan begitu dekat hingga dadanya menempel di lengan Aliza.

Aliza yang merasakan gerakan Alfhan segera menggeser duduknya.

"Ngapain lo geser?"

Tanya Alfhan melihat Aliza heran.

"Emm, aku belum terbiasa sedekat ini sama kamu,"

Jawab Aliza gugup dan Alfhan hanya tersenyum.

"Gua tau lo belum terbiasa, Gua sebenarnya juga belum terbiasa, tapi Gua berusaha terbiasa buat ada di deket lo,"

Alfhan menyentuh ujung kepala Aliza dengan telapak tangannya hal yang senang Alfhan lakukan.

Aliza hanya terdiam mendengar ucapan Alfhan yang memang benar jika mereka harus belajar terbiasa.

"Kamu udah cinta sama aku?"

Sebuah pertanyaan meluncur begitu saja dari mulut Aliza membuat Alfhan terdiam.

"Belum, tapi besok gua pasti cinta ama Lo,"

"Besok kapan?"

"Kalau udah waktunya beo, tanya mulu,"

Alfhan menarik hidung Aliza kesal.

"SAKIT TAU!"

Aliza menepis tangan Alfhan kesal, Alfhan hanya terkekeh melihat wajah kesal Aliza.

"Iya maaf, habisnya sih lo itu__"

"Apa?!"

Tanya Aliza ngegas menaikan oktaf suaranya, memotong kata-kata Alfhan.

"Gemesin,"

Lanjut Alfhan tersenyum manis membuat siapa saja salting saat melihat senyuman itu termasuk Aliza.

Namun dengan cepat Aliza menyembunyikan rasa saltingnya.

"Suka banget nge gombal,"

Aliza mengalihkan wajahnya malas.

"Emang, tapi ada tapinya gombalan Gua itu,"

"Apa,"

"Cuma buat satu orang sepesial yang lagi Gua perjuangin kisah halalnya ,"

Aliza mengernyit heran.

"Siapa?"

"Aliza Khasan Zahira Fattahillah binti Bapak Ir. Ahmad Dahlan,"

Jawab Alfhan seraya menatap Aliza jahil.

Aliza menahan senyumannya saat mendengar ucapan Alfhan, mulut Aliza seakan kelu untuk berkata-kata. Perasaannya seakan berterbangan.

"Apaan sih, udah ya aku mau bikin sarapan dulu,"

Menyembunyikan saltingnya Aliza segera bangkit dari duduknya. Namun Alfhan segera meraih tangan Aliza membuat Aliza menoleh dan pandangan mereka bertemu beberapa saat.

"Bikinin Gua ayam geprek sepesial,"

Ucap Alfhan dan Aliza hanya mengangguk mengiyakan lalu berlalu pergi meninggalkan Alfhan yang tersenyum melihat Aliza yang mulai menjauh.

...****************...

Kepulan Asap terlihat dari wajan yang tengah Aliza gunakan untuk menggoreng Ayam permintaan Alfhan, Sudah 15 menit ia berkutat di dapur.

Aliza mengusap bulir kringat di pelipisnya, lalu mencicipi sambal geprek yang tengah ia buat.

"Enak,"

Aliza tersenyum puas beralih ke wajan meniriskan Ayam lalu mulai mengepreknya.

Setelah selesai melalukan kegiatannya, Aliza segera naik ke kamar Alfhan namun baru beberapa langkah Aliza menaiki tangga langkahnya terhenti karena Alfhan sudah berjalan turun.

"Kenapa?"

Alfhan tersenyum mengusap kepala Aliza.

Aliza melihat Alfhan yang sudah siap dengan kaos, jaket kulit, dan celana jeans hitam.

"Mau kemana?"

"Pergi,"

"Nggak sarapan dulu?"

Aliza mengikuti langkah Alfhan yang menuju pintu depan. Alfhan terdiam, 5 menit yang lalu temannya telepon bahwa ada sedikit masalah di cafe dan ia harus segera berangkat cafe.

"Aku udah masakin gepreknya,"

Ucap Aliza di tengah diamnya. Alfhan menghela nafasnya lalu memutar tubuhnya menghadap Aliza.

"Sory, Gua harus pergi, Lo makan aja nggak apa-apa, nanti Gua sisain sedikit,"

Aliza mengangguk lesu, bagaimana pun ia tidak bisa melarang Alfhan untuk pergi.

Alfhan tersenyum mengusap kepala Aliza. Sebenarnya ia tidak tega melihat Aliza mendadak murung. Alfhan tau Aliza sudah berjuang memasak geprek keinginannya. Namun disisi lain permasalahan di cafenya harus segera ia selesaikan.

"Lo nitip oleh-oleh nggak,"

Aliza menggeleng pelan, dan Alfhan hanya tersenyum.

"Yaudah aku pamit ya,"

Ujar Alfhan seraya berlalu pergi namun suara Aliza yang memanggilnya membuat Alfhan menghentikan langkahnya.

"Kenap__"

Tanya Alfhan terpotong saat Aliza meraih tangannya lalu menciumnya.

Alfhan tertegun dengan perlakuan Aliza.

"Hati-hati ya,"

"Iya, jaga diri di rumah ya,"

Alfhan tersenyum mengusap puncak kepala Aliza lalu berlalu pergi meninggalkan Aliza yang tersenyum melihat montor Alfhan yang menjauh meninggalkan gema rasa di perasaan nya. Jika orang bilang butuh waktu untuk menerima dalam hubungan dalam perjodohan, maka itu seakan tidak berlaku untuk Aliza dan Alfhan yang terlihat mulai menyatu.

1
Tini Timmy
semangat nulis nya kk
wifashaa
ya harus gtu aliza tegas jngn menye2
Dewi Suntana
gak suka sipat si alfa mudah kebujuk .. ock putus thor knpa hrus ana uler keket
Dewi Suntana
anjayyy di jebak jgan terkena jebakan nya dong
Dewi Suntana
anjayyy di jebak
Dewi Suntana
tegas dikit mas.. dan km selidiki si hana . jgan ke makan omongan ular kobra
Ovi Safitri
cepet up nya dong
Tini Timmy
wihh asik nih makin seru...
semangat terus nulisnya kakak😁/Smile/
wifashaa
aku males baca nya klo dah bgini,jahat sih hana trus si alfhan bgitu,aduuuh q yg gemes
anafitrotun: maaf kak kehidupan nggak selalu mulus harus ada lika liku dan luka biar seru/Smile//Facepalm/
total 1 replies
Miftakhul Naim
keren bagus apur ceritanya dan bisa mencobak cabik emosi juga hati kerenn pokokknyaa
Miftakhul Naim
mon maap mbaknya kosa kata yang di capslok sangat sangat bagus/Silent//Smile/wkwk
anafitrotun: makasih kak sudah bergabung
total 1 replies
Ekayadi
jgn bilang kalau alfhan UD kemakan omongan ny si Rahmat itu...klo ud renggang kn si kadal betina itu pasti beraksi... kasihan Aliza. semoga aj gk retak rumah tangga mereka kk aothor buat si kadal dan Rahmat itu ketahuan donk dgn rencana jahatnya.
Tini Timmy
lanjut kk/Smile/
Ekayadi
semoga aj si alfhan dgr tuh omongan Hana supaya mereka juga bisa ikutan sandiwara di depan penjahat sesungguhnya..
Dewi Suntana
oohk jd pa kyai . . krna rasa tanggung jawab
bisa gak si it adi pa haji di karungin dulu
Tini Timmy
romantisnya suami aliza🤗
semangat nulisnya kakak☺
anafitrotun: makasih kak
total 1 replies
Dewi Suntana
psti it bapa nya alfa .. dehk yg namu
anafitrotun: itu pamannya kak,😄 dan lewat dia Alfhan bakal tau siapa aslinya dirinya
total 1 replies
Oki Dewi
Luar biasa
Ekayadi
si babang ny menghayal kmna mana /Joyful//Joyful/
anafitrotun
tapi di tunggu aja oke kelanjutannya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!