NovelToon NovelToon
Berdua : Menjadi Penakluk Bersaudara

Berdua : Menjadi Penakluk Bersaudara

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Reinkarnasi / Cinta Terlarang / Penyeberangan Dunia Lain
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: Alif R. F.

Dua bersaudara kakak beradik yang sudah lama memainkan MMORPG menggunakan kapsul DDVR (Deep-Dive Virtual Reality) tiba-tiba berpindah dunia disaat mereka sedang menunggu tutupnya server.

Adik perempuan yang bernama Rena sudah bertahun-tahun menggunakan kapsul DDVR yang sekaligus digunakan sebagai penunjang kehidupan karena dirinya yang mengalami koma akibat kecelakaan di masa lalu, akhirnya bisa mengalami dunia nyata meskipun dengan tubuh yang berbeda dan di dunia yang berbeda pula.

Berbeda dengan kakak laki-lakinya, Reno, yang sudah mempersiapkan pernikahannya sementara semua impiannya hampir sudah tercapai semua kini harus dihadapkan dengan situasi yang berbeda, di dunia dan dengan tubuh yang berbeda, sama sekali tidak memiliki jalan untuk kembali.

Apakah Reno akan mengalah dengan adiknya, Rena, dan hidup di dunia baru sebagai seorang Penakluk? atau dia akan tetap berusaha mencari jalan pulang sementara meninggalkan adiknya di dunia yang asing dan kejam?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alif R. F., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#25 – Kehidupan Baru Sebagai Penakluk II

Sore hari, Ouros, Auriel, Bohumir, Priscilla dan dua demon knight pun hendak beranjak dari puri Meregraf, dan saat ini baru saja keluar dari Donjon, berkumpul di halaman Donjon.

"Pak tua bohumir, minumlah ini," ucap Auriel sambil memberikan satu vial berisi ramuan newbie yang berwarna bening dari atas unicorn nya. "Anda sudah mengabdi kepada kami dengan begitu setia. Maka anggaplah ini sebagai hadiah penghargaan dari saya."

Aku masih merasa tidak tega dengan pak tua ini karena sudah terjebak di dalam sihir budak. Ya … setidaknya aku bisa menghargai jasanya dengan memberikannya kekuatan.

Bohumir yang sedang berdiri di dekat Auriel sambil mempersiapkan kuda nya pun dengan sopan dan tunduk menerima vial tersebut. "Terimakasih, Nyonya. Tapi … jika saya boleh tahu, apakah ini memiliki khasiat tertentu?"

Auriel tersenyum, memandang Bohumir yang tampak begitu bersyukur sambil terus memandangi vial yang baru saja diberikan kepadanya. "Minum saja, nanti anda akan tahu khasiatnya."

Auriel menoleh ke depan, melihat Ouros yang sudah berada di atas Bicorn nya bersama dengan Priscilla yang berada di samping nya sambil menunggangi kuda. Keduanya tampak sedang mengobrol, dengan Priscilla yang sesekali tersenyum sambil memalingkan wajahnya.

Tampaknya dia sudah mulai menerima anugrah hidup di dunia ini, kekekek. Kekeh Auriel di dalam benak nya.

Bohumir kemudian mulai meminum ramuan yang sudah diberikan kepadanya. Sementara di saat Auriel hendak bergerak untuk mendekati Ouros dan Priscilla, Bohumir yang langsung meneguk habis ramuan tersebut pun tiba-tiba saja tubuh nya langsung memancarkan cahaya pilar yang menembus awan.

Auriel, Ouros dan Priscilla pun terkejut dan langsung menoleh ke sumber cahaya. Ketiga nya menyaksikan bagaimana tubuh Bohumir melayang sebentar sementara tubuhnya diselimuti dengan pilar cahaya putih sebelum akhirnya memudar dan kembali menapak ke tanah.

Wow, bahkan efek naik level juga berlaku di dunia ini! pikir Auriel penuh takjub.

Apakah dia baru saja naik level? Pikir Ouros sambil memutar kuda nya ke arah Bohumir yang kini pilar cahaya sudah mulai menghilang dari sekujur tubuh nya.

A-apa yang baru saja terjadi?! Tatap Priscilla tampak penuh keterkejutan dan kini hanya bisa terperangah.

Bohumir sementara itu bisa merasakan kapasitas Mana dan stamina nya meningkat dengan pesat. Kekuatan fisik serta ketajaman indera nya juga ikut meningkat, meski peningkatannya tidak sepesat kapasitas Mana dan kefokusannya.

Bohumir kemudian menatap Auriel dengan matanya yang berseri-seri. "Terimakasih, Nyonya, atas anugrah ini."

Ouros menghampiri Bohumir, kemudian turun dari atas Bicorn nya. "Bohumir, apa yang baru saja terjadi padamu?"

Bohumir membungkuk menyalami tuannya yang turun dari tunggangan nya, lalu kembali bersikap tegak. "Tuan, ini semua berkat Nyonya yang sudah memberikan saya sebotol vial berisi ramuan bening. Dan untuk itu, saya juga ingin mengucapkan terimakasih dan rasa syukur kepada anda—"

"Hei hei hei, sudah cukup." Ouros menahan bahu Bohumir yang hendak kembali membungkuk, sementara matanya mulai menatap Auriel. "Mari kita berbicara sebentar."

Auriel menghela nafas, kemudian turun dari Unicorn nya.

"Kalian duluan saja," perintah Ouros memerintahkan rombongannya.

Tak lama, area pekarangan Donjon pun sepi dan kini hanya meninggalkan mereka berdua.

"Apakah kamu sadar apa yang baru saja kamu lakukan?" tanya Ouros, membuka pembicaraan.

Auriel menyilang tangannya dan mulai berjalan mondar-mandir sambil menunjukkan wajah cemberutnya. "Kenapa memangnya? Apakah itu adalah hal yang perlu kita waspadai juga?"

"Tidak~ aku tidak berpikiran seperti itu, apalagi setelah semua yang sudah kita lakukan di depan publik. Hanya saja, aku khawatir kamu bertindak seperti itu karena kenaifan kamu, bukan karena maksud yang menguntungkan kamu."

"Wow, jadi selama ini itu yang kamu pikirkan? Semua yang kamu lakukan hanya demi keuntungan kamu semata?"

"Dengar," ucap Ouros pelan sambil memegang kedua bahu Auriel yang mana langsung menghentikan gerak mondar-mandir nya. "Kita kini hidup di dunia nyata, dan di dunia nyata, semua orang berpikir sama sepertiku, semua tentang untung dan rugi. Di dunia nyata sesungguhnya tidak ada yang gratis. Bahkan sumbangan yang diberikan oleh seorang sosok dermawan sekalipun."

Auriel memalingkan wajahnya sambil mengembungkan pipinya. Kemudian menatap Ouros dengan tatapan sungguh-sungguh. "Apakah selama ini kamu masih menganggapku sebagai seorang adik yang sakit dan butuh penjagaan khusus?"

"Mari hapus bagian 'adik yang sakit' nya dan sisakan tentang 'penjagaan khusus' nya," Balas Ouros setengah canggung yang kemudian langsung berdehem. "Aku hanya khawatir sebagaimana kakak yang khawatir kepada adiknya. Dan seorang adik memang butuh penjagaan khusus dari seorang kakak nya, bukan?"

"Ya, kan? Kalau begitu sama saja! kamu masih menganggapku sebaga seseorang yang tidak berdaya!" ucap Auriel sedikit menaikkan nada nya. Kemudian dengan cepat, ia berganti sikap seakan sedang berpikir dalam sambil mengelus dagu nya. "Hmmm, apa jangan-jangan karena tubuh kamu yang terlampau lebih besar dariku, sehingga kamu jadi memandang kecil diriku."

"Hah? Apa hubungannya—"

Auriel mengangkat tangannya, mencoba menggapai kening Ouros seakan ingin mengukur seberapa tinggi ia. "Oke kalau begitu, aku akan menggunakan wujud [True Seraphim] ku juga, biar tinggi kita sama!"

Dengan cepat, tanpa proses apa-apa dan dengan kilatan cahaya yang muncul sekelebat, Auriel kini sudah berubah menjadi sosok wujud [True Seraphim] nya.

"Tadaaa!" ucap Auriel sambil meregangkan tangan nya.

Sementara itu, Ouros yang melihat kejadian yang terjadi di depan mata nya pun hanya bisa menatap dengan datar. "Pembicaraan bodoh kita sepertinya harus dihentikan sekarang juga."

"Hah? Itu saja? tidak ada reaksi apa-apa?" ucap Auriel bertanya-tanya sementara Ouros langsung kembali menaiki Bicorn nya, kemudian bergegas menuju ke luar puri.

Meski wajah nya mirip dengan di dunia yang sebelumnya, tapi rambut, bentuk tubuh dan suara nya, Rena kini benar-benar menjadi orang lain, bahkan perilaku nya cukup berbeda. Ya … untung saja wajahnya masih mirip dengan wajah aslinya. Pikir Ouros.

***.

Sesampainya di luar Puri yang sudah dipenuhi dengan warga yang seakan sedang mengiringi perpindahan kediaman mereka, Auriel pun keluar dari kastil nya dengan wujud yang berbeda, mengikuti Ouros yang berjalan di depan nya, yang mana sontak membuat para warga yang menyaksikan nya, beserta Priscilla dan Bohumir pun terpukau dan terkejut sesaat melihatnya. Khususnya Bohumir yang sudah empat minggu bersama mereka, namun belum mengetahui sama sekali tentang wujud itu.

"Nyonya … apakah anda benar-benar Nyonya Auriel?" Bohumir berlari menghampiri Auriel dengan tatapan yang penasaran.

"Hm? Iya, memangnya siapa lagi?" balas Auriel, lalu menoleh menatap ke arah Priscilla dan mulai menggunakan telepati nya. Bagaimana dengan wujud ku ini? apakah di masa depan aku menggunakan wujud ini?

Priscilla yang masih memegang tali pelana untuk memberikan kuda yang ia tunggangi ke seorang warga pun hanya bisa terperangah sesaat melihat kecantikan dan keanggunan Auriel yang bertambah berkali-kali lipat sambil mulai menggelengkan kepala nya dengan pelan. Apalagi ditambah dengan ukuran tubuh nya yang kini setinggi dua meter, Auriel di mata nya kini bagaikan sesosok Dewi yang baru saja turun dari langit dengan kuda surgawi nya.

Auriel sesaat melihat respon Priscilla pun hanya tersenyum miring, kemudian kembali menoleh menatap Ouros yang juga berada di sebelahnya. "Suamiku memintaku untuk menggunakan wujud asliku, mengingat keberadaan kami sudah diketahui."

"Wujud asli?" ucap Bohumir bertanya-tanya.

Sementara Ouros masih mempertahankan ekspresi datar nya, ia pun kemudian mulai berkata sambil memacu bicorn nya, "cepat, kalian naiklah ke sekoci! Aku dan istriku akan menyusul kalian menggunakan tunggangan kami."

Setelah mendengar itu, Bohumir yang sudah terlalu banyak menyaksikan kejadian luar biasa selama bersama keduanya pun hanya bisa mengangguk patuh sambil kemudian mulai mempersiapkan Sekoci yang disimpan di bawah jembatan angkat di parit luar puri.

Ouros, Auriel, Bohumir, Priscilla dan dua demon knight pun mulai menuju ke tepi danau. Sementara Bohumir, Priscilla dan dua Demon Knight menggunakan sekoci dari parit menuju tepi danau, Ouros dan Auriel tetap berada di atas tunggangan mereka.

Kepergian mereka pun diiringi oleh warga Wildermere yang ada di sekitar. Mereka melemparkan bunga dan sambil bersorak-sorai kepada pahlawan mereka. Sementara di tengah itu semua, para warga mulai kembali berbincang.

"Aku tidak menyangka bahwa akan tiba saat dimana sosok kuat bagaikan dewa dewi seperti mereka akan memerintah di Wildermere. Ini luar biasa. Dan hari ini mesti kita buat sebagai hari libur nasional!"

"Ya … jika mereka menjadi Tuan dan Nyonya kita, kota kecil kita tidak hanya akan menjadi kota perdagangan saja, tetapi juga akan menjadi kota yang kuat. Aku tidak sabar untuk melihat apa yang terjadi di masa depan kepada kota kecil ini."

"Tapi, apakah kalian tidak berpikir bahwa Raja akan tinggal diam saja?"

"Ya itu salah mereka sendiri, siapa suruh memanggil seluruh kekuatan penjagaan Wildermere untuk turun ke medan perang? Ini adalah akibatnya. Padahal Tuan kita sebelumnya sudah mewanti-wanti Raja jika saja beliau tetap bersikukuh untuk memanggil seluruh pasukan nya, maka keamanan Wildermere akan menjadi lengah. Sekarang tidak hanya Wildermere direbut oleh kekuatan asing, bangsawan nya juga sudah dibantai oleh orang-orang sebangsa nya."

"Ya … dan setidaknya kekuatan asing itu adalah sosok yang penuh dengan kebajikan."

"Benar … untung saja sosok yang menguasai kembali Ealdklif adalah sosok seperti mereka."

Ouros mendengar itu semua, dan merasa berdebar setiap kali mendengar pujian dari para warga. Sementara Auriel yang berjalan di sisinya, hanya bisa tersenyum sambil meledeknya.

"Setelah kulihat-lihat, akhirnya kamu bisa menikmati dunia ini juga, hehehe."

"Diam kau," balas Ouros memalingkan pandangannya.

Di sisi lain, sekoci pun sudah keluar dari bottleneck parit dan mulai mendayung di danau Merewyn. Sementara itu, Bohumir dan Priscilla masih merasa penasaran dengan terus melihat ke belakang, ke arah Auriel dan Ouros yang sudah berada di tepi danau namun masih berada di atas tunggangan mereka.

Kemudian tak lama, Ouros dan Auriel pun mulai memacu tunggangan mereka memijak permukaan danau, dan di luar dugaan mereka, tunggan keduanya kini mulai berlari di atas permukaan air.

"Wow, jadi, kuda mereka tidak hanya terlihat unik, tapi juga memiliki kemampuan ajaib seperti itu juga?" ucap Auriel, terpukau.

"Kau akan lebih terpukau lagi jika tahu seberapa kuat mereka," balas Bohumir sambil mendayung sekoci.

Ya … aku tidak akan terkejut lagi. Karena Tuan Ouros lah yang membunuh Vuhdemar dengan satu pukulan hanya karena kesal mendengar kebisingan di luar puri nya. Aku rasa, kalau tidak salah, keduanya sedang melakukan kegiatan suami istri, oleh sebab itu Tuan Ouros bisa semarah itu.

Priscilla mulai kembali mengingat ingatannya tentang bagaimana Ouros dalam keadaan telanjang bulat, meloncat dari atas benteng Meregraf sambil langsung meninju sang dewa jahat, sementara dirinya juga bisa melihat Auriel dengan tubuh telanjang nya yang ditutupi dengan selimut berdiri di atas battlement tempat Ouros datang.

Lalu di tengah nafas nya yang mulai memendek, ia bisa melihat betapa kesalnya Ouros yang bergumam karena waktunya yang sudah diganggu oleh sang Dewa jahat yang waktu itu datang sendirian untuk mengejar dirinya sampai ke Wildermere.

Di tengah pandangan nya yang mulai menjadi gelap, setelah membunuh sang Dewa jahat, Ouros kembali melompat ke tempat ia datang dan langsung memeluk Auriel, sampai akhirnya ia tak sadarkan diri dan kembali ter-regresi ke masa sekarang.

Setelah mengingat itu semua, Priscilla tersipu dengan pipinya yang merona.

"Hei, apa yang sedang kamu pikirkan dengan melihat tuan kami seperti itu?" tanya salah satu demon knight.

"Ti-tidak, sir. Saya tidak memikirkan apa-apa."

Dan setahuku, mereka juga tidak pernah terlihat.

Kemudian, sesampainya di kapal, setelah semuanya sudah berada di geladak kapal, Ouros dan Auriel, beserta Bohumir dan juga Priscillia menyaksikan betapa berdarahnya keadaan di atas kapal, sementara para Demon knight yang menunggu di atas kapal masih ada yang membunuh sisa tawanan dengan sadisnya.

"Lalu bagaimana caranya kita mengoperasikan kapal ini?" ucap Bohumir terdiam.

****.

Bersambung ….

***.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!