Follow ig 👉 @sifa.syafii
Fb 👉 Sifa Syafii
Seorang gadis berusia 18 tahun bernama Intan, dipaksa Bapaknya menikah dengan Ricko, laki-laki berusia 28 tahun, anak sahabatnya.
Awalnya Intan menolak karena ia masih sekolah dan belum tahu siapa calon suaminya, tapi ia tidak bisa menolak keinginan Bapaknya yang tidak bisa dibantah.
Begitu juga dengan Ricko. Awalnya ia menolak pernikahan itu karena ia sudah memiliki kekasih, dan ia juga tidak tahu siapa calon istrinya. Namun, ia tidak bisa menolak permintaan Papanya yang sudah sakit sangat parah.
Hinggga akhirnya Ricko dan Intan pun menikah. Penasaran dengan kisah mereka? Yuk langsung simak ceritanya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 27
Malam hari, karena sudah terbiasa tidur satu ranjang dengan Intan, kini Ricko tidak betah tidur di kamarnya sendiri. Dari tadi ia sudah berusaha memejamkan matanya, tapi tidak bisa tidur juga. Ia sudah mencoba berbagai macam posisi dari telentang, tengkurap, memeluk guling, miring kanan, miring kiri, tapi tetap saja ia tidak bisa tidur.
Akhirnya Ricko bangun lalu menuruni tangga dan membuka pintu kamar Intan yang memang tidak pernah dikunci. Ia melihat Intan yang tidur telentang dengan nyenyaknya. Ia pun mendekati ranjang Intan lalu merebahkan tubuhnya di samping Intan.
Seperti biasa Ricko mengamati Intan dari atas hingga ke bawah. Saat pandangan matanya sampai di dada Intan, ingin sekali ia menyentuh benda itu, tapi ia selalu menahannya.
"Selamat malam istriku," ucap Ricko pelan lalu mengecup kening Intan. Setelah itu ia memasukkan tubuhnya ke dalam selimut yang dipakai Intan.
*
Keesokan harinya, seperti biasa Intan bangun pukul 4 pagi untuk memasak sebelum berangkat ke sekolah. Ia membuka matanya lalu menggeliat dan menoleh ke samping. Betapa terkejutnya ia saat melihat Ricko tidur di ranjangnya. Ia pun mencoba mengingat kejadian sebelum tidur dan ia ingat betul kalau Ricko tidak tidur di kamarnya, tapi kenapa ketika bangun Ricko sudah tidur di sampingnya.
Intan pun bangun lalu menguncir rambutnya. Usai itu ia masuk ke dalam kamar mandi mencuci mukanya untuk menghilangkan rasa kantuk di matanya. Setelah itu ia keluar dari kamarnya menuju dapur meninggalkan Ricko yang masih tidur nyenyak di dalam kamarnya.
Intan memasak seperti biasanya. Ia rela dan ikhlas memasak untuk Ricko. Ada pepatah yang mengatakan bahwa cinta berawal dari perut naik ke hati. Artinya ketika seseorang dihidangkan makanan yang dipadu dengan "bumbu" kasih sayang, akan muncul rasa cinta usai menyantap nikmatnya menu tersebut. Mungkin itu yang terjadi pada Ricko saat ini.
Setelah meletakkan masakannya, kopi, dan susu di atas meja makan, Intan kembali ke dalam kamarnya untuk mandi dan berganti pakaian. Ia melihat Ricko masih belum bangun juga. Intan pun membangunkannya.
"Mas ..., Mas Ricko, bangun ...," panggil Intan sambil menggoyang-goyang tubuh Ricko. Ricko pun berusaha membuka matanya.
"Ada apa?" tanya Ricko sambil memicingkan matanya karena silau dengan cahaya lampu.
"Bangun ... sudah pagi. Aku mau mandi," balas Intan sambil merapikan selimut yang dipakai Ricko.
"Aku akan bangun setelah kamu mandi. Aku masih mengantuk," balas Ricko lalu memeluk guling dan tidur lagi.
"Kenapa Mas Ricko bisa tidur di sini?" tanya Intan.
Ricko tidak menjawabnya karena sudah tertidur lagi. Intan pun mengambil handuk dan seragamnya lalu masuk ke dalam kamar mandi.
Setelah mandi dan berganti pakaian di dalam kamar mandi, Intan keluar dari dalam kamar mandi. Ia duduk di meja rias menyisir rambutnya, memakai bedak, lip balm, dan lotion serta menyemprotkan minyak wangi pada bajunya. Setelah itu ia membangunkan Ricko lagi.
"Mas ... bangun! Sudah siang lo ...," ucap Intan membangunkan Ricko dengan menepuk pipi Ricko dengan pelan. Ricko mencium bau wangi pada tangan Intan. Ia pun membuka matanya dan melihat Intan sudah siap berangkat sekolah.
"Kenapa Mas Ricko bisa tidur di sini?" tanya Intan sambil memakai jam tangannya.
"Aku tidak bisa tidur di kamarku. Jadi aku ke sini," jawab Ricko dengan suara serak khas bangun tidur.