Anak kecil ber usia 5 tahun itu asik merasakan sejuk dan dinginnya air pegunungan yang merendam tubuhnya, mereka adalah Regan dan Regi anak kembar laki - laki dari pasangan Putra Mahardika dan Rosintiani.
Setiap akhir pekan Putra akan mengajak keluarganya ini untuk berlibur seperti weekend kali ini ia mengajak anak dan istrinya itu ke sebuah Air Terjun di mana Air Terjun itu menyajikan sebuah pemandangan yang begitu indah.
Canda tawa pun selalu menghiasi wajah mereka, Regan kecil tampak begitu menikmati bermain air bersama kakaknya sedangkan Putra dan Rosi mengawasi dari Gazebo yang tak jauh dari sana....
langsung aja masuk keceritanya...!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mars Is Blue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter 13
Ia juga mendapati sahabatnya ada di sana. Dan ia juga mengenali sosok perempuan yang membuatnya cukup merasa malas berada di sekolah, Citra gadis itu sengaja datang hanya untuk mensupport Regan. Ia tampak cantik dengan Dress biru muda yang ia kenakan.
***
Setelah semua para peserta memainkan lagu andalannya kini tiba lah saatnya untuk juri memberikan pengumuman siapa kah pemenangnya,
"Baiklah hadirin sekalian, saya akan umumkan juara ke 3 dan ke 2 terlebih dahulu, dan juara ke tiga jatuh kepada...
Athalla Asyauqi perwakilan dari SMA Nusa Bangsa."
"Untuk juara ke dua jatuh ke pada... Mirna Adreana perwakilan dari SMK Kusuma Jaya."
"Daan... Ini yang paling di tunggu-tunggu ya kan? Untuk juara pertama jatuh ke pada..."
Pembawa acara itu pun menggantungkan ucapannya membuat semua orang yang hadir penasaran terlebih lagi Citra yang sedari tadi begitu antusias menyaksikan Regan.
" Selamat untuk Regan Mahardika perwakilan dari SMA Teknomedika!"
"Yeay! Regan selamat!" Gumam Citra begitu senang, Regan sendiri pun cukup tak percaya bahwa permainan pianonya mampu menghantarkannya menjadi juara 1.
Sebenarnya Regan enggan mengikuti kompetisi ini namun berkat dorongan dari para guru dan teman-temannya akhirnya Regan pun mau, karna lomba ini pula membawa nama masing-masing sekolah.
Drrtt... Drttt... Drtt..
Getaran ponsel yang berada di atas meja belajarnya pun membuyarkan lamunan Regan yang sedang duduk di sofa, ja segera meraih ponselnya ternyata Dev lah yang menelfon dirinya. Diliriklah jam baru menunjukkan pukul 06.00 WIB.
"Hallo?"
"Gan, lari pagi yoo!"
"Kemana?"
"Sekitaran komplek aja, ayo mau gak? Gue tunggu di blok D."
"Yaudah tunggu gue ganti baju."
"Oke!"
Regan segera mematikan telfonnya, ia menghembuskan nafasnya dengan kasar lamunanya itu mampu membuat dadanya terasa sesak, ia segera mengganti pakaiannya agar Dev tak menunggu terlalu lama.
****
Hari sabtu memang dimanfaatkan sebagian orang untuk berolahraga, terutama Dev dan juga Regan, mereka sedang berlari mengitari jalanan komplek perumahan Citra.
"Kenapa gak ke danau aja sih?" Tanya Regan mencoba menyamakan langkah nya dengan Dev.
"Rame banget! Gue udah muter kesana, pada sama pasangannya."
"Terus kenapa?"
"Gue iri lah! Masa mereka pada punya pasangan gue enggak."
"Ck! Serah lu."
Mereka terus berlari hingga akhirnya sampai di sebuah taman buatan yang tak terlalu ramai, Regan dan Dev pun mulai meregangkan otot-ototnya, melakukan shit up, dan push up.
"Oh iya gimana udah ngomong sama Citra?" Tanya Dev yang sedang berbaring di atas rerumputan mencoba beristirahat.
"Belum."
"Tapi janji kan lu mau bantuin gue?" Tanya nya lagi memastikan, walau ia tau Regan tak akan pernah ingkar janji.
"Iya, tapi nanti."
Mereka pun terdiam, Dev sudah asik dengan ponselnya sedangkan Regan sedang memandangi langit-langit pagi ini yang begitu cerah, hingga ia pun berniat untuk membeli minum sebentar.
"Gue beli minum dulu!" Ucap Regan tanpa menunggu jawaban dari Dev ia lantas bangkit dan berjalan menuju sebuah pedagang minuman yang tak jauh dari tempatnya beristirahat.
Sedang asiknya berlari kecil tak sengaja ia pun menabrak seseorang hingga terjatuh.
Brukk!.. "Aduh!" Keluh wanita itu.
"Sorry, gue gak sengaja." Ucap Regan tanpa tau siapa wanita di hadapannya itu ia mengulurkan tangannya berusaha membantu wanita itu berdiri, hingga Citra pun mengenali pria yang ada di depannya.
"Iya gak apa-apa gue juga salah.. Eh? Regan?" Ucap Citra, orang yang ia sebut namanya pun hanya terdiam.
Setelah membantu Citra berdiri Regan pun berjalan menuju pedagang minuman yang jaraknya hanya 3 meter di belakang mereka. Citra pun mengikuti Regan, ia begitu senang bertemu dengannya.
next...