Seorang Badboy dengan sifat bengisnya itu jatuh cinta dengan seorang gadis manis yang punya pribadi lembut .
Dengan sifat dingin yang dimiliki Badboy itu justru membuat gadis itu menghindarinya , meski Badboy itu sudah memiliki pacar dia terus berusaha mendapatkan hati gadis itu .
Akankah Badboy itu bisa mendapatkannya ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ssnjaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30
Bara pemuda itu terlihat tersenyum menyeringai , merasa puas dengan apa yang baru saja dia lakukan itu .
Dia benar-benar membalas dendam pada Daffa , karna sudah membuat Angga temannya itu harus berada di rumah sakit selama beberapa hari .
Sebelum pergi dari tempat itu , Bara menggeber motornya kencang , hingga membuat para anak yang melihat itu ketakutan .
Daffa memandang lekat mata cantik itu , keduanya sedang berada di sebuah tempat yang cukup rahasia dan hanya Daffa yang tahu .
Dia sengaja mengajak Hana melihat senja , sebuah hal yang gadis itu sukai .
Hana suka sekali dengan senja , kepergiannya selalu meninggalkan keindahan.
Daffa sengaja memesan salah satu resort milik keluarganya itu , Hana yang tidak tahu jika resort itu milik Daffa , dengan senyum riang memasuki tempat itu .
Kemudian Daffa mengajak Hana untuk duduk di atas pasir yang terhampar luas dengan lautan biru .
Hana memandang kagum matahari yang akan tenggelam itu , dia juga ingin seperti senja meninggalkan setiap keindahan bagi orang yang mengenalnya .
Hana melirik dari ekor matanya dan kemudian menatap Daffa yang saat ini juga sedang menatapnya .
Sejenak kedua tatapan mereka bertemu , saling menatap kagum satu sama lain .
" aku sayang kamu Farhana " ucap Daffa sambil senyum manis yang tercetak jelas di wajah tampan itu .
degh
Hati Hana berdebar kencang , dia juga mencintai Daffa tapi agak canggung untuk mengungkapkan .
Dengan malu Hana menjawab " aku juga sayang kamu Daffa " sahutnya pelan .
Daffa tersenyum melihat Hana yang tampak malu saat ini , rona merah itu menghiasi wajah Hana .
Grep
Daffa memeluk Hana , membawa gadis itu ke dalam dekapannya , dia ingin Hana merasakan debaran jantung nya saat ini .
Hana tersenyum di dalam pelukan itu , aroma maskulin yang menguar dari tubuh Daffa semakin membuat Hana jatuh cinta pada sosok Daffa saat ini .
Daffa melepaskan pelukan itu , dan menangkup pipi Hana , Daffa memajukan wajahnya ingin mencium Hana di bibir .
Hana tampak mematung saat ini , melihat Daffa yang semakin dekat .
Hana memejamkan matanya , bersiap untuk memberikan ciuman pertama nya .
Belum sampai Daffa menyentuh bibir itu , ponselnya berdering nyaring hingga membuatnya mengurungkan niatnya .
Dalam hatinya Daffa mengumpat tajam penelfon itu yang sudah menganggu kegiatannya itu .
Hana gadis itu juga buru-buru mengalihkan pandangannya , dia merutuki kebodohannya sendiri yang hampir saja memberikan ciuman pertama nya untuk Daffa .
Dengan malas Daffa mengangkat telfon itu , yang ternyata dari Reza , cecunguk yang sudah menganggu Daffa .
" apa ? " ucap Daffa sinis .
Sedetik kemudian mata Daffa mendelik sempurna , tangannya terkepal erat mendengar penuturan Reza itu .
Dia beralih menatap Hana , yang juga menatapnya penuh tanya .
" han , ada yang nyerang rumah singgah gue , dan gue harus kesana " .
Hana menutup mulutnya sendiri gak percaya , siapa yang dengan teganya menyerang tempat tinggal para anak jalanan .
" ya ampun Daffa , siapa yang tega kayak gitu ? " .
" gak tau ! kamu ikut aku ya " ucap Daffa sambil memegang erat tangan Hana .
Hana mengangguk mengiyakan , dia juga ingin tahu bagaimana keadaaan para anak jalanan yang mayoritas anak perempuan itu .
Daffa mencengkeram erat stirnya , dia tidak mungkin menaiki motornya itu dengan kecepatan di atas rata - rata , karna ada Hana yang dia bonceng .
Tanpa Daffa tahu , jika saat ini pemuda yang duduk di atas motor merahnya itu mengepal tangannya , menahan emosi melihat Daffa yang membonceng Hana , gadis yang dia sukai itu .
Setengah jam berlalu , motor hitam itu akhirnya sampai di lokasi yang terbilang cukup kumuh itu .
Daffa menggandeng tangan Hana , untuk mengikuti langkahnya , dia melihat jika saat ini para anggota gengnya sedang membersihkan puing-puing bekas kehancuran rumah singgah itu .
Melihat segerombolan teman Daffa , membuat Hana reflek melepaskan tautan tangan mereka , hingga membuat Daffa menoleh dan mengernyit heran .
" kenapa han ? " ucap Daffa menatap penuh tanya .
" emmm aku malu Daffa " cicitnya Hana pelan .
" Yaudah aku kesana dulu , kamu tunggu sini aja " .
" gak , aku mau ke anak perempuan itu " sahut Hana sambil menunjuk segerombolan anak perempuan yang terlihat tengah menangis .
Daffa mengangguk , dia pun langsung menghampiri Reza yang menatapnya penuh cibir , Reza tahu betul tautan tangan Daffa dan Hana tadi .
Dia tidak menyangka jika Badboy bengis itu bisa bucin juga ternyata .
" siapa yang lakuin ini ? " ucap Daffa dengan nada dinginnya .
Seketika itu pula aura yang Daffa keluarkan terlihat menakutkan saat ini , suasana menjadi hening , anggota geng Daffa tahu betul jika nada suara Daffa yang dingin itu mengisyaratkan emosi yang coba dia redam saat ini .
" kita gak ada yang tahu , salah satu anggota geng tadi telfon Andi dan kejadiannya udah kayak gini " ucap Ares yang memang paling berani menyahuti Daffa jika mode pemuda itu sedang buruk .
" ada yang Lo curiga i res ? " .
Ares menggeleng , dia pun juga tidak tahu .
Daffa menatap sekeliling , banyak sekali buku-buku yang dia berikan Ke anak-anak itu hancur lebur dan juga berantakan .
Orang itu mungkin saja memang sengaja membakar rumah singgah itu , tanpa belas kasihan .
Daffa juga melihat jika saat ini , Hana pacarnya itu sedang membantu anak yang lainnya membersihkan buku yang masih di gunakan .
" cari tahu tentang ini res ! " ucap Daffa dingin .
Setelah berkata seperti itu , Daffa menghampiri Hana kekasihnya yang tampak murung itu .
Daffa yang niatnya hari ini ingin mengajak Hana untuk berkencan harus hancur karna adanya kejadian ini .
Hana juga kebetulan libur , jadi Daffa memanfaatkan waktu sebaik mungkin .
" han " .
Hana menoleh dan tersenyum lembut melihat Daffa yang saat ini tampak sangat emosi itu .
" kenapa ? jangan emosi ya , mending kita kumpulin yang masih bisa di pakai " ucap Hana lembut .
Daffa mengangguk setuju , dia memang penurut jika sedang bersama Hana .
Reza geleng-geleng tak percaya melihat Daffa yang ikut mengumpulkan buku ataupun baju yang masih layak pakai itu .
Dia menyenggol lengan Ares yang saat ini juga tampak tak percaya .
" res , temen Lo tuh ! " ucap Reza sambil menunjuk ke arah Daffa .
" ckk... Temen Lo juga kali ! " sahut Ares sinis , dan berlalu pergi .
" woy , mau kemana Lo ! " .
Ares tidak menjawab , dia justru menunjukkan jari tengahnya , membuat Reza semakin di buat jengkel .
Reza mengejar Ares dan tidak sengaja menabrak Hana , hingga hampir terjatuh , hal itu mampu membuat emosi Daffa memuncak .
Seolah tahu , emosi Daffa yang tampak tinggi itu , Hana mencoba untuk meluluhkan emosi Daffa .
" Daffa " ucap Hana lembut sambil menggeleng .
Seketika itu pula Daffa mengehentikan langkahnya , hal itu lagi-lagi membuat anggota geng nya tak percaya .
Selama ini tidak ada yang mampu membuat emosi seorang Daffa luluh , Meski mereka mencoba untuk meluluhkan nya .
doubel up kak
nanti di bully Bella. susah lagi hidup hana