Beberapa hari sebelum pernikahannya dengan kekasihnya, Junior harus kehilangan gadis yang paling ia cintai. Kekasihnya itu meninggalkannya karena penyakit parah yang selama ini ia derita.
Paris meninggalkan wasiat dimana ia meminta Jasmine sang adik untuk menggantikannya menikah dengan Junior.
Akankah Junior menikahi gadis tomboy yang jauh berbeda dengan Paris yang ia puja sejak lama?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda FK, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5
Setelah check out dari hotel, kini mereka sedang dalam perjalanan menuju mansion keluarga Smith. Jasmine akan meminta izin kepada kedua mertuanya agar mereka mengizinkan Jasmine untuk kembali ke Indonesia. Pekerjaannya tidak boleh lama ia tinggalkan.
Setibanya di sana, ia melihat begitu banyak mobil di sana. Ternyata banyak rekan Dad Kaivan datang berkunjung untuk memberikan selamat kepada mereka.
"Nah, pemeran utamanya sudah datang," ucap Uncle Kavin ketika melihat Junior dan Jasmine memasuki mansion.
"Selamat ya, Jasmine, Junior" ucap Aunty Kimmy sembari mencium pipi kanan dan kiri Jasmine.
"Enggak berasa ya, mereka udah segede gini dan menikah. Jadi inget saat mereka masih kecil" timpal Aunty Cinta.
"Iya, aku jadi merindukan.." ucapan Kimmy terhenti ketika Keyzia memberi kode agar tidak membahas Paris ketika mereka datang.
Semua tidak menyangka kepergian Paris secepat ini, gadis cantik yang selalu ceria ternyata menyimpan penyakit parah. Andai ia menceritakan semua kepada Kean, mungkin Kean akan mengusahakan yang terbaik. Tapi ini semua sudah takdir dari sang pencipta. Bagaimanapun kita berusaha apabila takdirnya seperti ini maka terjadilah.
Junior dan Jasmine pun masuk ke dalam, Jasmine mencoba tetap tersenyum meskipun sebenarnya ia was-was akan sulit mendapatkan izin ketika melihat banyak kerabat yang datang. Jasmine hafal sekali para The K ini apabila bertemu kembali selalu menginap dan akan menghabiskan banyak waktu.
"Rein enggak ikut Ken?" tanya Cinta ketika melihat Kean hanya sendirian.
"Biasa lah Ratu selalu mendrama, dia terlalu di manja oleh Oma nya jadi seperti itu" jawab Kean santai.
"Padahal kami sangat merindukan Ratu dan Rein," sahut Kimmy yang membantu Keyzia membawakan minuman.
"Kalian akan lama di sini?" tanya Key.
"Gue masih ada seminar di sini, kalau kalian gimana?" Kean malah balik bertanya.
"Para istri pastinya masih ingin jalan-jalan dan belanja. Ya, kita sebagai suami penyayang istri harus menurut saja" balas Key membuat Cinta tersenyum sumringah.
"Bilang aja takut istri" cibir Kavin membuat Key mendelik menatapnya.
Meskipun sudah tidak muda lagi, mereka berdua masih saja terus bertengkar apabila bertemu.
Tuh kan! Akan semakin sulit ia mendapatkan izin dari sang mertua untuk kembali ke Indonesia. Ia melirik Junior yang sedang asyik dengan gadgetnya. Jasmine yakin suaminya itu saat ini sedang melihat-lihat foto Paris. Dasar bucin!
Melihat gelagat aneh pada menantunya, Keyzia pamit undur diri menemani Jasmine yang baru saja pergi ke dapur.
"Ada apa, Nak?" tanya Mom Keyzia kepada Jasmine.
"Ah..tidak apa-apa Mom" elak Jasmine merasa canggung.
"Cerita saja, aku saat ini juga ibumu kan?" ujar Keyzia membuat Jasmine menatap wajah wanita yang sudah tidak muda lagi, namun tetap cantik.
"Besok aku harus kembali ke Indonesia Mom, banyak sekali pekerjaan ku di sana" keluh Jasmine lalu menghela nafas panjang.
"Kau bisa pergi bersama Junior, Daddy tadi mengatakan apabila ia akan mengutus Junior untuk kembali ke Indonesia. Mengurus perusahaan fashion milik kami di sana. Kami ingin Junior melupakan semua bayangan tentang Paris. Oleh karena itu, Mommy menyarankan Junior untuk kembali ke Indonesia " cerocos Keyzia panjang lebar.
"Oh, seperti itu. Baiklah Mom." Jasmine meminum teh hijau yang diberikan oleh Keyzia kepadanya.
"Mom harap kamu dapat menyembuhkan luka dalam hati Junior, percayalah cinta akan datang diantara kalian" tukas Keyzia lalu menepuk pundak Jasmine.
Jasmine hanya tersenyum tipis menanggapi ucapan mertuanya, ia tidak yakin Junior akan mencintainya melihat ia begitu bucin kepada Paris. Dan Jasmine pun hingga saat ini masih menyukai kekasihnya yang entah berada di mana dia sekarang. Jiwa petualangnya membuat Jasmine sulit mengetahui keberadaannya sekarang. Bagaimana apabila ia mengetahui kalau Jasmine kini sudah menikah. Oh Jasmine tidak dapat membayangkannya.
"Aku tidak bisa berjanji, Mom. Kau lihat dia, sejak tadi hanya melihat foto kenangannya dengan mendiang kakak. Bagaimana bisa aku menggeser posisi kakak di hatinya. Tapi, bagaimanapun juga kini aku adalah istrinya dan aku akan melakukan yang terbaik untuk Junior " tegas Jasmine membuat senyum terukir pada bibir wanita paruh baya itu.
Setelah lama berbincang, para kerabat kembali ke hotel tempat mereka menginap selama di Paris. Keyzia menyampaikan rencana menantunya yang ingin kembali ke Indonesia. Kebetulan Junior pun akan kembali ke sana mengurus perusahaan mereka yang selama ini ia diurus oleh menantu dan asistennya.
Beberapa jam dalam perjalanan, kini mereka telah sampai di Indonesia. Jasmine merentangkan kedua tangannya ketika ia menginjakkan kakinya kembali, ia menghirup udara segar yang selalu membuat harinya bersemangat.
"Kita enggak akan tinggal di mansion Oma Alexa kan?" tanya Jasmine.
"Kau tenang saja, aku punya rumah di Jakarta. Kita bisa tinggal di sana, tinggal bersama Oma Alexa akan ikut campur dengan urusan kita nantinya." Junior tidak ingin seperti Romeo yang tinggal berdekatan dengan Oma nya, sekali nya memiliki masalah mereka akan mengetahui dan turut campur.
Keduanya memasuki mobil yang telah menjemput Junior dan Jasmine di bandara. Jasmine terus memandang ke arah luar jendela, ia sedang memikirkan bagaimana apabila kekasihnya kembali mengetahui ia kini telah menjadi istri orang. Jasmine tidak dapat membayangkan amukan dari pria itu, meskipun ia keras kepala tapi Jasmine menyayanginya.
Sama halnya dengan Jasmine, Junior masih memikirkan kehidupannya tanpa Paris. Beberapa hari tanpa Paris rasanya Junior sulit untuk bernafas. Ingin sekali ia menyusul kekasih hatinya, namun Paris menginginkan ia melanjutkan kehidupannya dengan baik.
Bulir bening menetes begitu saja dari sudut mata Junior membuat Jasmine terkejut melihat suaminya.
"Are you okay, Junjun?" tanya Jasmine dengan lembut.
Ia tahu perasaan Junior saat ini seperti apa, ia pun sebenarnya masih sangat sulit menerima kepergian kakaknya begitu saja. Namun, takdir Tuhan siapa yang tahu, Tuhan sangat menyayangi Paris sehingga mengambil Paris lebih cepat agar tidak lagi merasakan kesakitan.
Jasmine membawa Junior kedalam pelukannya, ia mengusap punggung suaminya yang saat ini sedang rapuh. Ia tahu sedalam apa suaminya ini mencintai kakaknya, kakaknya selalu banyak bercerita tentang kisah cinta mereka selama ini.
Setengah jam dalam perjalanan, kini mereka telah sampai di rumah mewah milik Junior. Rumah yang sederhana namun terlihat mewah dan elegan. Meskipun tidak sebesar mansion milik keluarga Wijaya, tapi rumah ini terlihat nyaman menurut Jasmine.
Junior yang tertidur dalam perjalan, baru saja membuka matanya. Ia bergegas keluar dari mobil menghampiri istrinya, mereka berjalan berdampingan memasuki rumah. Ada beberapa pelayan yang menyambut kedatangan mereka.
"Selamat datang, Tuan Nyonya!" ucap mereka bersamaan.
Sementara Jasmine dan Junior hanya menjawab dengan senyuman saja. Junior menunjukkan kepada Jasmine dimana kamar mereka. Ia merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur sembari memijat kepalanya yang pusing.
Melihat wajah lelah suaminya, Jasmine mendekat dan memijat kepala suaminya. Junior menikmati pijatan lembut yang diberikan sang istri membuat matanya terpejam menikmati sentuhan itu.
"Jasjus, aku mau susu!" ucap Junior masih dengan mata terpejam.
Hah?
