NovelToon NovelToon
Sistem KU

Sistem KU

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Sistem
Popularitas:7.8k
Nilai: 5
Nama Author: Rohid Firmansyah

Ada seorang petarung dari pulau yang jauh pernah berkata dalam jurnalnya . "jika kau hidup memikirkan masa depan kau akan Takut, jika kau masih memikirkan hidupmu di masa lalu kau akan depresi , namun jika kau hidup hari ini tanpa memikirkan besok atau kemarin kau bahagia". begitulah katanya .

dan semua itu ada benarnya .

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rohid Firmansyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ini Bukan yang aku inginkan

Malam yang benar-benar tidak terduga. Waktu sudah mendekati tengah malam, namun suasana di luar masih terlihat ramai, bahkan ada yang masih berdagang di tengah malam itu. Seorang pria berusia hampir 20 tahun itu membawa Jamal yang mulai tersadar dari mabuknya.

Matanya penuh dengan makna. Ia terus memikirkan Angel yang sekarang telah berubah, namun tidak seperti yang Alex inginkan. Dia mungkin wanita yang jahat dan manipulatif, namun apakah ia pantas mendapatkan semua hal buruk yang pernah ia ceritakan pada Alex sebelumnya?

Alex tahu itu bukan salahnya, namun entah mengapa ada perasaan yang mengganjal di dadanya. {Anda memang baik, Tuan. Tak salah dia memilih Anda.}

'Tidak, aku bukan orang baik. Aku membuat seorang wanita menderita. Aku tahu bagaimana rasanya sendiri. Bahkan dari wajahnya, aku tahu dia pasti selalu menangisi nasibnya,' Alex terus menyalahkan dirinya sendiri atas nasib seorang wanita yang telah menghancurkan dirinya di masa depan.

.......

Alex dan Jamal berjalan pelan di bawah cahaya lampu jalan yang redup. Mereka melewati beberapa toko yang masih buka, penjual makanan yang menguarkan aroma menggoda, dan sekumpulan orang yang bercakap-cakap di pinggir jalan. Malam itu terasa begitu panjang bagi Alex, pikirannya terus menerawang, memikirkan nasib Angel dan apa yang telah terjadi pada mereka berdua.

"Kenapa kamu diam saja, Lex?" tanya Jamal dengan suara serak, efek dari mabuk yang belum sepenuhnya hilang.

Alex menoleh perlahan, mencoba tersenyum meski hatinya berat. "Tidak ada apa-apa, Jam. Hanya memikirkan beberapa hal."

Jamal tertawa kecil, meski suaranya terdengar lemah. "Jangan terlalu banyak berpikir, Lex. Hidup ini sudah cukup rumit tanpa harus kita tambahi dengan beban pikiran."

.......

Setelah pesta malam , alex yang sudah menempati villa miliknya dan telah membayar nya cash , Dia sedang terbaring di kasur besar , menatap langit langi kamar yang dipenuhi kemewahan, matanya hitam.

Dia tidak dapat tidur malam.

Walaupun ada sistem yang memaksanya tidur karena akan mengganggu kesehatannya , Tapi bahkan itu tidak dapat membuatnya tertidur dia seperti kehilangan dirinya sendiri. dalam pikirnya dia hanya terus menyalahkan apa yang terjadi Pada angel pada dirinya sendiri.

"Tidak mungkin ini salahku, tapi aku merasa sangat bersalah. Apakah aku sejahat itu?" pikirnya sambil menatap langit-langit dengan saksama.

Cahaya pagi mulai memasuki kamar yang gelap itu. Angin pantai yang lembut menerobos jendela kamar, seolah menyuruhnya bangun.

Alex berjalan menuju pintu geser dan membukanya, memperlihatkan kolam renang yang besar.

"Entah mengapa, kakiku ingin keluar dari kamar," gumamnya.

Namun, ketika ia melangkah keluar, sebuah layar merah tiba-tiba muncul di depan wajahnya.

[Misi Kematian: Karena pemain telah melakukan kesalahan dengan berempati dan bersimpati pada orang yang dianggap musuh, maka Anda harus melakukan hal berikut...]

[Keterangan: Oh tidak! Angel akan mati dan dilecehkan oleh 10 orang. Datang dan bantu dia atau lupakan misi ini.]

[Hadiah melakukan ini: Kematian Anda dan tidak akan hidup lagi. Kegagalan misi: Anda akan hidup dan mendapatkan 1 miliar poin.]

"Apa?...," bisiknya tidak percaya.

"DIA DALAM MASALAH, CEPAT KATAKAN DI MANA LOKASINYA!" teriaknya panik, melihat pesan itu pada sistem yang segera memberikan peta lokasi dirinya sekarang dan tempat di mana Angel berada.

{Anda ingin ke mana, Tuan? Jika Anda ke sana, Anda akan menyia-nyiakan usaha Anda.} ucap sistem, melihat Alex berlari sekencang mungkin menuju tempat yang dimaksud, yang berjarak dua kilometer dari tempatnya sekarang, sementara waktu misi terus berkurang di depan wajahnya.

"DIAM KAU SIALAN!" teriak Alex sembari berlari secepat mungkin, hanya dengan mengenakan piyama dan bertelanjang kaki.

Dia sangat cepat, entah apa yang ada di pikirannya, namun dia tidak ingin semua ini terjadi karena kesalahannya. Dia tahu dia jahat, namun akan lebih jahat lagi jika dia membiarkan seorang wanita yang tidak tahu apa-apa mati karena keserakahannya. Dalam hatinya, ia berkata, "Sialaaannn..."

Di tempat sepi di sebuah gudang kosong dekat dengan hutan dan pemukiman yang jarang dijamah, terlihat 10 orang lelaki mabuk tengah berkumpul mengelilingi Angel.

"Hehehe, jalang sialan ini. Aku akan menyantapnya sesukaku," kata salah satu pria.

"Diam, bodoh! Kau harus berbagi," jawab yang lain.

Angel sudah tidak sadarkan diri. Sepertinya dia banyak dicekoki minuman dan obat-obatan hingga tidak sadarkan diri. Bajunya terlihat banyak robekan dan cakaran, sepertinya ia berusaha melawan mereka. Matanya sudah putih dan busa terlihat di mulutnya.

"Kita harus membuatnya begini sampai sadar. Hehe, aku duluan saja," seorang pria gendut dengan kulit putih mulai menurunkan celananya untuk memulai tindakan bejat mereka.

Tangan pria itu perlahan namun pasti mendekati tubuh Angel, wajahnya benar-benar menjijikkan dan lapar seperti binatang buas yang tidak terkendali. Namun, ketika ia hampir meraba tubuh Angel dan akan memegang kemaluannya, sebuah dobrakan pintu mengagetkan mereka setengah mati.

Duar! Pintu didobrak hingga terlepas dari engselnya.

Dengan tatapan buas dan marah, Alex menatap mereka. Cahaya memperlihatkan wajah dan tubuhnya yang penuh luka dan darah. Mereka melihat lelaki tinggi itu berdiri dengan tatapan siap membunuh. Tubuhnya dipenuhi oleh darah dan goresan, wajahnya bahkan dipenuhi oleh darah miliknya sendiri.

"Kalian bajingaaaan!" Alex berteriak sambil berlari ke arah mereka, tangan kanannya terlihat sedikit tulangnya dari kulitnya.

Bukan perkara sulit bagi Alex untuk menghabisi 10 orang itu, mengingat dia adalah ketua geng dengan anggota ribuan. Dia bahkan tidak bisa mengendalikan emosinya. Alex mengamuk seperti beruang besar, mencakar dan membunuh beberapa orang itu yang kebanyakan adalah orang asing. Dia benar-benar seperti monster, mematahkan dan menghancurkan kelamin mereka seolah bukan masalah baginya.

{Peringatan: Anda kehilangan kendali. Angel akan mati jika Anda tidak membawanya ke rumah sakit dalam 5 menit lagi.} Sistem memperingatkan, membantu menurunkan emosinya yang telah mencapai puncaknya.

"Hah... hah... Oh tidak, Angel, tidak," Alex mengangkat Angel dari lantai, terlihat busanya mulai banyak keluar dari mulutnya.

'''

"Tolong, jangan mati, jangan!" teriak Alex, panik.

Dengan amarah yang meluap-luap dan darah yang terus mengalir dari tubuhnya, terutama dari perut kanannya yang robek, Alex berlari membawa Angel sekuat tenaga menuju rumah sakit yang tidak jauh dari sana. Baik orang lokal maupun orang asing melihat Alex yang berlumuran darah dan membawa Angel yang tak sadarkan diri.

"Awas! Tolong minggir! Dia bisa mati!" Alex berteriak pada orang-orang yang menghalangi jalannya memasuki rumah sakit.

Begitu sampai di rumah sakit, seorang dokter mendekatinya. "Ada apa, Pak?"

"Anda dokter? Tolong, selamatkan dia secepatnya! Dia sudah di ujung kematian!" Alex yang berdarah-darah menyerahkan Angel ke dokter.

Kehebohan itu menjadi tontonan bagi pasien lain. "Baik, baik, Pak, sabar ya. Ayo, bawa dia ke ruang ICU. Anda juga, Pak," kata dokter pada Alex, yang juga akan mati jika tidak ditangani segera.

"Biarkan saja aku, Dok. Tolong, selamatkan dia," tandas Alex pada dokter, yang tak bisa memaksa kehendak seseorang.

Angel dibawa menggunakan kasur darurat yang bergerak dengan roda menuju ruang ICU. Alex mengikuti mereka menuju ruangan ICU yang tidak jauh dari lokasi mereka sebelumnya. "Jangan mati, kumohon, jangan mati," bisiknya sepanjang jalan.

Darah masih menetes di lantai.

"Maaf, Pak, Anda tidak dapat masuk," kata seorang perawat yang cepat-cepat menutup pintu ICU.

Dalam kekhawatiran yang luar biasa, Alex tidak bisa diam. Bahkan setelah perawat lain datang untuk mengobatinya di luar ruang ICU, dia masih terus mengkhawatirkan kehidupan Angel yang terancam, karena kesalahannya. 'Ini salahku, ini salahku. Aku seharusnya mati saja lagi. Aku tahu dia jahat, tapi aku lebih buruk darinya, kumohon,' pikirannya bergemuruh sementara matanya tertuju pada ruang ICU.

Dia tidak bisa mengalihkan pandangannya dari ruangan di depannya.

Sementara itu, dokter dan perawat yang menjahit sobekan di tangan dan perutnya melihat betapa menakutkannya Alex. Dia bahkan tidak merasakan sakit atau bereaksi terhadap jahitan yang diberikan tanpa obat pereda rasa sakit karena situasi yang sangat genting.

"Dia pria sejati," gumam dokter lelaki yang melihat betapa kuat dan menakutkannya Alex. Bahkan auranya membuat siapapun berpikir bahwa dia seorang ketua gangster besar.

Waktu terasa berjalan lambat. Setiap detik seperti menit, setiap menit seperti jam. Alex masih berdiri di depan pintu ICU, hatinya berdebar kencang. Bayangan-bayangan tentang Angel yang menderita terus berputar di kepalanya.

Setiap suara dari dalam ruangan itu membuat jantungnya berdetak lebih kencang, takut mendengar kabar buruk. Tubuhnya yang penuh luka mulai gemetar, bukan karena rasa sakit, tetapi karena kecemasan yang menggerogoti pikirannya. Alex tahu bahwa hidup Angel berada di tangan para dokter sekarang, dan satu-satunya yang bisa ia lakukan hanyalah berdoa dan berharap.

"Demi Tuhan, selamatkan dia," bisiknya pelan, hampir tak terdengar, saat air mata mulai mengalir di wajahnya.

1
Aryanti endah
Luar biasa
Gabutdramon
sungguh kesalah besar yang dimulai oleh author korea dan author novel ini
seorang pembela diri/petarung, setiap indera tubuh sangat di perlukan terutama mata/penglihatan tidak mungkin seorang pembela diri (didunia nyata tentunya)
membiarjan rambut menutupi sebagian penglihatannya itu kesalahan yang sangat fatal (bunuh diri)
Gabutdramon
sering buat heran, masa masa sekolah, khususnya sma/sederajat seakan menitik beratkan persoalnya pada percintaan?
hellow lo olang sekolah buat pacaran? nanti kalo lulus mau jadi rangking 1pecinta sejati gitu?🥴
DEWA SEMESTA
up
Smeliy: ok kawan akan ku up sebisa saya!
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!