Cinta Untuk Ibu

Jane masuk ke dalam rumah setelah ia pulang bekerja. Ia pun duduk di sofa lebih dulu sebelum ia masuk ke kamar. Mata nya melirik ke arah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 9 malam.

Bu Lily yang baru saja membawa Kya tidur menghampiri putri nya.

"Sayang, kenapa kamu kerja kok pulang malam terus?." Tanya Bu Lily.

"Iya Ma, sedang banyak kerjaan di kantor."Balas Jane.

"Kya harus kontrol ulang ke rumah sakit, kamu besok bagaimana?, Apa bisa?." Tanya Bu Lily.

"Ma, aku seperti nya tidak bisa, mama tolong bawa Kya ya, nanti aku akan minta Emely bawa Mama." jawab Jane.

"Ya sudah, tapi kalau Emely sibuk jangan di paksa ya, Mama bisa pergi sendiri." Kata Bu Lily, Jane pun mengangguk.

•••

Keesokan hari nya.

Di rumah sakit Kya duduk bersama nenek nya dan Juga Emely menunggu nama Kya di panggil untuk pemeriksaan.

"Nenek, Kya mau pipis."ucap gadis kecil itu.

"Tante temankan ya." Kya mengelengkan kepala nya, menolak tawarin di temani Emely.

"Tante disini saja, Kya bisa pergi sendiri."Balas Kya.

"Baiklah, hati hati sayang."

Kya pun lekas berjalan ke toilet tidak jauh dari sana. ia lalu mencuci tangan nya di wastafel, namun tak terduga Bryan juga mencuci tangan di samping nya.

"Paman Tampan."Ucap Kya. Membuat Bryan menoleh ke arah nya.

"Kamu, kenapa ada disini?." Tanya Bryan heran.

"Aku mau bertemu dengan dokter, Paman juga kenapa disini, apa Paman sakit?." Jawab Kya.

Bryan sejenak terdiam, ia lalu berjongkok di depan Kya. Ia memperhatikan wajah kya begitu lama, membuat Kya pun tampak diam saat Bryan melihat nya tanpa berkedip.

"Kya."Panggil Emely dari luar.

"Paman, aku pergi dulu ya." Mendengar nama nya di panggil, Kya pun buru buru keluar dari sana.

Bryan Berjalan keluar setelah nya, ia pun melihat dari kejauhan Kya tampak bergandengan tangan dengan Bu Lily masuk ke dalam dokter poli jantung. hal itu membuat Bryan merasa heran.

•••

Di mobil.

"Tuan, tentang nona Jane, saya sudah mendapatkan nya, ini data data nya Tuan."Kenny memberikan sebuah map pada Bryan. Bryan pun membuka dan melihat nya.

"Nona Jane ternyata belum pernah tercatat pernah menikah tuan, dan puteri nya tidak di ketahui siapa ayah dari gadis kecil itu. "Tutur Kenny.

Kenny lalu terdiam sejenak dan ragu. "Dan..."

"Ada kemungkinan kalau gadis kecil itu adalah anak kandung anda Tuan, karena selain Nona Jane mengandung di saat mengakhiri hubungan dengan anda, ada kecocokan dari sakit yang di alami putri Nona Jane dengan anda, sama sama memiliki penyakit Jantung." lanjut Kenny.

"Apa?." Bryan terkejut mendengar apa yang di ceritakan Kenny pada nya.

Sejenak Bryan terdiam memikirkan tentang Jane dan Kya, ia merasa ragu kalau Kya adalah anak nya, karena memikirkan Jane yang malah memutuskan hubungan mereka pada saat itu.

"Kau yakin soal ini?." Tanya Bryan lagi pada Kenny.

"itu penelusuran saya Tuan, dan kecocokan tanggal kelahiran gadis kecil itu, cukup valid."

"Nona Jane juga memiliki utang di bank untuk biaya operasi putri nya saat itu Tuan, dan sampai sekarang masih berjalan 20%." Lanjut Kenny lagi.

Bryan Meremas map di tangan nya. "Berani nya dia membohongi ku." Ucap Bryan kesal. mengingat kembali ucapan Jane kalau ia bahagia dengan keluarga dan suami nya, ternyata itu semua hanya kebohongan.

"kembali ke kantor."Ucap Bryan. Kenny pun mengiyakan dan lekas menjalankan mobil nya.

Sepanjang jalan Bryan memikirkan tentang Kya, ia tidak mau terlalu berharap karena Ia belum melakukan tes DNA , ia pun belum percaya betul kalau Kya anak kandung nya. Namun ia tidak bisa membayangkan kalau Kya memang anak nya, kehidupan sulit yang sudah di lalui gadis kecil itu.

Saat sampai di kantor. Bryan ke meja Jane berada, namun ia tidak menghampiri nya, ia melihat wanita itu dari jauh.

"Apa yang kau lakukan selama ini, apa yang sudah terjadi, kenapa kau membuat ku merasa menjadi orang bodoh." Batin Bryan. tanpa sadar ia berjalan mendekati meja Jane, membuat Jane terkejut, Bryan mencengkram tangan Jane begitu kuat membuat wanita itu merintih, hingga semua mata tertuju pada mereka berdua.

"Apa yang bapak lakukan."Ucap Jane menahan rasa sakit di tangan nya.

Tanpa menjawab pertanyaan Jane, Bryan menarik Jane mengikuti nya sampai ke ruangan nya, ia lalu mendorong tubuh Jane ke sofa.

"Kata sejujurnya, Siapa ayah dari putri mu?." Tanya Bryan dengan tegas.

Jane terkejut mendapatkan pertanyaan penekanan dari Bryan.

"Dia putri ku dengan suami ku."

"Jangan berbohong." Bentak Bryan. Jane terkejut hingga menutup mata nya.

"Jika aku tahu kalau dia adalah darah daging ku, kau akan tahu akibat nya telah mengelabui ku selama ini."Ancam Bryan.

"Aku tak mengerti maksud mu Bryan, kau terlalu berlebihan, Kyana adalah putri ku, bukan putri mu." Balas Jane. Wanita itu lalu bangkit berdiri dan berjalan pergi.