Hanum seorang wanita cantik berhijab berusia 24 tahun memilih pergi meninggalkan suaminya karena rasa sakit hati telah di khianati
keluarga sang suami pun tidak begitu suka Hanum karena hanum mereka anggap sebagai benalu yang selalu menyusahkan mereka
keluarga Dimas selalu menghina keluarga Hanum yang berasal dari keluarga sederhana dari desa
Dimas pria berusia 26 tahun yang sudah mengikat hanum dengan tali pernikahan selama dua tahun ini
akan kah hanum mempertahankan rumah tangganya bersama Dimas? atau Hanum menyerah dan pergi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummy phuji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 25 Kekesalan keluarga Dimas
Hari ini Bu Kaliani ibunya Dimas Datang ke kantor polisi untuk menemui Dimas
"Dimas bagaimana ini,rumah kontrakan kamu sudah habis masa kontraknya dan mertuamu datang kerumah membawa anakmu Kamila
Mereka sudah tidak ingin merawatnya lagi"ucap Bu Ani
"Dimas juga tidak bisa berbuat apa-apa ma" jawab Dimas
"kamu ini sebenarnya sangat bodoh Dimas meninggalkan Hanum demi Siska yang tidak punya apa-apa
Lihatlah sekarang kamu ini disengsarakan oleh hanum Rumah mobil semuanya di jualnya gaji kamu juga diambilnya
Dasar wanita itu wanita serakah" ucap bu Ani dengan penuh emosi
Dimas hanya diam saja menyesali apa yang sudah terjadi
"jangan diam saja kamu Dimas " ucap bu Ani lagi penuh amarah wajahnya yang merah karena skincare abal-abal semakin memerah
"Dimas mau bagaimana lagi ma,mama tau dimas dalam penjara seperti ini tidak bisa berbuat apa-apa " jawab Dimas
"dasar t*l*l kamu,kamu itu hanya rajin mengasah Otongmu tapi otakmu tidak
Lihat sekarang karena kerajinan asah Otongmu sama Siska sekarang kamu menderita
Hartanya hanum hilang begitu saja pekerjaan, karirmu yang sudah sangat tinggi sekarang hancur berkeping-keping bahkan setelah kamu keluar dari penjara tidak mungkin ada perusahaan yang mau menerima kamu karena kamu mantan Narapidana Dimas " ucap bu ani penuh penekanan
"tapi mama dan papa juga yang lainnya setuju jika Dimas menikah dengan Siska " jawab Dimas membela dirinya
"Gimana nggak setuju anak orang sudah kamu bikin hamil" jawab bu ani semakin kesal
"mama juga tidak mampu merawat anakmu yang rewel itu Dimas, sebentar-sebentar nangis capek mama dimas
Mama tidak bisa pergi berdagang keliling bantu papa kamu karena anakmu itu bikin ribet " ucap bu ani lagi
"ma biar bagaimanapun kamila itu cucu mama"ucap Dimas prustasi
Anaknya itu memang sangat rewel dan cengeng Sangat berbeda dengan Renata anaknya dengan Hanum
Renata Sangat anteng dan tidak suka menangis
Renata menangis jika lapar dam haus
Dimas jadi rindu pada Renata dam Hanum
Wanita cantik yang tidak pernah banyak menuntut apapun padanya
Dimas menyesal mengkhianati Hanum hanya karena tergoda pada ke seksian Siska sang sekretaris
"hei dimas malah melamun, mulai besok anak kamu mama bawa ke panti asuhan mama tidak mampu untuk menjaganya,kamu keluarkan anakmu dari panti asuhan saat kamu bebas dari sini" ucap bu ana tanpa perasaan
"mama tega pada anak Dimas ma,jangan masukkan Kamila ke panti asuhan ma Dimas mohon" Dimas memohon-mohon pada mama nya agar anaknya dan siska tidak dimasukkan ke dalam panti asuhan
"mama tidak mau tau,setuju tidak setuju anak mau mama masukkan kepanti asuhan nanti setelah kamu bebas kamu mengambilnya kembali " jawab bu Ani lalu pergi meninggalkan Dimas
"ma dimas mohon ma" ucap dimas terisak dia tidak menyangka jika mamanya tega menitipkan putrinya di Panti asuhan
Dimas hanya bisa menangis karena kebodohannya hidupnya jadi Berantakan
Dimas berjanji tidak akan banyak tingkah dan selalu bersikap baik agar dia dapat cepat keluar dari tempat itu
Wajah tampan dimas terlihat kuyu, badannya yang dulu kekar kini terlihat sangat kurus padahal baru beberapa Minggu menginap di hotel bintang tujuh pilihannya
sedangkan di tempat siska,wanita itu tiap hari mendapatkan luka lebam diwajahnya karena sikapnya yang arogan membuat tahanan lain merasa kesal
Seperti hari ini luka bekas cecarnya terasa sakit karena mendapat tendangan si madun dari penguasa sel
Siska yang juga ingin berkuasa di tempat itu melawan Mpok Nori yang notabenenya perempuan bertubuh besar
Siska yang kesal dengan sikap mpok Nori yang sok berkuasa itu langsung menjambak rambut keriting Wanita itu
Hingga mpok Nori terjengkang kebelakang dan terjatuh dari kursi tempatnya duduk tak hanya itu Siska dengan senyuman penuh kemenangannya menarik tubuh mpok Nori dengan cara menarik paksa rambut mpok Nori Hingga Rambutnya terlepas dari batok kepala Mpok Nori
Mpok nori yang merasakan sakit luar biasa di kepalanya karena rambutnya banyak yang tercabut
Mpok Nori yang posisinya sedang rebah menarik kaki siska Hinga siska terjengkang kebelakang dan kepalanya terbentur keras kelantai
Mpok Nori berdiri dari tidurnya laku memperlakukan siska seperti yang siska lakukan padanya
Karena tubuh Siska yang lebih kecil dari mpok Nori tanpa kesulitan membanting tubuh siska dengan cara memegang rambut panjang siska
Siska yang dulu sangat rajin kesalon perawatan rambut membuat rambutnya kuat dan tidak gampang tercabut dari kepala siska
Mpok Nori yang kesal karena rambut Siska tidak banyak yang tercabut seperti rambutnya langsung menendang perut siska beberapa kali Hingga siska tak sadarkan Diri
Para sipir penjara mendatangi mereka dan mengangkat siska lalu membawanya ke ruang kesehatan
Dokter terkejut karena melihat ada noda darah di baju tahanan siska fi bagian perut
Dengan hati-hati dokter mengangkat baju yang siska pakai
Setelah membuka baju siska dokter kembali terkejut karena luka sesar di perut siska kembali terluka dan berdarah
Dokter mengobatinya namun ada yang aneh rasakan saat menyentuh perut siska
Bagian bawah siska pun ikut mengeluarkan banyak darah dan itu membuat dokter semakin terkejut
"pasien ini harus segera di rujuk kerumah sakit karena dia mengalami pendarahan " ucap sang dokter
Mereka pun membawa siska ke rumah sakit Bhayangkara
"bagaimana keadaan pasien pak!?" tanya sipir yang bertugas mengantarkan Siska merumah sakit
Pihak kepolisian sudah memberikan informasi tentang keadaan Siska sekarang ini bahkan mereka membawa Dimas kerumah sakit tapi dengan pengawalan
"bagaimana keadaan istri saya dok!?" tanya dimas oada dokter yang menangani keadaan siska
"istri bapak mengalami keguguran yang usianya sudah sekitar dua bulan karena perutnya terhantam benda keras dan Bu Siska mangalami pendarahan dan luka bekas jahitan di perut ya juga terbuka " jawab Dokter
"Hamil !? Dua bulan !?" tanya Dimas oada dokter meyakinkan pendengarannya
"iya pak"jawab dokter
"oh begitu ya dok !!"ucap Dimas
"iya pak, Kalau begitu saya permisi dulu pak"ucap sang dokter yang menangani siska
"hamil dua bulan !? Padahal semenjak Siska selesai melahirkan aku tidak pernah memakainya karena dia beralasan jika luka jahitannya sakit
Tapi akh pernah sekali aku dan siska melakukan hubungan suami-istri tapi itupun aku memakai pengaman karena tidak ingin siska hamil
Tapi kenyataannya siska sudah hamil dua bulan bahkan sudah keguguran "ucap Dimas meragu
Dimas keluar dari ruangan dimana Siska dirawat
Dimas meminta pada sang sipir yang bertugas tugas menjaga Dimas
Dimas mengatakan jika dia ingin bertemu Dekker ingin melihat anaknya untuk pertama kalinya daj juga untuk terakhir kalinya
"Baiklah ayo kita temui dokter " ucap sipir yang bernama Reyghan di nametagnya
Setelah sampai di ruangan dokter Arya, dimas menyampaikan yang ada dalam hatinya
"memang bisa Dok !?" Tanya dimas
"iya bisa pak,sus tolong ambil darah bapak dan juga darah bayi yang lebih mudah untuk melakukan Tes DNA
"jadi jenazah anak bapak bagaimana !?" tanya sang dokter pada Dimas
Hal ini menimbulkan keraguan dalam hati Dimas, rasa ragu itu menyelimuti hatinya Hingga Dimas ragu pada Kamila anaknya dan siska
Selamat berfikir Dimas, semoga saja kamu tidak botak karena kelamaan untuk berfikir