NovelToon NovelToon
PESUGIHAN BAPAK

PESUGIHAN BAPAK

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Hantu / Tumbal
Popularitas:11.3k
Nilai: 5
Nama Author: Vie Junaeni

Ratu tinggal di panti asuhan sejak kecil. Ia tak pernah menyangka kalau akan menjadi pewaris harta berlimpah milik Hadinata Praditha dari Desa Gandasturi. Akan tetapi, gadis itu malah disambut cibiran dan dikucilkan oleh para warga desa yang curiga kalau kedatangannya akan menambah musibah. Apalagi di desa tersebut tengah dilanda teror makhluk kerdil yang dianggap “peliharaan” pesugihan bapaknya.

Kedatangan Adam yang tengah melakukan kegiatan KKN di desa, membuat secercah kebahagiaan bagi Ratu. Adam yang juga menyukai Ratu, berusaha membela gadis itu. Namun, kejadian mengerikan yang menyisakan sebuah misteri muncul silih berganti menghantui.

Ratu dan Adam mulai curiga bahwa ada rahasia besar di balik pesugihan keluarga Praditha. Apalagi ketika nyawa mereka malah terancam menjadi sasaran makhluk kerdil dan juga seseorang yang misterius.

Mampukah Ratu dan Adam bertahan hidup untuk menghentikan teror makhluk kerdil di Gandasturi?


Note : Buat yang plagiat, ATM, auto kutilan sebadan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vie Junaeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 1 - Mimpi Buruk Ratu

...Bab 1 - Mimpi Buruk Ratu...

Di sebuah rumah tua yang megah dengan suasana minim pencahayaan, gadis bernama Ratu Azalea itu mencoba melangkah. Gadis berambut panjang yang dikuncir kuda itu mencoba menapaki lantai. Tubuh kurus dengan tinggi 165 cm itu tiba di anak tangga yang menuju ke lantai bawah dan kayunya mulai rapuh.

Rasa penasaran membuatnya menuruni anak tangga. Pijakannya itu sampai mengeluarkan suara yang membuat siapa pun akan khawatir ketika memajukan langkah lebih jauh. Udara di dalam ruangan bawah tanah itu terasa semakin dingin dan pengap.

Gadis bermata cokelat itu berusaha menatap tajam ke depan di ruangan yang minim pencahayaan tersebut. Sementara dari kejauhan, Ratu mendengar gemericik air yang menetes dari langit-langit. Mungkinkah hujan di luar sana, batinnya.

Embusan angin dingin mulai membuat tubuhnya merasa menggigil. Gadis berparas ayu itu berusaha menapakkan kaki jenjangnya semakin dalam menuju ke sebuah ruangan yang lebih lembab dari ruangan sebelumnya. Napasnya terasa makin sesak.

“Di mana aku sebenarnya?” lirihnya.

Pasalnya, Ratu tak pernah ingat kalau dia pernah ke tempat seperti itu. Pijakan di lantai semakin membuat telapak kaki kasar itu mulai tak nyaman. Ratu mencoba menajamkan lagi penglihatan sampai ia dapati lantai itu menghitam.

Tiba-tiba, suara pria tengah bersenandung dengan siulannya terdengar dan membuat gadis itu mendekat. Pria yang hanya bisa Ratu lihat punggungnya itu tengah bersenandung seraya memotong sesuatu di hadapannya.

Tak jauh dari pria itu, terdapat sebuah kursi yang membuat Ratu semakin terperanjat. Sosok seorang wanita berada di sebuah kursi dengan kedua tangan terikat ke belakang. Wanita berusia 40 tahun berwajah cantik itu terlihat pucat, matanya juga melotot. Mulut wanita itu juga terbuka menganga. Parahnya lagi wanita itu bersimbah darah dengan luka sabetan benda tajam di bagian tubuh depannya.

Ratu yakin kalau wanita itu sudah tewas. Gadis itu langsung bergidik ketika menyadari kalau suara yang sedari tadi dia dengar bukanlah tetesan air dari langit-langit yang bocor, melainkan suara tetesan darah yang terus menerus keluar dari dalam tubuh wanita itu.

Pria itu selesai dengan kegiatannya. Ia baru saja melakukan tindakan keji yang mengerikan. Kini, Ratu dapat melihat sosok anak kecil terkulai tak bernyawa di hadapannya. Bahkan dengan kondisi tubuh yang tak lengkap. Pria itu menyerahkan potongan tangan manusia ke sesosok makhluk kerdil yang terlihat melompat kegirangan.

Ratu ingin berteriak, tetapi tenggorokannya tercekat. Tubuhnya bahkan kaku tak bisa bergerak. Akhirnya, sepasang mata lentiknya saling bertemu dengan mata merah menyala milik makhluk kerdil itu.

“Ratu! Ratu, bangun Nak!”

Suara nyaring ibu panti membangunkan gadis itu dari mimpi buruknya. Peluh bercucuran ketika gadis itu tersentak dan mendapati langit-langit kamar yang sangat ia kenali itu.

“Bu Ros, hiks hiks!”

Ratu langsung menangis memeluk wanita renta berusia 55 tahun itu.

“Kamu pasti mimpi buruk lagi, ya?”

Bu Ros lagi-lagi bertanya seraya tersenyum. Anak perempuan berusia tujuh tahun berkepang dua, membuka tirai jendela kamar Ratu.

“Kak Ratu tadi gelagapan kayak nggak bisa napas. Aku panik tau, Kak. Terus aku panggil aja Bu Ros ke sini,” aku gadis kecil bernama Indah itu.

“Kenapa belakangan ini kamu sering sekali mimpi buruk? Apa mimpi makhluk kerdil itu lagi?” tanya Bu Ros pada Ratu.

Ratu hanya bisa menggeleng lemah. Ia meraih gelas di atas nakas samping ranjangnya. Meneguknya sampai habis.

Sudah sebulan ini Ratu kerap mengalami mimpi buruk itu. Akan tetapi, ia tak berani menceritakannya secara detail pada Bu Ros.

“Bersiaplah untuk ke sekolah, hari ini kamu masih ujian akhir, kan?”

“Iya, Bu.” Ratu mengangguk.

“Makanya kalau abis subuh jangan tidur lagi, Kak!” celetuk Indah.

“Hehe, habisnya aku ngantuk, Ndah.” Ratu bangkit meraih handuk.

“Nonton drakor terus, sih. Mentang-mentang dapat wifi gratis dari warung sebelah.”

Indah yang satu kamar dengan Ratu merapikan buku di tasnya. Gadis berusia tujuh tahun itu gaya bicaranya lebih dewasa dari usianya kalau Ratu pikir.

“Kalian jangan lupa sarapan dulu. Mbak Yam udah masak nasi goreng,” kata Bu Ros.

“Siap, Bu!”

Ratu dan Indah menyahut bersamaan.

Ratu dan Indah tinggal di panti asuhan sejak kecil. Menurut Bu Ros, Ratu dititipkan di depan panti saat berusia lima tahun. Namun, Ratu tak bisa mengingat masa kecilnya selama lima tahun sebelum dititipkan di Panti Asuhan Gembira.

Sedangkan, Indah ditinggalkan di depan panti asuhan sejak bayi. Mungkin, usianya baru beberapa hari kala itu. Tali pusatnya saja masih menempel. Ratu kini berusia tujuh belas tahun. Sebenarnya ada dua orang anak perempuan yang seumuran dengannya. Hanya saja salah satunya sudah diadopsi sejak berusia sepuluh tahun dan yang satu lagi baru saja menikah muda tahun lalu.

Pada kenyataannya, banyak yang ingin mengadopsi Ratu. Namun, gadis itu tak pernah ingin pergi dari Bu Ros. Ratu selalu membuat ulah agar dibenci para orang tua asuh dia tidak jadi mengadopsinya. Hanya ada satu orang tua asuh bernama Bapak Hadinata Praditha yang setiap beberapa bulan sekali mengunjungi panti dan tak pernah membenci Ratu. Namun, sudah tiga bulan ini Bapak Hadi tak berkunjung. Ratu mendengar kabar kalau beliau sedang sakit.

“Aku berangkat dulu ya, Bu.”

Ratu mengecup punggung tangan wanita tersayangnya itu. Di belakangnya, Indah dan anak-anak panti yang lain mengikutinya untuk salim pada Bu Ros.

“Pulang sekolah langsung pulang ya, jangan pada main!” kata Bu Ros memberi peringatan.

“Aku nggak janji ya, Bu. Aku kan kerja,” sahut Ratu mengedipkan satu kelopak matanya

Bu Ros membalas dengan senyuman hangat seraya mengangguk. Ia paham betul dengan watak gadis pekerja keras itu. Ratu tak pernah malas dan selalu saja ingin membantu keuangan panti asuhan. Wanita itu juga tak pernah memaksa Ratu untuk menerima orang tua asuh yang akan mengadopsinya.

“Ratu! Nanti malam bantuin aku di warung ya?” Suara seorang wanita berteriak lantang terdengar.

Ratu melangkah mendekat sebelum menyebrang menuju ke halte.

“Emang di warung nanti malam ada apa, Mbak?” tanya Ratu pada Raya si pemilik warung.

“Ada yang ulang tahun di warung, Mbak. Anak-anak muda gitu pada borong semua nasi kucing dan lauknya.”

“Wah, keren! Nah, anak muda kayak gini nih yang membantu perekonomian UMKM kecil kayak, Mbak. Jangan ngerayain ultah kafe mahal,” ucap Ratu.

“Kan, gak semua mahasiswa bisa ultah di kafe, Tu.”

“Oke, deh Mbak. Aku berangkat sekolah dulu, ya. Nanti malam aku ke sini.” Ratu lantas melambaikan tangannya pada Raya dan hendak menyeberang.

Hampir saja Ratu tertabrak sebuah sedan hitam yang berdecit ketika si pengemudinya menginjak rem secara tiba-tiba.

“Woi, kalau jalan pakai mata, dong!” seru seorang pria berambut gondrong nan ikal sebahu itu.

Ratu memicingkan mata dengan tatapan kesal. Namun, tatapannya tertuju pada sosok tampan dengan rambut cepak hitam dengan garis wajah tajam berlesung pipi. Pemuda yang menggemaskan dan membuat raut wajah Ratu melunak. Gadis itu melukis senyum manis kemudian.

“Wah, gue yang bentak dia, kenapa harus elu yang jadi perhatian dia, Dam?” keluh si gondrong pada pemuda di sampingnya.

“Maklum Bro, ketampanan turunan dari ayah gue emang selalu menarik buat dilihat para kaum hawa,” tutur pemuda bernama Adam itu tertawa kecil.

...******...

...To be continued...

1
Haryati
selamat berjuang menuntaskan misteri Adam ..
Zuhril Witanto
lagi thor🤭
Zuhril Witanto
lanjut
Zuhril Witanto
gimana mau ada...pastilah arwahnya di sekap ma pesugihan pak Hadi .kan Karyo pernah bilang kalau wabah penyakit nya ilang bakalan ada yang mati sebagai ganti
Mama Jasmine
curiga sama Karyo yg bunuh pak sugeng
tah dikasi racun atau apa ???

ahhhh curigaan mulu kan gara2 kak vie bikin cerita beginian /Facepalm/
Mama Jasmine
aku mulai curiga sama si sule
bisa jadi dia terlibat dgn sengaja membawa Adam ke desa itu
kali aja ini ada hubungannya dgn nyi ageng atau masako lagi yg ngincar keluarga kencana ungu

lahhhh aku mulai traveling tebak2an nih hehehehe
Mama Jasmine: iya nih lama gak men petak umpet disini
soalnya sedang kembali di dunia nyata wkwkwkwk/Chuckle//Chuckle//Chuckle/
Vie Junaeni: aku suka aku suka tebak²an nya

/Smile//Smile//Smile/
total 2 replies
Zuhril Witanto
lanjut
Zuhril Witanto
tuh kan Karyo tau tapi pura2
Zuhril Witanto
kayaknya ratu gak sadar kalau udah makan kambing
Haryati
mas Karyo pasti tau itu pesugihan dan rahasia tu uan Hadi...🤔🤔
Vie Junaeni
ngeri kena mental sama Adam ya
Tini Timmy
ini jatuhnya pocong yang kena mental /Joyful/
Tini Timmy
Adam bener" ya/Sob//Facepalm/
Tini Timmy
/Facepalm//Facepalm/
Haryati
cong.....pocong wes tak bilangin jangan gangguin Adam,.kena mental kan lu....😂😂😂😂
Zuhril Witanto
ngakak🤣🤣🤣🤣
Zuhril Witanto
apa iya ratu
Zuhril Witanto
🤣🤣🤣
Zuhril Witanto
🤣🤣🤣Adam di lawan
Mama Jasmine
udah Dam minta info aja sama tuh pocong soal Adit
kalau tuh pocong tutup mulut sumpel aja mulutnya pakai jantung pisang
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!