KULTIVATOR DI DUNIA BARU

"Aku harus menjadi murid dan berguru kepadanya!" Bathin Pangeran Florin masih duduk berlutut di depan gerbang istana usang Lin Chen.

Seketika, harapan yang diharapkan Pangeran muncul, dimana Lin Chen dan Azel membuka gerbang usang itu menampakkan dirinya di hadapan pangeran.

Sontak sang pangeran langsung bersujud dan memohon di hadapan Lin Chen untuk dijadikan sebagai muridnya.

"Tolong terima aku sebagai muridmu!" Ucap Pangeran bersujud di hadapan Lin Chen.

Lin Chen mendengar itu tidak berekspresi sama sekali, namun di wajahnya akhirnya menunjukkan senyuman jahat.

"Berdirilah, Aku akan menerimamu sebagai muridku! Tapi dengan satu syarat!" Ucap Lin Chen didalam hatinya tergambar ekspresi senyuman jahat ke Pangeran.

"Aku bersedia, apapun syaratnya akan aku lakukan demi menjadi muridmu!" Ucap pangeran kemudian berdiri, namun dia langsung menundukkan kepalanya ke Lin Chen.

"Syaratnya adalah jangan pernah berniat untuk kabur, selama kamu menjadi muridku, aku akan selalu mengawasimu, dan jika kau berniat untuk kabur, aku akan membunuhnu!" Ucap Lin Chen membuat pangeran berkeringat dingin namun syarat itu kemudin dengan lantang diterima dengan sangat baik oleh pangeran.

"Aku akan mengikuti apapun pengajaran dan bimbingan anda, aku tidak akan pernah berniat untuk berlari dan kabur serta tidak akan mengkhianati anda guru!" Ucap Pangeran sontak langsung memanggil Lin Chen sebutan guru.

"Hahaha, perkenalkan dirimu dan apa kelebihanmu selain marah tanpa jelas dan ingin menyerang musuh tanpa mendengarkannya dulu, jelaskan padaku!" Ucap Lin Chen kepada pangeran.

Mendengar perkataan Lin Chen membuat pangeran meneguk ludahnya dan berkeringat dingin karena mengingat kejadian yang sangat memalukan ketika pertama kali ingin menyerang Lin Chen tanpa mendengarkannya dulu, terlebih langsung menandai Lin Chen adalah raja iblis.

"Perkenalkan namaku Leon! Aku memiliki kekuatan cahaya sama seperti keturunan Florin, memiliki kekuatan dari dewa cahaya!" Ucap Pangeran membuat Lin Chen bertanya tanya tentang dewa? Cahaya?"

"Kenapa kamu hanya mengeluarkan sebuah kekuatan aneh berwarna cahaya ke emasan keluar dari tubuhmu dan ayahmu pun seperti itu?" Tanya Lin Chen penasaran karena menurutnya kekuatan cahaya itu tidak seperti itu, yang digunakan pangeran itu sepertinya hanya langkah awal dari sebuah teknik pedang. Sama seperti saat seseorang mampu memanifestasikan qi kedalam pedang dan berubah menjadi qi pedang. Orang yang berada di tingkatan seperti naungan dewa pasti akan memiliki kekuatan spesifik dari sang dewa tersebut.

"Sebenarnya, dulu kerajaan Florin adalah kerajaan terkuat di dunia dengan kekuatan dewa cahaya yang menyerati, tapi karena peperangan melawan raja iblis di benua ini 100 tahun silam, seluruh manusia ikut berperang dari wilayah Florin, dan yang tersisa di kerajaan Florin hanyalah warisan sisa sisa dari peperangan. Itulah menyebabkan dewa cahaya tidak pernah memberikan kekuatan kepada kerajaan Florin saat ini, karena tidak adanya sebuah teknik yang dapat memanggil yang menghubungkan dengan dewa cahaya." Leon menjelaskan secara rinci penyebab tidak adanya kekuatan cahaya yang dikeluarkan saat melawan Lin Chen.

Walaupun Leon dan ayahnya berbeda tingkat, itu karena kekuatan cahaya yang tersisa dimanfaatkan karena memang keturunan dari pewaris raja sebelumnya memiliki kekuatan cahaya.

Leon menjelaskan bahwa, walaupun dulunya kerajaan Florin adalah kerajaan kecil di sebuah benua kecil, tapi tidak ada yang berani menyerang kerajaan Florin karena mereka di anggap kekuatan suci dari sosok dewa cahaya.

Akibat dari perdamaian yang terjadi selama ini, tidak adanya ancaman dari sosok iblis, membuat mereka hanya menjadi lemah karena penyebab tidak adanya warisan yang ditinggalkan oleh para pendahulu. Sungguh cerita yang membuat Lin Chen sangat penasaran dengan sosok dewa tersebut.

"Apakah dewa di dunia ini kuat?" Bathin Lin Chen penasaran karena baginya di dunia kultivator dulu biasa diberi julukan kepada seseorang sebagai dewa, baik dewa cahaya, dewa api, dan lain sebagainya.

Mereka semua mempunyai pengikut yang mengikuti jalan kultivatornya dan mewariskan tekniknya kepada pengikutnya,

"Aku tidak sabar ingin bertemu sosok dewa itu!" Bathin Lin Chen penasaran dengan sosok dewa tersebut.

Memang benar bahwa kekuatan cahaya adalah kekuatan terkuat, bahkan cahaya mampu menuntas semua kekuatan jahat. Tapi berbeda di dunia kultivator, kekuatan bukan hanya tentang cahaya api, tapi bagaimana penguasaan dan tingkat seseorang dalam kultivasi. Semua orang menejar peningkatan yang paling tinggi hingga menjadi keabadian.

"Jadi seperti itu, baiklah mulai besok kamu akan berlatih bersama Azel besok," ucap Lin Chen yang sebenarnya ingin meninggalkan istana ini tapi harus menundanya agar Azel dapat melindungi dirinya sendiri dan tidak menjadi beban. Apalagi ada tambahan 1 pengikut baru yaitu Leon yang bisa menjadi orang yang dapat melindungi Azel dari bahaya.

Keesokan harinya Lin Chen dan Azel serta Leon berada di tempat latihan yang luas.

Lin Chen berencana untuk mengajarkan Azel menjadi kultivator, Lin Chen juga penasaran tentang kekuatan energi alam Qi apakah bisa bersatu di tubuh Azel atau tidak, apakah kekutan itu dapat bersatu dan beresonansi satu sama lain?

"Leon kemarilah," ucap Lin Chen di tubuh 9 tahunnya menyuruh Leon untuk mendekat ke arahnya. Sontak Leon pun mendekat dan berlutut di hadapan Lin Chen.

"Untu latihanmu hari ini, ambil ember ini dan isi kolam yang ada di kolam sebelah barat, dan harus penuh!" Ucap Lin Chen memberi perintah atau sebuah latihan kepada Leon.

"Baik guru!" Ucap Leon walaupun aneh, tapi Leon tetap melaksanakan latihan yang terlihat seperti tugas dari Lin Chen.

Ember yang diberikan oleh Lin Chen merupakan ember yang berupa sebuah gelas kecil.

"Guru apa ini ember? Ini terlihat seperti gelas, dan dimana aku harus mengambil air?" Ucap Leon sangat bingung. Melihat ekspresi bingung Leon membuat Azel tersenyum dan tertawa karena sepertinya Lin Chen ingin mengerjai Leon.

"Apa kamu keberatan?! Itu ember umuran kecil, dan kamu harus mengambil air di gunung sebelah utara istana, dibalik gunung itu ada air jernih, sebaiknya kamu berhati hati kesana, banyak monster hutan berkeliaran," ucap Lin Chen membuat Leon merasa ini adalah perintah aneh, tapi di tekadnya tetap bulat untuk melaksanakan perintah yang dikatakan pleh Lin Chen adalah sebuah latihan.

"Mungkin ini adalah ujian dan mengetes ku!" Bathin Leon kemudian memohon untuk undur diri pergi melaksanakan tugas latihan dari Lin Chen.

"Baiklah, Aku akan pergi guru!"

"Ehh, paling penting jangan menggunakan kekuatanmu, gunakan kekuatan fisikmu, jika kau tidak melaksanakan dan melanggar perintahku, aku akan memberikanmu hukuman," ucap Lin Chen mengerutkan keningnya dengan serius kepada leon.

"Ba.. baik guru!"

"Lalu, jika hari ini tidak selesai dan kamu tidak menyelesaikannya, aku akan memberikanmu hukuman! Paham?!" Ucap Lin Chen membuat Leon merasa sangat berat dan terkejut mendengar begitu banyaknya ujian yang harus dilewatinya agar dapat mendapat kepercayaan dari Lin Chen.