NovelToon NovelToon
Sang Pewaris Raja Kera

Sang Pewaris Raja Kera

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat / Dunia Lain
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Artanda permana

Lisa merupakan seorang gadis cantik yang terpilih meneruskan warisan khodam pendamping milik kakeknya. khodam yang dimaksud adalah sosok Raja Kera yang terkenal sangat kuat dan tangguh, mampu kah Lisa menjaga amanah dari sang kakek.? Apakah kisah selanjutnya yang akan terjadi.??? cuss langsung simak kuy ceritanya daripada penasaran😉😉

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Artanda permana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13 Troma Masalalu

"Udah agak mendingan Ren. lu ngapain sih Din ngagetin gue aja untuk aja garpu nya gak ketelen juga." cetus Lisa ia merasa kesal dengan perlakuan Dinda.

"Hehehe.. maaf gak sengaja, meskipun garpu nya ikutan ketelen juga gapapa Lis, Hahaha..." Dinda langsung tertawa sambil memegang perutnya.

"Sialan lu.. apa sih.. gak jelas banget." cetus Lisa sambil memutarkan bola malas.

"Oh iya kita belum kenalan ya, Btw nama kamu siapa.? kenalin nama gue Dinda temannya Lisa." ucap Lisa pada Reno yang mengajaknya berkenalan.

"Iya salam kenal juga.. nama aku Reno." sahut Reno sambil tersenyum.

"Oh Reno ya.? oke deh.. eh Ren lu tau gak ada yang suka sama kamu deh kayaknya."

"Maksudnya.?? tanya Reno dengan raut wajah sulit diartikan.

"Itu loh masa kamu gak tau." Dinda melirik Lisa sambil menaik turunkan alisnya.

"Sebenarnya si Lisa itu suka sama kamu Ren lu nya aja yang gak tau." godanya.

"Ih apaan sih Lu.! udah Ren jangan di dengerin, nih anak emang agak sinting.." Lisa melirik tajam ke arah Dinda.

"Aduh sialan si Dinda mulutnya kayak ember bocor kemana mana, nyesel gue cerita sama dia tau gitu tadi gue gak cerita sama dia bikin malu gue aja nih anak." guman Lisa didalam hatinya ia nampak panik dan malu.

"Bener deh Ren gue gak boong.. si Lisa itu beneran suka sama kamu, tadi dia bilang sendiri sama gue. iya kan Lis." ucap Dinda sambil menaik turunkan alisnya melihat ke arah Lisa. ia tak henti hentinya terus menggoda temannya itu.

"Emm.. nggak udah Ren jangan dengerin dia." Lisa nampak bingung hendak berkata apa karna ia merasa malu.

"Udah lah Lis ungkapin aja kalau kamu beneran.. i ap.." saat berbicara tak sampai tuntas tiba tiba Lisa langsung membungkap mulutnya.

"Lu buat malu gue aja.. ngomong sekali lagi gue tabokin sampai koma lu." terlihat Lisa membisiki Dinda dengan sangat pelan sambil terus membungkam mulutnya.

Dinda nampak menangguk pelan memberi kode agar Lisa melepasnya.

Reno menjadi heran melihat tingkah laku mereka berdua yang menurutnya sangat aneh.

"Udah Ren jangan di dengarin ya.. biasa lah nih anak kehabisan obat kali, jadi radak kumat, udah lu sana pergi ganggu aja." ucap Lisa yang nampak mengusir Dinda lantaran ia merasa kesal padanya.

"Iya iya gue pergi.. biasa aja kali." cetus Dinda dengan malas. lalu setelah itu ia beranjak pergi dari tempat itu.

"Sial bener tuh anak mulutnya bocor kemana mana, kalau si Reno nganggepin nya beneran gimana jadi repot kan masalahnya." guman Lisa di dalam hatinya.

Reno sedari tadi nampak diam sepertinya ia mencerna perkataan Dinda barusan.

"Emm.. maaf ya Ren si Dinda emang gitu anaknya kadang suka risih." ucap Lisa dengan raut wajah bingung sekaligus malu.

"Emm.. gue udahan aja deh Ren udah kenyang banget nih gue. tadi bakso gue berapa Ren?" tanya Lisa sambil mengeluarkan uang dari dalam kantongnya.

"Eh gak usah Lis.. udah gue bayar semua tadi punyamu juga." sahut Reno.

"Jangan gitu lah Ren gue jadi gak enak kan sama kamu, nih ya segini cukup kan?" Lisa menjulurkan uang pada tangan Reno. namun Reno menolaknya.

"udah Lis gak udah.. simpan aja itu buat kamu. gue ikhlas kok." Reno nampak tidak mau menerima uang itu.

"Emm.. tapi kan Ren..??

"Udah Lis gapapa santai aja kali. mending uangnya disimpan aja buat beli apa gitu kek. gue beneran ikhlas Lis cuma gitu doang."

"Yaudah deh kalau kamu gak mau.. makasih ya Ren."

"Iya Lis sama sama."

"Yaudah Ren kalau gitu gue mau ke kelas dulu ya Ren."

"Iya Lis.."

"Kamu gak mau kedalam juga?"

"Gak deh gue masih mau disini."

"Oh yaudah deh kalau gitu gue duluan ya Ren." ucap Lisa mulai melangkahkan kakinya menuju ke dalam kelasnya. Reno nampak hanya mengangguk pelan.

"Hmm.. kok gue jadi kefikiran sama perkataan dia ya. kira kira beneran gak ya kalau Lisa memang suka sama aku?" ucap Reno pelan nampaknya ia masih kefikiran dengan apa yang dikatakan oleh Dinda tentang Lisa.

"Emmm.. kalau bener si Lisa suka sama gue? itu artinya gue sama Lisa memiliki perasaan yang sama dong.? emm.. tapi.." Reno nampak berfikir ia merasa masih tidak percaya dengan hal itu.

°°°°°°

Di tempat yang sama.. Terlihat Lisa sedang berada di dalam kelasnya bersama dengan Dinda.

"Gak genah lu Din.. pake ngomong sama Reno lagi lu kalau gue suka sama dia. bikin malu gue aja lu." cetus Lisa ia masih merasa sedikit kesal dengan Dinda.

"Lah apa salah gue.? gue kan bicara apa adanya, kan bener sih lu sendiri yang ngomong sama gue kalau kamu itu suka sama si Reno, gue kan bicara sesuai fakta, seharusnya kamu tuh bilang makasih sama gue, gue udah bantuan ngomong sama Reno. kamu pasti malu kan gak bakal berani ngomong terus terang ke Reno. yaudah gue bantu nyampaikan perasaanmu sama Reno. bukannya bilang makasih malah ngomel ngomel lu."

"Apanya yang bantuin yang ada lu malah bikin malu gue.. hadeh kelakuan kelakuan.. kalau gini kan jadi repot, kalau si Reno nganggepin nya seriusan gimana? bisa kacau yang ada."

"Ya gapapa lah Lis tambah enak malahan, kalau si Reno juga suka sama lu ntar dia nya bakal ngungkapin perasaannya dan.. kalian pacaran deh jadinya. cerdas kan gue?" ucap Dinda yang nampak menyombongkan dirinya sambil menaik turunkan alisnya."

"Gak gitu juga kali konsepnya.. kalau itu beneran terjadi malah repot kan gue.. aku masih belum siap untuk pacaran lagi Din.."

"Kenapa masih troma? hadeh lu mah gitu emang Lis.. udah ngapa jangan terlalu larut dalam tromamu lupain aja.. yang berlalu biarlah berlalu, masa lalu memang menyakitkan dan begitu indah tuk di kenang, tetapi mau gimana pun itu kamu harus bisa beluar dari Zona itu, yakini lah dirimu ikuti kata hatimu."

Lisa nampak diam ia tengah mencerna perkataan Dinda barusan.

"Yaelah udah lah Lis jangan terlalu di fikirin, gue juga perna merasakan sama sepertimu, di sia siakan, di tinggalkan pas masih sayang sayangnya, hal itu udah pernah aku alami, sakit rasanya sejak kejadian itu gue berfikir dan berniat tidak akan pacaran lagi, seakan perasaan itu sudah mati rasa dan susah untuk jatuh cinta lagi. tetapi entah mengapa perlahan pintu hatiku mulai terbuka kembali dengan sendirinya. perasaan ini mulai bersemi kembali jika jatuh cinta sama seseorang, rasa troma yang sangat mendalam itu seakan terobati dan sembuh dengan sendirinya. gua yakin kamu pasti bisa sama seperti aku." jelas Dinda panjang lebar ia coba menasehati Lisa agar dirinya kembali bangkit dari rasa troma yang terus menghantui perasaan nya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!